SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Logika dan Etika
Kelompok 7 :
Achmad Ade Rifai (07020120020)
Ava Fahmi Yusif Elfiqri (07030120061)
Logika
01
Pengertian Logika
Logika berasal dari kata Yunani kuno “logos” yang berarti hasil pertimbangan akal
pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu
cabang filsafat. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (bahasa Latin: logica
scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara
lurus, tepat, dan teratur. Ilmu di sini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan
kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam
tindakan.
Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa diartikan dengan masuk akal. Logika
merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang objek materialnya adalah berpikir dengan penalaran,
dan objek formal logika adalah penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya.
Logika ialah sebuah inti dari sebuah konsep bentuk logis. Konsep itu menyatakan
bahwa kesahihan (validitas) sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh
isinya. Dalam hal ini logika menjadi alat untuk menganalisis argumen, yakni hubungan antara
kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti yang diberikan (premis).
Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia
yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh
keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang
subjektif. Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak lahir.
Logika ini bisa dipelajari dengan memberi contoh penerapan
dalam kehidupan nyata.
Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran
serta akal budi. Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang
merumuskan asas-asas yang harus ditepati dalam setiap
pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah akal budi
dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah, dan
lebih aman. Logika ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan
kesesatan atau, paling tidak, dikurangi.
Dasar penalaran dalam logika ada dua, yaitu :
• Penalaran deduktif, kadang disebut logika deduktif, adalah
penalaran yang membangun atau mengevaluasi argumen
deduktif. Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari
kesimpulan ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari
premis-premisnya. Argumen deduktif dinyatakan valid atau
tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah argumen
deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya
merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya.
• Penalaran induktif, kadang disebut logika induktif, adalah
penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta
khusus untuk mencapai kesimpulan umum.
Etika
02
Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruknya
serta kewajiban, hak, dan tanggung jawab, baik itu secara
sosial maupun moral, pada setiap individu di dalam kehidupan
bermasyarakatnya. Atau bisa dikatakan juga bahwa etika
mencakup nilai yang berhubungan dengan akhlak individu
terkait benar dan salahnya.
Pengertian Etika
• Aristoteles merupakan seorang filsuf asal Yunani dan murid dari Plato berpendapat dengan membagi etika
menjadi 2 pengertian, yakni terminius technicus dan manner and cutom. Terminius technicus merupakan
etika sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari problema tingkah laku atau perbuatan individu
(manusia), sedangkan Manner and Cutom merupakan pengkajian etika berkaitan dengan tata cara dan
adat yang melekat dalam diri individu, serta terkait dengan baik dan buruknya tingkah laku, perbuatan,
ataupun perilaku individu tersebut.
• Menurut K. Bertens, pengertian etika, yakni: Etika adalah nilai moral dan norma yang menjadi pedoman,
baik bagi suatu individu maupun suatu kelompok, dalam mengatur tindakan atau perilaku. Dengan kata
lain, pengertian ini disebut juga sebagai sistem nilai di dalam hidup manusia, baik perorangan maupun
bermasyarakat. Etika berarti ilmu mengenai baik dan buruknya manusia (moral). Kemudian, etika juga
diartikan sebagai kumpulan nilai moral dan asas (kode etik).
• Sumaryono mendefinisikan etika sebagai studi yang membahas mengenai suatu kebenaran dari tindakan
atau perilaku manusia atas kodrat atau fitrah yang memang sudah melekat pada diri manusia itu.
Menurut Para Ahli
Etika mempunyai sifat mutlak atau absolut berarti sebuah etika berlaku untuk
siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Etika sebagai prinsip yang tidak dapat
dinegosiasikan dan tidak pula tergantung dengan dasar moral yang berubah-ubah. Cara
perspektif batin yang berhubungan dengan baik dan buruknya suatu perbuatan yang
dilakukan oleh manusia atau individu. Pada hakikat, setiap manusia tentu diajarkan
berbagai hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Maka lambat laun manusia akan
mengetahui perkara yang baik dan buruk sehingga akan terbentuk dan tertanam di
hatinya.
Adapun banyak jenis etika yang dapat kita jumpai di lingkungan sekitar,
misalnya, etika berteman, etika profesi atau kerja, etika dalam rumah tangga, etika
dalam melakukan bisnis, dan semacamnya. Etika tentunya harus dimiliki oleh setiap
individu dan sangat dibutuhkan dalam bersosialisasi yang mana hal itu menjadi
jembatan agar terciptanya suatu kondisi yang baik di dalam kehidupan bermasyarakat.
Hubungan Logika
dengan Etika
Logika adalah bagian filsafat yang mempersoalkan bentuk susunan atau cara penyusun
pikiran. Logika berbicara mengenai hal “benar” dan “salah”. Benar dan salah akan memiliki
impact yang cepat dan langsung terasa, dapat dihitung, dibuktikan, dan lebih eksplisit.
Etika adalah bagian filsafat nilai dan penilaian yang membicarakan perilaku seseorang
dari sudut baik dan jahat. Semua perilaku mempunyai nilai, jadi tidak benar suatu perilaku
dikatakan tidak etis dan etis. Lebih tepatnya adalah perilaku beretika baik atau perilaku beretika
tidak baik, sejalan dengan perkembangan penggunaan bahasa yang berlaku sekarang. Istilah
etis dan tidak etis, tidak baik untuk hal yang sama. Demikian juga etis baik dan baik dan etis
tidak baik. Dalam hal perilaku digunakan istilah baik dan jahat untuk etika karena perbuatan
manusia yang tidak baik berarti merusak sedangkan perbuatan yang baik berarti membangun.
Hubungan antara logika, etika dalam sehari-hari adalah
bagaimana kita dapat menjalankan keduanya dalam
setiap pemikiran dan tindakan sehari-hari. Logika
membicarakan tentang pandangan benar dan salah
yang dapat dihitung, dibuktikan, dan berdampak secara
langsung dan cepat. Etika membicarakan tentang
pandangan baik dan buruk yang setiap pribadi dan
lingkungan dapat memandangnya secara berbeda-beda
(abstrak). Sehingga, dalam kehidupan sehari-hari
hubungannya adalah dengan menyatukan kedua
pandangan ini dalam setiap tindakan.
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik
Veuillez conserver cette diapositive pour l'attribution
Terima
Kasih

More Related Content

What's hot

Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosialEl Ibrahimy
 
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar NegaraUrgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar NegaraFebby HusbiramiÅldo
 
sistem sosial
sistem sosialsistem sosial
sistem sosialRama SIni
 
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222dayurikaperdana19
 
Bab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politikBab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politikyudikrismen1
 
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAbida Muttaqiena
 
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh Hewan
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh HewanPresentasi Struktur dan Organisasi Tubuh Hewan
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh HewanAgustin Dian Kartikasari
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptAskaria Jonison
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaYabniel Lit Jingga
 
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAMImplementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAMKartic Muna
 
Ppt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruPpt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruSarah Anggraheni
 
MAKALAH osmoregulasi PADA HEWAN
MAKALAH osmoregulasi PADA HEWANMAKALAH osmoregulasi PADA HEWAN
MAKALAH osmoregulasi PADA HEWANikhsan saputra
 
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdfPPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdfSukmaWati130587
 
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialmanusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialMuhyi Nurrasyid
 
penalaran deduktif induktif
penalaran deduktif induktifpenalaran deduktif induktif
penalaran deduktif induktifferry heriyanto
 
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatPancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatFair Nurfachrizi
 

What's hot (20)

Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar NegaraUrgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
sistem sosial
sistem sosialsistem sosial
sistem sosial
 
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
 
Bab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politikBab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politik
 
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
 
kerangka dasar agama islam
kerangka dasar agama islamkerangka dasar agama islam
kerangka dasar agama islam
 
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh Hewan
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh HewanPresentasi Struktur dan Organisasi Tubuh Hewan
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh Hewan
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAMImplementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
 
Ppt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruPpt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baru
 
MAKALAH osmoregulasi PADA HEWAN
MAKALAH osmoregulasi PADA HEWANMAKALAH osmoregulasi PADA HEWAN
MAKALAH osmoregulasi PADA HEWAN
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdfPPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
 
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialmanusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
 
Manusia makhluk sosial
Manusia makhluk sosialManusia makhluk sosial
Manusia makhluk sosial
 
penalaran deduktif induktif
penalaran deduktif induktifpenalaran deduktif induktif
penalaran deduktif induktif
 
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatPancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
 

Similar to Logika

Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik (1).docx
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik  (1).docxModul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik  (1).docx
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik (1).docxRirikErtiga
 
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatWarnet Raha
 
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatWarnet Raha
 
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatSeptian Muna Barakati
 
ETIKA-PROFESI-PENGERTIAN-ETIKA-PROFESI & pertanyaan.pptx
ETIKA-PROFESI-PENGERTIAN-ETIKA-PROFESI & pertanyaan.pptxETIKA-PROFESI-PENGERTIAN-ETIKA-PROFESI & pertanyaan.pptx
ETIKA-PROFESI-PENGERTIAN-ETIKA-PROFESI & pertanyaan.pptxrendypribadi89
 
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatSeptian Muna Barakati
 
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptxTUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptxadi setianegara
 
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka) Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka) Janu W
 
Dasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian MoralDasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian MoralDedy Wiranto
 
Materi pengantar filsafat ilmu
Materi pengantar filsafat ilmuMateri pengantar filsafat ilmu
Materi pengantar filsafat ilmuLaurenzoTalaud
 
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKAPANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKAMira Veranita
 
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026Rewa D
 

Similar to Logika (20)

Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik (1).docx
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik  (1).docxModul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik  (1).docx
Modul Pertemuan 4 Etika, Dasar-dasar Moral dan Konflik (1).docx
 
Etika, Profesi dan Profesionalisme
Etika, Profesi dan ProfesionalismeEtika, Profesi dan Profesionalisme
Etika, Profesi dan Profesionalisme
 
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakat
 
Siane 2
Siane 2Siane 2
Siane 2
 
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakat
 
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakat
 
ETIKA-PROFESI-PENGERTIAN-ETIKA-PROFESI & pertanyaan.pptx
ETIKA-PROFESI-PENGERTIAN-ETIKA-PROFESI & pertanyaan.pptxETIKA-PROFESI-PENGERTIAN-ETIKA-PROFESI & pertanyaan.pptx
ETIKA-PROFESI-PENGERTIAN-ETIKA-PROFESI & pertanyaan.pptx
 
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakat
 
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptxTUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Kajia2
Kajia2Kajia2
Kajia2
 
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka) Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)
Tugas sofkill etika bisnis (janu eka)
 
Dasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian MoralDasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian Moral
 
Materi pengantar filsafat ilmu
Materi pengantar filsafat ilmuMateri pengantar filsafat ilmu
Materi pengantar filsafat ilmu
 
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKAPANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
 
Makalah ujian khusus
Makalah ujian khususMakalah ujian khusus
Makalah ujian khusus
 
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
 
Etika 1.ppt
Etika 1.pptEtika 1.ppt
Etika 1.ppt
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

Logika

  • 1. Logika dan Etika Kelompok 7 : Achmad Ade Rifai (07020120020) Ava Fahmi Yusif Elfiqri (07030120061)
  • 3. Pengertian Logika Logika berasal dari kata Yunani kuno “logos” yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (bahasa Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Ilmu di sini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa diartikan dengan masuk akal. Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang objek materialnya adalah berpikir dengan penalaran, dan objek formal logika adalah penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Logika ialah sebuah inti dari sebuah konsep bentuk logis. Konsep itu menyatakan bahwa kesahihan (validitas) sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh isinya. Dalam hal ini logika menjadi alat untuk menganalisis argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti yang diberikan (premis).
  • 4. Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subjektif. Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak lahir. Logika ini bisa dipelajari dengan memberi contoh penerapan dalam kehidupan nyata. Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan asas-asas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah, dan lebih aman. Logika ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau, paling tidak, dikurangi.
  • 5. Dasar penalaran dalam logika ada dua, yaitu : • Penalaran deduktif, kadang disebut logika deduktif, adalah penalaran yang membangun atau mengevaluasi argumen deduktif. Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Argumen deduktif dinyatakan valid atau tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah argumen deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. • Penalaran induktif, kadang disebut logika induktif, adalah penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum.
  • 7. Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruknya serta kewajiban, hak, dan tanggung jawab, baik itu secara sosial maupun moral, pada setiap individu di dalam kehidupan bermasyarakatnya. Atau bisa dikatakan juga bahwa etika mencakup nilai yang berhubungan dengan akhlak individu terkait benar dan salahnya. Pengertian Etika
  • 8. • Aristoteles merupakan seorang filsuf asal Yunani dan murid dari Plato berpendapat dengan membagi etika menjadi 2 pengertian, yakni terminius technicus dan manner and cutom. Terminius technicus merupakan etika sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari problema tingkah laku atau perbuatan individu (manusia), sedangkan Manner and Cutom merupakan pengkajian etika berkaitan dengan tata cara dan adat yang melekat dalam diri individu, serta terkait dengan baik dan buruknya tingkah laku, perbuatan, ataupun perilaku individu tersebut. • Menurut K. Bertens, pengertian etika, yakni: Etika adalah nilai moral dan norma yang menjadi pedoman, baik bagi suatu individu maupun suatu kelompok, dalam mengatur tindakan atau perilaku. Dengan kata lain, pengertian ini disebut juga sebagai sistem nilai di dalam hidup manusia, baik perorangan maupun bermasyarakat. Etika berarti ilmu mengenai baik dan buruknya manusia (moral). Kemudian, etika juga diartikan sebagai kumpulan nilai moral dan asas (kode etik). • Sumaryono mendefinisikan etika sebagai studi yang membahas mengenai suatu kebenaran dari tindakan atau perilaku manusia atas kodrat atau fitrah yang memang sudah melekat pada diri manusia itu. Menurut Para Ahli
  • 9. Etika mempunyai sifat mutlak atau absolut berarti sebuah etika berlaku untuk siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Etika sebagai prinsip yang tidak dapat dinegosiasikan dan tidak pula tergantung dengan dasar moral yang berubah-ubah. Cara perspektif batin yang berhubungan dengan baik dan buruknya suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia atau individu. Pada hakikat, setiap manusia tentu diajarkan berbagai hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Maka lambat laun manusia akan mengetahui perkara yang baik dan buruk sehingga akan terbentuk dan tertanam di hatinya. Adapun banyak jenis etika yang dapat kita jumpai di lingkungan sekitar, misalnya, etika berteman, etika profesi atau kerja, etika dalam rumah tangga, etika dalam melakukan bisnis, dan semacamnya. Etika tentunya harus dimiliki oleh setiap individu dan sangat dibutuhkan dalam bersosialisasi yang mana hal itu menjadi jembatan agar terciptanya suatu kondisi yang baik di dalam kehidupan bermasyarakat.
  • 11. Logika adalah bagian filsafat yang mempersoalkan bentuk susunan atau cara penyusun pikiran. Logika berbicara mengenai hal “benar” dan “salah”. Benar dan salah akan memiliki impact yang cepat dan langsung terasa, dapat dihitung, dibuktikan, dan lebih eksplisit. Etika adalah bagian filsafat nilai dan penilaian yang membicarakan perilaku seseorang dari sudut baik dan jahat. Semua perilaku mempunyai nilai, jadi tidak benar suatu perilaku dikatakan tidak etis dan etis. Lebih tepatnya adalah perilaku beretika baik atau perilaku beretika tidak baik, sejalan dengan perkembangan penggunaan bahasa yang berlaku sekarang. Istilah etis dan tidak etis, tidak baik untuk hal yang sama. Demikian juga etis baik dan baik dan etis tidak baik. Dalam hal perilaku digunakan istilah baik dan jahat untuk etika karena perbuatan manusia yang tidak baik berarti merusak sedangkan perbuatan yang baik berarti membangun.
  • 12. Hubungan antara logika, etika dalam sehari-hari adalah bagaimana kita dapat menjalankan keduanya dalam setiap pemikiran dan tindakan sehari-hari. Logika membicarakan tentang pandangan benar dan salah yang dapat dihitung, dibuktikan, dan berdampak secara langsung dan cepat. Etika membicarakan tentang pandangan baik dan buruk yang setiap pribadi dan lingkungan dapat memandangnya secara berbeda-beda (abstrak). Sehingga, dalam kehidupan sehari-hari hubungannya adalah dengan menyatukan kedua pandangan ini dalam setiap tindakan.
  • 13. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik Veuillez conserver cette diapositive pour l'attribution Terima Kasih