Pembangunan Karakter adalah proses yang berfokus pada pengembangan nilai-nilai, etika, dan moralitas dalam diri individu untuk membentuk sifat-sifat positif seperti kejujuran, integritas, ketabahan, dan tanggung jawab guna membangun karakter bangsa yang tangguh."
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
PEMBANGUNAN KARAKTER
1. MAKALAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
PEMBANGUNAN KARAKTER
Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Khoirunnisa
2. Mia Audina
3. Nola Jaya Sasi Kirana
Dosen Pengampuh:
Meilinda Anggreni, S.E., M.Tr.E
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
2023
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Karakter adalah proses yang berfokus pada pengembangan
nilai-nilai, etika, dan moralitas dalam diri individu. Ini melibatkan upaya untuk
memperkuat sifat-sifat positif seperti kejujuran, integritas, ketabahan, empati, dan
tanggung jawab.
Penting untuk diingat bahwa Pembangunan Karakter tidak hanya terbatas pada
aspek moralitas, tetapi juga mencakup pengembangan keterampilan interpersonal,
kepemimpinan, dan kualitas pribadi lainnya yang mendukung perkembangan
individu secara holistik. Pembangunan Karakter dapat ditelusuri ke berbagai tradisi
filosofis, agama, dan budaya di seluruh dunia. Beberapa keyakinan dan sistem nilai
telah lama menekankan pentingnya membentuk karakter yang kuat dan bermoral
sebagai dasar untuk kehidupan yang bermakna dan produktif.
Di banyak masyarakat, pendidikan formal dan lembaga-lembaga agama atau
spiritual memainkan peran penting dalam mendukung Pembangunan Karakter.
Program-program pendidikan karakter di sekolah-sekolah, kelompok-kelompok
keagamaan, dan organisasi masyarakat bertujuan untuk membentuk sikap dan nilai-
nilai positif pada individu, terutama pada masa pembentukan mereka. Selain itu,
perhatian terhadap Pembangunan Karakter juga meningkat dalam konteks psikologi
positif dan pendekatan pendidikan yang holistik. Ahli-ahli psikologi dan pendidik
berpendapat bahwa pengembangan karakter memainkan peran penting dalam
menciptakan individu yang lebih seimbang, bahagia, dan kontributif dalam
masyarakat.
Pembangunan karakter penting bagi bangsa Indonesia, karena untuk
melahirkan generasi bangsa yang tangguh. Bung Karno menegaskan bahwa
“bangsa ini harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter
(character building) karena character building inilah yang akan membuat Indonesia
menjadi bangsa yang besar, maju dan jaya, serta bermatabat” (Samani dan
3. Hariyanto 2011: 1-2). Sekolah sebagai sarana strategis untuk membangun generasi
bangsa harus melaksanakan pendidikan karakter, karena karakter bangsa Indonesia
lemah. Karakter bangsa yang lemah harus ditanggulangi dan diperbaiki. Seperti
yang diungkapkan Listyarti (2014: 5) “karakter lemah bangsa Indonesia yang harus
diperbaiki yaitu penakut, feodal, penindas, koruptif, tidak logis, meremehkan mutu,
suka menerabas, tidak percaya diri sendiri, tidak berdisiplin, mengabaikan
tanggung jawab, hipokrit, lemah kreatifitas dan tak punya malu.” Selain itu bangsa
kita telah lama memiliki kebiasaan-kebiasaan kurang kondusif untuk membangun
bangsa yang unggul. Kebiasaan tersebut meliputi membuang sampah tidak pada
tempatnya, gaya hidup konsumtif, kurang menghargai perbedaan, tidak suka
membaca, mudah mengeluh, dan kabiasaan buruk lainnya.
Karakter merupakan aspek utama dalam membentuk kualitas seseorang untuk
dapat menjadi insan yang mulia. Apabila kualitas diri seseorang baik dan senantiasa
ditumbuhkembangkan, maka seseorang tersebut dapat menjadi manusia yang
bermanfaat bagi lingkungan sekitar dan kemajuan bangsa. Hidayatullah (2010: 16)
mengemukakan bahwa “karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral,
akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang
menjadi pendorong atau penggerak serta yang membedakan dengan individu lain.”
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pengembangan, Karakter, dan Pengembangan
Karakter?
2. Apa saja poin penting dari Pembangunan Karakter?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Pembangunan Karakter?
C. Manfaat Penelitian
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pengembangan, Karakter,
dan Pengembangan Karakter
2. Untuk mengetahui apa saja poin penting dari Pembangunan Karakter
3. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
Pembangunan Karakter.
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENGEMBANGAN KARAKTER
Menurut Nadler (Hardjana,2011:11) pengembangan adalah kegiatan- kegiatan
belajar yang diadakan dalam jangka waktu tertentu guna memperbesar
kemungkinan untuk meningkatkan kinerja.
Karakter adalah seperangkat sifat yang selalu dikagumi sebagai tanda-tanda
kebaikan, kebajikan, dan kematangan moral seseorang. Secara etimologi, istilah
karakter berasal dari bahasa Latin character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat
kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlak.
Berikut ini beberapa pengertian karakter menurut beberapa sumber buku:
1. Menurut Poerwadarminta, karakter berarti tabiat, watak sifat-sifat kejiwaan,
akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain (Syarbini,
2012:13).
2. Menurut Simon Philips, karakter adalah kumpulan tata nilai menuju pada
suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan
(Fathul Muin, 2011:160).
3. Menurut Coon, karakter adalah suatu penilaian subjektif terhadap
kepribadian seseorang yang berkaitan dengan atribut kepribadian yang dapat atau
tidak dapat diterima oleh masyarakat (Zubaedi, 2011:8).
4. Menurut Mansur Muslich (2010:70), karakter adalah cara berfikir dan
berperilaku seseorang yang menjadi ciri khas dari tiap individu untuk hidup dan
bekerjasama, baik dalam keluarga, masyarakat dan negara.
Pengertian pengembangan karakter dapat bervariasi tergantung pada perspektif dan
bidang keilmuan masing-masing ahli. Berikut adalah beberapa definisi dari para
ahli:
5. 1. Menurut Thomas Lickona, pengembangan karakter adalah usaha sadar
untuk membentuk perilaku dan sikap yang mencerminkan nilai-nilai dan
etika yang baik.
2. James Davison Hunter mengartikan pengembangan karakter sebagai proses
untuk membentuk sifat-sifat moral yang mengakar dalam diri individu,
sehingga mereka dapat mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan
nilai-nilai yang benar.
3. Karen Bohlin menganggap pengembangan karakter sebagai upaya untuk
membentuk sifat-sifat positif dan kualitas pribadi yang memungkinkan
individu untuk berkontribusi positif dalam masyarakat.
4. Stephen R. Covey berpendapat bahwa pengembangan karakter melibatkan
upaya untuk memperkuat nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang membimbing
kehidupan dan interaksi seseorang dengan dunia sekitarnya.
5. Martin Seligman, seorang psikolog positif, menganggap pengembangan
karakter sebagai bagian dari upaya lebih besar untuk meningkatkan kualitas
hidup dan kebahagiaan individu dengan fokus pada kekuatan dan sifat-sifat
positif.
6. Diana L. Mendley Rauner melihat pengembangan karakter sebagai proses
pendidikan yang mengajarkan anak-anak dan remaja tentang nilai-nilai
moral dan etika, serta membantu mereka mengambil keputusan yang bijak.
7. Josephson Institute of Ethics, menurut lembaga ini, pengembangan karakter
melibatkan pembentukan sifat-sifat seperti kejujuran, integritas, rasa
hormat, dan tanggung jawab, serta kemampuan untuk membuat keputusan
yang etis.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Pembangunan Karakter adalah proses terus-
menerus untuk membentuk dan memperkuat nilai-nilai, etika, dan moralitas dalam
diri individu. Ini melibatkan pengembangan sifat-sifat positif seperti integritas,
kejujuran, empati, tanggung jawab, dan keterampilan interpersonal yang kuat.
Proses ini memungkinkan individu untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih
etis, dan lebih berkontribusi dalam masyarakat.
6. B. Poin Penting Pembangunan Karakter
b.1 Unsur-unsur Karakter
Secara psikologis dan sosiologis pada manusia terdapat hal-hal yang berkaitan
dengan terbentuknya karakter. Unsur-unsur ini menunjukan bagaimana karakter
seseorang. Unsur-unsur tersebut antara lain:
a. Sikap
Sikap seseorang merupakan bagian dari karakter, bahkan dianggap cerminan
karakter seseorang tersebut. Dalam hal ini, sikap seseorang terhadap sesuatu yang
ada di hadapannya, biasanya menunjukan bagaimana karakter orang tersebut. Jadi,
semakin baik sikap seseorang maka akan dikatakan orang dengan karakter baik.
Dan sebaliknya, semakin tidak baik sikap seseorang maka akan dikatakan orang
dengan karakter yang tidak baik.
b. Emosi
Emosi merupakan gejala dinamis dalam situasi yang dirasakan manusia, yang
disertai dengan efeknya pada kesadaran, perilaku, dan juga merupakan proses
fisiologis. Tanpa emosi, kehidupan manusia akan terasa hambar karena manusia
selalu hidup dengan berfikir dan merasa. Dan emosi identik dengan perasaan yang
kuat.
c. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan komponen kognitif manusia dari faktor sosio-psikologis.
Kepercayaan bahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti otoritas,
pengalaman, dan intuisi sangatlah penting dalam membangun watak dan karakter
manusia. Jadi, kepercayaan memperkukuh eksistensi diri dan memperkukuh
hubungan dengan orang lain.
d. Kebiasaan dan Kemauan
Kebiasaan merupakan aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara
otomatis pada waktu yang lama, tidak direncanakan dan diulangi berkali-kali.
7. Sedangkan kemauan merupakan kondisi yang sangat mencerminkan karakter
seseorang karena kemauan berkaitan erat dengan tindakan yang mencerminkan
perilaku orang tersebut.
e. Konsepsi diri (Self-Conception)
Proses konsepsi diri merupakan proses totalitas, baik sadar maupun tidak sadar
tentang bagaimana karakter dan diri seseorang dibentuk. Jadi konsepsi diri adalah
bagaimana saya harus membangun diri, apa yang saya inginkan dari, dan
bagaimana saya menempatkan diri dalam kehidupan.
Karakter kita terbentuk dari kebiasaan kita. Kebiasaan kita saat anak-anak
biasanya bertahan sampai masa remaja. Orang tua bisa mempengaruhi baik atau
buruk, pembentukan kebiasaan anak-anak mereka (Lickona, 2012:50).
b.2 Unsur – Unsur Pembangunan Karakter
Unsur-unsur pembangunan karakter mencakup komponen-komponen yang
membentuk nilai-nilai, etika, dan moralitas individu. Berikut adalah beberapa unsur
penting dalam pembangunan karakter:
1. Integritas: Integritas adalah keselarasan antara nilai-nilai yang diyakini
dengan tindakan yang dilakukan. Ini mencakup konsistensi dalam perilaku
yang mencerminkan kejujuran dan kebenaran.
2. Kejujuran: Kejujuran melibatkan berbicara dan bertindak dengan jujur, tanpa
menyembunyikan fakta atau memanipulasi informasi untuk keuntungan
pribadi.
3. Empati: Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan
perasaan dan perspektif orang lain. Ini mencakup kemampuan untuk
memahami dan merespons kebutuhan dan keinginan orang lain.
4. Kepedulian Terhadap Orang Lain: Kepedulian terhadap orang lain
melibatkan perhatian dan kepedulian terhadap kesejahteraan dan kebutuhan
orang lain, serta kesiapan untuk memberikan bantuan jika diperlukan.
5. Tanggung Jawab: Tanggung jawab adalah kemampuan untuk mengakui dan
memenuhi kewajiban dan tugas yang diemban dengan tekun dan disiplin.
8. 6. Kedisiplinan: Kedisiplinan melibatkan kemampuan untuk mengendalikan
diri sendiri, mengikuti aturan, dan menjaga komitmen terhadap tujuan dan
nilai-nilai yang dipegang.
7. Kesadaran Diri: Kesadaran diri adalah pemahaman yang dalam terkait dengan
kekuatan, kelemahan, dan motivasi diri sendiri. Ini memungkinkan individu
untuk mengambil keputusan dan tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai
pribadi.
8. Ketabahan: Ketabahan adalah kemampuan untuk bertahan dan mengatasi
tantangan atau rintangan dalam mencapai tujuan, meskipun menghadapi
kesulitan.
9. Optimisme dan Kebahagiaan: Menjaga sikap positif, optimisme, dan rasa
bahagia adalah elemen penting dalam membangun karakter yang kuat.
10. Kepemimpinan:Kepemimpinan melibatkan kemampuan untuk
mempengaruhi dan membimbing orang lain menuju tujuan bersama dengan
integritas dan visi yang jelas.
b.3 Unsur terpenting dalam pembentukan karakter
Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran karena pikiran
yang di dalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman
hidupnya, merupakan pelopor segalanya.
Berikut adalah beberapa poin penting tentang Pembangunan Karakter:
1. Landasan Nilai: Pembangunan Karakter sering kali berakar pada sistem
nilai yang dipegang oleh individu atau masyarakat. Ini bisa termasuk nilai-
nilai moral, etika, dan prinsip-prinsip yang membimbing perilaku dan
keputusan.
2. Membentuk Sikap dan Perilaku: Tujuan dari Pembangunan Karakter adalah
membentuk sikap dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai positif. Ini
meliputi hal-hal seperti integritas, rasa hormat, ketabahan, dan kepedulian
terhadap orang lain.
9. 3. Pendidikan Karakter: Sekolah, lembaga keagamaan, dan organisasi
masyarakat sering memainkan peran penting dalam memberikan
pendidikan karakter kepada individu. Program-program ini dirancang untuk
membentuk nilai-nilai dan kualitas pribadi yang kuat pada anak-anak dan
remaja.
4. Refleksi dan Introspeksi: Pembangunan Karakter juga melibatkan refleksi
diri, di mana individu mempertimbangkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip
yang mereka pegang. Ini memungkinkan mereka untuk memahami diri
sendiri secara lebih mendalam dan memutuskan area di mana mereka ingin
tumbuh dan berkembang.
5. Kepemimpinan dan Etika Bisnis: Di dunia profesional, etika bisnis dan
kepemimpinan yang bermoral semakin diakui sebagai komponen penting
dari keberhasilan jangka panjang. Memiliki karakter yang kuat dapat
membantu pemimpin untuk membuat keputusan yang bijak dan memimpin
dengan integritas.
6. Pengaruh dalam Masyarakat: Individu yang membangun karakter yang kuat
sering memiliki pengaruh positif dalam masyarakat. Mereka dapat menjadi
teladan bagi orang lain dan membantu membangun komunitas yang lebih
etis dan responsif.
7. Proses Seumur Hidup: Pembangunan Karakter adalah proses yang terus
berlanjut sepanjang hidup. Nilai-nilai dan sifat-sifat dapat terus ditingkatkan
dan diperkaya melalui pengalaman hidup, pembelajaran, dan pertumbuhan
pribadi.
8. Penting untuk Dikombinasikan dengan Tindakan: Pembangunan Karakter
bukanlah hanya tentang memahami nilai-nilai yang baik, tetapi juga tentang
menerapkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan sehari-hari. Ini melibatkan
konsistensi dan kesungguhan untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai yang
dipegang.
10. C. Faktor – faktor yang memperngaruhi pengembangan karakter
Pembangunan karakter dipengaruhi oleh berbagai faktor yang memengaruhi
perkembangan nilai, etika, dan moralitas individu. Berikut adalah beberapa faktor
utama yang mempengaruhi pembangunan karakter:
1. Pendidikan dan Lingkungan Keluarga:
Keluarga memiliki peran utama dalam membentuk karakter individu. Nilai-
nilai yang diajarkan dan dipraktikkan di rumah akan memengaruhi
bagaimana individu memahami dan mengadopsi prinsip-prinsip moral.
2. Pendidikan Formal:
Sekolah dan lembaga pendidikan memiliki kesempatan untuk memberikan
pendidikan karakter melalui program-program khusus dan contoh-contoh
yang ditetapkan oleh guru dan staf pendidikan.
3. Budaya dan Agama:
Nilai-nilai dan norma-norma yang dianut dalam budaya dan agama
seseorang dapat memainkan peran besar dalam membentuk karakter.
Kebiasaan dan tradisi budaya juga dapat memengaruhi perilaku dan nilai-
nilai individu.
4. Pengalaman Hidup dan Tantangan:
Pengalaman hidup, termasuk keterlibatan dalam situasi sulit atau konflik
moral, dapat membentuk karakter seseorang. Cara individu menanggapi dan
mengatasi tantangan ini dapat mencerminkan nilai-nilai dan etika mereka.
5. Teman dan Pengaruh Sosial:
Interaksi dengan teman sebaya, mentor, dan lingkungan sosial dapat
mempengaruhi pembentukan karakter. Teman-teman dekat dan lingkungan
sosial dapat memengaruhi nilai-nilai dan sikap seseorang.
6. Konteks Sosial dan Kondisi Ekonomi:
Kondisi sosial dan ekonomi dapat mempengaruhi pembangunan karakter.
Lingkungan yang stabil dan aman cenderung memberikan kesempatan lebih
besar untuk berkembang dalam nilai-nilai moral.
11. 7. Akses Terhadap Sumber Daya Pendidikan:
Akses terhadap pendidikan, buku, dan sumber daya lainnya dapat
memengaruhi pengetahuan dan pemahaman individu tentang nilai-nilai
moral.
8. Teladan dan Pemimpin Masyarakat:
Figur teladan dan pemimpin masyarakat dapat memberikan inspirasi dan
membimbing individu dalam mengembangkan karakter yang kuat.
9. Dorongan Diri dan Introspeksi:
Kemauan individu untuk refleksi diri dan pengembangan pribadi juga
merupakan faktor penting dalam pembangunan karakter. Kemampuan
untuk menentukan nilai-nilai pribadi dan berkomitmen untuk hidup sesuai
dengan nilai-nilai tersebut sangat penting.
10. Kesadaran Akan Dampak Perilaku:
Kesadaran akan konsekuensi dan dampak dari perilaku dan keputusan juga
memengaruhi pembangunan karakter. Individu yang memahami implikasi
etis dari tindakan mereka cenderung lebih berhati-hati dalam memilih
tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai mereka.
12. BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Pengembangan karakter adalah proses berkelanjutan untuk membentuk,
memperkuat, dan memperkaya nilai-nilai, etika, dan moralitas individu. Hal ini
melibatkan usaha untuk membangun sifat-sifat positif seperti integritas, kejujuran,
empati, dan keterampilan interpersonal yang kuat. Proses ini memungkinkan
individu untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih etis, dan lebih berkontribusi
dalam masyarakat.
Faktor-faktor seperti pendidikan, lingkungan keluarga, budaya, agama, dan
pengalaman hidup berperan penting dalam membentuk karakter seseorang.
Program pendidikan karakter, mentorship, dan lingkungan sosial yang mendukung
juga dapat membantu dalam proses ini.
Penting untuk diingat bahwa pengembangan karakter adalah proses
personal dan membutuhkan kesadaran diri serta komitmen untuk memperkuat nilai-
nilai yang dianut. Karakter yang kuat adalah landasan untuk kehidupan yang
bermakna, baik dalam aspek pribadi maupun profesional.
B.SARAN
Makalah ini kami susun seadanya dan dengan segala kekurangan penulis,
sehingga besar kemungkinan apa yang penulis kemukakan dalam makalah ini
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kebesaran hati teman-teman dan pembaca agar kiranya memberikan kritik dan saran
yang dapat melengkapi kekurangan makalah ini.