Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan penganggaran pemerintah pusat dan daerah. Terdapat beberapa jenis perencanaan berdasarkan periode dan ruang lingkupnya seperti RPJPN, RPJMN, RKP, dan RKA-K/L. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip penganggaran seperti transparansi, disiplin, keadilan, efisiensi, dan pendekatan kinerja. Selain itu dijelaskan pula proses
4. PERENCANAAN (RPJMN)
RPJMN
Muatan
dokumen perencanaan untuk periode 5 tahun
visi, misi, dan program Presiden ke dalam strategi
pembangunan Nasional, kebijakan umum, program
prioritas Presiden, serta kerangka ekonomi makro yang
mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh
termasuk arah kebijakan fiskal
Pedoman RPJP Nasional
Jangka Waktu
Penetapan
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
kepala negara dilantik
Ditetapkan dengan Peraturan Presiden
5. PERENCANAAN (RKP)
Rencana Pembangunan
Tahunan
Rencana Kerja
Pemerintah
dokumen perencanaan
untuk periode 1 (satu)
tahun
Rancangan kerangka ekonomi
Prioritas pembangunan dan
kewajiban
Rencana kerja yang terukur dan
pendanaannya
Memuat :
Ditetapkan dengan Peraturan Presiden
6. PERENCANAAN (RKA-K/L)
Memuat rencana pendapatan, belanja untuk masing-masing program dan kegiatan menurut
fungsi, dirinci sampai dengan rincian objek pendapatan, belanja, serta prakiraan maju untuk
tahun berikutnya
8. PRINSIP PENGANGGARAN
Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran
APBN/APBD harus dapat menyajikan informasi yang jelas
mengenai tujuan, sasaran, hasil, dan manfaat yang diperoleh
masyarakat dari suatu kegiatan atau proyek yang dianggarkan.
Anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama untuk
mengetahui proses anggaran karena menyangkut aspirasi dan
kepentingan masyarakat, terutama pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan hidup masyarakat. Masyarakat juga berhak untuk
menuntut pertanggungjawaban atas rencana ataupun
pelaksanaan anggaran tersebut.
9. PRINSIP PENGANGGARAN
Disiplin Anggaran
Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang
terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap
sumber pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan
pada setiap pos/pasal merupakan batas tertinggi
pengeluaran belanja.
Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan
adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah
yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan
yang belum/tidak tersedia anggarannya dalam
APBN/APBD.
10. PRINSIP PENGANGGARAN
Keadilan Anggaran
Pemerintah daerah wajib mengalokasikan penggunaan
anggarannya secara adil agar dapat dinikmati oleh seluruh
kelompok masyarakat tanpa diskriminasi dalam pemberian
pelayanan karena pendapatan daerah pada hakekatnya
diperoleh melalui peran serta masyarakat.
11. PRINSIP PENGANGGARAN
Efisiensi dan Efektifitas Anggaran
Penyusunan anggaran hendaknya dilakukan berlandaskan
asas efisiensi, tepat guna, tepat waktu pelaksanaan, dan
penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan. Dana yang
tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk
dapat menghasilkan peningkatan dan kesejahteraan
maksimal untuk kepentingan masyarakat.
12. PRINSIP PENGANGGARAN
Disusun dengan Pendekatan Kinerja
APBN/APBD disusun dengan pendekatan kinerja, yaitu
mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja
(output/outcome) dari perencanaan alokasi biaya atau input
yang telah ditetapkan. Hasil kerjanya harus sepadan atau
lebih besar dari biaya atau input yang telah ditetapkan.
Selain itu harus mampu menumbuhkan profesionalisme
kerja di setiap organisasi kerja yang terkait
13. ALUR PERENCANAAN PROGRAM & PENGANGGARAN
RPJM
NASIONAL
RKP RAPBN APBN
RPJP
DAERAH
RPJM
DAERAH
RKPD RAPBD APBD
RENSTRA
SKPD
RENJA
SKPD
RKA –
SKPD
PENJABARAN
APBD
RENSTRA
KL
RENJA
KL RKA - KL
RINCIAN
APBN
Pemerintah
Pusat
Pemerintah
Daerah
PERENCANAAN PROGRAM PENGANGGARAN
diacu Diserasikan melalui MUSRENBANGDA
KUA/
PPAS
RPJP
NASIONAL
16. Teori Perencanaan Anggaran
Perencanaan atau Planning adalah sebuah proses yang dimulai dari penetapan
tujuan organisasi menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi
tersebut secara menyeluruh serta merumuskan sistem perencanaan yang
menyeluruh untuk mengintegrasikan & mengkoordinasikan seluruh pekerjaan
organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi
(Robbins dan Coulter, 2002).
PERENCANAAN
Dilihat dari 3 hal:
1. Dari sisi proses
2. Dari sisi fungsi manajemen
3. Dari sisi pengambilan keputusan
(Ernie dan Kurniawan, 2005)
18. Fungsi Perencanaan
Untuk membuat tujuan organisasi,
diikuti dengan pembuatan berbagai rencana
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
Proses dan Macam Bagian
Perencanaan Strategis
19. Sistem Perencanaan Pemerintahan
proses perencanaan jangka panjang yang
sudah diformalkan dan digunakan untuk
merumuskan tujuan organisasi serta cara
menghadapinya.
1. Rencana strategik sering
disebut Perencanaan Jangka
Panjang (long range
planning)
2. Rencana Operasional
rencana permanen
(standing plans)
rencana sekali pakai
(single use plan)
Disusun untuk mencapai tujuan tertentu
dan dibubarkan segera setelah tujuan ini
tercapai
Telah distandarisasi untuk menghadapi
situasi berulang dan dapat diramalkan
sebelumnya
22. Siklus Perencanaan Pemerintahan
Evaluasi hasil pelaksanaan
tahun lalu dan Penetapan
Prosedur
Organisasi pendukung
Penetapan asumsi
Kriteria evaluasi
Penyusunan indikator
Penyusunan kertas kerja
Partisipasi
masyarakat
Penetapan
usulan
Penentuan draft skala prioritas dan
plafon anggaran
Penentuan usulan rencana
program
Penyelesaian draft
dokumen
Pembahasan draft
dokumen
Penetapan dokumen
23. Teknik Perencanaan Pemerintahan
Langkah Utama Dalam Proses Perencanaan
1. Tujuan dasar (basic goals)
2. Studi dan analisis (studi and analysis)
3. Rencana atau persiapan kebijakan (plan or poliy preparation)
4. Pelaksanaan dan pengakibatan (implementation and effetuation)
5. Pengamatan dan arus balik (monitoring and feedback)
(Frank S., and Judith Getzels, 1988)
1. Memeriksa inventaris dan kecenderungan dalam konsumen/ masyarakat
2. Memperkirakan “permintaan”
3. Merencanakan fasilitas dan pelayanan berdasarkan kapasitas yang dimiliki
untuk mengakomodir permintaan di masa depan.
Tahapan Perencanaan Pemerintahan
24. Contoh ragam tingkatan perencanaan
di Pemerintahan
24
Lanjutan...
1. Perencanaan komprehensif : kebijakan dalam pembangunan publik,
fasilitas masyarakat dan peluang rekreasi
2. Perencanaan sistem : sistem pembuangan limbah
3. Perencanaan di tingkat daerah : perpakiran, perumahan, dan analisi
revitalisasi ekonomi
4. Perencanaan sub sistem : perencanaan rinci tentang fasilitas komunitas
5. Perencanaan tempat : perawatan tumbuhan atau perpustakaan
25. Teknik Dalam Proses Perencanaan
Organisasi Pemerintahan
25
Lanjutan...
Survai
Melalui
Pos
Melalui Telepon
Per Orang
Visioning Focus
Group
Profesional
Akademisi
Perencanaan keahlian
khusus
Partisipasi Profesional
Kebijakan
Delphis
Brainstorming
26. 26
a. Pemerintah Pusat
Praktek Perencanaan Pemerintahan
Lanjutan...
MUSRENBANG
1. Musrenbang Pusat
2. Musrenbang Provinsi
3. Musrenbang Nasional
27. 27
b. Pemerintah Daerah
Lanjutan...
Perencanaan disusun sebagai satu
kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan
nasional, oleh pemerintah provinsi,
kabupaten/kota.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA)
1. RPJP Daerah
2. RPJM Daerah
3. RKPD
Dokumen
28. Teori Penganggaran Pemerintahan
Paket pernyataan perkiraan penerimaan dan
pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam
satu atau beberapa periode mendatang
Fungsi Anggaran Pemerintahan
1. Hasil akhir proses penyusunan rencana kerja.
2. Cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di masa mendatang.
3. Alat komunikasi intern
4. Alat pengendalian unit kerja.
5. Alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien
6. Instrumen politik.
7. Instrumen kebijakan fiskal.
Contoh Anggaran
Pemerintahan : APBD/APBN
29. 29
Lanjutan...
Karakteristik Anggaran Pemerintahan
Dinyatakan dalam satuan keuangan dan non keuangan
Mencakup jangka waktu tertentu
Berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk mencapai
sasaran
Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang
Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi
tertentu
31. 31
Line-Item budgeting adalah salah satu metode penganggaran sektor publik atau lebih dikenal dengan
sistem penganggaran tradisional. Ciri utamanya adalah struktur anggaran bersifat line-item yang
didasarkan atas dasar sifat (nature) dari penerimaan dan pengeluaran.
Anggaran Berbasis Kinerja ( Performance Based Budgeting ) adalah penyusunan anggaran yang
didasarkan atas perencanaan kinerja, yang terdiri dari program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan serta indikator kinerja yang ingin dicapai oleh suatu entitas anggaran (budget entity).
Planning Programing Budgeting System (PPBS) merupakan teknik penganggaran yang didasarkan
pada teori sistem yang berorientasi pada output dan tujuan dengan penekanan utamanya adalah
alokasi sumberdaya berdasarkan analisis ekonomi.
Penganggaran Dasar Nol (Zero Based Budgeting) adalah sistem anggaran yang didasarkan pada
perkiraan kegiatan, bukan pada yang telah dilakukan dimasa lalu. Setiap kegiatan akan dievaluasi
secara terpisah. Ini berarti berbagai program dikembangkan dalam visi pada tahun yang
bersangkutan.
Medium Term Budgeting Framew ork (MTBF) adalah suatu kerangka strategis kebijakan pemerintah
tentang anggaran belanja untuk pembangunan departemen dan lembaga pemerintah non departemen.
Kerangka ini memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada departemen untuk menetapkan
alokasi dan penggunaan sumber dana
Jenis Sistem Penganggaran Pemerintah
1
2
3
4
5
32. Siklus Penganggaran Pemerintahan
Siklus
Pengangga
ran
1. Penetapan
prosedur dan
tim
penganggaran
2. Penetapan
dokumen
standar harga
3.
Penyebaran
dan pengisisn
formulir
rencana kerja
4.
Rekapitulasi
rencana kerja
dan anggaran
5.
Pembahasan
perubahan
dan finalisasi
draft
anggaran
6. Penetapan
APBN/APBD
33. Teknik Penganggaran Pemerintahan
Kerangka pikir Systems of National Accounts, telah merekomendasi
pandangan pembatasan karakter anggaran, sebagai berikut:
a. Kemandirian penyelenggaraan fungsi organisasi pemerintahan
b. Diawali dengan batasan kemampuan, organisasi menanggung
pengeluaran kesejahteraan masyarakat. Apabila pengeluaran yang
ditanggung adalah seluruhnya, maka organisasi memegang kendali
penuh. Sedangkan, jika tanggungan pengeluaran sebagian, maka
organisasi bekerja dalam mekanisme kolaborasi. Kondisi ini akan
berpengaruh pada proses penyusunan anggaran dari berbagai
kepentingan formal, kepentingan hukum, dan kepentingan legislatif
1. Pendekatan Fungsional
35. Lanjutan...
2. Pendekatan Pengambilan Keputusan
Ditinjau dari aspek ekonomi penyusunan dan analisis
anggaran, informasi dan komunikasi harus disaring dalam
besaran ekonomi yang diartikan sebagai wujud
kesejahteraan masyarakat. Dalam prakteknya, anggaran
merupakan kumpulan proses pengambilan keputusan
terhadap kehidupan dan tujuan organisasi
Rasional
Penyesuaian / bertahap
36. Lanjutan...
2. Pendekatan Pengambilan Keputusan
PERBEDAAN RASIONAL PENYESUAIAN/BERTAHAP
Keterkaitan Teori ekonomi yang
tradisional.
Konsep pluralis organisasi yang
demokratis.
Tipe pendekatan Pendekatan tujuan dan
pengukuran alternatif tujuan
Proses penyesuaian antar individu
dan kelompok yang mempunyai
nilai ekonomi dan tingkat kekuasaan
yang berbeda.
Kritik Survai alternatif tidak
dimungkinkan. Keputusan
akan mengurangi proses
penyesuaian dan ditentukan
melalui proses politik.
Proses negosiasi akan menjadi
dasar pengambilan keputusan dan
kompromi tujuan menjadi dasar
penilaian prestasi.
37. Lanjutan...
3. Pendekatan Psikologi/Motivasi
Teknik yang sangat
baik
Karena
Psikologi/motivasi bukan saja merupakan
ilmu yang membahas tentang kejiwaan
manusia saja namun lebih luas, ilmu ini
juga mempelajari perekrutan dan
penyeleksian pegawai, evaluasi kinerja
pegawai, pelatihan pegawai, kepemimpinan,
motivasi dan kepuasan kerja, psikologi
organisasi, kondisi pekerjaan, keselamatan
dan kesehatan pegawai, tekanan di tempat
kerja, psikologi industri ataupun psikologi
masyarakat
38. Lanjutan...
4. Pendekatan Lingkungan Berkesinambungan
1. Damage cost
2. Avoidance cost
3. Abatement cost
4. Transaction cost
(Soraya A. Afif)
Biaya dari dampak
pencemaran terhadap
lingkungan yang ditanggung
oleh masyarakat: