LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
Jaringan Seluler, 2G,3G,4G
1. 8.5 Jaringan Seluler 2G, 3G, 4G
Jenis Jaringan Diluncurkan
Komersil
Diluncurka
n Di
Indonesia
Fitur Teknologi Kecepatan
transfer
Jaringan Seluler
2G
1991 Di
Finlandia oleh
Radiolinja
1993 di
Batam
• SMS
• MMS
GSM
CDMA
EDGE
14,4 Kbps
Jaringan Seluler
3G
2001 di Jepang
oleh NTT
Docomo
2005 di
Jakarta
• Browsing
• E-mail
• Streaming video &
music
• Teleconference.
WCDMA
CDMA2000
TD-SCDMA
UWC-138
DECT+
384 Kbps – 2
Mbps
Jaringan Seluler
4G
2009 di Swedia
dan Norwegia
2013 di
Bali
• Streaming video HD
• Game online tanpa lag
• Upload dan download
cepat
LTE 100 Mbps – 1
Gbps
(Sinaga, 2018, p. 4)
2. 8.6 WIMAX
• WIMAX yaitu sebuah jaringan pita lebar
dengan akses menggunakan gelombang
microwave yang memiliki spesifikasi
tertentu.
• Jaringan WiMAX merupakan jaringan point
to multipoint dengan karakteristik bisa
diaplikasikan dalam kondisi LOS dan
NonLOS.
• Perangkat WiMAX juga mempunyai ukuran
channel yang bersifat fleksibel, sehingga
sebuah base station dapat melayani lebih
banyak penggguna dengan range channel
frekuensi yang berbeda – beda.
• Kemampuan mengantarkan data hingga
kecepatan 70 Mbps dan jarak jangkau
hingga 50 km. (Uang, 2013, p. 2)
3. 1. Konfigurasi Umum Jaringan WIMAX
Subsciber Station merupakan perangkat yang berada di pengguna dan terdiri
dari tiga bagian utama yaitu : modem, radio dan antena. SS dapat berupa
pelanggan bisnis, di area Kampus, perkantoran dan perumahan.
Base Station (BS) WiMAX Base station merupakan perangkat transceiver
(transmitter dan receiver) yang berhubungan dari atau ke penerima. BS
terdiri dari satu atau lebih radio transceiver, dimana setiap radio transceiver
terhubung ke beberapa penerima didalam area jangkauan.
Transport site (bagian beckend) : bagian ini terdiri dari IP/PSTN. Bagian ini
berfungsi untuk menghubungkan base station dengan internet. (Uang,
2013, p. 3)
4. 8.7 LTE
Long Term Evolution (LTE) merupakan teknologi standard 3rd Generation
Partnership Project (3GPP), evolusi dari teknologi GSM dan UMTS. Data
rate LTE lebih besar dibanding teknologi yang pernah dikembangkan
sebelumnya. LTE disebut sebagai teknologi 4th generation atau biasa
disebut 4G setelah sebelumnya dikembankan teknologi 3G, sebenarnya
LTE belum sepenuhnya memenuhi kriteria sebagai teknologi 4G lebih
tepatnya masih 3,9G.
LTE memiliki kelebihan diantaranya :
a. Latency/delay lebih rendah
b. Data rate lebih tinggi
c. Meningkatkan kapasitas dan coverage
d. Cost-reduction (Riani & Mahmudy, 2016, p. 2)
5. 8.7 LTE
Perubahan paling mendasar dari LTE terdiri dari tiga hal utama yaitu Air
interface, Jaringan radio, dan Jaringan core.
Untuk masalah pita spektrum yang sangat berpengaruh dengan kinerja
jaringan, LTE dapat beroperasi pada standar IMT-2000 (450, 850, 900, 1800,
1900, 2100 MHz) maupun pada pita spektrum baru seperti 700 MHz dan 2,5
GHz.
Alokasi pita lebar yang sangat fleksibel, mulai dari 1,4,3,5,10,15,20 MHz,
menjanjikan fleksibilitas yang tinggi dalam penggunaan spektrum
(Edwinanto, 2019, p. 57)
6. 8.7 Arsitektur LTE
Gambar arsitektur Network element
jaringan LTE secara sederhana.
EPC (Evolved Packet Core) terdiri dari 3
komponen seperti Serving Gateway (S-GW),
Packet Data Network Gateway (P-GW) dan
Mobility Management Entity (MME).
Bagian E-UTRAN hanya terdiri dari
komponen Evolved Node B (eNB).
User Equipment (UE) merupakan perangkat
yang digunakan user untuk berkomunikasi
dengan jaringan LTE melalui komponen eNB.
UE dapat berupa handphone / smartphone,
tablet, laptop, atau perangkat lain yang
dilengkapi dengan network adapter LTE.
(Edwinanto, 2019, p. 61)
7. Daftar Pustaka
Edwinanto, (2019). Analisis Perencanaan Jaringan LongTerm Evolution. Jurnal Rekayasa
Teknologi Nusa Putra
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI 1G, 2G, 3G, 3.5G, 4G DAN 5G. (n.d.). School of Information
Systems. Retrieved February 25, 2023, from
https://sis.binus.ac.id/2018/03/09/perkembangan-teknologi-1g-2g-3g-3-5g-4g-dan-5g/
Riani, G. E., & Mahmudy, W. F. (2016). Optimasi Jangkauan Jaringan 4G Menggunakan
Algoritma Genetika. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 3(2), 141.
https://doi.org/10.25126/jtiik.201632205
Sinaga, A. S. (n.d.). Generasi Jaringan Data dari 1G sampai 5G.
Uang, A. B. (2013). Analisis dan Perancangan Jaringan WiMAX di Fakultas Teknik UNSRAT
Manado.