Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan bullet point dan template default PowerPoint dalam presentasi. Bullet point baik digunakan sebagai simpulan akhir materi tetapi buruk jika digunakan sebagai inti materi, sedangkan template default PowerPoint sering digunakan namun dapat membuat audiens bosan jika digunakan secara berlebihan.
11. Mungkin dengan bentuk paragraf seperti ini Anda
tidak akan lupa dengan apa yang ingin Anda
sampaikan kepada audiens. Anda bisa dengan
mudah memasukkan setiap detil informasi penting
yang harus Anda sampaikan dalam presentasi.
Namun jika semua hal yang Anda sampaikan tertulis
sama persis dengan apa yang Anda ucapkan, Anda
akan kehilangan fungsi seorang ‘presenter’ yang
notabene bertugas menjelaskan POINT yang ada
dalam slide, bukan membacakannya.
. . .
. . .
14. • Tujuan dari ‘Bullet Point’ memang membantu
presenter menyampaikan poin-poin materinya.
• Bullet Point akan baik ketika ia digunakan sebagai
simpulan akhir dari materi.
• Bullet Point akan buruk penggunaannya jika
digunakan dalam inti materi.
• Format Bullet Point yang terlalu banyak akan
membuat audiens jenuh.
• Bullet Point juga menghambat kreatifitas presenter
dalam men-desain slide presentasinya.
. . .
. . .
17. Powerpoint Default Template
Apakah Anda familiar dengan template
ini? Hmm..coba ingat-ingat lagi. Apa jenis
template presentasi ini yang paling sering
Anda pakai ketika presentasi? Sebuah
template dimana sudah disediakan kotak
untuk mengisikan judul, konten, hingga
referensi.
18. Powerpoint Default Template
• Atau mungkin template ini yang kerap Anda pakai?
• Jika memang template-template seperti ini yang
sangat akrab dengan pola presentasi Anda,
• Lalu Anda mengkombinasikannya dengan muatan
paragraf yang panjang seperti slide sebelumnya,
• Serta bullet points dalam setiap slide seperti ini,
• Maka jangan salahkan audiens Anda jika mereka
bosan dan akhirnya terlelap.