SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
ERGONOMI (B) - DI 184311
DEPARTEMEN DESAIN INTERIOR FDKBD - ITS
SHERANEE SEJIWA SABILLA ISMAIL
5029211013
DOSEN PEMBIMBING :
DR. I. SUSY BUDI ASTUTI, M.T
ANALISA
ANTROPOMETRI
APARTEMEN
DAFTAR ISI
Pengertian Antropometri
Antropometri Pengguna
Analisa Antropometri
PENGERTIAN ANTROPOMETRI
Antropometri berasal dari “anthro” yang memiliki arti manusia dan “metri” yang
memiliki arti ukuran.
Antropometri adalah studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh
manusia. Bidang antropometri meliputi berbagai ukuran tubuh manusia seperti berat
badan, posisi ketika berdiri, ketika merentangkan tangan, lingkar tubuh, panjang
tungkai, dan sebagainya (Wignjosoebroto, 2008)
Data antropometri digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perancangan stasiun
kerja, fasilitas kerja, dan desain produk agar diperoleh ukuran-ukuran yang sesuai dan
layak dengan dimensi anggota tubuh manusia yang akan menggunakannnya
ANTROPOMETRI PENGGUNA
Keterangan Ukuran
Tinggi badan
Lebar bahu
Tinggi lutut
Lebar tubuh
(samping)
Tinggi siku
Tinggi mata
155 cm
37 cm
41,5 cm
24 cm
96 cm
141 cm
155
cm
96
cm
41,5
cm
142
cm
37 cm 24 cm
AREA PANTRY
KATALOG
Dimensi :
50 x 53 x 75 cm
Dimensi : 130 x 60 x 83 cm
PERKIRAAN ANALISA PERSPEKTIF
AREA PANTRY
ANALISA ANTROPOMETRI
TAMPAK ATAS PANTRY TAMPAK SAMPING PANTRY
AREA PANTRY
Jenis Eksisting Analisa Ergonomi Aktivitas Kesimpulan
Tinggi base
kabinet bawah
87,5 cm
Standar ukuran : 88,9 - 91,4 cm (N)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Ketinggan 87,5 cm diambil dari kenyamanan pengguna yang memiliki tinggi 155 cm, sehingga ketinggian
ini sudah terbilang ergonomis
Memasak, memotong,
menggunakan sink
Ergonomis
Lebar base
kabinet bawah
60 cm
Standar ukuran : 61 - 66 cm(K)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Lebar 60 cm sudah mendekati standar ukuran lebar kabinet K (61 - 66 cm) , sehingga cukup ergonomis
Memasak, memotong,
menggunakan sink
Ergonomis
Jarak kabinet
atas dan bawah
45 cm
Standar ukuran : 45,7 cm min. (M)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Jarak 45 cm sudah mendekati standar minimal jarak kabinet atas dan kabinet bawah, hal ini sudah
disesuaikan dengan tinggi pengguna (155 cm) dan tinggi mata pengguna (142 cm) agar pengguna masih bisa
melihat dan menjangkau kabinet atas dan mencegah pengguna terbentur kabinet atas
Mengambil/menyimpan
barang di kabinet atas.
Ergonomis
Lebar kabinet
atas
33 cm
Standar ukuran : 30,5 - 33 cm (F)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Lebar kabinet 33 cm sudah ergonomis sebab memenuhi standar ukuran sesuai yang tertera pada data
Mengambil/menyimpan
barang di kabinet atas.
Ergonomis
Jenis Eksisting Analisa Ergonomi Aktivitas Kesimpulan
Tinggi cekungan
alas kabinet bawah
6,5 cm
Standar ukuran : 7,6 cm (M)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Tinggi cekungan 6,5 cm tidak sesuai standar namun sudah mendekati, sehingga dapat dibilang bahwa tinggi
cekungan alas kabinet kurang ergonomis
Memasak,
memotong,
menggunakan sink
Kurang
Ergonomis
Lebar cekungan
alas kabinet bawah
10 cm
Standar ukuran : 10,2 cm(K)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Lebar 10 cm sudah mendekati standar ukuran sesuai dengan data K (10,2 cm) , sehingga dapat dibilang cukup
ergonomis
Memasak,
memotong,
menggunakan sink
Cukup
Ergonomis
Jarak sirkulasi 96 cm
Standar ukuran : 76,2 -91,4 cm(C)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Jarak 96 cm sudah melebihi standar area sirkulasi sehingga terbilang bahwa jarak sirkulasi dapur sudah
ergonomis
Lewat, menyapu Ergonomis
Jarak area kerja
96 - 102
cm
Standar ukuran : 101.6 cm (B)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Jarak area kerja pantry 96-102 cm, ukuran ini sebenarnya sudah cukup bagi pengguna untuk melakukan
aktivitasnya hanya saja terkendala bila sedang merunduk/jongkok untuk mengambil barang. Hal ini dikarenakan adanya
posisi kursi makan di belakang kitchen set, namun jika kursi didorong/dimasukkan ke meja jarak area kerja bisa mencapai
102 cm, sehingga dapat terbilang cukup ergonomis
Memasak,
memotong,
menggunakan
sink,
mengambil/menyi
mpan barang di
kabinet atas.
Cukup
Ergonomis
ANALISA ANTROPOMETRI
Jenis Eksisting Analisa Ergonomi Aktivitas Kesimpulan
Tinggi meja
makan
74 cm
Standar ukuran : 73,7 - 76,2 cm (E)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Tinggi meja makan 74 cm sudah sesuai dengan standar ukuran, sehingga sudah terbilang ergonomis
Makan, minum Ergonomis
Tinggi kursi 42 cm
Standar ukuran : 40,6 - 43,2 cm(C)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Tinggi kursi 42 cm sudah sesuai dengan standar ukuran tinggi kursi, sehingga sudah terbilang ergonomis
Duduk Ergonomis
Jarak kursi dan
meja
20 cm
Standar ukuran : 19,1 min(D)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Jarak kursi dan meja 20 cm sudah melebihi standar minimal jarak kursi dan meja sehingga bisa dibilang bahwa
jarak kursi dan meja sudah ergonomis
Duduk Ergonomis
Lebar area duduk 50 cm
Standar ukuran : 45,7 - 61 cm (B)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Lebar area duduk 50 sm sudah sesuai dengan standar ukuran lebar area duduk, sehingga sudah terbilang
ergonomis
Duduk Ergonomis
Sirkulasi 96 cm
Standar ukuran : 76,2 - 91,4 cm (A)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Area sirkulasi memiliki jarak 96 cm sudah sesuai bahkan melebihi standar area sirkulasi, sehingga sudah
terbilang ergonomis
Lewat, menyapu Ergonomis
AREA PANTRY ANALISA ANTROPOMETRI
AREA
PANTRY
Dari analisa pantry tersebut, dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar furnitur sudah ergonomis.
Namun, terdapat beberapa ukuran furnitur yang
kurang ergonomis dan belum memenuhi standar,
yaitu pada bagian jarak area kerja, dan cekungan
pada alas kabinet bawah. Hal ini dikarenakan
menyesuaikan antropometri pengguna agar lebih
nyaman.
KESIMPULAN ANALISA
AREA BEDROOM
KATALOG
Dimensi : 336 x 220 x 83 cm
PERKIRAAN ANALISA PERSPEKTIF
AREA BEDROOM
ANALISA ANTROPOMETRI
TAMPAK ATAS BEDROOM TAMPAK DEPAN BED
Jenis Eksisting Analisa Ergonomi Aktivitas Kesimpulan
Tinggi bed 40,6 cm
Standar ukuran : 40,6 cm (A)
Pengguna : 2 orang
Analisa : Tinggi bed 40,6 cm pada eksisting sudah sesuai dengan standar ukuran. Sehingga sudah ergonomis
Tidur, duduk Ergonomis
Lebar bed 160 cm
Standar ukuran : 152,4 cm (N)
Pengguna : 2 orang
Analisa : Lebar 160 cm sudah melebihi standar ukuran lebar bed size untuk 2 orang. Lebar bed sudah terbilang
ergonomis, sebab menyesuaikan kebiasaan pengguna yang banyak gerak.
Tidur, duduk Ergonomis
Panjang bed 200 cm
Standar ukuran : 198,1 cm (D)
Pengguna : 2 orang
Analisa : Ukuran panjang bed yang 200 cm sudah melebihi standar panjang bed, sehingga sudah ergonomis
Tidur, duduk Ergonomis
Sirkulasi 1 68 cm
Standar ukuran : 76,2 cm (E)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Ukuran area sirkulasi masih kurang dari standar, sehingga terbilang bahwa sirkulasi 2 area bedroom
kurang ergonomis
Lewat, menyapu, skincare/
makeup
Kurang
Ergonomis
Sirkulasi 2 60 cm
Standar ukuran : 76,2 cm (E)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Ukuran area sirkulasi masih kurang dari standar, sehingga terbilang bahwa sirkulasi 2 area bedroom
kurang ergonomis
Lewat, menyapu,
mengambil barang
Kurang
Ergonomis
AREA BEDROOM ANALISA ANTROPOMETRI
AREA
BEDROOM
Dari analisa area bedroom tersebut, dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar furnitur dan
area bedroom sudah ergonomis. Namun sirkulasi
pada area bedroom kurang ergonomis. Solusi yang
dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut ialah
mengurangi landasan/platform pada pinggiran
bed menjadi 10 cm dan pintu lemari diganti
menjadi sliding atau bagian pintu lemari
ditiadakan/dibiarkan terbuka saja.
KESIMPULAN ANALISA
AREA LIVINGROOM
KATALOG
Dimensi : 207 x 100 x 80,5 cm
PERKIRAAN ANALISA PERSPEKTIF
AREA LIVINGROOM
EKSISTING APARTEMEN
TAMPAK ATAS LIVINGROOM TAMPAK SAMPING SOFA
Jenis Eksisting Analisa Ergonomi Aktivitas Kesimpulan
Panjang seating
sofa
50 cm
Standar ukuran : 66 cm (H)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Panjang seating sofa kurang memenuhi standar ergonomis namun sudah cukup mendekati, sehingga dapat dibilang
bahwa panjang seat sofa masih kurang ergonomis
Duduk. tidur
Kurang
Ergonomis
Lebar sofa 207 cm
Standar ukuran : 213,4 - 228,6 cm (J)
Pengguna : maks 2-3 orang
Analisa : Ukuran panjang bed yang 200 cm sudah melebihi standar panjang bed, sehingga sudah ergonomis
Duduk. tidur Ergonomis
Panjang area
sofa
100 cm
Standar ukuran : 213,4 - 228.6 cm (J)
Pengguna : 2-3 orang
Analisa : Ukuran sofa kurang sesuai dengan standar namun sudah mendekati, hal ini dikarenakan sofa ini sebenernya hanya
diperuntukkan untuk 2 orang, dan sandaran bagian tengah bisa direbahkan sebagai meja/cup holder. Sehingga bisa dibilang
panjang sofa ini sudah ergonomis
Duduk. tidur Ergonomis
Lebar sandaran
sofa
20 cm
Standar ukuran : 15,2 - 22,9 cm (B)
Pengguna : 2-3 orang
Analisa : Lebar sandaran sofa sudah ergonomis karena ukurannya sudah sesuai standar.
Duduk, tidur Ergonomis
Lebar armrest
sofa
17 cm
Standar ukuran : 7,6 - 15,2 cm (E)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Ukuran armrest sudah melebihi standar, sebab armrest sofa juga digunakan sebagai storage. Dapat dibilang bahwa
armrest sudah ergonomis
Duduk, tidur Ergonomis
Tinggi seating
sofa
37 cm
Standar ukuran : 35,5 - 43,2 cm (E)
Pengguna : 2-3 orang
Analisa : Tinggi seating sofa sudah sesuai dengan standar ukuran, sehingga sudah ergonomis.
Duduk, tidur Ergonomis
Lebar seating
sofa
50 cm
Standar ukuran : 33 - 40,6 cm (D)
Pengguna : 2-3 orang
Analisa : Ukuran lebar seating sofa sudah melebihi standar lebar seating sofa, sehingga sudah ergonomis
Duduk, tidur Ergonomis
AREA LIVINGROOM ANALISA ANTROPOMETRI
AREA
LIVINGROOM
Dari analisa area livingroom tersebut, dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar furnitur dan
area livingroom sudah ergonomis. Namun
panjang seating sofa kurang ergonomis karena
ukurannya yang kurang dari standar. Untuk
mengatasi hal tersebut, solusi yang dapat
dilakukan adalah sandaran bagian tengah (bagian
meja/cup holder) tetap ditegakkan, tidak
direbahkan dan sehingga mendapatkan space
yang cukup dan sesuai.
KESIMPULAN ANALISA
AREA TOILET
PERKIRAAN ANALISA PERSPEKTIF
ANALISA ANTROPOMETRI
AREA TOILET
EKSISTING APARTEMEN
TAMPAK SAMPING
WASTAFEL
TAMPAK ATAS TOILET
TAMPAK SAMPING
AREA SHOWER
Jenis Eksisting Analisa Ergonomi Aktivitas Kesimpulan
Tinggi shower 202cm
Standar ukuran : 182,9 cm min. (L)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Tinggi shower sudah melebihi ukuran standar minimal sehinggga dapat disimpulkan bahwa tinggi shower sudah
ergonomis.
Mandi, wudhu Ergonomis
Tinggi kran
shower
105 cm
Standar ukuran : 101,6 - 127 cm (K)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Tinggi kran shower eksisting sudah memenuhi standar ukuran K (101,6 - 127 cm), sehingga sudah ergonomis
Mandi, wudhu Ergonomis
Lebar area
shower
90 - 100
cm
Standar ukuran : 106,7 cm min. (C)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Lebar area shower kurang memenuhi standar minimal lebar area shower. Area shower masih bisa dilewati dan
digunakan ketika berdiri, namun space area shower kurang bila digunakan untuk menunduk / mengambil barang. Sehingga
dapat dibilang bahwa area shower kurang ergonomis
Mandi, wudhu
Kurang
ergonomis
Lebar wastafel 48 cm
Standar ukuran : 48,3 - 61,0 cm (C)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Lebar wastafel sudah hampir memenuhi ukuran standar dengan selisih 0,3 cm pengguna masih bisa mentoleransi ,
sehingga bisa dibilang bahwa lebar wastafel cukup ergonomis
Mencuci tangan,
gosok gigi, mencuci
muka
Ergonomis
Tinggi wastafel 82 cm
Standar ukuran : 81,3 - 91,4 cm (H)
Pengguna : 1 orang
Analisa : Tinggi wastafel sudah memenuhi ukuran standar, sehingga terbilang bahwa tinggi wastafel sudah ergonomis
Mencuci tangan,
gosok gigi, mencuci
muka
Ergonomis
AREA TOILET ANALISA ANTROPOMETRI
AREA
TOILET
Dari analisa area toilet tersebut, dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar furnitur dan area toilet
sudah ergonomis. Namun pada area shower, lebar
area tersebut kurang ergonomis karena ukurannya
yang kurang dari standar dan terhambat ketika
pengguna pada posisi membungkuk.
Hal tersebut dapat diatasi dengan memposisikan
keran pada sudut pojok, sehingga pengguna bisa
wudhu dengan membungkuk karena posisinya
menyerong/miring, shower yang digunakan
menggunakan hand shower agar lebih leluasa.
Selain itu area pemisah shower lebih menggunakan
tirai daripada kaca, agar area terkesan luas.
KESIMPULAN ANALISA
OPTIMIZED TITLE

More Related Content

Similar to OPTIMIZED TITLE

Definisi Antropometri
Definisi AntropometriDefinisi Antropometri
Definisi Antropometriwildancuk
 
ANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Safety Glasses Ergo kacamata
ANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Safety Glasses Ergo kacamataANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Safety Glasses Ergo kacamata
ANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Safety Glasses Ergo kacamataAgam Real
 
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptxErgonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptxAsepRahmatullah2
 
Makalah Studi Kasus Ergonomi_RINI APRILIA LESTARI(1).pdf
Makalah Studi Kasus Ergonomi_RINI APRILIA LESTARI(1).pdfMakalah Studi Kasus Ergonomi_RINI APRILIA LESTARI(1).pdf
Makalah Studi Kasus Ergonomi_RINI APRILIA LESTARI(1).pdfRiniAprilia12
 
Rancang bangun meja dalam konsep ergonomis berdasarkan data antropometri untu...
Rancang bangun meja dalam konsep ergonomis berdasarkan data antropometri untu...Rancang bangun meja dalam konsep ergonomis berdasarkan data antropometri untu...
Rancang bangun meja dalam konsep ergonomis berdasarkan data antropometri untu...maulanaadamimam
 

Similar to OPTIMIZED TITLE (13)

3._Antropometri.pdf
3._Antropometri.pdf3._Antropometri.pdf
3._Antropometri.pdf
 
Definisi Antropometri
Definisi AntropometriDefinisi Antropometri
Definisi Antropometri
 
ANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Safety Glasses Ergo kacamata
ANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Safety Glasses Ergo kacamataANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Safety Glasses Ergo kacamata
ANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Safety Glasses Ergo kacamata
 
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptxErgonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
 
Makalah Studi Kasus Ergonomi_RINI APRILIA LESTARI(1).pdf
Makalah Studi Kasus Ergonomi_RINI APRILIA LESTARI(1).pdfMakalah Studi Kasus Ergonomi_RINI APRILIA LESTARI(1).pdf
Makalah Studi Kasus Ergonomi_RINI APRILIA LESTARI(1).pdf
 
Floor Chair
Floor ChairFloor Chair
Floor Chair
 
Hfe 4
Hfe 4Hfe 4
Hfe 4
 
Hfe 4
Hfe 4Hfe 4
Hfe 4
 
02 antropometri
02 antropometri02 antropometri
02 antropometri
 
Rancang bangun meja dalam konsep ergonomis berdasarkan data antropometri untu...
Rancang bangun meja dalam konsep ergonomis berdasarkan data antropometri untu...Rancang bangun meja dalam konsep ergonomis berdasarkan data antropometri untu...
Rancang bangun meja dalam konsep ergonomis berdasarkan data antropometri untu...
 
Antropometri
AntropometriAntropometri
Antropometri
 
Ergonomi
ErgonomiErgonomi
Ergonomi
 
Template presentation
Template presentationTemplate presentation
Template presentation
 

OPTIMIZED TITLE

  • 1. ERGONOMI (B) - DI 184311 DEPARTEMEN DESAIN INTERIOR FDKBD - ITS SHERANEE SEJIWA SABILLA ISMAIL 5029211013 DOSEN PEMBIMBING : DR. I. SUSY BUDI ASTUTI, M.T ANALISA ANTROPOMETRI APARTEMEN
  • 2.
  • 3. DAFTAR ISI Pengertian Antropometri Antropometri Pengguna Analisa Antropometri
  • 4. PENGERTIAN ANTROPOMETRI Antropometri berasal dari “anthro” yang memiliki arti manusia dan “metri” yang memiliki arti ukuran. Antropometri adalah studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Bidang antropometri meliputi berbagai ukuran tubuh manusia seperti berat badan, posisi ketika berdiri, ketika merentangkan tangan, lingkar tubuh, panjang tungkai, dan sebagainya (Wignjosoebroto, 2008) Data antropometri digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perancangan stasiun kerja, fasilitas kerja, dan desain produk agar diperoleh ukuran-ukuran yang sesuai dan layak dengan dimensi anggota tubuh manusia yang akan menggunakannnya
  • 5. ANTROPOMETRI PENGGUNA Keterangan Ukuran Tinggi badan Lebar bahu Tinggi lutut Lebar tubuh (samping) Tinggi siku Tinggi mata 155 cm 37 cm 41,5 cm 24 cm 96 cm 141 cm 155 cm 96 cm 41,5 cm 142 cm 37 cm 24 cm
  • 6. AREA PANTRY KATALOG Dimensi : 50 x 53 x 75 cm Dimensi : 130 x 60 x 83 cm PERKIRAAN ANALISA PERSPEKTIF
  • 7. AREA PANTRY ANALISA ANTROPOMETRI TAMPAK ATAS PANTRY TAMPAK SAMPING PANTRY
  • 8. AREA PANTRY Jenis Eksisting Analisa Ergonomi Aktivitas Kesimpulan Tinggi base kabinet bawah 87,5 cm Standar ukuran : 88,9 - 91,4 cm (N) Pengguna : 1 orang Analisa : Ketinggan 87,5 cm diambil dari kenyamanan pengguna yang memiliki tinggi 155 cm, sehingga ketinggian ini sudah terbilang ergonomis Memasak, memotong, menggunakan sink Ergonomis Lebar base kabinet bawah 60 cm Standar ukuran : 61 - 66 cm(K) Pengguna : 1 orang Analisa : Lebar 60 cm sudah mendekati standar ukuran lebar kabinet K (61 - 66 cm) , sehingga cukup ergonomis Memasak, memotong, menggunakan sink Ergonomis Jarak kabinet atas dan bawah 45 cm Standar ukuran : 45,7 cm min. (M) Pengguna : 1 orang Analisa : Jarak 45 cm sudah mendekati standar minimal jarak kabinet atas dan kabinet bawah, hal ini sudah disesuaikan dengan tinggi pengguna (155 cm) dan tinggi mata pengguna (142 cm) agar pengguna masih bisa melihat dan menjangkau kabinet atas dan mencegah pengguna terbentur kabinet atas Mengambil/menyimpan barang di kabinet atas. Ergonomis Lebar kabinet atas 33 cm Standar ukuran : 30,5 - 33 cm (F) Pengguna : 1 orang Analisa : Lebar kabinet 33 cm sudah ergonomis sebab memenuhi standar ukuran sesuai yang tertera pada data Mengambil/menyimpan barang di kabinet atas. Ergonomis
  • 9. Jenis Eksisting Analisa Ergonomi Aktivitas Kesimpulan Tinggi cekungan alas kabinet bawah 6,5 cm Standar ukuran : 7,6 cm (M) Pengguna : 1 orang Analisa : Tinggi cekungan 6,5 cm tidak sesuai standar namun sudah mendekati, sehingga dapat dibilang bahwa tinggi cekungan alas kabinet kurang ergonomis Memasak, memotong, menggunakan sink Kurang Ergonomis Lebar cekungan alas kabinet bawah 10 cm Standar ukuran : 10,2 cm(K) Pengguna : 1 orang Analisa : Lebar 10 cm sudah mendekati standar ukuran sesuai dengan data K (10,2 cm) , sehingga dapat dibilang cukup ergonomis Memasak, memotong, menggunakan sink Cukup Ergonomis Jarak sirkulasi 96 cm Standar ukuran : 76,2 -91,4 cm(C) Pengguna : 1 orang Analisa : Jarak 96 cm sudah melebihi standar area sirkulasi sehingga terbilang bahwa jarak sirkulasi dapur sudah ergonomis Lewat, menyapu Ergonomis Jarak area kerja 96 - 102 cm Standar ukuran : 101.6 cm (B) Pengguna : 1 orang Analisa : Jarak area kerja pantry 96-102 cm, ukuran ini sebenarnya sudah cukup bagi pengguna untuk melakukan aktivitasnya hanya saja terkendala bila sedang merunduk/jongkok untuk mengambil barang. Hal ini dikarenakan adanya posisi kursi makan di belakang kitchen set, namun jika kursi didorong/dimasukkan ke meja jarak area kerja bisa mencapai 102 cm, sehingga dapat terbilang cukup ergonomis Memasak, memotong, menggunakan sink, mengambil/menyi mpan barang di kabinet atas. Cukup Ergonomis ANALISA ANTROPOMETRI
  • 10. Jenis Eksisting Analisa Ergonomi Aktivitas Kesimpulan Tinggi meja makan 74 cm Standar ukuran : 73,7 - 76,2 cm (E) Pengguna : 1 orang Analisa : Tinggi meja makan 74 cm sudah sesuai dengan standar ukuran, sehingga sudah terbilang ergonomis Makan, minum Ergonomis Tinggi kursi 42 cm Standar ukuran : 40,6 - 43,2 cm(C) Pengguna : 1 orang Analisa : Tinggi kursi 42 cm sudah sesuai dengan standar ukuran tinggi kursi, sehingga sudah terbilang ergonomis Duduk Ergonomis Jarak kursi dan meja 20 cm Standar ukuran : 19,1 min(D) Pengguna : 1 orang Analisa : Jarak kursi dan meja 20 cm sudah melebihi standar minimal jarak kursi dan meja sehingga bisa dibilang bahwa jarak kursi dan meja sudah ergonomis Duduk Ergonomis Lebar area duduk 50 cm Standar ukuran : 45,7 - 61 cm (B) Pengguna : 1 orang Analisa : Lebar area duduk 50 sm sudah sesuai dengan standar ukuran lebar area duduk, sehingga sudah terbilang ergonomis Duduk Ergonomis Sirkulasi 96 cm Standar ukuran : 76,2 - 91,4 cm (A) Pengguna : 1 orang Analisa : Area sirkulasi memiliki jarak 96 cm sudah sesuai bahkan melebihi standar area sirkulasi, sehingga sudah terbilang ergonomis Lewat, menyapu Ergonomis AREA PANTRY ANALISA ANTROPOMETRI
  • 11. AREA PANTRY Dari analisa pantry tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar furnitur sudah ergonomis. Namun, terdapat beberapa ukuran furnitur yang kurang ergonomis dan belum memenuhi standar, yaitu pada bagian jarak area kerja, dan cekungan pada alas kabinet bawah. Hal ini dikarenakan menyesuaikan antropometri pengguna agar lebih nyaman. KESIMPULAN ANALISA
  • 12. AREA BEDROOM KATALOG Dimensi : 336 x 220 x 83 cm PERKIRAAN ANALISA PERSPEKTIF
  • 13. AREA BEDROOM ANALISA ANTROPOMETRI TAMPAK ATAS BEDROOM TAMPAK DEPAN BED
  • 14. Jenis Eksisting Analisa Ergonomi Aktivitas Kesimpulan Tinggi bed 40,6 cm Standar ukuran : 40,6 cm (A) Pengguna : 2 orang Analisa : Tinggi bed 40,6 cm pada eksisting sudah sesuai dengan standar ukuran. Sehingga sudah ergonomis Tidur, duduk Ergonomis Lebar bed 160 cm Standar ukuran : 152,4 cm (N) Pengguna : 2 orang Analisa : Lebar 160 cm sudah melebihi standar ukuran lebar bed size untuk 2 orang. Lebar bed sudah terbilang ergonomis, sebab menyesuaikan kebiasaan pengguna yang banyak gerak. Tidur, duduk Ergonomis Panjang bed 200 cm Standar ukuran : 198,1 cm (D) Pengguna : 2 orang Analisa : Ukuran panjang bed yang 200 cm sudah melebihi standar panjang bed, sehingga sudah ergonomis Tidur, duduk Ergonomis Sirkulasi 1 68 cm Standar ukuran : 76,2 cm (E) Pengguna : 1 orang Analisa : Ukuran area sirkulasi masih kurang dari standar, sehingga terbilang bahwa sirkulasi 2 area bedroom kurang ergonomis Lewat, menyapu, skincare/ makeup Kurang Ergonomis Sirkulasi 2 60 cm Standar ukuran : 76,2 cm (E) Pengguna : 1 orang Analisa : Ukuran area sirkulasi masih kurang dari standar, sehingga terbilang bahwa sirkulasi 2 area bedroom kurang ergonomis Lewat, menyapu, mengambil barang Kurang Ergonomis AREA BEDROOM ANALISA ANTROPOMETRI
  • 15. AREA BEDROOM Dari analisa area bedroom tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar furnitur dan area bedroom sudah ergonomis. Namun sirkulasi pada area bedroom kurang ergonomis. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut ialah mengurangi landasan/platform pada pinggiran bed menjadi 10 cm dan pintu lemari diganti menjadi sliding atau bagian pintu lemari ditiadakan/dibiarkan terbuka saja. KESIMPULAN ANALISA
  • 16. AREA LIVINGROOM KATALOG Dimensi : 207 x 100 x 80,5 cm PERKIRAAN ANALISA PERSPEKTIF
  • 17. AREA LIVINGROOM EKSISTING APARTEMEN TAMPAK ATAS LIVINGROOM TAMPAK SAMPING SOFA
  • 18. Jenis Eksisting Analisa Ergonomi Aktivitas Kesimpulan Panjang seating sofa 50 cm Standar ukuran : 66 cm (H) Pengguna : 1 orang Analisa : Panjang seating sofa kurang memenuhi standar ergonomis namun sudah cukup mendekati, sehingga dapat dibilang bahwa panjang seat sofa masih kurang ergonomis Duduk. tidur Kurang Ergonomis Lebar sofa 207 cm Standar ukuran : 213,4 - 228,6 cm (J) Pengguna : maks 2-3 orang Analisa : Ukuran panjang bed yang 200 cm sudah melebihi standar panjang bed, sehingga sudah ergonomis Duduk. tidur Ergonomis Panjang area sofa 100 cm Standar ukuran : 213,4 - 228.6 cm (J) Pengguna : 2-3 orang Analisa : Ukuran sofa kurang sesuai dengan standar namun sudah mendekati, hal ini dikarenakan sofa ini sebenernya hanya diperuntukkan untuk 2 orang, dan sandaran bagian tengah bisa direbahkan sebagai meja/cup holder. Sehingga bisa dibilang panjang sofa ini sudah ergonomis Duduk. tidur Ergonomis Lebar sandaran sofa 20 cm Standar ukuran : 15,2 - 22,9 cm (B) Pengguna : 2-3 orang Analisa : Lebar sandaran sofa sudah ergonomis karena ukurannya sudah sesuai standar. Duduk, tidur Ergonomis Lebar armrest sofa 17 cm Standar ukuran : 7,6 - 15,2 cm (E) Pengguna : 1 orang Analisa : Ukuran armrest sudah melebihi standar, sebab armrest sofa juga digunakan sebagai storage. Dapat dibilang bahwa armrest sudah ergonomis Duduk, tidur Ergonomis Tinggi seating sofa 37 cm Standar ukuran : 35,5 - 43,2 cm (E) Pengguna : 2-3 orang Analisa : Tinggi seating sofa sudah sesuai dengan standar ukuran, sehingga sudah ergonomis. Duduk, tidur Ergonomis Lebar seating sofa 50 cm Standar ukuran : 33 - 40,6 cm (D) Pengguna : 2-3 orang Analisa : Ukuran lebar seating sofa sudah melebihi standar lebar seating sofa, sehingga sudah ergonomis Duduk, tidur Ergonomis AREA LIVINGROOM ANALISA ANTROPOMETRI
  • 19. AREA LIVINGROOM Dari analisa area livingroom tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar furnitur dan area livingroom sudah ergonomis. Namun panjang seating sofa kurang ergonomis karena ukurannya yang kurang dari standar. Untuk mengatasi hal tersebut, solusi yang dapat dilakukan adalah sandaran bagian tengah (bagian meja/cup holder) tetap ditegakkan, tidak direbahkan dan sehingga mendapatkan space yang cukup dan sesuai. KESIMPULAN ANALISA
  • 20. AREA TOILET PERKIRAAN ANALISA PERSPEKTIF ANALISA ANTROPOMETRI
  • 21. AREA TOILET EKSISTING APARTEMEN TAMPAK SAMPING WASTAFEL TAMPAK ATAS TOILET TAMPAK SAMPING AREA SHOWER
  • 22. Jenis Eksisting Analisa Ergonomi Aktivitas Kesimpulan Tinggi shower 202cm Standar ukuran : 182,9 cm min. (L) Pengguna : 1 orang Analisa : Tinggi shower sudah melebihi ukuran standar minimal sehinggga dapat disimpulkan bahwa tinggi shower sudah ergonomis. Mandi, wudhu Ergonomis Tinggi kran shower 105 cm Standar ukuran : 101,6 - 127 cm (K) Pengguna : 1 orang Analisa : Tinggi kran shower eksisting sudah memenuhi standar ukuran K (101,6 - 127 cm), sehingga sudah ergonomis Mandi, wudhu Ergonomis Lebar area shower 90 - 100 cm Standar ukuran : 106,7 cm min. (C) Pengguna : 1 orang Analisa : Lebar area shower kurang memenuhi standar minimal lebar area shower. Area shower masih bisa dilewati dan digunakan ketika berdiri, namun space area shower kurang bila digunakan untuk menunduk / mengambil barang. Sehingga dapat dibilang bahwa area shower kurang ergonomis Mandi, wudhu Kurang ergonomis Lebar wastafel 48 cm Standar ukuran : 48,3 - 61,0 cm (C) Pengguna : 1 orang Analisa : Lebar wastafel sudah hampir memenuhi ukuran standar dengan selisih 0,3 cm pengguna masih bisa mentoleransi , sehingga bisa dibilang bahwa lebar wastafel cukup ergonomis Mencuci tangan, gosok gigi, mencuci muka Ergonomis Tinggi wastafel 82 cm Standar ukuran : 81,3 - 91,4 cm (H) Pengguna : 1 orang Analisa : Tinggi wastafel sudah memenuhi ukuran standar, sehingga terbilang bahwa tinggi wastafel sudah ergonomis Mencuci tangan, gosok gigi, mencuci muka Ergonomis AREA TOILET ANALISA ANTROPOMETRI
  • 23. AREA TOILET Dari analisa area toilet tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar furnitur dan area toilet sudah ergonomis. Namun pada area shower, lebar area tersebut kurang ergonomis karena ukurannya yang kurang dari standar dan terhambat ketika pengguna pada posisi membungkuk. Hal tersebut dapat diatasi dengan memposisikan keran pada sudut pojok, sehingga pengguna bisa wudhu dengan membungkuk karena posisinya menyerong/miring, shower yang digunakan menggunakan hand shower agar lebih leluasa. Selain itu area pemisah shower lebih menggunakan tirai daripada kaca, agar area terkesan luas. KESIMPULAN ANALISA