Rangkuman rencana strategi pengembangan masjid dalam 3 kalimat:
Rencana strategi ini menjelaskan kerangka kerja untuk meningkatkan kapasitas masjid sesuai kebutuhan dengan mengoptimalkan pengurus, mengembangkan kegiatan, mendata jamaah, dan mengevaluasi kinerja masjid.
1. Rencana Strategi
Pengembangan Masjid
Mata Kuliah: Manajemen Masjid &
Majelis Taklim. Dosen Pengampu:
Mohtarom, M.Pd.
Mosque Development Strategy Plan
Anggota Kelompok: Nur Rochim (1940310017),
Rohmatul Ismah (1940310018), dan M. Noor
'Adn A. (1940310019)
3. Strategi
Strategi Pengembangan Masjid
Pengembangan Masjid
Srtategi adalah kerangka acuan yang terintegrasi
& komperehensif yang mengarahkan pilihan yang
menentukan bentuk & arahan aktivitas-aktivitas
organisasi menuju pencapaian tujuan-tujuannya
Strategi pengembangan masjid dapat diartikan sebagai sebuah
kerangka acuan yang terintegrasi dan komprehensif, yang ditujukan
untuk meningkatkan kempuan yang sesuai dengan kebutuhan, guna
untuk memakmurkan masjid.
Pengembangan adalah suatu usaha untuk
meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,
konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan
melalui pendidikan dan penelitian.
Masjid berasal dari bahasa arab yang
berarti patuh, taat, tempat sujud atau
tempat menyembah Allah SWT, serta
tunduk dengan penuh hormat.
4. Di tengah tantangan dakwah di era globalisasi yang semakin lama
semakin kompleks dan seiring dengan bertambahnya jumlah
masjid, diharapkan masjid juga mampu untuk mengembangkan
fungsinya bukan hanya sebagai tempat ibadah, melainkan pusat
kajian Islam, pendidikan, budaya, pemersatu bangsa dan bahkan
pusat ekonomi yang mampu mengembangkan kesejahteraan bagi
jamaah dan masyarakat disekitar masjid.
5. Urgensi Strategi
Pengembangan Masjid
Umat Islam memiliki tugas berat untuk memakmurkan masjid sebagaimana
dijelaskan dalam al-Qur’an surat at-Taubah ayat 18 yang artinya:
"Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan
salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain
kepada Allah, maka merekalahorang-orang yang mendapat petunjuk”
6. Di dalam realitas, persepsi umat Islam dalam proses
memakmurkan masjid cenderung dalam arti fisik.
Mereka membangun masjid dengan begitu megah,
indah, dan nyaman untuk digunakan.
Pemahaman seperti ini memang tidak ada salahnya, tetapi apalah artinya sebuah bangunan megah, sementara orang-
orang yang mengisi masjid itu memiliki jiwa yang kropos dan fisik yang lemah. Padahal, dalam ayat di atas, Allah
menyinggung orang yang memakmurkan masjid adalah orang yang jiwanya kuat dalam arti memiliki keyakinan yang
teguh kepada Allah dan hari akhir, serta menunaikan salat. Di samping itu, secara fisik ia juga harus menjadi orang yang
kuat dalam hal ekonomi sehingga mampu mengeluarkan zakat untuk menghidupi aktivitas yang ada di dalam masjid.
7. Teori AIDDA
Awareness Interest Desire Decision
(Kesadaran) (Perhatian)
Teori ini lebih berfokus pada cara menarik atau strategi berkomunikasi secara tepat dan relevan, sehingga
dapat menarik hati para jama’ah, dan melakukan apa yang diinginkan oleh si pembuat rencana, misalnya
dalam hal untuk mendatangi masjid untuk menghadiri sebuah acara-acara tertentu.
(Keinginan) (Keputusan)
8. Teori POAC
Planning Organizing Actuating Controlling
(Perencanaan) (Pengorganisasian)
Teori ini merupakan sebuah prinsip manajemen organisasi yang mana pada umumnya dipakai
dalam hal-hal yang bersifat manajerial, teori ini juga tidak menutup kemungkinan untuk bisa
diterapkan sebagai alat untuk merumuskan strategi pengembangan masjid.
(Pelaksanaan) (Pengendalian)