SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
Matematika Ekonomi
Persamaan Non Linear
Wiji Safitri, SMB., MM.
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial
Universitas Pelita Bangsa
FUNGSI NON LINEAR
Yang sering dijumpai dalam analisis ekonomi:
1. Fungsi Kuadrat Parabolik
2. Fungsi Kubik
3. Fungsi Eksponensial
4. Fungsi Logaritmik
Fungsi Kuadrat
Bentuk Umum Fungsi Kuadrat dg
dua variabel x dan y adalah:
Y = ax2+bx + c , a≠ 0
Gambar suatu fungsi dapat berupa
salah satu dari empat kemungkinan
bentuk potongan kerucut: lingkaran,
elips, hiperbola, dan parabola.
IDENTIFIKASI PERSAMAAN KUADRAT
Bentuk umum :
(setidak-tidaknya salah satu a atau b tidak sama dengan nol).
Dari bentuk yang lebih umum ini, dapat diidentifikasi gambar atau kurva dari
persamaannya, yaitu sbb:
Apabila p=0, dengan kata lain dalam persamaan kuadrat tersebut tidak terdapat suku
yang mengandung xy, bentuk yang lebih umum tadi menjadi :
Berdasarkan bentuk dengan kasus khusus ini, identifikasinya menjadi sbb:
✓ Jika a = b ≠ 0,kurvanya sebuah lingkaran
✓ Jika a ≠ b, tetapi bertanda sama, kurvanya sebuah elips
✓ Jika a dan b berlawanan tanda, kurvanya sebuah hiperbola
✓ Jika a = 0 atau b = 0, tetapi tidak keduanya, kurvanya sebuah parabola
1. Lingkaran
Definisi:
Lingkaran secara geometri: tempat kedudukan
titik – titik yang berjarak tetap terhadap sebuah
titik tertentu yang disebut pusat (Dumayri,
2007).
Titik tertentu disebut ‘pusat lingkaran’
Jarak tertentu disebut ‘jari-jari lingkaran’
Bentuk Umum Persamaan Lingkaran:
Pusat dan jari-jari lingkaran dapat dicari dengan cara memanipulasi persamaan umum sedemikian rupa, sehingga :
• Dimana i dan j masing-masing adalah jarak pusat lingkaran terhadap sumbu-
sumbu y dan sumbu-sumbu horizontal x, r adalah jari-jari lingkaran.
2. Elips
Definisi:
Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah
jaraknya terhadap dua focus selalu konstan.
sebuah elips mempunyai dua sumbu simetri yang saling
tegaklurus: yang Panjang disebut sumbu mayor,
sedangkan yang pendek disebut sumbu minor.
Fokus elips: sembarang titik yang terletak pada sumbu
elips. Titik potong antara sumbu – sumbu elips
merupakan pusat elips yang bersangkutan.
Bentuk Umum Persamaan Elips:
• Pusat dan jari-jari elips dapat dicari dengan cara memanipulasi persamaan umum sedemikian rupa, sehingga :
Dimana i dan j mencerminkan koordinat pusat elips serta r1 dan
r2 adalah jari-jarinya
3. Hiperbola
➢Definisi: tempat kedudukan titik –
titik yang perbedaan jaraknya
terhadap dua focus selalu konstan.
➢Sebuah hiperbola memiliki dua
sumbu simetri yang saling tegaklurus
dan sepasang asimtot.
➢Perpotongan antara sumbu – sumbu
simetro (antara asimtot – asimtot
merupakan pusat hiperbola.
➢Sumbu simetri yang memotong
hiperbola disebut sumbu lintang
(transverse axis).
➢Sumbu lintang dapat berupa garis
yang sejajar dengan sumbu-x atau
sejajar dengan sumbu-y, tergantung
pada bentuk hiperbola.
Bentuk Umum Persamaan Hiperbola:
• Pusat hiperbola dapat dicari dengan
cara memanipulasi persamaan
umum sedemikian rupa, sehingga :
atau
Sumbu lintang // sumbu -x
Sumbu lintang // sumbu -y
a berlawanan tanda dengan b
Dimana i,j adalah koordinat
titik pusat hiperbolanya.
Persamaan untuk asimtot-asimtotnya dapat dicari melalui bentuk rumus
atau
Apabila m = n, asimtot –
asimtotnya akan saling
tegak lurus, sumbu
lintangnya tidak lagi
sejajar dengan salah satu
sumbu koordinat,
hiperbolanya disebut
hiperbola samasisi (equilateral
hyperbola).
contoh
Tentukan pusat dan asimtot – asimtot dari hiperbola 16x2 – 9y2 – 64x + 18y – 89 = 0. Tentukan juga
perpotongannya pada masing – masing sumbu koordinat.
Jawab:
16x2– 64x – 9y2 + 18y = 89
16 (x2 – 4x) – 9 (y2 – 2y) = 89
16 (x – 2)2 – 64 -9 (y – 1)2 + 9 =89
16 (x – 2)2 -9 (y – 1)2 = 89 + 64 – 9
16 (x – 2)2 -9 (y – 1)2 = 144
16 (x – 2)2 -9 (y – 1)2 = 144
144 144 144
(x – 2)2 -(y – 1)2 = 1
9 16
Agar menjadi 1 dibagi
144 begitu juga di ruas
kiri dibagi dengan 144
Mengingat Kembali:
(a + b)2 = a2 + 2ab + b2
Jadi:
i = 2, j = 1
m2 = 9 , m = 3
n2 =16, n = 4
Sumbu lintang // sumbu –
x , dengan persamaan:
Koordinat pusat hiperbola di
titik (2,1).
Lanjutan contoh
Asimtot – asimtotnya:
𝑥 −2
3
= ±
𝑦 −1
4
Jadi:
i = 2, j = 1
m2 = 9 , m = 3
n2 =16, n = 4
y – 1 = ±
4(𝑥 −2)
3
y – 1 = ±
4𝑥
3
-
8
3
y =
4𝑥
3
-
8
3
+ 1
y =
4𝑥
3
-
8
3
+
3
3
y =
4𝑥
3
-
5
3
y =
−4𝑥
3
+
8
3
+ 1
y =
−4𝑥
3
+
8
3
+
3
3
y =
−4𝑥
3
+
11
3
Jadi, jika:
X = 0, y = -
5
3
= -1,67
Jika y = 0, x =
5
4
= 1,25
0 =
4𝑥
3
-
5
3
4𝑥
3
=
5
3
12x = 15
X =
15
12
=
5
4
Jadi, jika:
X = 0, y =
11
3
= 3,67
Jika y = 0, x = 2,75
0 =
−4𝑥
3
+
11
3
4𝑥
3
=
11
3
12𝑥 = 33
X= 2,75
PERPOTONGAN dengan sumbu –x: y = 0
16x2– 64x – 89 = 0, diperoleh x1 = 5,09 dan x2 = -1,09
Perpotongan dengan sumbu –y, x = 0
9y2 - 18y + 89 = 0, diperoleh y1 = y2 = bilangan khayal
Tidak terdapat perpotongan dengan sumbu -y
4. Parabola
✓Definisi: Parabola adalah tempat kedudukan
titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah
focus dan sebuah garis lurus yang disebut
direktriks.
✓Bentuk persamaan kuadrat yang paling penting
dalam penerapan bisnis dan ekonomi.
✓Setiap parabola memiliki sumbu simetri dan
sebuah titik ekstrim.
✓Sumbu simetri parabola dapat berupa garis yang
sejajar dengan sumbu vertical y atau berupa
yang sejajar dengan sumbu horizontal x.
✓Titik ekstrim parabola adalah titik potong antara
sumbu simetri dan parabola yang bersangkutan.
Letak titik ekstrim parabola:
a. sumbu simetri parabola // sumbu
vertical, letak titik ekstrim di atas jika
parabola terbuka ke bawah (a < 0)
b. sumbu simetri parabola // sumbu
vertical, letak titik ekstrim di bawah
jika parabola terbuka ke atas (a > 0)
c. sumbu simetri parabola // sumbu
horizontal, titik ekstrim akan terletak
di kiri jika parabola terbuka ke kanan
(a > 0)
d. sumbu simetri parabola // sumbu
horizontal, titik ekstrim akan terletak
di kanan jika parabola terbuka ke kiri.
(a < 0)
Bentuk umum persamaan parabola:
Atau
Sumbu simetri // sumbu vertikal Sumbu simetri // sumbu horizontal
✓ Untuk parabola, bentuk persamaan 1 parabolanya terbuka ke bawah jika a<0 dan terbuka ke atas jika a>0.
✓ Sedangkan untuk bentuk persamaan2 parabolanya terbuka ke kanan jika a>0 dan terbuka ke kiri jika a<0.
Titik ekstrim parabola (i , j) adalah :
Dimana -b/2a adalah jarak titik ekstrim dari sumbu vertikal y, sedangkan adalah jarak
titik ekstrim dari sumbu horizontal x.
Bentuk umum persamaan parabola:
Sifat a:
a > 0
a < 0
Sifat b:
Tanda a = tanda b (positif atau negative nya).
Puncak di kiri sumbu y
Tanda a ≠ tanda b (positif atau negative nya).
Puncak di kanan sumbu y
b = 0
Sumbu simetri ada di sumbu y
x
y
a < 0
b < 0
x
y
a < 0
b > 0
x
y
b = 0
Sifat c:
c > 0 , titik potong dengan sumbu y di titik positif (+)
C < 0 , titik potong dengan sumbu y di titik negative (-)
x
y
x
y
C < 0
C > 0
Sifat d:
a > 0
d > 0
a > 0
d = 0
a > 0
d < 0
a < 0
d > 0
a < 0
d = 0 a < 0
d < 0
Contoh
Tentukan titik ekstrim parabola y = x2 + 2X
–3 dan perpotongan dengan sumbu –
sumbu koordinat.
Jawab:
y = x2 + 2X –3
a = 1 > 0 oleh karena itu, parabola terbuka
ke ATAS dan titik ekstrim terletak di
BAWAH, berupa titik puncak. Dan sumbu
simetri // dengan sumbu vertical (lihat
rumus fungsinya)
Koordinat titik puncak:
= (
− 2
2
,
4+12
−4
) = (-1 , -4)
Perpotongan dengan sumbu –y :
jika x = 0
Y = - 3 kordinatnya (0, -3)
Perpotongan dengan sumbu x,
Jika Y = 0
y = x2 + 2X –3
0 = x2 + 2X –3
(x + 3 ) (x - 1 )= 0
X + 3 =0, X = -3
X – 1 = 0, X = 1
(-1, -4)
(1,0)(-3, 0)
(0, -3)
(SUMBUSIMETRI,X=-1)
X
Y
Latihan
1. Tentukan pusat dan asimtot – asimtot hiperbola:
a. 9x2 – 4y2 – 18x + 8y – 31 = 0
b. -9x2 + 4y2 + 36x – 24y = 0
2. Tentukan titik ekstrim dan keterbukaan parabola. Dan gambarkan
bentuk parabolanya pada sumbu x dan y:
a. Y = 3x2 – 30x + 77
b. Y = -5x2 + 30x - 35
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

matematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhanamatematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhanaAsep suryadi
 
Makro grafik
Makro grafikMakro grafik
Makro grafikEl Loen
 
Akuntansi dan pelaporan investor saham
Akuntansi dan pelaporan investor sahamAkuntansi dan pelaporan investor saham
Akuntansi dan pelaporan investor sahamSidik Abdullah
 
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaran
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaranP2 logika pernyataan dan nilai kebenaran
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaransaid zulhelmi
 
DILATASI Transformasi Geometri
DILATASI Transformasi GeometriDILATASI Transformasi Geometri
DILATASI Transformasi GeometriMilla Rachmana
 
Perkembangan tentang ifrs
Perkembangan tentang ifrsPerkembangan tentang ifrs
Perkembangan tentang ifrskiki_ariani
 
131943605 penerapan-komposisi-fungsi-dan-invers-dalam-kehidupan-sehari-hari
131943605 penerapan-komposisi-fungsi-dan-invers-dalam-kehidupan-sehari-hari131943605 penerapan-komposisi-fungsi-dan-invers-dalam-kehidupan-sehari-hari
131943605 penerapan-komposisi-fungsi-dan-invers-dalam-kehidupan-sehari-hariAndikAdiCahyono
 
ISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptx
ISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptxISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptx
ISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptxtukangangkot07
 
ppt Teori Pembangunan.pptx
ppt Teori Pembangunan.pptxppt Teori Pembangunan.pptx
ppt Teori Pembangunan.pptxnurannisasuci
 
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)Ryan Arifiana Sungkar
 
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21Sidik Abdullah
 
7 neraca pembayaran
7 neraca pembayaran7 neraca pembayaran
7 neraca pembayaranJuni Effendi
 

What's hot (20)

matematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhanamatematika keuangan bunga sederhana
matematika keuangan bunga sederhana
 
Makro grafik
Makro grafikMakro grafik
Makro grafik
 
08 modul-6 nopw
08 modul-6 nopw08 modul-6 nopw
08 modul-6 nopw
 
Kalkulus 1
Kalkulus 1Kalkulus 1
Kalkulus 1
 
Sejarah perkembangan manajemen
Sejarah perkembangan manajemenSejarah perkembangan manajemen
Sejarah perkembangan manajemen
 
Makalah irisan kerucut
Makalah irisan kerucutMakalah irisan kerucut
Makalah irisan kerucut
 
Penyaluran dana
Penyaluran danaPenyaluran dana
Penyaluran dana
 
Akuntansi dan pelaporan investor saham
Akuntansi dan pelaporan investor sahamAkuntansi dan pelaporan investor saham
Akuntansi dan pelaporan investor saham
 
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaran
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaranP2 logika pernyataan dan nilai kebenaran
P2 logika pernyataan dan nilai kebenaran
 
DILATASI Transformasi Geometri
DILATASI Transformasi GeometriDILATASI Transformasi Geometri
DILATASI Transformasi Geometri
 
Perkembangan tentang ifrs
Perkembangan tentang ifrsPerkembangan tentang ifrs
Perkembangan tentang ifrs
 
Bab 11 & 12
Bab 11 & 12Bab 11 & 12
Bab 11 & 12
 
131943605 penerapan-komposisi-fungsi-dan-invers-dalam-kehidupan-sehari-hari
131943605 penerapan-komposisi-fungsi-dan-invers-dalam-kehidupan-sehari-hari131943605 penerapan-komposisi-fungsi-dan-invers-dalam-kehidupan-sehari-hari
131943605 penerapan-komposisi-fungsi-dan-invers-dalam-kehidupan-sehari-hari
 
ISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptx
ISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptxISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptx
ISAK-35-–-Akuntansi-untuk-Entitas-Nirlaba-–-Yayasan.pptx
 
ppt Teori Pembangunan.pptx
ppt Teori Pembangunan.pptxppt Teori Pembangunan.pptx
ppt Teori Pembangunan.pptx
 
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
 
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
 
Pertemuan 3 2
Pertemuan 3 2Pertemuan 3 2
Pertemuan 3 2
 
PPh Pasal 21
PPh Pasal 21PPh Pasal 21
PPh Pasal 21
 
7 neraca pembayaran
7 neraca pembayaran7 neraca pembayaran
7 neraca pembayaran
 

Similar to Pertemuan 05 persamaan non linear

Similar to Pertemuan 05 persamaan non linear (20)

Pertemuan 9 .pptx
Pertemuan 9 .pptxPertemuan 9 .pptx
Pertemuan 9 .pptx
 
5._FUNGSI_NON_LINIER.ppt
5._FUNGSI_NON_LINIER.ppt5._FUNGSI_NON_LINIER.ppt
5._FUNGSI_NON_LINIER.ppt
 
Persamaan non linear dalam ekonomi
Persamaan non linear dalam ekonomiPersamaan non linear dalam ekonomi
Persamaan non linear dalam ekonomi
 
Makalah memahami irisan
Makalah memahami irisanMakalah memahami irisan
Makalah memahami irisan
 
Makalah memahami irisan
Makalah memahami irisanMakalah memahami irisan
Makalah memahami irisan
 
FUNGSI NON LINIER.pptx
FUNGSI NON LINIER.pptxFUNGSI NON LINIER.pptx
FUNGSI NON LINIER.pptx
 
Fungsi non linier
Fungsi non linierFungsi non linier
Fungsi non linier
 
Fungsi non linier
Fungsi non linierFungsi non linier
Fungsi non linier
 
Fungsi non linier
Fungsi non linierFungsi non linier
Fungsi non linier
 
FIX GAR luasan berderajat 2.pptx
FIX GAR luasan berderajat 2.pptxFIX GAR luasan berderajat 2.pptx
FIX GAR luasan berderajat 2.pptx
 
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 7
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 7Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 7
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 7
 
irisan kerucut,bola,dan tabung
irisan kerucut,bola,dan tabungirisan kerucut,bola,dan tabung
irisan kerucut,bola,dan tabung
 
FUNGSI KUADRAT.pdf
FUNGSI KUADRAT.pdfFUNGSI KUADRAT.pdf
FUNGSI KUADRAT.pdf
 
Chapter 5-irisan-kerucut1
Chapter 5-irisan-kerucut1Chapter 5-irisan-kerucut1
Chapter 5-irisan-kerucut1
 
Chapter 5-irisan-kerucut1
Chapter 5-irisan-kerucut1Chapter 5-irisan-kerucut1
Chapter 5-irisan-kerucut1
 
Elsa Yuliangraini (Irisan Kerucut)
Elsa Yuliangraini (Irisan Kerucut)Elsa Yuliangraini (Irisan Kerucut)
Elsa Yuliangraini (Irisan Kerucut)
 
Irisan Kerucut.docx
Irisan Kerucut.docxIrisan Kerucut.docx
Irisan Kerucut.docx
 
Irisan Kerucut.docx
Irisan Kerucut.docxIrisan Kerucut.docx
Irisan Kerucut.docx
 
Materi Aljabar Fungsi Kuadrat
Materi Aljabar Fungsi KuadratMateri Aljabar Fungsi Kuadrat
Materi Aljabar Fungsi Kuadrat
 
Revisi tugas "Fungsi Non Linear"
Revisi tugas "Fungsi Non Linear"Revisi tugas "Fungsi Non Linear"
Revisi tugas "Fungsi Non Linear"
 

More from Pelita Bangsa University

Pertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomi
Pertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomiPertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomi
Pertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomiPelita Bangsa University
 

More from Pelita Bangsa University (20)

Pertemuan 13 penerapan integral
Pertemuan 13 penerapan integralPertemuan 13 penerapan integral
Pertemuan 13 penerapan integral
 
Pertemuan 13 inventory management
Pertemuan 13 inventory managementPertemuan 13 inventory management
Pertemuan 13 inventory management
 
Pertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomi
Pertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomiPertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomi
Pertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomi
 
Pertemuan 12 supply chain management
Pertemuan 12 supply chain managementPertemuan 12 supply chain management
Pertemuan 12 supply chain management
 
Pertemuan 11 integral
Pertemuan 11 integralPertemuan 11 integral
Pertemuan 11 integral
 
Pertemuan 11 layout strategy
Pertemuan 11 layout strategyPertemuan 11 layout strategy
Pertemuan 11 layout strategy
 
Pertemuan 10 location strategy
Pertemuan 10 location strategyPertemuan 10 location strategy
Pertemuan 10 location strategy
 
Pertemuan 09 limit
Pertemuan 09 limitPertemuan 09 limit
Pertemuan 09 limit
 
Pertemuan 09 peramalan
Pertemuan 09 peramalanPertemuan 09 peramalan
Pertemuan 09 peramalan
 
Pertemuan 07 strategi proses
Pertemuan 07 strategi prosesPertemuan 07 strategi proses
Pertemuan 07 strategi proses
 
Pertemuan 06 persamaan non linear ii
Pertemuan 06 persamaan non linear iiPertemuan 06 persamaan non linear ii
Pertemuan 06 persamaan non linear ii
 
Pertemuan 06 mengelola kualitas
Pertemuan 06 mengelola kualitasPertemuan 06 mengelola kualitas
Pertemuan 06 mengelola kualitas
 
Pertemuan 05 langkah penulisan
Pertemuan 05 langkah penulisanPertemuan 05 langkah penulisan
Pertemuan 05 langkah penulisan
 
Pertemuan 05 desain barang dan jasa
Pertemuan 05 desain barang dan jasaPertemuan 05 desain barang dan jasa
Pertemuan 05 desain barang dan jasa
 
Pertemuan 05 teori perilaku konsumen
Pertemuan 05 teori perilaku konsumenPertemuan 05 teori perilaku konsumen
Pertemuan 05 teori perilaku konsumen
 
Pertemuan 05 unsur unsur penelitian
Pertemuan 05 unsur unsur penelitianPertemuan 05 unsur unsur penelitian
Pertemuan 05 unsur unsur penelitian
 
Pertemuan 04 persamaan linear
Pertemuan 04 persamaan linearPertemuan 04 persamaan linear
Pertemuan 04 persamaan linear
 
Pertemuan 04 manajemen proyek
Pertemuan 04 manajemen proyekPertemuan 04 manajemen proyek
Pertemuan 04 manajemen proyek
 
Tugas pertemuan keempat
Tugas pertemuan keempatTugas pertemuan keempat
Tugas pertemuan keempat
 
Pertemuan 04 konsep elastisitas
Pertemuan 04 konsep elastisitasPertemuan 04 konsep elastisitas
Pertemuan 04 konsep elastisitas
 

Recently uploaded

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 

Recently uploaded (17)

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 

Pertemuan 05 persamaan non linear

  • 1. Matematika Ekonomi Persamaan Non Linear Wiji Safitri, SMB., MM. Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa
  • 2. FUNGSI NON LINEAR Yang sering dijumpai dalam analisis ekonomi: 1. Fungsi Kuadrat Parabolik 2. Fungsi Kubik 3. Fungsi Eksponensial 4. Fungsi Logaritmik
  • 3. Fungsi Kuadrat Bentuk Umum Fungsi Kuadrat dg dua variabel x dan y adalah: Y = ax2+bx + c , a≠ 0 Gambar suatu fungsi dapat berupa salah satu dari empat kemungkinan bentuk potongan kerucut: lingkaran, elips, hiperbola, dan parabola.
  • 4. IDENTIFIKASI PERSAMAAN KUADRAT Bentuk umum : (setidak-tidaknya salah satu a atau b tidak sama dengan nol). Dari bentuk yang lebih umum ini, dapat diidentifikasi gambar atau kurva dari persamaannya, yaitu sbb:
  • 5. Apabila p=0, dengan kata lain dalam persamaan kuadrat tersebut tidak terdapat suku yang mengandung xy, bentuk yang lebih umum tadi menjadi : Berdasarkan bentuk dengan kasus khusus ini, identifikasinya menjadi sbb: ✓ Jika a = b ≠ 0,kurvanya sebuah lingkaran ✓ Jika a ≠ b, tetapi bertanda sama, kurvanya sebuah elips ✓ Jika a dan b berlawanan tanda, kurvanya sebuah hiperbola ✓ Jika a = 0 atau b = 0, tetapi tidak keduanya, kurvanya sebuah parabola
  • 6. 1. Lingkaran Definisi: Lingkaran secara geometri: tempat kedudukan titik – titik yang berjarak tetap terhadap sebuah titik tertentu yang disebut pusat (Dumayri, 2007). Titik tertentu disebut ‘pusat lingkaran’ Jarak tertentu disebut ‘jari-jari lingkaran’
  • 7. Bentuk Umum Persamaan Lingkaran: Pusat dan jari-jari lingkaran dapat dicari dengan cara memanipulasi persamaan umum sedemikian rupa, sehingga : • Dimana i dan j masing-masing adalah jarak pusat lingkaran terhadap sumbu- sumbu y dan sumbu-sumbu horizontal x, r adalah jari-jari lingkaran.
  • 8. 2. Elips Definisi: Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap dua focus selalu konstan. sebuah elips mempunyai dua sumbu simetri yang saling tegaklurus: yang Panjang disebut sumbu mayor, sedangkan yang pendek disebut sumbu minor. Fokus elips: sembarang titik yang terletak pada sumbu elips. Titik potong antara sumbu – sumbu elips merupakan pusat elips yang bersangkutan.
  • 9. Bentuk Umum Persamaan Elips: • Pusat dan jari-jari elips dapat dicari dengan cara memanipulasi persamaan umum sedemikian rupa, sehingga : Dimana i dan j mencerminkan koordinat pusat elips serta r1 dan r2 adalah jari-jarinya
  • 10. 3. Hiperbola ➢Definisi: tempat kedudukan titik – titik yang perbedaan jaraknya terhadap dua focus selalu konstan. ➢Sebuah hiperbola memiliki dua sumbu simetri yang saling tegaklurus dan sepasang asimtot. ➢Perpotongan antara sumbu – sumbu simetro (antara asimtot – asimtot merupakan pusat hiperbola. ➢Sumbu simetri yang memotong hiperbola disebut sumbu lintang (transverse axis). ➢Sumbu lintang dapat berupa garis yang sejajar dengan sumbu-x atau sejajar dengan sumbu-y, tergantung pada bentuk hiperbola.
  • 11. Bentuk Umum Persamaan Hiperbola: • Pusat hiperbola dapat dicari dengan cara memanipulasi persamaan umum sedemikian rupa, sehingga : atau Sumbu lintang // sumbu -x Sumbu lintang // sumbu -y a berlawanan tanda dengan b Dimana i,j adalah koordinat titik pusat hiperbolanya.
  • 12. Persamaan untuk asimtot-asimtotnya dapat dicari melalui bentuk rumus atau Apabila m = n, asimtot – asimtotnya akan saling tegak lurus, sumbu lintangnya tidak lagi sejajar dengan salah satu sumbu koordinat, hiperbolanya disebut hiperbola samasisi (equilateral hyperbola).
  • 13. contoh Tentukan pusat dan asimtot – asimtot dari hiperbola 16x2 – 9y2 – 64x + 18y – 89 = 0. Tentukan juga perpotongannya pada masing – masing sumbu koordinat. Jawab: 16x2– 64x – 9y2 + 18y = 89 16 (x2 – 4x) – 9 (y2 – 2y) = 89 16 (x – 2)2 – 64 -9 (y – 1)2 + 9 =89 16 (x – 2)2 -9 (y – 1)2 = 89 + 64 – 9 16 (x – 2)2 -9 (y – 1)2 = 144 16 (x – 2)2 -9 (y – 1)2 = 144 144 144 144 (x – 2)2 -(y – 1)2 = 1 9 16 Agar menjadi 1 dibagi 144 begitu juga di ruas kiri dibagi dengan 144 Mengingat Kembali: (a + b)2 = a2 + 2ab + b2 Jadi: i = 2, j = 1 m2 = 9 , m = 3 n2 =16, n = 4 Sumbu lintang // sumbu – x , dengan persamaan: Koordinat pusat hiperbola di titik (2,1).
  • 14. Lanjutan contoh Asimtot – asimtotnya: 𝑥 −2 3 = ± 𝑦 −1 4 Jadi: i = 2, j = 1 m2 = 9 , m = 3 n2 =16, n = 4 y – 1 = ± 4(𝑥 −2) 3 y – 1 = ± 4𝑥 3 - 8 3 y = 4𝑥 3 - 8 3 + 1 y = 4𝑥 3 - 8 3 + 3 3 y = 4𝑥 3 - 5 3 y = −4𝑥 3 + 8 3 + 1 y = −4𝑥 3 + 8 3 + 3 3 y = −4𝑥 3 + 11 3 Jadi, jika: X = 0, y = - 5 3 = -1,67 Jika y = 0, x = 5 4 = 1,25 0 = 4𝑥 3 - 5 3 4𝑥 3 = 5 3 12x = 15 X = 15 12 = 5 4 Jadi, jika: X = 0, y = 11 3 = 3,67 Jika y = 0, x = 2,75 0 = −4𝑥 3 + 11 3 4𝑥 3 = 11 3 12𝑥 = 33 X= 2,75 PERPOTONGAN dengan sumbu –x: y = 0 16x2– 64x – 89 = 0, diperoleh x1 = 5,09 dan x2 = -1,09 Perpotongan dengan sumbu –y, x = 0 9y2 - 18y + 89 = 0, diperoleh y1 = y2 = bilangan khayal Tidak terdapat perpotongan dengan sumbu -y
  • 15. 4. Parabola ✓Definisi: Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah focus dan sebuah garis lurus yang disebut direktriks. ✓Bentuk persamaan kuadrat yang paling penting dalam penerapan bisnis dan ekonomi. ✓Setiap parabola memiliki sumbu simetri dan sebuah titik ekstrim. ✓Sumbu simetri parabola dapat berupa garis yang sejajar dengan sumbu vertical y atau berupa yang sejajar dengan sumbu horizontal x. ✓Titik ekstrim parabola adalah titik potong antara sumbu simetri dan parabola yang bersangkutan.
  • 16. Letak titik ekstrim parabola: a. sumbu simetri parabola // sumbu vertical, letak titik ekstrim di atas jika parabola terbuka ke bawah (a < 0) b. sumbu simetri parabola // sumbu vertical, letak titik ekstrim di bawah jika parabola terbuka ke atas (a > 0) c. sumbu simetri parabola // sumbu horizontal, titik ekstrim akan terletak di kiri jika parabola terbuka ke kanan (a > 0) d. sumbu simetri parabola // sumbu horizontal, titik ekstrim akan terletak di kanan jika parabola terbuka ke kiri. (a < 0)
  • 17. Bentuk umum persamaan parabola: Atau Sumbu simetri // sumbu vertikal Sumbu simetri // sumbu horizontal ✓ Untuk parabola, bentuk persamaan 1 parabolanya terbuka ke bawah jika a<0 dan terbuka ke atas jika a>0. ✓ Sedangkan untuk bentuk persamaan2 parabolanya terbuka ke kanan jika a>0 dan terbuka ke kiri jika a<0. Titik ekstrim parabola (i , j) adalah : Dimana -b/2a adalah jarak titik ekstrim dari sumbu vertikal y, sedangkan adalah jarak titik ekstrim dari sumbu horizontal x.
  • 18. Bentuk umum persamaan parabola: Sifat a: a > 0 a < 0 Sifat b: Tanda a = tanda b (positif atau negative nya). Puncak di kiri sumbu y Tanda a ≠ tanda b (positif atau negative nya). Puncak di kanan sumbu y b = 0 Sumbu simetri ada di sumbu y x y a < 0 b < 0 x y a < 0 b > 0 x y b = 0 Sifat c: c > 0 , titik potong dengan sumbu y di titik positif (+) C < 0 , titik potong dengan sumbu y di titik negative (-) x y x y C < 0 C > 0
  • 19. Sifat d: a > 0 d > 0 a > 0 d = 0 a > 0 d < 0 a < 0 d > 0 a < 0 d = 0 a < 0 d < 0
  • 20. Contoh Tentukan titik ekstrim parabola y = x2 + 2X –3 dan perpotongan dengan sumbu – sumbu koordinat. Jawab: y = x2 + 2X –3 a = 1 > 0 oleh karena itu, parabola terbuka ke ATAS dan titik ekstrim terletak di BAWAH, berupa titik puncak. Dan sumbu simetri // dengan sumbu vertical (lihat rumus fungsinya) Koordinat titik puncak: = ( − 2 2 , 4+12 −4 ) = (-1 , -4) Perpotongan dengan sumbu –y : jika x = 0 Y = - 3 kordinatnya (0, -3) Perpotongan dengan sumbu x, Jika Y = 0 y = x2 + 2X –3 0 = x2 + 2X –3 (x + 3 ) (x - 1 )= 0 X + 3 =0, X = -3 X – 1 = 0, X = 1 (-1, -4) (1,0)(-3, 0) (0, -3) (SUMBUSIMETRI,X=-1) X Y
  • 21. Latihan 1. Tentukan pusat dan asimtot – asimtot hiperbola: a. 9x2 – 4y2 – 18x + 8y – 31 = 0 b. -9x2 + 4y2 + 36x – 24y = 0 2. Tentukan titik ekstrim dan keterbukaan parabola. Dan gambarkan bentuk parabolanya pada sumbu x dan y: a. Y = 3x2 – 30x + 77 b. Y = -5x2 + 30x - 35