Jual Alat Bantu Sex Di Palangkaraya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
PPT NEW.pptx
1. Hospital Operation Report
ANDI KARTIANI
P102202018
Pembimbing 1 : dr.Andi Ariyandi, Ph.D
Pembimbing 2 : Dr.dr.Sri Ramadhani, M.Kes
EFEKTIFITAS PEMBERIAN AROMATERAPI KOMBINASI PEPERMINT DAN
LEMON DALAM MENURUNKAN INTENSITAS MUAL DAN MUNTAH PADA
IBU HAMIL TRIMESTER I DAN II
HASIL PENELITIAN
Penguji 1 :.Prof. Dr
. Sartini.,M.Si.Apt
Penguji 2 : Dr. Andi Nilawati Usman, SKM., M.Kes
Penguji 3 : Dr.dr. Prihantono, Sp.B.Onk (K).,M.Kes
2. Hospital Operation Report
Latar
Belakang
01
Menurut World Health Organization (WHO, 2019) jumlah kejadian emesis gravidarum me
12,5%, dari seluruh jumlah kehamilan di dunia, dengan angka kejadian yang beragam yaitu
dari 0,3% di Swedia, 0,5% di Canada, 10,8% di Cina, 0,9% di Norwegia, 2,2% di Pakistan, da
di Turki (Sebola 2021).
02 Menurut Depkes 2021, angka ibu hamil dengan kasus emesis gravidarum di wilayah Ind
yakni selama tahun 2021, dari 1.983 angka kehamilan ibu, didapati sebanyak 359 ibu ham
menderita emesis gravidarum, di periode awal masa kehamilan.
03
Menurut Dinas Kesehatan kota Palu tahun 2022 kejadian emesis gravidarum di kot
mencapai 325 ibu hamil dan kasus ini menurun dari tahun sebelumnya pada tahun
penanganan yang tepat pada ibu dengan emesis gravidarum dapat mencegah terja
hipermesis.
04
Mual dan muntah yang berhubungan dengan kehamilan biasanya dimulai dengan 9-10
minggu kehamilan , Penatalaksanaan mual dan muntah pada masa kehamilan dapat
dilakukan secara farmakologi dan non-farmakologi yaitu dengan pemberian
Aromateri Pepermint dan Lemon
3. Hospital Operation Report
Pipermint banyak mengandung minyak atsiri yaitu
mentol yang dapat meringankan kembung, mual, muntah (ira,
2012).
Lemon minyak esensial (Citrus lemon) adalah salah satu yang
paling banyak digunakan minyak herbal dalam kehamilan dan
dianggap sebagai obat yang aman pada kehamilan (Yayat,
Nurlatifah, and Hastuti 2018)
Studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas
Lere kota palu pada tahun 2022 jumlah ibu dengan Mual Muntah
pada bulan Januari sampai Maret 2022 sejumlah 60 kasus.
kejadian emesis gravidarum membuat ketidaknyaman yang
dirasakan pada ibu hamil sehingga membuat terganggunya pola
nutrisi yang didapatkan pada ibu hamil. Dengan dilakuknnya studi
pendahuluan tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian terkait pemanfaatan terapi Pappermint, lemon dan
peberian terapi medis dalam menurunkan intensitas mual muntah
pada ibu hamil.
4. Hospital Operation Report
Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya
terkhususnya di wilayah puskesmas lere kota palu
sulawesi tengah sehingga diharapkan dapat menjadi
acuan bagi ibu hamil yang mengalami mual dan muntah
trimester 1 dan 2 dengan pemberian terapi komplementer
kombinasi Peppermint+Lemon
.
Novelty
6. Hospital Operation Report
Variabel
Devendent :
“Penurunan Mual
Muntah”
Variabel Indevendent :
Pemberian Kombinasi
Aroma Terapi
Pepermint+lemon
Variabel Indevendent
Pemberian Terapi Medis
Variabel Pengganngu :
1. Usia
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Status kehamilan
Defenisi
Operasional
7. Hospital Operation Report
METODE
PENELITIAN
Lokasi dan
Tempat
Penelitian
Populasi dan
Sampel
Alat dan
bahan
Kriteria inklusi dan
Eksklusi
.
Desain Penelitian
Tempat penelitian dilakukan dipuskesmas Lere Kota Palu,
Sulawesi Tengah
Lokasi dan tempat penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah 60 ibu hamil, dengan sampel penelitian sebanyak
32 ibu hamil.
Populasi dan Sampel
Inklusi : ibu hamil yang berusia 20-35 tahun, ibu hamil trimester 1 dan 2, ibu yang
bersedia jadi responden, ibu hamil yg bekerja
Eksklusi : ibu yang mempunyai DM dan Hipertensi, ibu yang tidak mengikuti
prosedur penelitian,ibu yang menggunakan farmakologi lain selain yang diberikan
peneliti, dan ibu yang tidak menyukai aroma pepermint dan
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Desain
penelitian
Alat dan
bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah informed consent,
lembar observasi dan lembar kusioner, pengukuran mual dan muntah serta
aromaterapi pepermint dan lemon.
Metode yang digunakan dalam peneltiian ini menggunakan rancangan Eksperiment
semu (quasi eksperimen) dengan design pre-posttest yaitu 2 kelompok
berpasangan. Sampel dipilih secara acak lengap (RAL) berdasarkan kriteria inklusi
dan ekslusi. Kelompok subjek diobeservasi sebelum dilakuakn intervensi (pre-test),
kemudian di observasi lagi setelah intervensi (post-test).
8. Hospital Operation Report
Pada tabel 4.1 distribusi frekuensi karakteristik
pada pendidikan Perguruan Tinggi terdapat 18
responden (56,3%) dan SMA terdapat 14
responden (43,8%), pada pekerjaan responden
yang terbanyak tidak bekerja terdapat 20
responden (62,5%) dan bekerja sebanyak 12
responsen (37,5%), sedangkan pada
Karakteristik Usia responden yang terbanyak usia
dengan umur 22-25 sebanyak 20 responden
(62,5%) dan >25th sebanyak 37,5%
Karakteristik
Responden
N %
Pendidikan
PT
SMA
18
14
56,3%
43,8%
Pekerjaan Bekerja 12 37,5%
Tidak bekerja 20 62,5%
Usia 22-25 th 20 62,5%
>25 Th 12 37,5%
A. Analisis Univariat
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Ibu hamil trimester I dan II
9. Hospital Operation Report
Anilis Univariat
Variabel N %
Kombinasi Aromaterapi
Papermint+Lemon
1. Sebelum
2. Sesudah
16 50%
Terapi Medis
1. Sebelum
2. Sesudah
16 50%
Tabel 4.2 Skala Mual Muntah Sebelum dan Sesudah Pemberian Kombinasi
Aromaterapi Papermint+Lemon dan Terapi Medis
Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada
kelompok kombinasi Aromaterapi
pepermint+lemon dan kelompok Terapi
medis nilai N 16 dengan presentase 50%.
10. Hospital Operation Report
ANALISIS BIVARIAT.
UJI NORMALITAS.
Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Sebelum dan Sesudah Pemberian kombinasi
Aromaterapi Papermint+Lemon dan Terapi Medis
Variabel
Shapiro-Wilk
Statistik df P value
Kombinasi
Aromaterapi
Papermint+Lemon
1. Sebelum
2. Sesudah
0,845
0.795
16
16
0.011
0,002
Terapi Medis
1. Sebelum
2. Sesudah
0,773
0,867
16
16
0,001
0,024
Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk menunjukkan p value <
0,05 yang artinya sebaran data tidak berdistribusi normal, sehingga digunakan uji non parametric.
11. Hospital Operation Report
ANALISIS
BIVARIAT
Tabel 4.4 Perbedaan Skala Mual Muntah Sebelum dan Setelah Pemberian Kombinasi Aromaterapi
Papermint+Lemon dan Terapi Medis dengan menggunakan uji Wicoxon
Variabel
Sebelum Sesudah
p-value
N
Media
n
Min Max N Median Min Max
Penilaian Mual
Muntah
menggunakan
kombinasi
papermint+lemon
16 13 12 15 16 2 1 6 0,001
Penilaian Mual
Muntah
menggunakan
terapi medis
16 13 12 15 16 8 9 5 0,001
12. Hospital Operation Report
Analisis Bivariat
Variabel MeanSD
Selisih
P Value
Papermint+lemon 2,88 ± 1,708
4,50 0,001
Terapi Medis 7,38 ± 1,204
Tabel 4.5 Perbedaan Skala Mual Muntah Pemberian Kombinasi Aromaterapi
Papermint+Lemon dan Terapi Medis dengan menggunakan
13. Hospital Operation Report
PENDIDIKAN
Dalam penelitian ini diketahui distribusi frekuensi karakteristik pada pendidikan Perguruan Tinggi terdapat
18 responden (56,3%)%). Penelitian yang dilakukan oleh hardje (2014) pendidikan dapat mempengaruhi
seseorang termasuk juga perilaku pada pola hidup dalam memotivasi untuk siap berperan serta dalam
perubahan kesehatan. Rendahnya pendidikan seseorang makin sedikit keinginan untuk memanfaatkan
pelayanan kesehatan, dan sebaliknya makin tinggi pendidikan seseorang, makin mudah menerima
informasi dan memanfaatkn pelayanan kesehatan yang ada.
B. PEMBAHASAN
1. Karakteristik Responden ibu hamil Trimester I dan II
14. Hospital Operation Report
Dalam penelitian ini dikertahui bahwa mayoritas pada pekerjaan responden yang terbanyak
tidak bekerja terdapat 20 responden (62,5%).
Menurut Wesson (2010) pekerjaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan untuk pengeluaran
energi oleh seseorang dalam mencapai tjuan tertentu. Bekerja umumnya adalah kegiatan yang
menyita waktu. Sehingga ibu hamil yang bekerja mengalami kecemasan lebih ringan
dibandingkan ibu yang tidak bekerja, dikarenakan pekerjaan dapat mengalihkan perasaan
cemas bagi ibu hamil. Dimana kecemasan yang berlanjut menyebabkan nafsu makan
menurun, kelemahan fisik, dan terjadinya mual.
PEKERJAAN
15. Hospital Operation Report
USIA
• Dalam penelitian ini dikertahui bahwa mayoritas Karakteristik Usia responden yang terbanyak usia dengan
umur 22-25 (62,5%). Hasil ini sesuai teori manuaba (2003) bahwa kehamilan dikatakan berisiko tinggi
adalah kurang dari 20 tahun dan diatas dari 35 tahun. Usia dibawah 20 tahun bukan masa yang baik untuk
hamil karena organ-organ reproduksi belum sempurna, hal ini tentu menyulitkan proses kehamilan dan
persalinan. Sedangkan kehamilan diatas usia 35 tahun mempunyai resiko untuk mengalami komplikasi
dalam kehamilan dan persalinan. Antara lain perdarahn, hipertensi dalam kehamilan, distosia dan partus
lama. Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20-35 tahun. Kehamilan diusia kurang 20 tahun
dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan hiperemesis karena pada kehamilan diusia kurang 20 tahun
secara biologis belum optimal emosinya, ceenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah
mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat
gizi selama kehamilannya. Sedangkan pada usia diatas 35 tahun terkait dengan kemunduran dan
penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa disusia ini.
16. Hospital Operation Report
2. Efektifitas pemberian Pappermint+Lemon dalam penuruanan mual muntah
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nani ( 2021) aromaterapi inhalasi lemon
secara efektif dapat menurunkan mual muntah pada ibu hamil. Lemon mengandung limonen citral, linalyl, linalool,
terpineol yang dapat menstabilkan sistem syaraf pusat, menimbulkan perasaan senang, meningkatkan nafsu makan,
melancarkan peredaran darah, dan sebagai penenang (Maternity, 2017)
Hasil Penelitian menunjukan dengan penilaian penurunan mual muntah sebelum dan setelah intervensi
total skor yang didapatkan perbedaan nilai signifikasn (P-Value <0,005) yang artinya terdapat perbedaan yang
signifikan dengan pemberian intervensi papermnint+lemon terhadap penurunan mual dan muntah.
17. Hospital Operation Report
penurunan rata- rata skor frequensi mual muntah tersebut disebabkan aromatherapy mampu menurunkan skor
frequensi mual muntah pada kehamilan karena baunya yang segar dan membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan,
membangkitkan semangat, gairah, menyegarkan serta menenangkan jiwa, dan merangsang proses penyembuhan, ketika minyak
essensial dihirup, molekul masuk kerongga hidung dan merangsang sistem limbik diotak. Sistem limbik adalah daerah yang
mempengaruhi emosi dan memori serta secara langsung terkait degan adrenal, kelenjar hiposis, hipotalamus, bagian-bagian
tubuh yang mengatur denyut jantung, tekanan darah, stress memori, keseimbangan hormone dan pernafasan. Sehingga
aromaterapi lemon baik untuk mengurangi mual muntah (Maternity, 2017).
Penelitian yang dilakukan oleh Sunaeni (2010) terbukti ada pengaruh aromaterapi peppermint terhadap penurunan
rasa mual dan muntah pada ibu hami. Setiap essential oils merupakan sari dari hasil penyaringan satu jenis tumbuhan. Sebuah
essential oils dapat digunakan bersamaan dengan essential oils yang lain dan campuran ini dinamakan synergy. Synergy lebih
efektif dari pada satu jenis essential oils. Begitu banyak jenis minyak essensial yang ada. Jenis minyak essensial yang biasa
digunakan untuk mengatasi morning sickness adalah peppermint, spearmint (tiga tetes), lemon dan jahe (dua tetes).
Salah satu jenis aromaterapi yang dapat digunakan yaitu aromaterapi peppermint ( Menthae piperita L).
Peppermint memilki aroma yang menyegarkan, wangi, cita rasa yang dingin dan juga melegakan. Aroma wangi daun mint
disebabkan karena daun mint mengandung minyak atsiri berupa menthol. Daun mint juga mengandung provitamin A, fosfor,
vitamin c, zat besi, kalium dan potassium (Setiawan et.al., 2017)