Dokumen tersebut membahas struktur kurikulum merdeka pada berbagai jenjang pendidikan mulai dari PAUD hingga SLB, yang mencakup pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, serta fleksibilitas dalam pengelolaan waktu dan tema projek berdasarkan karakteristik setiap jenjang."
3. PERKENALAN
● Semua peserta untuk melihat sekeliling ruangan peserta dan memilih satu
barang/benda yang menarik perhatian dan membuat mood/perasaan
peserta menjadi lebih baik.
● Benda tersebut bisa diambil dan ditunjukkan atau jika tidak memungkinkan
cukup disebutkan saja.
● Ceritakan tentang barang/benda yang dipilih beserta alasannya, jika sudah
selesai orang yang baru saja berkenalan bisa menunjuk orang lain untuk
menjadi urutan selanjutnya dalam berkenalan.
● Siklus ini dilakukan sampai semua peserta mendapat giliran untuk
berkenalan.
4. SELAMAT DATANG
TUJUAN
Di akhir sesi ini, peserta mampu:
1. Memahami perubahan/penyesuaian kurikulum untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dalam konteks
satuan pendidikan.
2. Memahami alasan penting kurikulum perlu diadaptasi
di satuan pendidikan masing-masing..
3. Memahami struktur kurikulum merdeka dan rencana
mempelajarinya lebih detil.
Berikut adalah tujuan kita dari sesi ini:
5. AGENDA
● Mulai dari diri :
Menjawab pertanyaan pemantik dan berbagi
pendapat.
● Eksplorasi Konsep:
Diskusi mengenai adaptasi kurikulum dan
struktur kurikulum merdeka.
● Ruang Kolaborasi:
Membuat karya visual bagaimana
melakukan adaptasi kurikulum.
● Refleksi Terbimbing :
Menjawab pertanyaan refleksi.
● Elaborasi Pemahaman:
Menjawab dan mengelaborasi pertanyaan
pemantik.
● (Rencana) Aksi Nyata:
Menyusun rencana belajar individu mengenai
Kurikulum Merdeka.
8. Brainstorming (Curah pendapat) mengenai aktivitas di asinkronus
(LMS) (15 menit)
Apa pengalaman nyata yang bapak ibu dapatkan
ketika membaca dan melakukan aktivitas
asinkronus di LMS?
9. Menjauh dari jendela. Kamu
tidak ingin menjadi anak
yang tertinggal, kan?
Perhatikan gambar berikut:
Gambar: 1
Kedengaram
mya bagus
untuk aku !
11. Mengutip pernyataan Ki Hajar Dewantara:
“Memberi ilmu demi kecakapan hidup anak
dalam usaha mempersiapkannya untuk
segala kepentingan hidup manusia, baik
dalam hidup bermasyarakat maupun hidup
berbudaya dalam arti seluas-luasnya.”
“Maksud pendidikan itu adalah menuntun
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-
anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya baik sebagai manusia, maupun
anggota masyarakat.”
12. Mengapa kurikulum perlu diadaptasi?
● Di mana sekolah kita berada?
● Apakah di tepi pantai?
● Apakah di tengah-tengah perkebunan?
● Apakah di tengah perkotaan yang padat penduduk dengan sosial yang
beragam?
● Selama setahun belakangan, perubahan apa saja yang terjadi di sekitar
sekolah?
● Apakah ada bangunan yang baru didirikan?
● Apakah ada hal-hal yang mengubah kehidupan guru dan murid di sekolah?
Keadaan sekolah dan sekitar kita memang berbeda-beda. Murid kita berbeda-beda, pembelajaran
seperti apa yang paling berhasil untuk masing-masing murid kita, boleh jadi memang tak sama.
Video Mengapa
Kurikulum perlu
diadaptasi
13. Mengapa kurikulum perlu diadaptasi?
• Perbedaan lingkungan dan ekosistem sekolah, ditambah pula dengan perubahan
yang terus terjadi di sekitar kita. Hal-hal ini merupakan sebagian alasan mengapa
kurikulum yang kita terima dari pemerintah pusat harus melalui proses adaptasi
terlebih dahulu.
• Bentuk adaptasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan murid-murid kita di sekolah
dapat diterjemahkan dalam Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)
yang akan dibahas pada modul selanjutnya.
• KOSP adalah dokumen hidup, yang dapat sewaktu-waktu disesuaikan dengan
kebutuhan murid setelah proses refleksi yang dilakukan oleh seluruh pemangku
kepentingan.
14. Tiga karakteristik utama kurikulum merdeka
1
2
3
Rumusan capaian pembelajaran dan
pengaturan jam pelajaran yang memberi
fleksibilitas untuk merancang kurikulum
operasional dan pembelajaran sesuai tingkat
kemampuan peserta didik.
Penyederhanaan konten, fokus pada
materi esensial.
Pembelajaran berbasis projek yang
kolaboratif, aplikatif, yang di muat
dalam P5 (Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila)
15. Pembelajaran dengan kurikulum merdeka merupakan upaya menumbuhkan pembelajar sepanjang hayat
yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Proses pembelajaran Kurikulum merdeka memuat:
Intrakurikuler Pembelajaran berisi muatan mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok),
penetapan konsentrasi, dan Praktik Kerja Lapangan untuk SMK atau magang untuk SLB.
Projek Penguatan profil
pelajar Pancasila
Kegiatan projek penguatan profil pelajar pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler untuk
menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar
Pancasila melalui tema dan pengelolaan projek berdasarkan dimensi dan fase. Secara umum
tema projek penguatan profil pelajar pancasila adalah 1) Gaya Hidup Berkelanjutan; 2)
Kearifan Lokal; 3) Bhinneka Tunggal Ika; 4) Bangunlah Jiwa dan Raganya; 5) Suara
Demokrasi; 6) Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI; 7) Kewirausahaan dan
untuk SMK ditambah kebekerjaan.
Tema jenjang PAUD 1) Aku Sayang Bumi, 2) Aku Cinta Indonesia, 3) Bermain dan
Bekerjasama 4) Imajinasiku.
Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal.
16. Struktur Kurikulum Merdeka
1. PAUD
Struktur Kurikulum untuk pendidikan anak usia dini terdiri dari
● Kegiatan pembelajaran intrakurikuler; dan
● projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler di PAUD dirancang agar anak
dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam Capaian
Pembelajaran (CP) fase fondasi. Intisari kegiatan pembelajaran
intrakurikuler adalah bermain bermakna sebagai perwujudan
“Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”. Kegiatan yang dipilih harus
memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi
anak. Kegiatan perlu didukung oleh penggunaan sumber-sumber
belajar yang nyata dan ada di lingkungan sekitar anak. Sumber belajar
yang tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan dukungan
teknologi dan buku bacaan anak.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk
memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila
yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan
(Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk
PAUD). Penguatan profil pelajar Pancasila di PAUD
dilakukan dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari besar
nasional, dan internasional. Pelaksanaan projek
penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan alokasi
waktu kegiatan di PAUD. Projek Penguatan profil Pelajar
Pancasila dilakukan 1- 2 kali dalam satu tahun ajaran
dengan tema berbeda.
Alokasi waktu di PAUD usia 4 - 6 tahun sebaiknya tidak
kurang dari 900 (sembilan ratus) menit per minggu.
Alokasi waktu di PAUD usia 3 - 4 tahun sebaiknya tidak
kurang dari 360 (tiga ratus enam puluh) menit per
minggu.
17. Struktur Kurikulum Merdeka
2. SD
Pada jenjang SD, mata pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa
anak usia SD masih dalam tahap berpikir konkrit/sederhana, holistik, komprehensif dan tidak detail. Meskipun
IPAS belum diajarkan secara spesifik di fase A, tapi bukan berarti mereka tidak belajar IPA dan IPS. Pada fase A,
muatan pelajaran IPAS terintegrasi pada mata pelajaran lain.
Strutur kurikulum SD dibagi menjadi 3 (tiga) Fase :
a. Fase A untuk Kelas I dan Kelas II;
b. Fase B untuk Kelas III dan Kelas IV; dan
c. Fase C untuk Kelas V dan Kelas VI.
Projek penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun ajaran dengan tema yang
berbeda. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik
muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek harus mengacu pada capaian profil
pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik.
18. Struktur Kurikulum Merdeka
3. SMP
Struktur kurikulum SMP/MTs terdiri atas 1 (satu) fase yaitu Fase D. Fase D yaitu untuk Kelas VII, Kelas VIII, dan Kelas IX.
Struktur kurikulum SMP/MTs terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a.Pembelajaran intrakurikuler; dan
b.Projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua puluh lima persen) total JP per-tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara
waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan
fase peserta didik. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam
pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus
sama. Projek penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan 3-4 kali dalam satu tahun ajaran dengan tema yang berbeda
Penyesuaian dengan perkembangan teknologi digital, di SMP mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran
wajib.
19. Struktur Kurikulum Merdeka
4. SMA
Pada jenjang SMA murid lebih dipersiapkan kepada minat yang menunjang pilihan pendidikan pada jenjang berikutnya.
Sehingga, pembelajaran dibagi menjadi mata pelajaran umum dan program peminatan. Program peminatan dimulai di
kelas 11. Pada kelompok mata pelajaran pilihan, murid diperbolehkan mengambil 4-5 mata pelajaran sesuai minat, bakat,
dan aspirasinya, tidak terikat dengan pengelompokan rumpun mata pelajaran (MIPA, IPS, Bahasa dan Budaya, dll.).
Artinya, murid diperbolehkan mengambil mata pelajaran lintas rumpun tanpa ada batasan apapun.
Dalam program peminatan, apabila sumber daya memungkinkan, sekolah juga dapat membuka kelas vokasi/mata
pelajaran baru, misalnya kelas bahasa jerman, kelas tata boga, kelas budidaya kopi, dll.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam satu tahun ajaran untuk SMA kelas X adalah 3-4 dengan tema yang
berbeda, sedangkan untuk kelas XI dan XII adalah 2-3 dengan tema yang berbeda.
Struktur kurikulum SMA terdiri atas dua fase yaitu:
a.Fase E untuk Kelas X; dan
b.Fase F untuk Kelas XI dan Kelas XII.
Struktur kurikulum untuk SMA/MA terbagi menjadi dua, yaitu:
a.Pembelajaran intrakurikuler; dan
b.Projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 30% (tiga puluh persen) total JP per-tahun.
20. Struktur Kurikulum Merdeka
5. SMK
● Dunia kerja dapat terlibat dalam pengembangan pembelajaran.
● Struktur lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum dan Kejuruan. Persentase
kelompok kejuruan meningkat dari 60% ke 70%.
● Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi mata pelajaran wajib minimal 6 bulan (1 semester).
● Pelajar dapat memilih mata pelajaran di luar program keahliannya.
Struktur kurikulum SMK/MAK terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a.Pembelajaran intrakurikuler; dan
b.Projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar 30% (tiga puluh persen) total JP per tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu
pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta
didik. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari
semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama. Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dalam satu tahun ajaran untuk SMK kelas X adalah 3 projek profil dengan 2 tema pilihan dan 1 tema
kebekerjaan, sedangkan untuk SMK kelas XI adalah 2 projek profil dengan 1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan.
Untuk kelas XII adalah 1 Projek Penguatan Profil Pelajar pancasila dengan tema kebekerjaan.
21. Struktur Kurikulum Merdeka
6. SLB
Penggunaan Capaian Pembelajaran akan berbeda-beda karena bergantung pada hasil analisis
usia mental murid. Karena meskipun usia kronologisnya sama, tetapi bisa saja usia mentalnya
berbeda. Capaian pembelajaran pendidikan khusus dibuat hanya untuk yang memiliki hambatan
intelektual.
Untuk pelajar di SLB yang tidak memiliki hambatan intelektual, capaian pembelajarannya sama
dengan sekolah reguler yang sederajat, dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum
Sama dengan pelajar di sekolah reguler, pelajar di SLB juga menerapkan pembelajaran berbasis
projek untuk menguatkan Pelajar Pancasila dengan mengusung tema yang sama dengan sekolah
reguler, dengan kedalaman materi dan aktivitas sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan
pelajar di SLB
22. Struktur Kurikulum Merdeka
Struktur Kurikulum Merdeka didesain dengan prinsip
pendidikan yang berpusat pada murid, sehingga dalam
pelaksanaannya harap diperhatikan bahwa masing-
masing satuan pendidikan dapat menyesuaikan
kurikulum sesuai dengan konteksnya.
24. Ruang Kolaborasi
● Pada sesi ini, kita akan kembali melakukan
diskusi dalam kelompok kecil sesuai kelompok
pada sesi sebelumnya di asinkronus
● Setiap kelompok akan berdiskusi di dalam
ruangan terpisah dengan alokasi waktu 30
menit
● Sebelum berdiskusi silakan Bapak/Ibu bisa
mengunduh LK Ruang Kolaborasi pada LMS
● Setelah berdiskusi masing-masing kelompok
akan melakukan presentasi selama 4 menit di
ruang utama
25. Ruang Kolaborasi
Dalam setiap kelompok silakan diskusikan
pertanyaan berikut ini:
1. Buatlah karya visual (poster/gambar/bagan/infografis)
dalam satu halaman yang menggambarkan bagaimana
Bapak/Ibu melakukan adaptasi kurikulum merdeka!
2. Apa saja potensi tantangan yang akan dihadapi ketika
melakukan adaptasi kurikulum merdeka?
3. Apa saja solusi untuk menanggulangi potensi tantangan
tersebut?
28. Kesimpulan Ruang Kolaborasi
Keanekaragaman latar belakang dan kemampuan murid
merupakan tolak ukur adaptasi Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan, guna memastikan setiap saat murid
akan berkembang sesuai dengan zamannya.
30. Saya akan menampilkan pertanyaan pada sesi
kali ini, Bapak/Ibu silakan menjawab di padlet,
beberapa perwakilan peserta akan saya
persilakan untuk menyampaikan jawabannya
secara langsung.
31. Menurut pemikiran Bapak/Ibu:
1. Ketika ada perubahan kurikulum di tingkat nasional,
a. Sebagai individu apa yang dapat Bapak/Ibu lakukan
dalam merespon perubahan tersebut?
b. Sebagai anggota komunitas di sekolah apa yang dapat
Bapak/Ibu lakukan dalam merespon perubahan tersebut?
1. Apa saja pertimbangan utama dalam adaptasi kurikulum?
awab di link padlat
33. Menonton Video
Setelah menonton video saya akan menampilkan
pertanyaan pada sesi kali ini, Bapak/Ibu silakan
bisa menyiapkan jawabannya dan beberapa
perwakilan peserta akan saya persilakan untuk
menyampaikan jawabannya secara langsung.
https://www.youtube.com/watch?v=4ah5p4L
BKss
34. Apa sebenarnya peran kurikulum dalam proses pembelajaran?
Sebagai panduan dan acuan untuk proses pembelajaran, antara lain:
● Apa tujuan belajar murid, kompetensi apa yang ingin dicapai
sebagai pemenuhan kebutuhan murid masa kini dan proyeksi
masa depannya
● Bagaimana cara mencapai kompetensi tersebut
● Apa saja prinsip-prinsip yang harus diterapkan dalam proses
pembelajaran (panduan pedagogik/pembelajaran)
● Apa saja prinsip-prinsip asesmen yang perlu diimplementasikan
saat pembelajaran berlangsung
35. Pemahaman Bermakna
1. Pergantian kurikulum merupakan sesuatu yang wajar terjadi karena
perubahan zaman dan perubahan kebutuhan di satuan pendidikan.
2. Pentingnya perubahan pola pikir dalam mengimplementasikan kurikulum
merdeka.
3. Salah satu hal penting dalam kurikulum merdeka adalah kontekstual,
sehingga satuan pendidikan dapat menyelenggarakan pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan murid.
4. Untuk mendesain pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid
satuan pendidikan perlu meningkatkan kemampuan beradaptasi untuk
merancang program sekolah dan pembelajaran yang sesuai dengan
tahapan dan proses belajar murid.
37. Rencana Aksi
● Pada sesi ini, Bapak/Ibu secara individu akan
membuat rencana belajar mengenai Kurikulum
Merdeka ((Buku pembelajaran dan assessment, buku KOSP,
dan buku Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)
● Bapak/Ibu akan diberikan waktu selama 30 menit
untuk menyusun rencana belajarnya
● Silakan Bapak/Ibu bisa mengunduh LK (Rencana)
Aksi Nyata pada LMS
● Beberapa perwakilan peserta diberi kesempatan
untuk menyampaikan hasil rencana belajarnya
39. Rencana Aksi Nyata
Silakan menyusun rencana belajar dengan panduan pertanyaan sebagai berikut:
Dari pemahaman mengenai struktur kurikulum merdeka dan arah perubahannya, buatlah
rencana Bapak/Ibu dalam mempelajari kurikulum merdeka!
1. Apa saja yang perlu dipelajari?
2. Kapan waktunya?
3. Dari mana sumber belajarnya?
4. Siapa saja pihak yang bisa diajak berdiskusi?
5. Apa saja yang menjadi potensi tantangan Bapak/Ibu dalam mempelajari kurikulum
Merdeka?
6. Apa saja alternatif solusi untuk menanggulangi potensi tantangan yang terjadi
tersebut?
Link Lembar Kerja Rencana Aksi