PDCA Adalah: Pengertian, Fase, Kelebihan dan Kekurangannya
Terdapat berbagai macam cara di dalam manajemen perusahaan untuk bisa saling melengkapi antara satu dan lainnya. Salah satu caranya adalah PDCA. Jadi, PDCA adalah salah salah satu framework manajemen yang bisa dilakukan perusahaan untuk bisa saling melengkapi.
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
PDCA.pptx
1. PDCA Adalah: Pengertian, Fase, Kelebihan dan
Kekurangannya
Terdapat berbagai macam cara di dalam manajemen
perusahaan untuk bisa saling melengkapi antara satu
dan lainnya. Salah satu caranya adalah PDCA. Jadi,
PDCA adalah salah salah satu framework manajemen
yang bisa dilakukan perusahaan untuk bisa saling
melengkapi.
2. Contents
1 PDCA Adalah
2 Kenapa Harus PDCA?
3 Empat Fase PDCA3.1 Plan
3.2 Do
3.3 Act
4 Kelebihan dan Kekurangan PDCA4.1 1. Kelebihan PDCA
PDCA Adalah4.1.1 Berkesinambungan
4.1.2 Alur Mudah Dipahami
4.1.3 Perkembangan Bisnis yang Berkelanjutan
4.1.4 Mendeteksi Resiko Sedari Dini
4.2 2. Kekurangan PDCA4.2.1 Statis
4.2.2 Proses Harus Berurutan
4.2.3 Implementasi Tak Saling Berhubungan
5 Penutup
3. PDCA Adalah
Pada dasarnya, PDCA adalah singkatan dari Plan, Do,
Check Act atau dalam bahasa Indonesia adalah
perencanaan, pengerjaan, pengecekan dan tindak
lanjut. Model manajemen perusahaan ini dicetuskan
oleh Walter Shewhart dan dikembangkan oleh W.
Edwards Deming dengan tujuan untuk proses
perbaikan perusahaan atau individu.
Untuk itu, siklus PDCA ini sering kali disebut dengan
siklus Deming, siklus Shewhart, atau siklus kendali.
Siklus manajemen ini banyak digunakan di
perusahaan manufaktur, perusahaan manajemen, dll.
Sesuai dengan namanya, siklus PDCA adalah suatu
siklus yang harus dilakukan berulang-ulang. Model
manajemen ini bisa digunakan untuk membantu
industri atau perusahaan agar keluar dari stagnasi.
Selain itu, siklus ini digunakan untuk bisa
mewujudkan sistem yang selalu berkembang agar
menjadi lebih baik.
Untuk bisa mengerti tentang hal tersebut, maka Anda
harus mengetahui berbagai fase yang ada pada siklus
PDCA ini.
4. Kenapa Harus PDCA?
Pertanyaan lainnya pasti timbul di benak Anda,
kenapa harus menggunakan framework manajemen
ini? kenapa harus melalui berbagai proses yang rumit
jika pada akhirnya sama saja.
Perlu Anda ketahui bahwa bukan Anda saja yang
berpikiran seperti itu. Tapi, sebenarnya hasil akhir
yang dihasilkan berbeda, karena PDCA disusun agar
bisa menghasilkan suatu siklus tanpa akhir dengan
hasil integral pada setiap siklus yang dilakukan.
Nantinya, siklus tersebut akan membuat suatu alur
pekerjaan pada suatu proyek tertentu yang bisa
dijadikan sebagai pembelajaran ataupun literatur
untuk proyek lainnya.
Kenapa? Karena PDCA tidak hanya memfasilitasi
rencana dan juga aktif, tapi juga data dan hasil agar
selanjutnya bisa diperiksa dan dianalisa hal apa saja
yang harus disesuaikan. Proses ini mampu menahan
dan bahkan menutup adanya kemungkinan
kesalahan yang sama terjadi dua kali.
5. Empat Fase PDCA
Sesuai namanya, siklus PDCA terbagi menjadi empat
fasa yang masing-masing fasenya saling berkaitan.
Keempat fase tersebut adalah Plan, Do, Check,
dan Act.
•Plan
Plan adalah suatu tahapan perencanaan yang dimulai
dengan identifikasi masalah dengan memanfaatkan
teknik 5 W,
yaitu what (apa), who (siapa), when (kapan), where (di
mana), dan why (mengapa) yang selanjutnya
dilengkapi dengan teknik root cause analysis.
Di dalam tahapan ini, Anda bisa membuat hipotesis
masalah dan tujuan yang ingin diraih agar hasilnya
bisa diwujudkan.
6. •Do
Di dalam siklus PDCA yang kedua ini, Anda harus bisa
mulai mengerjakan berbagai hal yang sebelumnya
sudah direncanakan. Pengerjaan itu bisa berupa hal
kecil untuk mengukur hasil dari solusi yang
sebelumnya sudah dirancang pada tahapan yang
pertama.
Selain itu, pada fase ini juga kemungkinan akan ada
banyak masalah yang tidak diperkirakan terjadi.
Untuk itu, disarankan pada Anda untuk melakukan
rencana dalam skala yang lebih kecil terlebih dahulu
dalam lingkungan yang sudah terkendali.
Agar tahapan Do ini bisa menjadi lebih sukses,
cobalah untuk melakukan standarisasi agar seluruh
orang yang terlibat dalam prosesnya mengetahui
dengan pasti tugas dan tanggung jawabnya masing-
masing.
7. •Check
Di dalam fase check ini, Anda harus melakukan pemeriksaan yang intensif.
Dilansir dari laman Kanbanize, Check adalah suatu fase yang paling
penting untuk bisa memberikan rencana yang sudah dibuat, menghindari
kesalahan kedua, dan menjalankan seluruh tahapan agar lebih sukses.
Oleh karena itu, fase ini harus bisa dilakukan secara serius dan teliti.
Sesuai dengan namanya, tahapan check dilakukan dengan mengaudit
eksekusi dan memantau apakah rencana tersebut sudah sesuai dengan
rancangan awalnya. Berbagai permasalahan yang mungkin timbul dalam
fase do akan bisa dievaluasi di dalam tahapan ini dan selanjutnya harus
bisa dieliminasi.
Tahapan do dan check ini bisa dilakukan berkali-kali sampai hasilnya
sempurna.
8. •Act
Pada tahapan ini, seluruh tahapan yang sudah
diperbaiki harus berdasarkan evaluasi dari
fase do dan check yang didalamnya terdapat upaya
dalam mengidentifikasi masalah dalam implementasi
rencana yang ada. Jadi, fase act adalah fase yang
terakhir yang ada pada siklus PDCA. Namun, seluruh
tahapannya akan terus berulang.
Setelah tahapan ini berhasil dilalui, maka model
PDCA yang telah dikembangkan bisa dijadikan
sebagai suatu standar baru di dalam perusahaan.
Saat mengulang prosesnya, cobalah untuk selalu
melakukan berbagai perbaikan. Setelah meng
implementasi PDCA, pastikan juga Anda selalu
berkomitmen untuk selalu melakukan perbaikan
secara berkelanjutan agar bisa meningkatkan
produktivitas dan juga efisiensi bisnis.
9. Kelebihan dan Kekurangan PDCA
Dilansir dari laman Lucidchart, terdapat beberapa kelebihan dan juga
kekurangan dari menggunakan model manajemen yang satu ini. Nah,
kelebihan dan kekurangannya ini harus selalu Anda pertimbangkan sebelum
Anda gunakan sebagai suatu solusi pada bisnis Anda.
1. Kelebihan PDCA Adalah
Pada dasarnya, kelebihan PDCA adalah sangat banyak sekali jika dilakukan
dengan tepat dalam menemukan pekerjaan tertentu yang sesuai dengan
harapan perusahaan. Nah, berikut ini adalah kelebihan PDCA:
•Berkesinambungan
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, setiap tahapan atau siklus pada PDCA
memungkinkan adanya peningkatan dan juga penyempurnaan untuk masa
depan karena dilakukan dengan konsep yang sangat terorganisir.
Dengan adanya implementasi yang berkesinambungan, tepat dan dijalankan
dengan konsisten, tentunya akan mampu memberikan peluang terkait
kontrol dan analisa, sehingga setiap kegiatan yang dilakukan akan selalu
tepat dan bisa dipantau setiap perkembangannya.
Perlu digaris bawahi juga bahwa PDCA harus dilakukan oleh mereka yang
sangat kompeten dan proaktif.
10. •Alur Mudah Dipahami
Seluruh alur yang ada pada PDCA sifatnya lebih statis, namun setiap tahapannya
sangat mudah untuk dipahami oleh banyak orang. Sehingga lebih memudahkan
pihak manajemen dan perusahaan untuk memperkenalkan dan juga
mengimplementasikannya dalam operasional perusahaan.
Selain itu, proses pelaksanaannya pun cukup signifikan. Oleh karena itu, proses ini
sangat terkenal di kalangan perusahaan.
•Perkembangan Bisnis yang Berkelanjutan
Penerapan PDCA ini bisa dilakukan di semua lini bisnis karena sangat mudah untuk
dipahami. Siklus PDCA memungkinkan adanya peningkatan secara berkelanjutan
dan tepat karena bisa bekerja secara siklikal.
Setiap bagian yang ada pada proyek di dalamnya akan melalui tahapan yang sama
secara terus menerus untuk bisa memastikan kesalahan tersebut bisa diperbaiki
dan juga disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan situasi terkini perusahaan.
•Mendeteksi Resiko Sedari Dini
Saat suatu perencanaan sudah ditetapkan dengan metode yang lebih terstruktur,
maka pengendalian manajemen risiko, dampak negatif, atau berbagai hambatannya
akan bisa diperkirakan atau dideteksi dari jauh hari.
11. 2. Kekurangan PDCA
•Statis
PDCA dinilai sebagai framework manajemen yang statis, kenapa?
Karena alur di dalamnya hanya berkutat pada siklus Plan – Do –
Check – Act, sehingga tidak bisa diimplementasikan pada berbagai
proyek yang harus ditindak secara paralel. Jika nantinya ada
perubahan, maka proses perubahan tersebut memerlukan waktu
yang sangat lama karena harus kembali lagi ke siklus awal.
•Proses Harus Berurutan
Konsep ini juga menuntut adanya pembagian dan lingkungan kerja
yang cukup ideal di dalam manajemen perusahaan. Proses di
dalamnya harus dilakukan sesuai dengan siklus. Jika ada seorang saja
yang tidak mampu melakukan pekerjaannya dengan baik, maka
konsep ini akan menjadi sia-sia.
Selain itu, tahapan berikutnya juga akan sangat berdampak bila ada
perubahan di tengah-tengahnya. Sehingga akan sulit untuk
melakukan perubahan ketika sedang dikerjakan.
12. •Implementasi Tak Saling Berhubungan
Pada pelaksanaannya, banyak proses yang melewati
tahapan Act namun tidak dilakukan seperti
seharusnya. Implementasi tersebut tidak dilakukan
dengan aktif sehingga ketika ada proyek baru, cara
ini tidak bisa membuahkan hasil seperti sebelumnya.
Untuk itu, PDCA juga harus dijelaskan secara terang
di awal pelaksanaannya kepada seluruh orang yang
terlibat, karena gagal paham akan berdampak buruk
pada proyek yang tengah dikerjakan.
13. Penutup
Berdasarkan penjelasan di atas, bisa kita tarik
kesimpulan bahwa PDCA adalah suatu framework
ataupun metode manajemen yang didalamnya
terdapat siklus plan-do-check-act. Secara garis besar,
framework ini memiliki kelebihan dan kekurangannya
tersendiri.
Namun, terlepas dari hal tersebut, Anda harus
mengetahui dan juga memahami suklus PDCA,
khususnya untuk Anda yang berperan dalam bagian
manajemen perusahaan. Sehingga perusahaan bisa
memaksimalkan proses manajemennya menjadi lebih
unggul.
Saat perusahaan sudah ahli dalam menjaga kualitas
manajemennya, termasuk manajemen keuangannya
maka bukan hal yang tidak mungkin bagi perusahaan
tersebut untuk mengungguli seluruh pesaingnya.