SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
PDCA Adalah: Pengertian, Fase, Kelebihan dan
Kekurangannya
Terdapat berbagai macam cara di dalam manajemen
perusahaan untuk bisa saling melengkapi antara satu
dan lainnya. Salah satu caranya adalah PDCA. Jadi,
PDCA adalah salah salah satu framework manajemen
yang bisa dilakukan perusahaan untuk bisa saling
melengkapi.
Contents
1 PDCA Adalah
2 Kenapa Harus PDCA?
3 Empat Fase PDCA3.1 Plan
3.2 Do
3.3 Act
4 Kelebihan dan Kekurangan PDCA4.1 1. Kelebihan PDCA
PDCA Adalah4.1.1 Berkesinambungan
4.1.2 Alur Mudah Dipahami
4.1.3 Perkembangan Bisnis yang Berkelanjutan
4.1.4 Mendeteksi Resiko Sedari Dini
4.2 2. Kekurangan PDCA4.2.1 Statis
4.2.2 Proses Harus Berurutan
4.2.3 Implementasi Tak Saling Berhubungan
5 Penutup
PDCA Adalah
Pada dasarnya, PDCA adalah singkatan dari Plan, Do,
Check Act atau dalam bahasa Indonesia adalah
perencanaan, pengerjaan, pengecekan dan tindak
lanjut. Model manajemen perusahaan ini dicetuskan
oleh Walter Shewhart dan dikembangkan oleh W.
Edwards Deming dengan tujuan untuk proses
perbaikan perusahaan atau individu.
Untuk itu, siklus PDCA ini sering kali disebut dengan
siklus Deming, siklus Shewhart, atau siklus kendali.
Siklus manajemen ini banyak digunakan di
perusahaan manufaktur, perusahaan manajemen, dll.
Sesuai dengan namanya, siklus PDCA adalah suatu
siklus yang harus dilakukan berulang-ulang. Model
manajemen ini bisa digunakan untuk membantu
industri atau perusahaan agar keluar dari stagnasi.
Selain itu, siklus ini digunakan untuk bisa
mewujudkan sistem yang selalu berkembang agar
menjadi lebih baik.
Untuk bisa mengerti tentang hal tersebut, maka Anda
harus mengetahui berbagai fase yang ada pada siklus
PDCA ini.
Kenapa Harus PDCA?
Pertanyaan lainnya pasti timbul di benak Anda,
kenapa harus menggunakan framework manajemen
ini? kenapa harus melalui berbagai proses yang rumit
jika pada akhirnya sama saja.
Perlu Anda ketahui bahwa bukan Anda saja yang
berpikiran seperti itu. Tapi, sebenarnya hasil akhir
yang dihasilkan berbeda, karena PDCA disusun agar
bisa menghasilkan suatu siklus tanpa akhir dengan
hasil integral pada setiap siklus yang dilakukan.
Nantinya, siklus tersebut akan membuat suatu alur
pekerjaan pada suatu proyek tertentu yang bisa
dijadikan sebagai pembelajaran ataupun literatur
untuk proyek lainnya.
Kenapa? Karena PDCA tidak hanya memfasilitasi
rencana dan juga aktif, tapi juga data dan hasil agar
selanjutnya bisa diperiksa dan dianalisa hal apa saja
yang harus disesuaikan. Proses ini mampu menahan
dan bahkan menutup adanya kemungkinan
kesalahan yang sama terjadi dua kali.
Empat Fase PDCA
Sesuai namanya, siklus PDCA terbagi menjadi empat
fasa yang masing-masing fasenya saling berkaitan.
Keempat fase tersebut adalah Plan, Do, Check,
dan Act.
•Plan
Plan adalah suatu tahapan perencanaan yang dimulai
dengan identifikasi masalah dengan memanfaatkan
teknik 5 W,
yaitu what (apa), who (siapa), when (kapan), where (di
mana), dan why (mengapa) yang selanjutnya
dilengkapi dengan teknik root cause analysis.
Di dalam tahapan ini, Anda bisa membuat hipotesis
masalah dan tujuan yang ingin diraih agar hasilnya
bisa diwujudkan.
•Do
Di dalam siklus PDCA yang kedua ini, Anda harus bisa
mulai mengerjakan berbagai hal yang sebelumnya
sudah direncanakan. Pengerjaan itu bisa berupa hal
kecil untuk mengukur hasil dari solusi yang
sebelumnya sudah dirancang pada tahapan yang
pertama.
Selain itu, pada fase ini juga kemungkinan akan ada
banyak masalah yang tidak diperkirakan terjadi.
Untuk itu, disarankan pada Anda untuk melakukan
rencana dalam skala yang lebih kecil terlebih dahulu
dalam lingkungan yang sudah terkendali.
Agar tahapan Do ini bisa menjadi lebih sukses,
cobalah untuk melakukan standarisasi agar seluruh
orang yang terlibat dalam prosesnya mengetahui
dengan pasti tugas dan tanggung jawabnya masing-
masing.
•Check
Di dalam fase check ini, Anda harus melakukan pemeriksaan yang intensif.
Dilansir dari laman Kanbanize, Check adalah suatu fase yang paling
penting untuk bisa memberikan rencana yang sudah dibuat, menghindari
kesalahan kedua, dan menjalankan seluruh tahapan agar lebih sukses.
Oleh karena itu, fase ini harus bisa dilakukan secara serius dan teliti.
Sesuai dengan namanya, tahapan check dilakukan dengan mengaudit
eksekusi dan memantau apakah rencana tersebut sudah sesuai dengan
rancangan awalnya. Berbagai permasalahan yang mungkin timbul dalam
fase do akan bisa dievaluasi di dalam tahapan ini dan selanjutnya harus
bisa dieliminasi.
Tahapan do dan check ini bisa dilakukan berkali-kali sampai hasilnya
sempurna.
•Act
Pada tahapan ini, seluruh tahapan yang sudah
diperbaiki harus berdasarkan evaluasi dari
fase do dan check yang didalamnya terdapat upaya
dalam mengidentifikasi masalah dalam implementasi
rencana yang ada. Jadi, fase act adalah fase yang
terakhir yang ada pada siklus PDCA. Namun, seluruh
tahapannya akan terus berulang.
Setelah tahapan ini berhasil dilalui, maka model
PDCA yang telah dikembangkan bisa dijadikan
sebagai suatu standar baru di dalam perusahaan.
Saat mengulang prosesnya, cobalah untuk selalu
melakukan berbagai perbaikan. Setelah meng
implementasi PDCA, pastikan juga Anda selalu
berkomitmen untuk selalu melakukan perbaikan
secara berkelanjutan agar bisa meningkatkan
produktivitas dan juga efisiensi bisnis.
Kelebihan dan Kekurangan PDCA
Dilansir dari laman Lucidchart, terdapat beberapa kelebihan dan juga
kekurangan dari menggunakan model manajemen yang satu ini. Nah,
kelebihan dan kekurangannya ini harus selalu Anda pertimbangkan sebelum
Anda gunakan sebagai suatu solusi pada bisnis Anda.
1. Kelebihan PDCA Adalah
Pada dasarnya, kelebihan PDCA adalah sangat banyak sekali jika dilakukan
dengan tepat dalam menemukan pekerjaan tertentu yang sesuai dengan
harapan perusahaan. Nah, berikut ini adalah kelebihan PDCA:
•Berkesinambungan
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, setiap tahapan atau siklus pada PDCA
memungkinkan adanya peningkatan dan juga penyempurnaan untuk masa
depan karena dilakukan dengan konsep yang sangat terorganisir.
Dengan adanya implementasi yang berkesinambungan, tepat dan dijalankan
dengan konsisten, tentunya akan mampu memberikan peluang terkait
kontrol dan analisa, sehingga setiap kegiatan yang dilakukan akan selalu
tepat dan bisa dipantau setiap perkembangannya.
Perlu digaris bawahi juga bahwa PDCA harus dilakukan oleh mereka yang
sangat kompeten dan proaktif.
•Alur Mudah Dipahami
Seluruh alur yang ada pada PDCA sifatnya lebih statis, namun setiap tahapannya
sangat mudah untuk dipahami oleh banyak orang. Sehingga lebih memudahkan
pihak manajemen dan perusahaan untuk memperkenalkan dan juga
mengimplementasikannya dalam operasional perusahaan.
Selain itu, proses pelaksanaannya pun cukup signifikan. Oleh karena itu, proses ini
sangat terkenal di kalangan perusahaan.
•Perkembangan Bisnis yang Berkelanjutan
Penerapan PDCA ini bisa dilakukan di semua lini bisnis karena sangat mudah untuk
dipahami. Siklus PDCA memungkinkan adanya peningkatan secara berkelanjutan
dan tepat karena bisa bekerja secara siklikal.
Setiap bagian yang ada pada proyek di dalamnya akan melalui tahapan yang sama
secara terus menerus untuk bisa memastikan kesalahan tersebut bisa diperbaiki
dan juga disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan situasi terkini perusahaan.
•Mendeteksi Resiko Sedari Dini
Saat suatu perencanaan sudah ditetapkan dengan metode yang lebih terstruktur,
maka pengendalian manajemen risiko, dampak negatif, atau berbagai hambatannya
akan bisa diperkirakan atau dideteksi dari jauh hari.
2. Kekurangan PDCA
•Statis
PDCA dinilai sebagai framework manajemen yang statis, kenapa?
Karena alur di dalamnya hanya berkutat pada siklus Plan – Do –
Check – Act, sehingga tidak bisa diimplementasikan pada berbagai
proyek yang harus ditindak secara paralel. Jika nantinya ada
perubahan, maka proses perubahan tersebut memerlukan waktu
yang sangat lama karena harus kembali lagi ke siklus awal.
•Proses Harus Berurutan
Konsep ini juga menuntut adanya pembagian dan lingkungan kerja
yang cukup ideal di dalam manajemen perusahaan. Proses di
dalamnya harus dilakukan sesuai dengan siklus. Jika ada seorang saja
yang tidak mampu melakukan pekerjaannya dengan baik, maka
konsep ini akan menjadi sia-sia.
Selain itu, tahapan berikutnya juga akan sangat berdampak bila ada
perubahan di tengah-tengahnya. Sehingga akan sulit untuk
melakukan perubahan ketika sedang dikerjakan.
•Implementasi Tak Saling Berhubungan
Pada pelaksanaannya, banyak proses yang melewati
tahapan Act namun tidak dilakukan seperti
seharusnya. Implementasi tersebut tidak dilakukan
dengan aktif sehingga ketika ada proyek baru, cara
ini tidak bisa membuahkan hasil seperti sebelumnya.
Untuk itu, PDCA juga harus dijelaskan secara terang
di awal pelaksanaannya kepada seluruh orang yang
terlibat, karena gagal paham akan berdampak buruk
pada proyek yang tengah dikerjakan.
Penutup
Berdasarkan penjelasan di atas, bisa kita tarik
kesimpulan bahwa PDCA adalah suatu framework
ataupun metode manajemen yang didalamnya
terdapat siklus plan-do-check-act. Secara garis besar,
framework ini memiliki kelebihan dan kekurangannya
tersendiri.
Namun, terlepas dari hal tersebut, Anda harus
mengetahui dan juga memahami suklus PDCA,
khususnya untuk Anda yang berperan dalam bagian
manajemen perusahaan. Sehingga perusahaan bisa
memaksimalkan proses manajemennya menjadi lebih
unggul.
Saat perusahaan sudah ahli dalam menjaga kualitas
manajemennya, termasuk manajemen keuangannya
maka bukan hal yang tidak mungkin bagi perusahaan
tersebut untuk mengungguli seluruh pesaingnya.

More Related Content

Similar to PDCA.pptx

04. KAIZEN GSPE.pdf
04. KAIZEN GSPE.pdf04. KAIZEN GSPE.pdf
04. KAIZEN GSPE.pdfsugeng59
 
Supervisory & lean management
Supervisory & lean managementSupervisory & lean management
Supervisory & lean managementSPBU4450141
 
Leadership Development (TALENT MANAGEMENT,CULTURE CHANGE,PRODUCTIVITY ENHANCE...
Leadership Development (TALENT MANAGEMENT,CULTURE CHANGE,PRODUCTIVITY ENHANCE...Leadership Development (TALENT MANAGEMENT,CULTURE CHANGE,PRODUCTIVITY ENHANCE...
Leadership Development (TALENT MANAGEMENT,CULTURE CHANGE,PRODUCTIVITY ENHANCE...journal72
 
Materi 6 - Memulai Usaha (Action Plan).pptx
Materi 6 - Memulai Usaha (Action Plan).pptxMateri 6 - Memulai Usaha (Action Plan).pptx
Materi 6 - Memulai Usaha (Action Plan).pptxalifahidayati
 
kelompok 1 informasi proses bisnis
kelompok 1 informasi proses bisniskelompok 1 informasi proses bisnis
kelompok 1 informasi proses bisnisDefarlina
 
Konsep Business Process Management (BPM)
Konsep Business Process Management (BPM)Konsep Business Process Management (BPM)
Konsep Business Process Management (BPM)Kanaidi ken
 
Mi uts continual service improvement
Mi uts continual service improvementMi uts continual service improvement
Mi uts continual service improvementagusayun80
 
Menyusun Program Kerja yang Efektif.pptx
Menyusun Program Kerja yang Efektif.pptxMenyusun Program Kerja yang Efektif.pptx
Menyusun Program Kerja yang Efektif.pptxWindhaTunggara2
 
Menyusun Program Kerja yang Efektif.pptx
Menyusun Program Kerja yang Efektif.pptxMenyusun Program Kerja yang Efektif.pptx
Menyusun Program Kerja yang Efektif.pptxWindhaTunggara2
 
Mari membuat-standard-operating-procedures
Mari membuat-standard-operating-proceduresMari membuat-standard-operating-procedures
Mari membuat-standard-operating-proceduresSiti Saidah Said
 
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...Kanaidi ken
 
Asas Perancangan
Asas PerancanganAsas Perancangan
Asas PerancanganIra Rushdan
 
Makalah audit internal"survei pendahuluan dan program audit
Makalah audit internal"survei pendahuluan dan program auditMakalah audit internal"survei pendahuluan dan program audit
Makalah audit internal"survei pendahuluan dan program auditTati Supartini
 
Tugas framework,maman suparman_11150342_7_i_(msdm)[1]
Tugas framework,maman suparman_11150342_7_i_(msdm)[1]Tugas framework,maman suparman_11150342_7_i_(msdm)[1]
Tugas framework,maman suparman_11150342_7_i_(msdm)[1]MamanSuparman22
 
Improvement Method (internship)
Improvement Method (internship)Improvement Method (internship)
Improvement Method (internship)Megitta Ignacia
 

Similar to PDCA.pptx (20)

Konsep dasar Manajemen.pptx
Konsep dasar Manajemen.pptxKonsep dasar Manajemen.pptx
Konsep dasar Manajemen.pptx
 
Introduction to tqm
Introduction to tqmIntroduction to tqm
Introduction to tqm
 
04. KAIZEN GSPE.pdf
04. KAIZEN GSPE.pdf04. KAIZEN GSPE.pdf
04. KAIZEN GSPE.pdf
 
Supervisory & lean management
Supervisory & lean managementSupervisory & lean management
Supervisory & lean management
 
Leadership Development (TALENT MANAGEMENT,CULTURE CHANGE,PRODUCTIVITY ENHANCE...
Leadership Development (TALENT MANAGEMENT,CULTURE CHANGE,PRODUCTIVITY ENHANCE...Leadership Development (TALENT MANAGEMENT,CULTURE CHANGE,PRODUCTIVITY ENHANCE...
Leadership Development (TALENT MANAGEMENT,CULTURE CHANGE,PRODUCTIVITY ENHANCE...
 
Kaizen janu 23 juli 2014
Kaizen janu 23 juli 2014Kaizen janu 23 juli 2014
Kaizen janu 23 juli 2014
 
Materi 6 - Memulai Usaha (Action Plan).pptx
Materi 6 - Memulai Usaha (Action Plan).pptxMateri 6 - Memulai Usaha (Action Plan).pptx
Materi 6 - Memulai Usaha (Action Plan).pptx
 
kelompok 1 informasi proses bisnis
kelompok 1 informasi proses bisniskelompok 1 informasi proses bisnis
kelompok 1 informasi proses bisnis
 
Konsep Business Process Management (BPM)
Konsep Business Process Management (BPM)Konsep Business Process Management (BPM)
Konsep Business Process Management (BPM)
 
Mi uts continual service improvement
Mi uts continual service improvementMi uts continual service improvement
Mi uts continual service improvement
 
Kelompok 1 informasi
Kelompok 1 informasiKelompok 1 informasi
Kelompok 1 informasi
 
Apo5
Apo5Apo5
Apo5
 
Menyusun Program Kerja yang Efektif.pptx
Menyusun Program Kerja yang Efektif.pptxMenyusun Program Kerja yang Efektif.pptx
Menyusun Program Kerja yang Efektif.pptx
 
Menyusun Program Kerja yang Efektif.pptx
Menyusun Program Kerja yang Efektif.pptxMenyusun Program Kerja yang Efektif.pptx
Menyusun Program Kerja yang Efektif.pptx
 
Mari membuat-standard-operating-procedures
Mari membuat-standard-operating-proceduresMari membuat-standard-operating-procedures
Mari membuat-standard-operating-procedures
 
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
 
Asas Perancangan
Asas PerancanganAsas Perancangan
Asas Perancangan
 
Makalah audit internal"survei pendahuluan dan program audit
Makalah audit internal"survei pendahuluan dan program auditMakalah audit internal"survei pendahuluan dan program audit
Makalah audit internal"survei pendahuluan dan program audit
 
Tugas framework,maman suparman_11150342_7_i_(msdm)[1]
Tugas framework,maman suparman_11150342_7_i_(msdm)[1]Tugas framework,maman suparman_11150342_7_i_(msdm)[1]
Tugas framework,maman suparman_11150342_7_i_(msdm)[1]
 
Improvement Method (internship)
Improvement Method (internship)Improvement Method (internship)
Improvement Method (internship)
 

Recently uploaded

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

PDCA.pptx

  • 1. PDCA Adalah: Pengertian, Fase, Kelebihan dan Kekurangannya Terdapat berbagai macam cara di dalam manajemen perusahaan untuk bisa saling melengkapi antara satu dan lainnya. Salah satu caranya adalah PDCA. Jadi, PDCA adalah salah salah satu framework manajemen yang bisa dilakukan perusahaan untuk bisa saling melengkapi.
  • 2. Contents 1 PDCA Adalah 2 Kenapa Harus PDCA? 3 Empat Fase PDCA3.1 Plan 3.2 Do 3.3 Act 4 Kelebihan dan Kekurangan PDCA4.1 1. Kelebihan PDCA PDCA Adalah4.1.1 Berkesinambungan 4.1.2 Alur Mudah Dipahami 4.1.3 Perkembangan Bisnis yang Berkelanjutan 4.1.4 Mendeteksi Resiko Sedari Dini 4.2 2. Kekurangan PDCA4.2.1 Statis 4.2.2 Proses Harus Berurutan 4.2.3 Implementasi Tak Saling Berhubungan 5 Penutup
  • 3. PDCA Adalah Pada dasarnya, PDCA adalah singkatan dari Plan, Do, Check Act atau dalam bahasa Indonesia adalah perencanaan, pengerjaan, pengecekan dan tindak lanjut. Model manajemen perusahaan ini dicetuskan oleh Walter Shewhart dan dikembangkan oleh W. Edwards Deming dengan tujuan untuk proses perbaikan perusahaan atau individu. Untuk itu, siklus PDCA ini sering kali disebut dengan siklus Deming, siklus Shewhart, atau siklus kendali. Siklus manajemen ini banyak digunakan di perusahaan manufaktur, perusahaan manajemen, dll. Sesuai dengan namanya, siklus PDCA adalah suatu siklus yang harus dilakukan berulang-ulang. Model manajemen ini bisa digunakan untuk membantu industri atau perusahaan agar keluar dari stagnasi. Selain itu, siklus ini digunakan untuk bisa mewujudkan sistem yang selalu berkembang agar menjadi lebih baik. Untuk bisa mengerti tentang hal tersebut, maka Anda harus mengetahui berbagai fase yang ada pada siklus PDCA ini.
  • 4. Kenapa Harus PDCA? Pertanyaan lainnya pasti timbul di benak Anda, kenapa harus menggunakan framework manajemen ini? kenapa harus melalui berbagai proses yang rumit jika pada akhirnya sama saja. Perlu Anda ketahui bahwa bukan Anda saja yang berpikiran seperti itu. Tapi, sebenarnya hasil akhir yang dihasilkan berbeda, karena PDCA disusun agar bisa menghasilkan suatu siklus tanpa akhir dengan hasil integral pada setiap siklus yang dilakukan. Nantinya, siklus tersebut akan membuat suatu alur pekerjaan pada suatu proyek tertentu yang bisa dijadikan sebagai pembelajaran ataupun literatur untuk proyek lainnya. Kenapa? Karena PDCA tidak hanya memfasilitasi rencana dan juga aktif, tapi juga data dan hasil agar selanjutnya bisa diperiksa dan dianalisa hal apa saja yang harus disesuaikan. Proses ini mampu menahan dan bahkan menutup adanya kemungkinan kesalahan yang sama terjadi dua kali.
  • 5. Empat Fase PDCA Sesuai namanya, siklus PDCA terbagi menjadi empat fasa yang masing-masing fasenya saling berkaitan. Keempat fase tersebut adalah Plan, Do, Check, dan Act. •Plan Plan adalah suatu tahapan perencanaan yang dimulai dengan identifikasi masalah dengan memanfaatkan teknik 5 W, yaitu what (apa), who (siapa), when (kapan), where (di mana), dan why (mengapa) yang selanjutnya dilengkapi dengan teknik root cause analysis. Di dalam tahapan ini, Anda bisa membuat hipotesis masalah dan tujuan yang ingin diraih agar hasilnya bisa diwujudkan.
  • 6. •Do Di dalam siklus PDCA yang kedua ini, Anda harus bisa mulai mengerjakan berbagai hal yang sebelumnya sudah direncanakan. Pengerjaan itu bisa berupa hal kecil untuk mengukur hasil dari solusi yang sebelumnya sudah dirancang pada tahapan yang pertama. Selain itu, pada fase ini juga kemungkinan akan ada banyak masalah yang tidak diperkirakan terjadi. Untuk itu, disarankan pada Anda untuk melakukan rencana dalam skala yang lebih kecil terlebih dahulu dalam lingkungan yang sudah terkendali. Agar tahapan Do ini bisa menjadi lebih sukses, cobalah untuk melakukan standarisasi agar seluruh orang yang terlibat dalam prosesnya mengetahui dengan pasti tugas dan tanggung jawabnya masing- masing.
  • 7. •Check Di dalam fase check ini, Anda harus melakukan pemeriksaan yang intensif. Dilansir dari laman Kanbanize, Check adalah suatu fase yang paling penting untuk bisa memberikan rencana yang sudah dibuat, menghindari kesalahan kedua, dan menjalankan seluruh tahapan agar lebih sukses. Oleh karena itu, fase ini harus bisa dilakukan secara serius dan teliti. Sesuai dengan namanya, tahapan check dilakukan dengan mengaudit eksekusi dan memantau apakah rencana tersebut sudah sesuai dengan rancangan awalnya. Berbagai permasalahan yang mungkin timbul dalam fase do akan bisa dievaluasi di dalam tahapan ini dan selanjutnya harus bisa dieliminasi. Tahapan do dan check ini bisa dilakukan berkali-kali sampai hasilnya sempurna.
  • 8. •Act Pada tahapan ini, seluruh tahapan yang sudah diperbaiki harus berdasarkan evaluasi dari fase do dan check yang didalamnya terdapat upaya dalam mengidentifikasi masalah dalam implementasi rencana yang ada. Jadi, fase act adalah fase yang terakhir yang ada pada siklus PDCA. Namun, seluruh tahapannya akan terus berulang. Setelah tahapan ini berhasil dilalui, maka model PDCA yang telah dikembangkan bisa dijadikan sebagai suatu standar baru di dalam perusahaan. Saat mengulang prosesnya, cobalah untuk selalu melakukan berbagai perbaikan. Setelah meng implementasi PDCA, pastikan juga Anda selalu berkomitmen untuk selalu melakukan perbaikan secara berkelanjutan agar bisa meningkatkan produktivitas dan juga efisiensi bisnis.
  • 9. Kelebihan dan Kekurangan PDCA Dilansir dari laman Lucidchart, terdapat beberapa kelebihan dan juga kekurangan dari menggunakan model manajemen yang satu ini. Nah, kelebihan dan kekurangannya ini harus selalu Anda pertimbangkan sebelum Anda gunakan sebagai suatu solusi pada bisnis Anda. 1. Kelebihan PDCA Adalah Pada dasarnya, kelebihan PDCA adalah sangat banyak sekali jika dilakukan dengan tepat dalam menemukan pekerjaan tertentu yang sesuai dengan harapan perusahaan. Nah, berikut ini adalah kelebihan PDCA: •Berkesinambungan Seperti yang sudah dijelaskan di atas, setiap tahapan atau siklus pada PDCA memungkinkan adanya peningkatan dan juga penyempurnaan untuk masa depan karena dilakukan dengan konsep yang sangat terorganisir. Dengan adanya implementasi yang berkesinambungan, tepat dan dijalankan dengan konsisten, tentunya akan mampu memberikan peluang terkait kontrol dan analisa, sehingga setiap kegiatan yang dilakukan akan selalu tepat dan bisa dipantau setiap perkembangannya. Perlu digaris bawahi juga bahwa PDCA harus dilakukan oleh mereka yang sangat kompeten dan proaktif.
  • 10. •Alur Mudah Dipahami Seluruh alur yang ada pada PDCA sifatnya lebih statis, namun setiap tahapannya sangat mudah untuk dipahami oleh banyak orang. Sehingga lebih memudahkan pihak manajemen dan perusahaan untuk memperkenalkan dan juga mengimplementasikannya dalam operasional perusahaan. Selain itu, proses pelaksanaannya pun cukup signifikan. Oleh karena itu, proses ini sangat terkenal di kalangan perusahaan. •Perkembangan Bisnis yang Berkelanjutan Penerapan PDCA ini bisa dilakukan di semua lini bisnis karena sangat mudah untuk dipahami. Siklus PDCA memungkinkan adanya peningkatan secara berkelanjutan dan tepat karena bisa bekerja secara siklikal. Setiap bagian yang ada pada proyek di dalamnya akan melalui tahapan yang sama secara terus menerus untuk bisa memastikan kesalahan tersebut bisa diperbaiki dan juga disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan situasi terkini perusahaan. •Mendeteksi Resiko Sedari Dini Saat suatu perencanaan sudah ditetapkan dengan metode yang lebih terstruktur, maka pengendalian manajemen risiko, dampak negatif, atau berbagai hambatannya akan bisa diperkirakan atau dideteksi dari jauh hari.
  • 11. 2. Kekurangan PDCA •Statis PDCA dinilai sebagai framework manajemen yang statis, kenapa? Karena alur di dalamnya hanya berkutat pada siklus Plan – Do – Check – Act, sehingga tidak bisa diimplementasikan pada berbagai proyek yang harus ditindak secara paralel. Jika nantinya ada perubahan, maka proses perubahan tersebut memerlukan waktu yang sangat lama karena harus kembali lagi ke siklus awal. •Proses Harus Berurutan Konsep ini juga menuntut adanya pembagian dan lingkungan kerja yang cukup ideal di dalam manajemen perusahaan. Proses di dalamnya harus dilakukan sesuai dengan siklus. Jika ada seorang saja yang tidak mampu melakukan pekerjaannya dengan baik, maka konsep ini akan menjadi sia-sia. Selain itu, tahapan berikutnya juga akan sangat berdampak bila ada perubahan di tengah-tengahnya. Sehingga akan sulit untuk melakukan perubahan ketika sedang dikerjakan.
  • 12. •Implementasi Tak Saling Berhubungan Pada pelaksanaannya, banyak proses yang melewati tahapan Act namun tidak dilakukan seperti seharusnya. Implementasi tersebut tidak dilakukan dengan aktif sehingga ketika ada proyek baru, cara ini tidak bisa membuahkan hasil seperti sebelumnya. Untuk itu, PDCA juga harus dijelaskan secara terang di awal pelaksanaannya kepada seluruh orang yang terlibat, karena gagal paham akan berdampak buruk pada proyek yang tengah dikerjakan.
  • 13. Penutup Berdasarkan penjelasan di atas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa PDCA adalah suatu framework ataupun metode manajemen yang didalamnya terdapat siklus plan-do-check-act. Secara garis besar, framework ini memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Namun, terlepas dari hal tersebut, Anda harus mengetahui dan juga memahami suklus PDCA, khususnya untuk Anda yang berperan dalam bagian manajemen perusahaan. Sehingga perusahaan bisa memaksimalkan proses manajemennya menjadi lebih unggul. Saat perusahaan sudah ahli dalam menjaga kualitas manajemennya, termasuk manajemen keuangannya maka bukan hal yang tidak mungkin bagi perusahaan tersebut untuk mengungguli seluruh pesaingnya.