SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
PENGANGGARAN PEMERINTAH
PUSAT & DAERAH
(CHAPTER - 2)
Oleh:
Sujatmiko Wibowo
PERENCANAAN
JENIS PERIODE
RPJPN 20 tahun
RPJMN 5 tahun
Renstra K / L 5 tahun
RKP tahunan
RK K/L tahunan
Ruang Lingkup Perencanaan
PERENCANAAN (RPJPN)
RPJPN
Penjabaran Tujuan
Nasional
Misi
Arah Pembangunan Nasional
Memuat :
PERENCANAAN (RPJMN)
RPJMN
Muatan
dokumen perencanaan untuk periode 5 tahun
visi, misi, dan program Presiden ke dalam strategi
pembangunan Nasional, kebijakan umum, program
prioritas Presiden, serta kerangka ekonomi makro yang
mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh
termasuk arah kebijakan fiskal
Pedoman RPJP Nasional
Jangka Waktu
Penetapan
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
kepala negara dilantik
Ditetapkan dengan Peraturan Presiden
PERENCANAAN (RKP)
Rencana Pembangunan
Tahunan
Rencana Kerja
Pemerintah
dokumen perencanaan
untuk periode 1 (satu)
tahun
Rancangan kerangka ekonomi
Prioritas pembangunan dan
kewajiban
Rencana kerja yang terukur dan
pendanaannya
Memuat :
Ditetapkan dengan Peraturan Presiden
PERENCANAAN (RKA-K/L)
Memuat rencana pendapatan, belanja untuk masing-masing program dan kegiatan menurut
fungsi, dirinci sampai dengan rincian objek pendapatan, belanja, serta prakiraan maju untuk
tahun berikutnya
Prinsip
Penganggaran
Transparansi
/
Akuntabilitas
Disiplin
KeadilanEfisien/Efektif
Pendekatan
Kinerja
PRINSIP
PENGANGGARAN
PRINSIP PENGANGGARAN
Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran
APBN/APBD harus dapat menyajikan informasi yang jelas
mengenai tujuan, sasaran, hasil, dan manfaat yang diperoleh
masyarakat dari suatu kegiatan atau proyek yang dianggarkan.
Anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama untuk
mengetahui proses anggaran karena menyangkut aspirasi dan
kepentingan masyarakat, terutama pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan hidup masyarakat. Masyarakat juga berhak untuk
menuntut pertanggungjawaban atas rencana ataupun
pelaksanaan anggaran tersebut.
PRINSIP PENGANGGARAN
Disiplin Anggaran
Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang
terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap
sumber pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan
pada setiap pos/pasal merupakan batas tertinggi
pengeluaran belanja.
Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan
adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah
yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan
yang belum/tidak tersedia anggarannya dalam
APBN/APBD.
PRINSIP PENGANGGARAN
Keadilan Anggaran
Pemerintah daerah wajib mengalokasikan penggunaan
anggarannya secara adil agar dapat dinikmati oleh seluruh
kelompok masyarakat tanpa diskriminasi dalam pemberian
pelayanan karena pendapatan daerah pada hakekatnya
diperoleh melalui peran serta masyarakat.
PRINSIP PENGANGGARAN
Efisiensi dan Efektifitas Anggaran
Penyusunan anggaran hendaknya dilakukan berlandaskan
asas efisiensi, tepat guna, tepat waktu pelaksanaan, dan
penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan. Dana yang
tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk
dapat menghasilkan peningkatan dan kesejahteraan
maksimal untuk kepentingan masyarakat.
PRINSIP PENGANGGARAN
Disusun dengan Pendekatan Kinerja
APBN/APBD disusun dengan pendekatan kinerja, yaitu
mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja
(output/outcome) dari perencanaan alokasi biaya atau input
yang telah ditetapkan. Hasil kerjanya harus sepadan atau
lebih besar dari biaya atau input yang telah ditetapkan.
Selain itu harus mampu menumbuhkan profesionalisme
kerja di setiap organisasi kerja yang terkait
ALUR PERENCANAAN PROGRAM & PENGANGGARAN
RPJM
NASIONAL
RKP RAPBN APBN
RPJP
DAERAH
RPJM
DAERAH
RKPD RAPBD APBD
RENSTRA
SKPD
RENJA
SKPD
RKA –
SKPD
PENJABARAN
APBD
RENSTRA
KL
RENJA
KL RKA - KL
RINCIAN
APBN
Pemerintah
Pusat
Pemerintah
Daerah
PERENCANAAN PROGRAM PENGANGGARAN
diacu Diserasikan melalui MUSRENBANGDA
KUA/
PPAS
RPJP
NASIONAL
SIKLUS PENYUSUNAN APBN
PROSES PENYUSUNAN & PENETAPAN APBN
Teori Perencanaan Anggaran
Perencanaan atau Planning adalah sebuah proses yang dimulai dari penetapan
tujuan organisasi menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi
tersebut secara menyeluruh serta merumuskan sistem perencanaan yang
menyeluruh untuk mengintegrasikan & mengkoordinasikan seluruh pekerjaan
organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi
(Robbins dan Coulter, 2002).
PERENCANAAN
Dilihat dari 3 hal:
1. Dari sisi proses
2. Dari sisi fungsi manajemen
3. Dari sisi pengambilan keputusan
(Ernie dan Kurniawan, 2005)
Berdasarkan ilmuPerencanaan
Perencanaan
Sektoral
Perencanaan
Nasional
Perencanaan
Perencanaan
Makro
Perencanaan
Sektoral
Perencanaan
Regional
Perencanaan
Mikro
Berdasarkan dimensi
pendekatan dan koordinasi
Teori Perencanaan Anggaran
Fungsi Perencanaan
Untuk membuat tujuan organisasi,
diikuti dengan pembuatan berbagai rencana
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
Proses dan Macam Bagian
Perencanaan Strategis
Sistem Perencanaan Pemerintahan
proses perencanaan jangka panjang yang
sudah diformalkan dan digunakan untuk
merumuskan tujuan organisasi serta cara
menghadapinya.
1. Rencana strategik sering
disebut Perencanaan Jangka
Panjang (long range
planning)
2. Rencana Operasional
rencana permanen
(standing plans)
rencana sekali pakai
(single use plan)
Disusun untuk mencapai tujuan tertentu
dan dibubarkan segera setelah tujuan ini
tercapai
Telah distandarisasi untuk menghadapi
situasi berulang dan dapat diramalkan
sebelumnya
Pendekatan Dalam
Seluruh
Rangkaian
Perencanaan
Politik
Teknokratik
Partisipatif
Top-down
Bottom-up
Sistem Perencanaan Pemerintahan
Tahapan Pembangunan
Penyusunan
rencana
Penetapan
rencana
Pengendalian
pelaksanaan
rencana
Evaluasi
pelaksanaan
rencana
Sistem Perencanaan Pemerintahan
Siklus Perencanaan Pemerintahan
Evaluasi hasil pelaksanaan
tahun lalu dan Penetapan
Prosedur
Organisasi pendukung
Penetapan asumsi
Kriteria evaluasi
Penyusunan indikator
Penyusunan kertas kerja
Partisipasi
masyarakat
Penetapan
usulan
Penentuan draft skala prioritas dan
plafon anggaran
Penentuan usulan rencana
program
Penyelesaian draft
dokumen
Pembahasan draft
dokumen
Penetapan dokumen
Teknik Perencanaan Pemerintahan
Langkah Utama Dalam Proses Perencanaan
1. Tujuan dasar (basic goals)
2. Studi dan analisis (studi and analysis)
3. Rencana atau persiapan kebijakan (plan or poliy preparation)
4. Pelaksanaan dan pengakibatan (implementation and effetuation)
5. Pengamatan dan arus balik (monitoring and feedback)
(Frank S., and Judith Getzels, 1988)
1. Memeriksa inventaris dan kecenderungan dalam konsumen/ masyarakat
2. Memperkirakan “permintaan”
3. Merencanakan fasilitas dan pelayanan berdasarkan kapasitas yang dimiliki
untuk mengakomodir permintaan di masa depan.
Tahapan Perencanaan Pemerintahan
Contoh ragam tingkatan perencanaan
di Pemerintahan
24
Lanjutan...
1. Perencanaan komprehensif : kebijakan dalam pembangunan publik,
fasilitas masyarakat dan peluang rekreasi
2. Perencanaan sistem : sistem pembuangan limbah
3. Perencanaan di tingkat daerah : perpakiran, perumahan, dan analisi
revitalisasi ekonomi
4. Perencanaan sub sistem : perencanaan rinci tentang fasilitas komunitas
5. Perencanaan tempat : perawatan tumbuhan atau perpustakaan
Teknik Dalam Proses Perencanaan
Organisasi Pemerintahan
25
Lanjutan...
Survai
Melalui
Pos
Melalui Telepon
Per Orang
Visioning Focus
Group
Profesional
Akademisi
Perencanaan keahlian
khusus
Partisipasi Profesional
Kebijakan
Delphis
Brainstorming
26
a. Pemerintah Pusat
Praktek Perencanaan Pemerintahan
Lanjutan...
MUSRENBANG
1. Musrenbang Pusat
2. Musrenbang Provinsi
3. Musrenbang Nasional
27
b. Pemerintah Daerah
Lanjutan...
Perencanaan disusun sebagai satu
kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan
nasional, oleh pemerintah provinsi,
kabupaten/kota.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA)
1. RPJP Daerah
2. RPJM Daerah
3. RKPD
Dokumen
Teori Penganggaran Pemerintahan
Paket pernyataan perkiraan penerimaan dan
pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam
satu atau beberapa periode mendatang
Fungsi Anggaran Pemerintahan
1. Hasil akhir proses penyusunan rencana kerja.
2. Cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di masa mendatang.
3. Alat komunikasi intern
4. Alat pengendalian unit kerja.
5. Alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien
6. Instrumen politik.
7. Instrumen kebijakan fiskal.
Contoh Anggaran
Pemerintahan : APBD/APBN
29
Lanjutan...
Karakteristik Anggaran Pemerintahan
Dinyatakan dalam satuan keuangan dan non keuangan
Mencakup jangka waktu tertentu
Berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk mencapai
sasaran
Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang
Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi
tertentu
30
31
Line-Item budgeting adalah salah satu metode penganggaran sektor publik atau lebih dikenal dengan
sistem penganggaran tradisional. Ciri utamanya adalah struktur anggaran bersifat line-item yang
didasarkan atas dasar sifat (nature) dari penerimaan dan pengeluaran.
Anggaran Berbasis Kinerja ( Performance Based Budgeting ) adalah penyusunan anggaran yang
didasarkan atas perencanaan kinerja, yang terdiri dari program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan serta indikator kinerja yang ingin dicapai oleh suatu entitas anggaran (budget entity).
Planning Programing Budgeting System (PPBS) merupakan teknik penganggaran yang didasarkan
pada teori sistem yang berorientasi pada output dan tujuan dengan penekanan utamanya adalah
alokasi sumberdaya berdasarkan analisis ekonomi.
Penganggaran Dasar Nol (Zero Based Budgeting) adalah sistem anggaran yang didasarkan pada
perkiraan kegiatan, bukan pada yang telah dilakukan dimasa lalu. Setiap kegiatan akan dievaluasi
secara terpisah. Ini berarti berbagai program dikembangkan dalam visi pada tahun yang
bersangkutan.
Medium Term Budgeting Framew ork (MTBF) adalah suatu kerangka strategis kebijakan pemerintah
tentang anggaran belanja untuk pembangunan departemen dan lembaga pemerintah non departemen.
Kerangka ini memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada departemen untuk menetapkan
alokasi dan penggunaan sumber dana
Jenis Sistem Penganggaran Pemerintah
1
2
3
4
5
Siklus Penganggaran Pemerintahan
Siklus
Pengangga
ran
1. Penetapan
prosedur dan
tim
penganggaran
2. Penetapan
dokumen
standar harga
3.
Penyebaran
dan pengisisn
formulir
rencana kerja
4.
Rekapitulasi
rencana kerja
dan anggaran
5.
Pembahasan
perubahan
dan finalisasi
draft
anggaran
6. Penetapan
APBN/APBD
Teknik Penganggaran Pemerintahan
Kerangka pikir Systems of National Accounts, telah merekomendasi
pandangan pembatasan karakter anggaran, sebagai berikut:
a. Kemandirian penyelenggaraan fungsi organisasi pemerintahan
b. Diawali dengan batasan kemampuan, organisasi menanggung
pengeluaran kesejahteraan masyarakat. Apabila pengeluaran yang
ditanggung adalah seluruhnya, maka organisasi memegang kendali
penuh. Sedangkan, jika tanggungan pengeluaran sebagian, maka
organisasi bekerja dalam mekanisme kolaborasi. Kondisi ini akan
berpengaruh pada proses penyusunan anggaran dari berbagai
kepentingan formal, kepentingan hukum, dan kepentingan legislatif
1. Pendekatan Fungsional
Lanjutan...
1. Pendekatan Fungsional
Lanjutan...
2. Pendekatan Pengambilan Keputusan
Ditinjau dari aspek ekonomi penyusunan dan analisis
anggaran, informasi dan komunikasi harus disaring dalam
besaran ekonomi yang diartikan sebagai wujud
kesejahteraan masyarakat. Dalam prakteknya, anggaran
merupakan kumpulan proses pengambilan keputusan
terhadap kehidupan dan tujuan organisasi
Rasional
Penyesuaian / bertahap
Lanjutan...
2. Pendekatan Pengambilan Keputusan
PERBEDAAN RASIONAL PENYESUAIAN/BERTAHAP
Keterkaitan Teori ekonomi yang
tradisional.
Konsep pluralis organisasi yang
demokratis.
Tipe pendekatan Pendekatan tujuan dan
pengukuran alternatif tujuan
Proses penyesuaian antar individu
dan kelompok yang mempunyai
nilai ekonomi dan tingkat kekuasaan
yang berbeda.
Kritik Survai alternatif tidak
dimungkinkan. Keputusan
akan mengurangi proses
penyesuaian dan ditentukan
melalui proses politik.
Proses negosiasi akan menjadi
dasar pengambilan keputusan dan
kompromi tujuan menjadi dasar
penilaian prestasi.
Lanjutan...
3. Pendekatan Psikologi/Motivasi
Teknik yang sangat
baik
Karena
Psikologi/motivasi bukan saja merupakan
ilmu yang membahas tentang kejiwaan
manusia saja namun lebih luas, ilmu ini
juga mempelajari perekrutan dan
penyeleksian pegawai, evaluasi kinerja
pegawai, pelatihan pegawai, kepemimpinan,
motivasi dan kepuasan kerja, psikologi
organisasi, kondisi pekerjaan, keselamatan
dan kesehatan pegawai, tekanan di tempat
kerja, psikologi industri ataupun psikologi
masyarakat
Lanjutan...
4. Pendekatan Lingkungan Berkesinambungan
1. Damage cost
2. Avoidance cost
3. Abatement cost
4. Transaction cost
(Soraya A. Afif)
Biaya dari dampak
pencemaran terhadap
lingkungan yang ditanggung
oleh masyarakat:
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Yuca Siahaan
 
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Sunar Shun Shun
 
Jenis jenis anggaran pemerintah
Jenis jenis anggaran pemerintahJenis jenis anggaran pemerintah
Jenis jenis anggaran pemerintah
farums
 

What's hot (20)

Perencanaan sektor publik
Perencanaan sektor publikPerencanaan sektor publik
Perencanaan sektor publik
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansisiklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
 
Anggaran publik
Anggaran publikAnggaran publik
Anggaran publik
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
 
Penganggaran sektor publik
Penganggaran sektor publikPenganggaran sektor publik
Penganggaran sektor publik
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
 
Pengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi PemerintahPengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi Pemerintah
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 
Organisasi sektor publik
Organisasi sektor publikOrganisasi sektor publik
Organisasi sektor publik
 
Perencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBDPerencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBD
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
 
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAAkuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
 
Jenis jenis anggaran pemerintah
Jenis jenis anggaran pemerintahJenis jenis anggaran pemerintah
Jenis jenis anggaran pemerintah
 
Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDA
 
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure Framework
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure FrameworkKerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure Framework
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure Framework
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Akuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAAkuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDA
 

Similar to Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah

Erangka pengeluaran jangka menengah
Erangka pengeluaran jangka menengahErangka pengeluaran jangka menengah
Erangka pengeluaran jangka menengah
damargohadiono
 
3a.penganggaran
3a.penganggaran3a.penganggaran
3a.penganggaran
rhiery
 

Similar to Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah (20)

06 pengelolaan-keuangan-negara
06 pengelolaan-keuangan-negara06 pengelolaan-keuangan-negara
06 pengelolaan-keuangan-negara
 
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
 
Dinamika Penyusunan Anggaran - DSB.pdf
Dinamika Penyusunan Anggaran - DSB.pdfDinamika Penyusunan Anggaran - DSB.pdf
Dinamika Penyusunan Anggaran - DSB.pdf
 
Sistem penganggaran
Sistem penganggaran Sistem penganggaran
Sistem penganggaran
 
Konsep Strategis Perencanaan Pembangunan dalam rangka Mendukung Perencanaan P...
Konsep Strategis Perencanaan Pembangunan dalam rangka Mendukung Perencanaan P...Konsep Strategis Perencanaan Pembangunan dalam rangka Mendukung Perencanaan P...
Konsep Strategis Perencanaan Pembangunan dalam rangka Mendukung Perencanaan P...
 
Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Revitalisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
 
Erangka pengeluaran jangka menengah
Erangka pengeluaran jangka menengahErangka pengeluaran jangka menengah
Erangka pengeluaran jangka menengah
 
5ANGGA~2 (1).pptx
5ANGGA~2 (1).pptx5ANGGA~2 (1).pptx
5ANGGA~2 (1).pptx
 
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
 
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
 
11857336.ppt
11857336.ppt11857336.ppt
11857336.ppt
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi  PembangunanAdministrasi  Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
 
02.ABK.pptx
02.ABK.pptx02.ABK.pptx
02.ABK.pptx
 
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan DaerahKonsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
 
Teori Anggaran Berbasis Kinerja
Teori Anggaran Berbasis KinerjaTeori Anggaran Berbasis Kinerja
Teori Anggaran Berbasis Kinerja
 
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Perencanaan anggaran pp
Perencanaan anggaran ppPerencanaan anggaran pp
Perencanaan anggaran pp
 
anggaran daerah
anggaran daerahanggaran daerah
anggaran daerah
 
3a.penganggaran
3a.penganggaran3a.penganggaran
3a.penganggaran
 

More from Sujatmiko Wibowo

More from Sujatmiko Wibowo (20)

Pengelolaan Penelitian & Pengabdian Masyarakat pada Perguruan Tinggi
Pengelolaan Penelitian & Pengabdian Masyarakat pada Perguruan TinggiPengelolaan Penelitian & Pengabdian Masyarakat pada Perguruan Tinggi
Pengelolaan Penelitian & Pengabdian Masyarakat pada Perguruan Tinggi
 
Evaluasi ZI WBK WBBM 2023.pdf
Evaluasi ZI WBK WBBM 2023.pdfEvaluasi ZI WBK WBBM 2023.pdf
Evaluasi ZI WBK WBBM 2023.pdf
 
Akuntabilitas Dana APBN
Akuntabilitas Dana APBNAkuntabilitas Dana APBN
Akuntabilitas Dana APBN
 
Mekanisme Penyelesaian KN.pdf
Mekanisme Penyelesaian KN.pdfMekanisme Penyelesaian KN.pdf
Mekanisme Penyelesaian KN.pdf
 
Fraud In The Provision of Health Services In Hospitals During The Covid-1...
Fraud In The Provision  of Health  Services In Hospitals  During  The Covid-1...Fraud In The Provision  of Health  Services In Hospitals  During  The Covid-1...
Fraud In The Provision of Health Services In Hospitals During The Covid-1...
 
Bimtek Reviu LK Polindra.pdf
Bimtek Reviu LK Polindra.pdfBimtek Reviu LK Polindra.pdf
Bimtek Reviu LK Polindra.pdf
 
Tata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi NegeriTata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola BLU pada Perguruan Tinggi Negeri
 
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdfPengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
Pengawasan dan Pengendalian BMN.pdf
 
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022
 
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan PemerintahTata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah
Tata Kelola dan Akuntabilitas Bantuan Pemerintah
 
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
 
Program PKKM 2022.pdf
Program PKKM 2022.pdfProgram PKKM 2022.pdf
Program PKKM 2022.pdf
 
Audit SPI atas Pengelolaan BMN.pdf
Audit  SPI  atas Pengelolaan BMN.pdfAudit  SPI  atas Pengelolaan BMN.pdf
Audit SPI atas Pengelolaan BMN.pdf
 
Reviu Laporan Keuangan PTN
Reviu Laporan Keuangan PTNReviu Laporan Keuangan PTN
Reviu Laporan Keuangan PTN
 
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi NegeriTata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
 
Peran dan Tantangan Sarjana Ekonomi di Era New Normal
Peran dan Tantangan Sarjana Ekonomi di Era New NormalPeran dan Tantangan Sarjana Ekonomi di Era New Normal
Peran dan Tantangan Sarjana Ekonomi di Era New Normal
 
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen RisikoFasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
 
SPIP di era pandemi Covid 19
SPIP di era pandemi Covid 19SPIP di era pandemi Covid 19
SPIP di era pandemi Covid 19
 
Penatausahaan Keuangan Desa
Penatausahaan Keuangan DesaPenatausahaan Keuangan Desa
Penatausahaan Keuangan Desa
 
Remote Audit
Remote AuditRemote Audit
Remote Audit
 

Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah

  • 1. PENGANGGARAN PEMERINTAH PUSAT & DAERAH (CHAPTER - 2) Oleh: Sujatmiko Wibowo
  • 2. PERENCANAAN JENIS PERIODE RPJPN 20 tahun RPJMN 5 tahun Renstra K / L 5 tahun RKP tahunan RK K/L tahunan Ruang Lingkup Perencanaan
  • 4. PERENCANAAN (RPJMN) RPJMN Muatan dokumen perencanaan untuk periode 5 tahun visi, misi, dan program Presiden ke dalam strategi pembangunan Nasional, kebijakan umum, program prioritas Presiden, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal Pedoman RPJP Nasional Jangka Waktu Penetapan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah kepala negara dilantik Ditetapkan dengan Peraturan Presiden
  • 5. PERENCANAAN (RKP) Rencana Pembangunan Tahunan Rencana Kerja Pemerintah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun Rancangan kerangka ekonomi Prioritas pembangunan dan kewajiban Rencana kerja yang terukur dan pendanaannya Memuat : Ditetapkan dengan Peraturan Presiden
  • 6. PERENCANAAN (RKA-K/L) Memuat rencana pendapatan, belanja untuk masing-masing program dan kegiatan menurut fungsi, dirinci sampai dengan rincian objek pendapatan, belanja, serta prakiraan maju untuk tahun berikutnya
  • 8. PRINSIP PENGANGGARAN Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran APBN/APBD harus dapat menyajikan informasi yang jelas mengenai tujuan, sasaran, hasil, dan manfaat yang diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan atau proyek yang dianggarkan. Anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama untuk mengetahui proses anggaran karena menyangkut aspirasi dan kepentingan masyarakat, terutama pemenuhan kebutuhan- kebutuhan hidup masyarakat. Masyarakat juga berhak untuk menuntut pertanggungjawaban atas rencana ataupun pelaksanaan anggaran tersebut.
  • 9. PRINSIP PENGANGGARAN Disiplin Anggaran Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan pada setiap pos/pasal merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja. Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum/tidak tersedia anggarannya dalam APBN/APBD.
  • 10. PRINSIP PENGANGGARAN Keadilan Anggaran Pemerintah daerah wajib mengalokasikan penggunaan anggarannya secara adil agar dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi dalam pemberian pelayanan karena pendapatan daerah pada hakekatnya diperoleh melalui peran serta masyarakat.
  • 11. PRINSIP PENGANGGARAN Efisiensi dan Efektifitas Anggaran Penyusunan anggaran hendaknya dilakukan berlandaskan asas efisiensi, tepat guna, tepat waktu pelaksanaan, dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan. Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat menghasilkan peningkatan dan kesejahteraan maksimal untuk kepentingan masyarakat.
  • 12. PRINSIP PENGANGGARAN Disusun dengan Pendekatan Kinerja APBN/APBD disusun dengan pendekatan kinerja, yaitu mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja (output/outcome) dari perencanaan alokasi biaya atau input yang telah ditetapkan. Hasil kerjanya harus sepadan atau lebih besar dari biaya atau input yang telah ditetapkan. Selain itu harus mampu menumbuhkan profesionalisme kerja di setiap organisasi kerja yang terkait
  • 13. ALUR PERENCANAAN PROGRAM & PENGANGGARAN RPJM NASIONAL RKP RAPBN APBN RPJP DAERAH RPJM DAERAH RKPD RAPBD APBD RENSTRA SKPD RENJA SKPD RKA – SKPD PENJABARAN APBD RENSTRA KL RENJA KL RKA - KL RINCIAN APBN Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah PERENCANAAN PROGRAM PENGANGGARAN diacu Diserasikan melalui MUSRENBANGDA KUA/ PPAS RPJP NASIONAL
  • 15. PROSES PENYUSUNAN & PENETAPAN APBN
  • 16. Teori Perencanaan Anggaran Perencanaan atau Planning adalah sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan & mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi (Robbins dan Coulter, 2002). PERENCANAAN Dilihat dari 3 hal: 1. Dari sisi proses 2. Dari sisi fungsi manajemen 3. Dari sisi pengambilan keputusan (Ernie dan Kurniawan, 2005)
  • 18. Fungsi Perencanaan Untuk membuat tujuan organisasi, diikuti dengan pembuatan berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan Proses dan Macam Bagian Perencanaan Strategis
  • 19. Sistem Perencanaan Pemerintahan proses perencanaan jangka panjang yang sudah diformalkan dan digunakan untuk merumuskan tujuan organisasi serta cara menghadapinya. 1. Rencana strategik sering disebut Perencanaan Jangka Panjang (long range planning) 2. Rencana Operasional rencana permanen (standing plans) rencana sekali pakai (single use plan) Disusun untuk mencapai tujuan tertentu dan dibubarkan segera setelah tujuan ini tercapai Telah distandarisasi untuk menghadapi situasi berulang dan dapat diramalkan sebelumnya
  • 22. Siklus Perencanaan Pemerintahan Evaluasi hasil pelaksanaan tahun lalu dan Penetapan Prosedur Organisasi pendukung Penetapan asumsi Kriteria evaluasi Penyusunan indikator Penyusunan kertas kerja Partisipasi masyarakat Penetapan usulan Penentuan draft skala prioritas dan plafon anggaran Penentuan usulan rencana program Penyelesaian draft dokumen Pembahasan draft dokumen Penetapan dokumen
  • 23. Teknik Perencanaan Pemerintahan Langkah Utama Dalam Proses Perencanaan 1. Tujuan dasar (basic goals) 2. Studi dan analisis (studi and analysis) 3. Rencana atau persiapan kebijakan (plan or poliy preparation) 4. Pelaksanaan dan pengakibatan (implementation and effetuation) 5. Pengamatan dan arus balik (monitoring and feedback) (Frank S., and Judith Getzels, 1988) 1. Memeriksa inventaris dan kecenderungan dalam konsumen/ masyarakat 2. Memperkirakan “permintaan” 3. Merencanakan fasilitas dan pelayanan berdasarkan kapasitas yang dimiliki untuk mengakomodir permintaan di masa depan. Tahapan Perencanaan Pemerintahan
  • 24. Contoh ragam tingkatan perencanaan di Pemerintahan 24 Lanjutan... 1. Perencanaan komprehensif : kebijakan dalam pembangunan publik, fasilitas masyarakat dan peluang rekreasi 2. Perencanaan sistem : sistem pembuangan limbah 3. Perencanaan di tingkat daerah : perpakiran, perumahan, dan analisi revitalisasi ekonomi 4. Perencanaan sub sistem : perencanaan rinci tentang fasilitas komunitas 5. Perencanaan tempat : perawatan tumbuhan atau perpustakaan
  • 25. Teknik Dalam Proses Perencanaan Organisasi Pemerintahan 25 Lanjutan... Survai Melalui Pos Melalui Telepon Per Orang Visioning Focus Group Profesional Akademisi Perencanaan keahlian khusus Partisipasi Profesional Kebijakan Delphis Brainstorming
  • 26. 26 a. Pemerintah Pusat Praktek Perencanaan Pemerintahan Lanjutan... MUSRENBANG 1. Musrenbang Pusat 2. Musrenbang Provinsi 3. Musrenbang Nasional
  • 27. 27 b. Pemerintah Daerah Lanjutan... Perencanaan disusun sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, oleh pemerintah provinsi, kabupaten/kota. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) 1. RPJP Daerah 2. RPJM Daerah 3. RKPD Dokumen
  • 28. Teori Penganggaran Pemerintahan Paket pernyataan perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang Fungsi Anggaran Pemerintahan 1. Hasil akhir proses penyusunan rencana kerja. 2. Cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di masa mendatang. 3. Alat komunikasi intern 4. Alat pengendalian unit kerja. 5. Alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien 6. Instrumen politik. 7. Instrumen kebijakan fiskal. Contoh Anggaran Pemerintahan : APBD/APBN
  • 29. 29 Lanjutan... Karakteristik Anggaran Pemerintahan Dinyatakan dalam satuan keuangan dan non keuangan Mencakup jangka waktu tertentu Berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk mencapai sasaran Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu
  • 30. 30
  • 31. 31 Line-Item budgeting adalah salah satu metode penganggaran sektor publik atau lebih dikenal dengan sistem penganggaran tradisional. Ciri utamanya adalah struktur anggaran bersifat line-item yang didasarkan atas dasar sifat (nature) dari penerimaan dan pengeluaran. Anggaran Berbasis Kinerja ( Performance Based Budgeting ) adalah penyusunan anggaran yang didasarkan atas perencanaan kinerja, yang terdiri dari program dan kegiatan yang akan dilaksanakan serta indikator kinerja yang ingin dicapai oleh suatu entitas anggaran (budget entity). Planning Programing Budgeting System (PPBS) merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada teori sistem yang berorientasi pada output dan tujuan dengan penekanan utamanya adalah alokasi sumberdaya berdasarkan analisis ekonomi. Penganggaran Dasar Nol (Zero Based Budgeting) adalah sistem anggaran yang didasarkan pada perkiraan kegiatan, bukan pada yang telah dilakukan dimasa lalu. Setiap kegiatan akan dievaluasi secara terpisah. Ini berarti berbagai program dikembangkan dalam visi pada tahun yang bersangkutan. Medium Term Budgeting Framew ork (MTBF) adalah suatu kerangka strategis kebijakan pemerintah tentang anggaran belanja untuk pembangunan departemen dan lembaga pemerintah non departemen. Kerangka ini memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada departemen untuk menetapkan alokasi dan penggunaan sumber dana Jenis Sistem Penganggaran Pemerintah 1 2 3 4 5
  • 32. Siklus Penganggaran Pemerintahan Siklus Pengangga ran 1. Penetapan prosedur dan tim penganggaran 2. Penetapan dokumen standar harga 3. Penyebaran dan pengisisn formulir rencana kerja 4. Rekapitulasi rencana kerja dan anggaran 5. Pembahasan perubahan dan finalisasi draft anggaran 6. Penetapan APBN/APBD
  • 33. Teknik Penganggaran Pemerintahan Kerangka pikir Systems of National Accounts, telah merekomendasi pandangan pembatasan karakter anggaran, sebagai berikut: a. Kemandirian penyelenggaraan fungsi organisasi pemerintahan b. Diawali dengan batasan kemampuan, organisasi menanggung pengeluaran kesejahteraan masyarakat. Apabila pengeluaran yang ditanggung adalah seluruhnya, maka organisasi memegang kendali penuh. Sedangkan, jika tanggungan pengeluaran sebagian, maka organisasi bekerja dalam mekanisme kolaborasi. Kondisi ini akan berpengaruh pada proses penyusunan anggaran dari berbagai kepentingan formal, kepentingan hukum, dan kepentingan legislatif 1. Pendekatan Fungsional
  • 35. Lanjutan... 2. Pendekatan Pengambilan Keputusan Ditinjau dari aspek ekonomi penyusunan dan analisis anggaran, informasi dan komunikasi harus disaring dalam besaran ekonomi yang diartikan sebagai wujud kesejahteraan masyarakat. Dalam prakteknya, anggaran merupakan kumpulan proses pengambilan keputusan terhadap kehidupan dan tujuan organisasi Rasional Penyesuaian / bertahap
  • 36. Lanjutan... 2. Pendekatan Pengambilan Keputusan PERBEDAAN RASIONAL PENYESUAIAN/BERTAHAP Keterkaitan Teori ekonomi yang tradisional. Konsep pluralis organisasi yang demokratis. Tipe pendekatan Pendekatan tujuan dan pengukuran alternatif tujuan Proses penyesuaian antar individu dan kelompok yang mempunyai nilai ekonomi dan tingkat kekuasaan yang berbeda. Kritik Survai alternatif tidak dimungkinkan. Keputusan akan mengurangi proses penyesuaian dan ditentukan melalui proses politik. Proses negosiasi akan menjadi dasar pengambilan keputusan dan kompromi tujuan menjadi dasar penilaian prestasi.
  • 37. Lanjutan... 3. Pendekatan Psikologi/Motivasi Teknik yang sangat baik Karena Psikologi/motivasi bukan saja merupakan ilmu yang membahas tentang kejiwaan manusia saja namun lebih luas, ilmu ini juga mempelajari perekrutan dan penyeleksian pegawai, evaluasi kinerja pegawai, pelatihan pegawai, kepemimpinan, motivasi dan kepuasan kerja, psikologi organisasi, kondisi pekerjaan, keselamatan dan kesehatan pegawai, tekanan di tempat kerja, psikologi industri ataupun psikologi masyarakat
  • 38. Lanjutan... 4. Pendekatan Lingkungan Berkesinambungan 1. Damage cost 2. Avoidance cost 3. Abatement cost 4. Transaction cost (Soraya A. Afif) Biaya dari dampak pencemaran terhadap lingkungan yang ditanggung oleh masyarakat: