2. February 16, 2021 File Nagan Training 2021 2
Liputan6.com, Jakarta –
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan kasus kecelakaan kerja mengalami peningkatan.
Dia mencatat pada 2019 jumlah kecelakaan kerja 114.000 kasus kecelakaan. Sementara di 2020 menjadi
177.000 kasus kecelakaan.
Penilaian Resiko Tempat Kerja
Saat Anda menyelesaikan penilaian bahaya untuk lokasi kerja Anda,
Anda juga harus menilai bahaya untuk jenis dan jumlah persediaan
untuk kotak P3K Anda.
4. February 16, 2021 File Nagan Training 2021 4
Pastikan personel terlatih tersedia untuk memberikan
pertolongan pertama yang cepat dan efektif
Pastikan persediaan pertolongan pertama yang
sesuai tersedia
Pastikan fasilitas cuci darurat berfungsi dan
mudah diakses (jika berlaku untuk tempat kerja
Anda)
Periksa dan aktifkan fasilitas pencucian darurat
Anda (jika berlaku untuk tempat kerja Anda)
Pastikan peralatan pembilasan tambahan menyediakan air
yang cukup (jika berlaku untuk tempat kerja Anda
Taken by Milan Degrave
Kewajiban Perusahaan
dalam First Aider
5. February 16, 2021 File Nagan Training 2021 5
Pastikan personel terlatih tersedia untuk memberikan
pertolongan pertama yang cepat dan efektif
Pertolongan pertama adalah pemberian
perawatan awal untuk suatu penyakit atau
cedera. Pelatihan CPR tidak diperlukan untuk
semua tempat kerja. Anda membuat keputusan
itu berdasarkan penilaian bahaya Anda.
Jika tidak ada rumah sakit, klinik, atau rumah sakit
di dekat tempat kerja, seseorang atau beberapa
orang harus dilatih secara memadai untuk
memberikan pertolongan pertama. “Dekat”
biasanya berarti dalam waktu 3-4 menit.
6. February 16, 2021 File Nagan Training 2021 6
Manajemen Insiden - Menilai situasi / mendapatkan bantuan
Perawatan Korban - Lindungi korban dan orang lain dari Bahaya
Identifikasi cedera / Penyakit korban
Berikan pengobatan
Atur transportasi
Tetap bersama korban
Mencegah infeksi silang
TANGGUNG JAWAB
FIRST AIDER
7. February 16, 2021 File Nagan Training 2021 7
Danger your present environment
Responses of your casualty
Chest Compression
Airway
Breathing
Taken by Kajetan Sumila
Penilaian Dasar
Dalam First Aid
8. February 16, 2021 File Nagan Training 2021 8
GUNAKAN
SARUNG
TANGAN
Darah dan Cairan Tubuh
• HIV
• Hepatitis B
• Selalu kenakan sarung tangan dan
kacamata pelindung saat menangani
darah dan cairan tubuh
Bahaya Lingkungan
• Lalu lintas
• Kabel listrik
• Kebocoran gas
9. 9
Nilai situasi sekeliling demi keselamatan anda, korban dan
orang sekitar
Sebelum memberi bantuan, pastikan aman bagi diri, si korban,
lingkungan dan lainnya
Nilai keadaan dengan cepat dengan memperhatikan hal-hal
seperti:
• Bahaya-bahaya
• Penyebab cidera / sakit
• Jumlah korban
• Apakah orang di sekeliling dapat membantu?
• Dll.
Konsep D.R.C.A.B - D=Danger
10. 10
Konsep D.R.C.A.B – Response si Korban
Tetap tidak sadar
Tidak ada respon (tanggap)
Tidak ada gerakan
Tidak terbatuk/ mengeluarkan
suara
Tidak ada napas normal
Tidak ada Tanda Kehidupan?
Biarkan si Korban pada posisi
awal (kecuali ada bahaya
lainnya)
Pantau keadaaannya hingga
bantuan medis datang
Ada Tanda Kehidupan?
11. 11
Segera lakukan
CHEST COMPRESSION
(PENEKANAN DADA)
30 kali
TIDAK ADA TANDA
KEHIDUPAN ?
Jangan pernah melakukan Chest Compression
bila ada tanda-tanda kehidupan !
Konsep D.R.C.A.B – Response si Korban
12. 12
.
Korban harus berada di atas tempat
yang rata dan keras
Teknik kompresi dada:
• Letakkan pangkal satu tangan
ditengah dada antara dua puting
• Letakkan tangan lain di atasnya
• Kunci jari-jari
• Tekan dada dengan ke dalaman 3-
5 cm
• Lakukan tekanan sebanyak 30 kali
Konsep D.R.C.A.B – Resusitasi Jantung Paru (RJP)
13. 13
adalah sebuah kombinasi, yang terdiri dari:
30 2
.
+
TEKAN DADA NAPAS BANTUAN
.
30x Tekan Dada (TD) + 2x Nafas Bantuan (NB) . . . 30xTD + 2xNB, dst.
Lakukan kombinasi RJP tersebut hingga si korban sadar atau bantuan
datang
Konsep D.R.C.A.B – Resusitasi Jantung Paru (RJP)
14. AUTOMATED EXTERNAL DEFIBRILATOR (AED)
Ketersediaan AED dan penolong
pertama yang terlatih untuk
mengoperasikanya sangat penting.
AED dapat dipasang disela-sela
pelaksanaan CPR.
AED sangat efektif pada kasus
serangan jantung atau kecelakaan
yang menyebabkan munculnya
gangguan irama jantung tertentu.
Konsep D.R.C.A.B – A.E.D
14
15. 15
RJP dengan AED pada kondisi henti nafas dan henti jantung tanpa memandang
apapun penyebabnya untuk mempertahankan jaringan otak tetap mendapat suplai
oksigen dengan pemberian nafas buatan dan pompa jantung buatan.
Tidak sadar/
Tidak Bernafas
Ambil AED
Tidak sadar/
Tidak Bernafas
Lakukan RJP
Cek irama jantung, setrum
bila indikasi
Ulangi setiap 2 menit
Konsep D.R.C.A.B – RJP dengan Alat AED
16. 16
1. Segera panggil BANTUAN
2. Jaga posisi si korban tetap terbaring, kepala sama tinggi dengan
tubuh, sampai anda mengetahui tingkat cideranya
3. Periksa apakah nafasnya terhenti, denyut nadi hilang, banyak
mengeluarkan darah, pingsan, ada tanda keracunan, luka bakar,
patah tulang/ terkilir
4. Jika tidak ada cidera kepala, rendahkan kepala korban atau
tinggikan letak kakinya. Jika dicurigai ada cidera di kepala, angkat
sedikit kepalanya
5. Jangan pindahkan korban jika tidak perlu sehingga terhindar dari
cidera tambahan.
6. Jangan berusaha memberi air atau cairan lain kepada korban yang
pingsan atau setengah sadar, kecuali pada cidera ringan
Konsep D.R.C.A.B – Aturan Dasar Bantuan Pernafasan
18. 18
HEAD TILT
Dongakkan kepala
MEMBUKA JALAN NAFAS
.
Konsep D.R.C.A.B – Airway (Jalan Nafas)
CHIN LIFT
Angkat dagu
Average Breathing Rates
Adults 12 – 20 times per minute
Infants and
young children
20 - 30 times per minute
19. 19
Lihat pergerakan dada
Rasakan udara hangat napas pada pipi /
kuping
Dengar suara napas
JANGAN LEBIH DARI 10 DETIK
CEK APAKAH SI KORBAN BERNAFAS NORMAL
.
Konsep D.R.C.A.B – Breathing (Nafas)
20. 20
SEGERA BERIKAN 2 KALI NAPAS BUATAN
TIDAK ADA NAPAS NORMAL
Konsep D.R.C.A.B – Breathing (Nafas)
21. 21
Hindari tiupan yang cepat dan terlalu keras !
Teknik Napas Buatan:
1. Jepit hidung
2. Ambil napas normal
3. Cakup mulut korban dengan mulut anda
4. Tiup hingga dada korban naik
5. Lepaskan tiupan
6. Setelah dada kembali keposisi awal berikan
tiupan sekali
.
Konsep D.R.C.A.B – Breathing (Nafas)
22. 22
Pertolongan kepada korban kecelakaan
atau sakit mendadak yang dilakukan segera
pada saat kejadian sampai datangnya
bantuan pihak medis.
23. 23
Fase/Tahapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(P3K) :
a) Fase Pra Rumah Sakit
b) Fase Rumah Sakit
Bahasa pada pelatihan ini lebih dipusatkan pada
tindakan penanganan korban Fase Pra Rumah Sakit
dengan melakukan tindakan P3K.
P3K
24. 24
Keberhasilan tindakan kegawatdaruratan pertolongan
pertama pada kecelakaan pada Fase Pra-Rumah Sakit
ditentukan oleh faktor berikut:
P3K
1. Kecepatan ditemukannya
korban/ penderita
2. Kecepatan meminta bantuan
3. Kecepatan memberi bantuan
25. 25
Kesempatan untuk
mendapatkan pertolongan
yang cepat akan semakin
besar dan cidera yang dialami
si korban dapat segera di
tangani dengan makin
segeranya si korban
ditemukan.
P3K – Kecepatan Ditemukannya Korban
26. 26
Pengetahuan Penolong tentang
kemana harus meminta bantuan
Akses yang mudah untuk
menghubungi fasilitas bantuan
darurat/ medis
Selalu menyimpan nomor telepon
penting dimanapun berada agar
dapat segera menghubungi
bantuan darurat bila diperlukan.
P3K – Kecepatan Meminta Bantuan
27. 27
Tanpa Oksigen, otak tidak
dapat bertahan lama lebih
dari 4–6 menit
Penolong harus mempunyai
pengetahuan basic life
support sehingga bila
mengalami suatu kegawatan
yang mengancam nyawa,
yang bersangkutan dapat
memberikan pertolongan
dengan cepat dan benar.
P3K – Kecepatan Memberi Bantuan
28. 28
Selalu Ingat 3S setiap memberi bantuan:
1. Safety Self
2. Safety Scene
3. Safety Patient
1- Safety Self (Keselamatan Penolong) merupakan
prioritas utama. Melindungi diri sendiri menjadi
sangat penting. Gunakan alat pelindung diri
(APD) yang sesuai (misal: sarung tangan medis)
sebelum memegang atau kontak dengan
penderita.
P3K – Konsep 3S dalam memberi Bantuan
2- Safety Scene Pastikan bahwa tempat kejadian
aman sebelum anda memberikan pertolongan.
Adanya bau bensin, kabel listrik yang menjulur
ke tanah merupakan keadaan yang berbahaya.
3- Safety Patient Setelah lokasi kejadian cukup
aman maka anda dapat menolong korban.
Jangan bertindak sembarangan karena mungkin
anda sendiri bisa menjadi korban.
30. 30
ALUR RANTAI FOKUS TINDAKAN
Rantai I
Pengenalan awal tanda dan gejala henti jantung dan
pengaktifan sistem Emergency Respons
Rantai II
Segera melakukan CPR dengan menekankan pada
kompresi dada (chest compression)
Rantai III
Segera melakukan mengoperasikan alat kejut jantung
(jika tersedia)
Rantai IV Repons ambulans dengan segera
Rantai V Perawatan pasca serangan jantung yang terintegrasi
Penerapan – Alur Rantai Keselamatan
31. 31
NO PENYAKIT FAKTOR PENDUKUNG
1 Serangan jantung Tinggi kolesterol, kegemukan, merokok
2 Stroke Tinggi kolesterol, penyakit tekanan darah tinggi
NO CIDERA PENYEBAB UTAMA
1 Choking / Tersedak Sumbatan tiba-tiba di jalan nafas oleh benda asing
2 Perdarahan hebat Luka
3 Cidera kepala Jatuh, tertabrak, terpukul
4 Cidera tulang belakang Jatuh, tertabrak, terpukul
5 Luka Bakar Panas, bahan kimia
6 Keracunan Makanan yang terkontaminasi, bahan kimia, gas
7
Gigitan hewan/
serangga
Tergigit ular, kalajengking, laba-laba, hewan laut
CIDERA YANG SANGAT MENGANCAM NYAWA
Penerapan – Alur Rantai Keselamatan
32. 32
• Suatu posisi yang diberikan kepada korban untuk menjaga
agar jalan napas tetap terbuka
• Mencegah aspirasi (masuknya muntahan/ benda asing
kedalam mulut korban)
• Hanya dilakukan kepada korban yang berusia diatas 1 tahun
• Korban yang tidak sadar dan bernapas cukup serta tidak ada
kondisi lain yang mengancam jiwa dapat segera diberikan
posisi recovery
Posisi Pemulihan (Recovery)
33. 33
• Keluarkan benda–benda dari
pakaian korban
• Berlutut disamping korban,
pastikan kedua tungkai korban
dalam posisi lurus.
• Letakan tangan kiri korban
disekitar kepala korban dalam
posisi lurus.
Posisi Pemulihan (Recovery) - Caranya
34. 34
• Ambil tangan kanan korban dan letakkan punggung tangan
kanan korban menempel di pipinya.
• Tangan kiri membengkokkan lutut kaki kanan keatas dengan
telapak kaki korban tetap menyentuh lantai
Posisi Pemulihan (Recovery) - Caranya
35. 35
• Tarik dan miringkan korban kearah kiri
• Tengadahkan dagu korban agar jalan napas terbuka.
• Usahakan agar korban tidak bergulir kearah depan ataupun kearah
belakang.
Posisi Pemulihan (Recovery) - Caranya
36. 36
• Perhatikan nafas dan nadi korban secara rutin.
• Rubah posisi korban setelah 30 menit
Posisi Pemulihan (Recovery) - Caranya
38. 38
Tubuh manusia memiliki 6 liter darah, apabila kita kehilangan
1 liter darah saja dapat menyebabkan kematian.
Jenis Pendarahan:
1. Pendarahan Arteri
• Warna darah merah muda
• Darah keluar deras
• Darah memuncrat sesuai dengan
detak jantung
2. Pendarahan Vena
• Warna darah merah gelap
• Darah keluar deras tanpa mengikuti
detak jantung
Penanganan Korban - Pendarahan
39. 39
Penanganan Korban - Pendarahan
Jenis Pendarahan:
3. Pendarahan Kapiler
4. Pendarahan Dalam
5. Mimisan
6. Luka sayat/gesek
7. Luka terbuka
40. 40
1. TEKAN LANGSUNG
• Letakkan kain/ pembalut bersih di atas menutupi
luka lalu beri tekanan
• Sesekali lepaskan/ kendorkan tekanan
• Tinggikan bagian yang luka
2. PEMBALUT TEKAN
• Tambahkan pembalut diatas kain/ pembalut tadi
• Jika penuh dengan darah, tambahkan kembali
pembalut baru diatasnya
• Teruskan penekanan dan tetap tinggikan bagian
yang luka
• Jangan ganti pembalut yang telah basah oleh
darah
Penanganan Korban - Pendarahan
41. 41
• Sandarkan kepala ke belakang sambil
memencet hidung
• Apabila darah keluar terus menerus,
letakkan es di atas hidung dan tekan
di atas bibir di bawah hidung
Penanganan Korban – Mimisan
42. 42
• Kondisi yang mengancam jiwa akibat berkurangnya aliran
darah ke jaringan tubuh sehingga sel tubuh kekurangan
oksigen
• Setiap cedera atau sakit baik serius atau tidak yang membuat
badan stress dapat membuat seseorang mengalami shock
• Tanda-tanda shock:
o Denyut jantung cepat dan lemah
o Kulit Pucat, basah, lembab dan kadang-kadang menggigil
o Kesadaran terganggu
o Mual dan kadang-kadang muntah
o Haus, pandangan kabur
o Nafas pendek, berat dan cepat
Penanganan Korban - Shock
43. 43
• Selalu anggap korban cedera atau
sakit mengalami shock
• Biarkan korban yang sadar
menentukan posisi yang paling
nyaman buat dia
• Jangan pindahkan korban jika tidak
diperlukan
• Jaga kepala agar leher tidak banyak
bergerak
• Jaga suhu tubuh korban
Penanganan Korban - Shock
44. 44
• Pertahankan jalan nafas tetap terbuka.
• Pastikan pernafasan tetap adekuat dengan udara yang
cukup, dengan tidak mengerumuni korban
• Cegah terjadinya kehilangan darah lebih banyak
• Berikan posisi syok dengan meninggikan tungkai 20-30 cm
• Jaga penderita tetap hangat
• Jangan di beri makan atau minum
• Periksa tanda-tanda vital (nadi, suhu, nafas)
• Segera bawa ke rumah sakit
Penanganan Korban – Shock
45. 45
Sprain adalah cedera akibat tali sendi/ ligament regang atau
robek sebagian, umumnya bersamaan cedera pada sendi.
Strain adalah cedera pada otot akibat otot/ tendon tertarik
berlebihan (over-extended).
Tanda dan gejala
• Nyeri saat digerakan atau saat ditekan (pada sprain saat diam
tetap nyeri)
• Bengkak
• Perubahan warna kulit/ memar
Penanganan Korban – Sprain & Strain
46. 46
Segera lakukan:
1. Tenangkan korban
2. R = Rest; Istirahatkan si korban
I = Ice; Beri kompres es
C = Compression; Beri balutan bertekanan
E = Elevation; Tinggikan bagian yang cidera
Penanganan Korban – Sprain & Strain
47. 47
NO. TINGKATAN CIRI-CIRI
PENAMPAKAN
FISIK
1
Luka Bakar
tingkat satu
(First degree
burn)
• Yang terbakar hanya kulit bagian luar
• Berwarna kemerahan, kadang disertai bengkak
dan rasa sakit
• Keadaan kulit tidak terbakar sampai dalam
2
Luka Bakar
tingkat dua
(Second
degree burn)
• Kulit lapis pertama habis terbakar hingga
mencapai kulit lapis kedua
• Timbul lepuhan dan kulit berbercak warna
merah gelap
• Timbul bengkak dan rasa sakit yang amat sangat
3
Luka Bakar
tingkat tiga
(Third degree
burn)
• Penderita sudah tidak merasa sakit lagi
• Seluruh kulit terbakar
• Kadang lapisan lemak,otot hingga tulang ikut
terkena
• Daerah terbakar berwarna hitam arang dan
putih
Penanganan Korban – Luka Bakar
48. 48
• Jangan tempelkan plester perekat
• Jangan oleskan lotion, zalf atau
lemak
• Jangan pecahkan lepuh yang
terjadi
• Bersihkan luka yang kotor di
bawah air bersih yang mengalir
atau mencelupkannya ke air
dingin
• Lepaskan cincin, jam tangan,
pakaian sebelum terjadi
pembengkakan
Penanganan Korban – Luka Bakar
49. 49
• Balut daerah yang terbakar
dengan pembalut yang bersih dan
pembalut steril, jangan gunakan
kapas karena menyebabkan iritasi
• Balut longgar untuk mengurangi
tekanan pada luka.
• Tenangkan korban
• Istirahatkan anggota gerak yang
mengalami luka bakar parah
• Kirim korban ke rumah sakit
Penanganan Korban – Luka Bakar
50. 50
• Choking adalah adanya benda asing di tenggorokan
yang dapat menyebabkan sumbatan jalan nafas atau
spasme otot tenggorokan
• Terutama pada anak kecil mudah terjadi choking
• Makanan atau benda asing lainnya yang tertelan dapat
menyebabkan sumbatan jalan nafas.
Jika benda asing yang menyumbat sedikit, mudah untuk
dibersinkan, tetapi jika sumbatannya berat maka korban
akan mengalami kesulitan bicara, batuk atau kesulitan
bernafas, dan akhirnya korban tidak sadar.
Penanganan Korban – Tersedak (Chocking)
51. 51
Untuk membebaskan sumbatan dan merujuk korban ke rumah sakit
jika di perlukan.
• Jika sumbatannya ringan: Suruh korban terus batuk, bersihkan
benda asing yang nampak dari mulut korban.
• Jika sumbatannya berat: Berikan 5 kali back-blow, kemudian
periksa mulut korban dan bersihkan benda asing yang
menyumbat jika nampak
• Jika sumbatannya masih tetap ada: Lakukan abdominal thrust
sebanyak 5 kali, periksa mulut korban dan bersihkan benda
asingnya jika nampak
• Jika benda asingnya tidak dapat di keluarkan: Setelah 3 kali siklus
backblow dan abdominal thrust, panggil bantuan medis dan tetap
lanjutkan tindakkan sambil menunggu bantuan datang.
Penanganan Korban – Tersedak (Chocking)
53. 53
• Nyeri
• Pembengkakan
• Tidak adanya pergerakan
• Perlukaan
• Kerusakan jaringan
• Riwayat Trauma
Penanganan Korban – Patah Tulang
54. 54
• Perhatikan jalan nafas, perdarahan, penurunan kesadaran
sebelum menanggulangi patah tulang
• Tanggulangi korban pada posisi korban ditemukan
• Lakukan tindakan mengistirahatkan dan lakukan
penanggulangan patah tulang sebelum dirujuk
Penanganan Korban – Patah Tulang
55. 55
• Balutan harus cukup kuat untuk mencegah pergerakan tetapi
jangan terlalu kuat sehingga mengganggu sirkulasi
• Meninggikan bagian yang luka untuk mengurangi rasa sakit
dan bengkak
• Bila perjalanan > 30 menit dapat dilakukan pemasangan
bidai
Penanganan Korban – Patah Tulang
56. 56
Penyebab :
1. Berdiri terlalu lama saat tubuh tidak fit
atau di tempat yang panas
2. Kesakitan
3. Reaksi emosi yang berlebihan
Tanda dan gejala yang dapat diamati :
1. Sebelum pingsan, korban gelisah,
berkunang-kunang, pusing dan tampak
pucat
2. Korban jatuh tidak sadar
3. Biasanya korban akan pulih dengan
sendirinya dalam waktu beberapa menit
Penanganan Korban – Pingsan
57. 57
Tindakan yang perlu dilakukan:
1. Laporkan kejadian
2. Periksa kesadaran dan
pernafasan korban
3. Pindahkan korban ke tempat
yang teduh dan nyaman
4. Untuk mempercepat waktu
pulih, tinggikan kaki korban
seperlunya
5. Periksa apakah ada cedera
yang lain.
Penanganan Korban – Pingsan
58. HEAD OFFICE:
Centennial Tower Lt. 29, Kav. 24-25, Unit D-E
Jl. Jendral Gatot Subroto No. 27
Jakarta Selatan 12950
0812 2926 9091 | IG @nagantraining
Discussion Sessions.
February 16, 2021 File Nagan Training 2021 58