SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Pengendalian Menara
Telekomunikasi
Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Outlines
① Konsep Dasar Telekomunikasi
② Tinggi Menara Antena
③ Propagation
④ Jenis Menara
⑤ Keselamatan Ruang
⑥ Isu
⑦ Spektrum Frekuensi Radio
⑧ Perijinan
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Konsep Dasar Telekomunikasi
① Konsep dasar sistem seluler adalah pembagian pelayanan menjadi
daerah-daerah kecil yang disebut sel. Setiap sel mempunyai daerah
cakupannya masing-masing dan beroperasi secara khusus. Jumlah
sel pada suatu daerah geografis adalah berdasarkan pada jumlah
pelanggan yang beroperasi di daerah tersebut.
② Antena adalah Alat yang digunakan untuk menambahkan daya
pancar dari sinyal analog
③ Perhitungan Tinggi Antena Secara Teori
i. Untuk menghitung ketinggian antenna harus diperhitungkan
frekuensi yang digunakan, jarak antar alat, dan asumsi
ketinggian halangan rata-rata.
ii. Tinggi antenna dihitung dengan menambahkan : lebar 80%
freznel zone, tinggi halangan, dan tinggi kelengkungan bumi.
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tinggi Menara Antena
① Bila Frekuensi yang digunakan adalah 2400 MHz, Jarak antar alat
10 Km, tinggi penghalang rata-rata (dapat pula menggunakan tinggi
penghalang tertinggi) 10 m, maka;
② Jari-jari Fresnel Zone : 17.68 meter 80 % fresnel zone : 14.14
meter Tinggi lengkung bumi : 1.96 meter Tinggi antena minimum
yang disarankan : 26.1 meter
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Propagation
LOS
CPE
NLOS
CPE
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Jenis Menara
Menara Mandiri (Self Supporting Tower)
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Jenis Menara
Menara Teregang (Guyed Tower)
Pemasangan Spanner/ Angkur
kawat, minimal memenuhi 2/3
dari tinggi menara
Menara Rooftop
• Tinggi menara di atas 60
meter, maka jarak bebas
bangunan menara terhadap
jaringan jalan adalah selebar
kaki menara atau pondasi;
dan
• Tinggi menara di bawah 60
meter, maka jarak bebas
bangunan menara terhadap
jaringan jalan adalah selebar
setengah kaki menara atau
pondasi.
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Jenis Menara
Menara Tunggal (Monopole Tower)
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Jenis Menara
Menara Portabel (Portable Guyed Tower)
Menara Telekomunikasi
portable
• Menempatkan BTS
sementara untuk
menanggulangi kepadatan
kapasitas jalur komunikasi
• Regulasi : jangka waktu 6
bulan (3 bulan perpanjang
sekali) dengan ketinggian 32
meter
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Keselamatan Ruang
 Keselamatan ruang, dihitung
minimal 125% dari tinggi
menara yang dipasang, bila
menggunakan menara
terenggang maka
keselamatan ruang ditambah
luasan renggangan spanner
atau angkur kawat terpasang
minimal 50% panjang Angkur
 Perlu memberikan pagar
sebagai batas / area steril
bagi menara
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Isu
Isu Kesehatan (radiasi,
anemia, dll)
Isu Keselamatan
Isu Tata Ruang Isu Perijinan
Keberadaan
Tower
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Isu Kesehatan
① Pancaran radiasi dari gelombang radio elektromagnetik dari
transmitter pada menara telekomunikasi.
② Penelitian WHO, pada pancaran gelombang dari BTS tidak terdapat
radiasi yang membahayakan kesehatan manusia. Level batas
standar yang dikeluarkan WHO 4,5 Watt/m2 untuk perangkat yang
menggunakan frekuensi 900 MHz dan 9 Watt/m2 untuk 1.800 MHz.
③ Standar yang dikeluarkan IEEE C95.1-, yakni 6 Watt/m2 untuk
frekuensi 900 MHz dan 12 watt/m2 untuk perangkat berfrekuensi
1.800 MHz.
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Isu Kesehatan
① Protes dan kekhawatiran masyarakat terhadap dampak radiasi
gelombang elektromagnetik yang dihasilkan perangkat
telekomunikasi seluler lebih banyak dari mereka yang tinggal di
sekitar tower BTS (base transceiver station).
② Belum ada satu pun keluhan atau kekhawatiran akan dampak
radiasi yang datang dari para pengguna telepon seluler.
③ Jika dihitung, besarnya daya radiasi yang dihasilkan pesawat
telepon seluler jauh lebih besar daripada radiasi tower BTS.
Memang betul, daya dari frekuensi pesawat handphone sangat
kecil, tapi karena jaraknya demikian dekat dengan tubuh kita,
dampaknya jauh lebih besar.
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Isu Kesehatan
① Misalnya saja, pada tower BTS dengan frekuensi 1800 MHz daya
yang digunakan rata-rata 20 Watt dan pada frekuensi 900 MHz 40
Watt, sedangkan pesawat handphone dengan frekuensi 1.800 MHz
menggunakan daya sebesar 1 Watt dan yang 900 MHz dayanya 2
Watt.
② Pada kasus antenna isotropis, besarnya radiasi pada jarak r dapat
dihitung dengan rumus.
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Isu Kesehatan
① Berdasarkan hasil perhitungan, pada jarak 1 meter (jalur pita pancar
utama), tower BTS dengan frekuensi 1.800 MHz mengasilkan total
daya radiasi sebesar 9,5 W/m2 dan pada jarak 12 meter akan
menghasilkan total radiasi sebesar 0,55 W/m2. Untuk kasus tower
yang memiliki tinggi 52 meter, berdasarkan hasil perhitungan, akan
menghasilkan total radiasi sebesar 0,029 W/m2.
② Jadi, kalau melihat hasil perhitungan demikian, sebenarnya
angkanya sangat kecil sehingga orang yang tinggal di sekitar tower
BTS cukup aman. Lagipula kalau tidak aman, bisnis sektor
telekomunikasi pasti akan ditinggalkan konsumen
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Isu Kesehatan
Radio Frekuensi
① Stasiun Radio FM mengirimkan 6 – 100 kWatt
② Microwave ovens mengirimkan 700-1000 Watt
③ Telefon seluler mengirimkan 1/10 – 1 Watt
④ Wireless 802.11 mengirimkan 1-200 milliWatt
Frekuensi 900
MHz
Frekuensi 1800
MHz
Standar WHO 4,5 Watt/m2 9 Watt/m2
Standar IEEE
C95.1-1991
6 Watt/m2 12 Watt/m2
Radiasi BTS pada
jarak 12 m
+ 0,75 Watt/m2 0,55 Watt/m2
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Isu Keselamatan
① Masyarakat dan binatang yang berada di area bawah tower beresiko
tertimpa runtuhan tower apabila tumbang. Hal ini menjadi perhatian
pemerintah dan penyelenggara dengan melakukan pengurusan Izin
(IMB) terlebih dahulu dengan memperhitungkan resiko tersebut.
② Biasanya tower dibangun pada area/lahan kosong yang pada radius
jatuhnya tower tidak ada penduduknya. Kalau tower dibangun di
area pemukiman, maka persyaratan pendirian tower harus terlebih
dahulu diproses dan di penuhi, seperti izin dari masyarakat sekitar
(yang berada pada area radius tower) dan jaminan keselamatan
pemilik tower terhadap penduduk.
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Isu Keselamatan
① Resiko tertimpa runtuhan tower bagi masyarakat sekitar menjadi isu
yang menjadi perhatian pemerintah dalam membuat peraturan
pembangunan tower di pemukiman.
② Isu radiasi dan robohnya tower harus masuk dalam salah satu pasal
dalam peraturan daerah.
③ Rasa aman dan nyaman masyarakat harus menjadi hal utama yang
dipertimbangkan.
④ Peraturan eksisting dalam Peraturan Pemerintah, pemerintah telah
mematok jarak aman untuk radiasi, jarak minimum menara BTS dari
perumahan, luas minimum lahan, standar kontruksi dan hal-hal
teknis maupun non teknis lainnya.
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Isu Keselamatan
① Secara teori, jarak aman terdekat dengan BTS adalah sama dengan
tinggi tower tersebut.
② Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi telah mengadakan
pertemuan dengan Dinas Pekerjaan Umum, Pemerintah Daerah,
Operator dan Vendor untuk menyepakati rancangan draft Peraturan
tentang menara.
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Isu Keselamatan
① Pemerintah memaparkan jarak aman menara, dimana untuk tinggi
menara maksimun 45 meter jarak dari pemukiman publik adalah 20
meter.
② Bila peletakan dan pembangunan menara BTS di tempat komersial
jarak peletakannya ialah 10 meter dan 5 meter bila di daerah
industri.
③ Untuk menara BTS dengan tinggi di atas 45 meter, jarak dari
pemukiman minimum 30 meter, 15 meter bila di daerah komersial
dan 10 meter bila di daerah industri.
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Isu Tata Ruang
① Dengan semakin menjamurnya tower, maka cenderung berubah
menjadi hutan-hutan tower yang membuat tata ruang kelihatan
semrawut.
② Perluasan coverage area yang dilakukan oleh operator-operator
baru membawa dampak tercemarnya tata ruang wilayah di daerah-
daerah urban.
③ Hal ini perlu diantisipasi oleh pemerintah daerah setempat dengan
mencari titik optimal antara pembatasan jumlah menara di satu sisi
dengan pemenuhan kualitas layanan telekomunikasi kepada
masyarakat daerahnya.
④ Oleh karena itu perlu dipertimbangkan dalam peraturan daerah
mengenai pengaturan optimal jarak ideal dengan memperhitungkan
link budget minimal kualitas layanan dan pengaturan penggunaan
menata telekomunikasi bersama antara operator penyelenggara
jasa telekomunikasi.
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Isu Tata Ruang
① Jarak antar BTS perlu dibatasi agar penempatan BTS dapat
dilakukan secara optimal agar dapat memanfaatkan fungsi BTS
secara maksimal.
② Untuk optimalisasi jaringan, operator perlu memberikan jarak yang
konsisten antar BTS, misalnya per 1,5 kilometer. Umumnya di
perkotaan yang padat pemukiman, operator lebih sulit untuk
menciptakan jarak yang konsisten antar BTS. Ini disebabkan tingkat
kesulitan untuk mendapat lahan tanah (green filed) yang pas.
③ Untuk menyiasati persoalan lahan, solusinya adalah gelar menara
BTS di atas gedung bertingkat (roof top).
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Isu Tata Ruang
① Tower Telekomunikasi baik untuk pemancar Gelombang Micro
Digital (GMD) maupun untuk BTS (Base Transceiver System)
pemancar HP.
② Untuk GMD biasanya memancarkan gelombang elektromagnetik
dengan frekuensi 4-7 Ghz, dimana antara antena pemancar dengan
antena penerima berjarak sekitar maksimum 60 Km dan harus LOS
(Line Of Sight).
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Isu Tata Ruang
① Jarak antar BTS biasanya bergantung terhadap kepadatan
penduduk, pengguna potensial dan kapasitas BTS tersebut. Faktor
ini yang biasanya mempengaruhi jarak antar BTS.
② Di daerah pinggiran kota, BTS biasanya berjarak 1-2 mil (2-3 km),
sedangkan di daerah perkotaan yang padat, BTS berjarak ¼ – ½ mil
(400-800 m).
③ Teknologi GSM biasanya memiliki jangkauan maksimum 35
kilometer tetap (22 mil). Jika menggunakan ponsel bertenaga
rendah dalam medan datar berjarak 50-70 km, namun dengan
medan berbukit-bukit jarak maksimumnya bervariasi dari 5-8 km.
④ Tower GSM dapat menggantikan 3-80 km kabel jaringan nirkabel
tetap.
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Isu Tata Ruang
① Penghitungan jarak antar BTS dengan menggunakan persamaan
rugi-rugi ruang bebas (free space loss, Lfs) dalam dB.
Lfs = 32.5 + 20 log(jarak (km)) + 20 log(frekuensi (MHz))
Misalnya untuk frekuensi 1800 MHz pada jarak 7 km, path loss yang
terjadi adalah sebesar
L = 32.5 + 20 log 7 + 20 log 1800 = 114.5 dB
① Penentuan Jarak antara BTS ini perlu DIATUR dengan lebih
memperhatikan tata ruang di wilayah yang bersangkutan. Begitu
juga dengan jumlah tower, perlu di batasi dengan mengoptimalkan
penggunaan menara bersama dengan kesepakatan antar operator.
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Isu Tata Ruang
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Isu Tata Ruang
① Penghitungan jarak antar BTS dengan menggunakan persamaan
rugi-rugi ruang bebas (free space loss, Lfs) dalam dB.
Lfs = 32.5 + 20 log(jarak (km)) + 20 log(frekuensi (MHz))
Misalnya untuk frekuensi 1800 MHz pada jarak 7 km, path loss yang
terjadi adalah sebesar
L = 32.5 + 20 log 7 + 20 log 1800 = 114.5 dB
② Penentuan Jarak antara BTS ini perlu DIATUR dengan lebih
memperhatikan tata ruang di wilayah yang bersangkutan. Begitu
juga dengan jumlah tower, perlu di batasi dengan mengoptimalkan
penggunaan menara bersama dengan kesepakatan antar operator.
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Isu Tata Ruang
① Banyaknya tower/menara telekomunikasi yang didirikan tanpa izin
dan atau dengan memiliki izin palsu alias bodong.
② Hal ini menyebabkan kerugian daerah atas hak pendapatan asli
daerah (PAD) yang seharusnya diperoleh dari biaya izin dan pajak.
③ Penyelesaian masalah ini perlu ditindaklanjuti dengan dituangkan
dalam peraturan pemerintah daerah sehingga dampak pada
kerugian Negara dan daerah atas PAD bisa di cegah.
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Spektrum Frekuensi Radio
Gelombang radio:
① Bagian dari gelombang elektromagnetik
② Frekuensi lebih rendah dari 3000 GHz
③ Merambat dalam ruang angkasa tanpa sarana penghantar buatan
(Radio Regulation ITU)
SPEKTRUM FREKUENSI RADIO SPEKTRUM FREKUENSI CAHAYA
SONAR
Infra
Red
Ultra
Violet
X ray Alpha Betha
Gam
ma
SPEKTRUM FREKUENSI
RADIO
SONAR
Ca
haya
tam
pak
cos
mic
Spektrum gelombang elektromagnetik
SUDAH DIALOKASIKAN UNTUK 37 JENIS JASA (TERESTRIAL DAN
SATELIT)
VLF LF MF HF VHF UHF SHF EHF
275 GHz
9 KHz
TIDAK
DIALOKASI-
KAN
400 GHz
0
30 kHz 300 kHz 3MHz 30 MHz 300MHz 3 GHz 30 GHz 300 GHz
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Pembagian Pita Spektrum Frekuensi
Frequency Band Prinsip mode propagasi
3kHz – 30kHz Very Low Frequency (VLF) Waveguide/Groundwave
30kHz – 300kHz Low Frequency (LF) Waveguide/Groundwave
300kHz – 3MHz Medium Frequency (MF) Waveguide/Sky-wave/
Groundwave
3MHz – 30MHz High Frequency (HF) Sky-wave/Groundwave
30MHz – 300MHz Very High Frequency (VHF) Sky-wave
300MHz – 3GHz Ultra High Frequency (UHF) Line of sight
3GHz – 30GHz Super High Frequency (SHF) Line of sight
30GHz – 300GHz Extremely High Frequency (EHF) Line of sight
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Perijinan
① Setiap penggunaan spektrum frekuensi radio untuk
penyelenggaraan telekomunikasi wajib mendapatkan ijin dari
Menteri.
Ref: PP No.53/2000 pasal 17 ayat 1
Ijin Pita Spektrum
Frekuensi Radio
(IPSFR)
Jenis ijin
frekuensi
Ijin Stasiun
Radio (ISR)
Ijin Kelas
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Perijinan Telekomunikasi
Referensi: Kepmenhub No.32 tahun 1999, PP.52/2000, Permen 1/2010, Kepmenhub 21/2001 dan
perubahannya, Permen No. 18 tahun 2005
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Ijin Frekuensi Telekomunikasi
① Perizinan telekomunikasi yang menggunakan akses frekuensi
dikelompokkan berdasarkan jenis teknologi (jaringan bergerak
selular, FWA, BWA, jaringan bergerak terrestrial trunking, jaringan
bergerak satelit (GMPCS), radio paging, dsb).
② Dalam izin penyelenggaraan telekomunikasi disebutkan alokasi
frekuensi dan teknologi yang digunakan.
③ Komitmen pembangunan dalam izin penyelenggaraan
telekomunikasi diwajibkan untuk setiap teknologi yang digunakan.
Misal kewajiban pembangunan BTS untuk teknologi 2G, 3G, dsb.
④ Ketika perubahan teknologi yang cepat terjadi, perlu dilakukan
perubahan perizinan telekomunikasi.
⑤ Diperlukan perubahan perizinan telekomunikasi yang lebih fleksibel.
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Jenis Ijin Frekuensi
① Ijin Pita Spektrum Frekuensi Radio (IPSFR) diberikan untuk
mengoperasikan setiap perangkat komunikasi radio dalam suatu bagian
dari pita frekuensi tertentu pada setiap lokasi di dalam suatu wilayah
tertentu dan sesuai batasan teknis yang ada dalam izin pita frekuensi
radio(Ref: PP.76/2010, PP 53/2000 pasal 17 ayat 2, PM.17/2005 pasal 1
butir 6 dan 9, pasal 4 ayat 1 )
② Ijin Stasiun Radio (ISR) diberikan untuk mengoperasikan perangkat
pemancar atau penerima yang dioperasikan pada kanal frekuensi radio
tertentu dengan beberapa parameter teknis yaitu lebar pita, daya pancar
dan kelas emisi. (Ref: PP 53/2000 pasal 17 ayat 2, PM.17/2005 pasal 1
butir 7 dan 10, pasal 5 ayat 1)
③ Ijin Kelas diberikan untuk mengoperasikan perangkat komunikasi radio
pada frekuensi tertentu yang digunakan secara bersama dengan tidak
boleh menimbulkan gangguan yang merugikan dan tidak mendapatkan
proteksi. (Ref: PP 53/2000 pasal 17 ayat 2, PM.17/2005 pasal 11, pasal 6
ayat 2)
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Perijinan Frekuensi
NO KATEGORI JENIS IZIN
JANGKA
WAKTU
PERPANJANGAN
1 Ijin Frekuensi Radio Ijin sementara 1 tahun -
Ijin Pita Frekuensi 10 tahun dapat diperpanjang 1
kali selama 10 tahun
Ijin Kanal Frekuensi (Ijin
Stasiun Radio/ISR)
5 tahun dapat diperpanjang 1
kali selama 5 tahun
2 Ijin Penyelenggaraan
Telekomunikasi
Izin Penyelenggaraan
Telekomunikasi
tanpa
batas
waktu
evalusi setiap 5 tahun
3 Ijin Penyelenggaraan
Penyiaran
IPP Radio Siaran 5 tahun dapat diperpanjang
(jangka waktunya tidak
ditentukan secara
spesifik) dan dapat
dicabut apabila
melanggar ketentuan
IPP Televisi Siaran 10 tahun
Referensi: UU 36/1999 tentang Telekomunikasi, UU 32/2002 tentang Penyiaran dan PP 53/2000
tentang Penggunaan Frekuensi
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Perijinan
① Ijin penggunaan spektrum frekuensi radio ditetapkan melalui mekanisme:
- Evaluasi ketersediaan spektrum frekuensi radio;
- atau seleksi.
② Mekanisme seleksi sebagaimana dilakukan untuk pita frekuensi radio
tertentu, apabila peminat melebihi ketersediaan spektrum frekuensi radio.
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Penghentian Ijin Frekuensi
① Ijin Pita Frekuensi Radio atau ISR dapat dicabut apabila :
a. atas permintaan sendiri;
b. melanggar ketentuan penggunaan spektrum frekuensi radio;
c. mengalihkan Izin Pita Frekuensi Radio, tanpa persetujuan Menteri;
d. mengalihkan ISR, tanpa persetujuan Direktur Jenderal;
e. melanggar ketentuan dalam izin penyelenggaraan telekomunikasi;
f. tidak melakukan pembayaran BHP Frekuensi Radio tahunan sesuai
waktu yang telah ditentukan; atau
g. tidak melaksanakan kegiatan operasional pemancaran selama 1 (satu)
tahun sejak ISR diterbitkan.
Ref: PM.17/2005 tentang Tata Cara Perijinan Frekuensi
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
BHP Frekuensi Radio
3
4
BHP
FREKUENSI
BHP ditentukan berdasarkan jenis
frekuensi radio, lebar pita dan/atau
kanal frekuensi radio, luas cakupan,
lokasi,dan minat pasar.
Hanya Ijin Kelas yang tidak
dikenakan BHP Frekuensi
(seluruhnya dikenakan BHP
Frekuensi tidak terkecuali
penggunaan frekuensi untuk
pertahanan dan keamanan)
2
1
Pengguna spektrum frekuensi radio wajib
membayar biaya hak penggunaan
spektrum frekuensi radio (BHP Frekuensi
Radio).
Keterlambatan pembayaran
dikenakan sanksi
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Pembangunan Nirkabel broadband
Revisi Peraturan terkait
Spektrum (Freq sharing,
MVNO, flexible use)
Penguatan Kelembagaan
(Kominfo, DeTIKnas, BP3TI)
Pendanaan untuk
“Penggusuran” pendudukan
frekuensi
Revisi Peraturan Terkait TIK –
konvergensi, backbone dan
konten
Kondisi Wireless Broadband
di Indonesia
Permintaan
Spektrum
Ketersediaan
Spektrum
Regulasi
Penggunaan
Spektrum
kurang
mendukung*
Pasar jenuh
dan
kesulitan
refarming
Kriminali-
sasi
Kebijakan
Spektrum
Jangka pendek Jangka panjang
Target PNBP
terus naik
1 2 4 5
KRISIS
SPEKTRUM
3
4 PILAR SOLUSI
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Tankertanker Design
Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs
Email : ferry.w@amikom.ac.id
Telp./WA: 0815 7948 404
Website : https://ferrywahyuwibowo.my.id
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

E4120 penyelenggaraan & baik pulih alat elektronik
E4120 penyelenggaraan & baik pulih alat elektronikE4120 penyelenggaraan & baik pulih alat elektronik
E4120 penyelenggaraan & baik pulih alat elektroniksaifuladlihjyusoff
 
LOW VOLTAGE UNDERGROUND CABLE SYSTEM INSTALLATION & MAINTENANCE
LOW VOLTAGE UNDERGROUND CABLE SYSTEM INSTALLATION & MAINTENANCELOW VOLTAGE UNDERGROUND CABLE SYSTEM INSTALLATION & MAINTENANCE
LOW VOLTAGE UNDERGROUND CABLE SYSTEM INSTALLATION & MAINTENANCEAkilan36
 
Litar utama dan litar kawalan motor elektrik
Litar utama dan litar kawalan motor elektrikLitar utama dan litar kawalan motor elektrik
Litar utama dan litar kawalan motor elektrikSallehuddin Ismail
 
Buku papan suis utama
Buku papan suis utama Buku papan suis utama
Buku papan suis utama Ezuan Atok
 
Litar pneumatik
Litar pneumatikLitar pneumatik
Litar pneumatikMdElias19
 
Sistem kontrol-elektro-pneumatik-1
Sistem kontrol-elektro-pneumatik-1Sistem kontrol-elektro-pneumatik-1
Sistem kontrol-elektro-pneumatik-1Bambang Haryono
 
Pemasangan(penghawa dingin)
Pemasangan(penghawa dingin)Pemasangan(penghawa dingin)
Pemasangan(penghawa dingin)Amit Preve
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikSimon Patabang
 
LOW VOLTAGE OVERHEAD SYSTEM INSTALLATION&MAINTENANCE
LOW VOLTAGE OVERHEAD SYSTEM INSTALLATION&MAINTENANCELOW VOLTAGE OVERHEAD SYSTEM INSTALLATION&MAINTENANCE
LOW VOLTAGE OVERHEAD SYSTEM INSTALLATION&MAINTENANCEAkilan36
 
pemeliharaan OLTC dan setting AVR
pemeliharaan OLTC dan setting AVRpemeliharaan OLTC dan setting AVR
pemeliharaan OLTC dan setting AVRmohamad isnaeni
 
Katup (valve) sebagai Aktuator
Katup (valve) sebagai AktuatorKatup (valve) sebagai Aktuator
Katup (valve) sebagai AktuatorElisabeth Anri
 
Pembentangan pearuh@induktor (inductor)
Pembentangan pearuh@induktor (inductor)Pembentangan pearuh@induktor (inductor)
Pembentangan pearuh@induktor (inductor)Perwira Roslee
 
Electrical maintenance
Electrical maintenanceElectrical maintenance
Electrical maintenancemuhdhazim404
 
Jenis-Jenis Pendawaian Satu Fasa
Jenis-Jenis Pendawaian Satu FasaJenis-Jenis Pendawaian Satu Fasa
Jenis-Jenis Pendawaian Satu FasaMo Ka Ha
 
MODUL MOTOR CONTROL.pdf
MODUL MOTOR CONTROL.pdfMODUL MOTOR CONTROL.pdf
MODUL MOTOR CONTROL.pdfLuquMey
 

What's hot (20)

E4120 penyelenggaraan & baik pulih alat elektronik
E4120 penyelenggaraan & baik pulih alat elektronikE4120 penyelenggaraan & baik pulih alat elektronik
E4120 penyelenggaraan & baik pulih alat elektronik
 
LOW VOLTAGE UNDERGROUND CABLE SYSTEM INSTALLATION & MAINTENANCE
LOW VOLTAGE UNDERGROUND CABLE SYSTEM INSTALLATION & MAINTENANCELOW VOLTAGE UNDERGROUND CABLE SYSTEM INSTALLATION & MAINTENANCE
LOW VOLTAGE UNDERGROUND CABLE SYSTEM INSTALLATION & MAINTENANCE
 
Litar utama dan litar kawalan motor elektrik
Litar utama dan litar kawalan motor elektrikLitar utama dan litar kawalan motor elektrik
Litar utama dan litar kawalan motor elektrik
 
Buku papan suis utama
Buku papan suis utama Buku papan suis utama
Buku papan suis utama
 
7. litar elektrik
7. litar elektrik7. litar elektrik
7. litar elektrik
 
Relay, transistor
Relay, transistorRelay, transistor
Relay, transistor
 
Litar pneumatik
Litar pneumatikLitar pneumatik
Litar pneumatik
 
Sistem kontrol-elektro-pneumatik-1
Sistem kontrol-elektro-pneumatik-1Sistem kontrol-elektro-pneumatik-1
Sistem kontrol-elektro-pneumatik-1
 
Pemasangan(penghawa dingin)
Pemasangan(penghawa dingin)Pemasangan(penghawa dingin)
Pemasangan(penghawa dingin)
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
 
LOW VOLTAGE OVERHEAD SYSTEM INSTALLATION&MAINTENANCE
LOW VOLTAGE OVERHEAD SYSTEM INSTALLATION&MAINTENANCELOW VOLTAGE OVERHEAD SYSTEM INSTALLATION&MAINTENANCE
LOW VOLTAGE OVERHEAD SYSTEM INSTALLATION&MAINTENANCE
 
pemeliharaan OLTC dan setting AVR
pemeliharaan OLTC dan setting AVRpemeliharaan OLTC dan setting AVR
pemeliharaan OLTC dan setting AVR
 
6.1 color coding
6.1 color coding6.1 color coding
6.1 color coding
 
Diode
DiodeDiode
Diode
 
Katup (valve) sebagai Aktuator
Katup (valve) sebagai AktuatorKatup (valve) sebagai Aktuator
Katup (valve) sebagai Aktuator
 
Trunking
TrunkingTrunking
Trunking
 
Pembentangan pearuh@induktor (inductor)
Pembentangan pearuh@induktor (inductor)Pembentangan pearuh@induktor (inductor)
Pembentangan pearuh@induktor (inductor)
 
Electrical maintenance
Electrical maintenanceElectrical maintenance
Electrical maintenance
 
Jenis-Jenis Pendawaian Satu Fasa
Jenis-Jenis Pendawaian Satu FasaJenis-Jenis Pendawaian Satu Fasa
Jenis-Jenis Pendawaian Satu Fasa
 
MODUL MOTOR CONTROL.pdf
MODUL MOTOR CONTROL.pdfMODUL MOTOR CONTROL.pdf
MODUL MOTOR CONTROL.pdf
 

Similar to Public Hearing Raperda Pengendalian Menara Telekomunikasi.pptx

Presentasi wireless microwave
Presentasi wireless   microwavePresentasi wireless   microwave
Presentasi wireless microwaveKurniawan Suganda
 
Antena bts multisistem lokal
Antena bts multisistem lokalAntena bts multisistem lokal
Antena bts multisistem lokalDr.Joko Suryana
 
Materi Dasar-dasar teknik jaringan Microwave Link.
Materi Dasar-dasar teknik jaringan Microwave Link.Materi Dasar-dasar teknik jaringan Microwave Link.
Materi Dasar-dasar teknik jaringan Microwave Link.titahyes
 
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)Abdurrochman Soewarno
 
AYUSEPVIRA_30219005 [Autosaved].pptx
AYUSEPVIRA_30219005 [Autosaved].pptxAYUSEPVIRA_30219005 [Autosaved].pptx
AYUSEPVIRA_30219005 [Autosaved].pptxAyuSepvirahadi
 
Perancangan antena mikrostrip 2300MHz
Perancangan antena mikrostrip 2300MHzPerancangan antena mikrostrip 2300MHz
Perancangan antena mikrostrip 2300MHzdhio medianto
 
Makalah pemasangan perangkat jaringan nirkabel
Makalah pemasangan perangkat jaringan nirkabelMakalah pemasangan perangkat jaringan nirkabel
Makalah pemasangan perangkat jaringan nirkabelDimas Eka Avianto
 
8. media komunikasi jaringan komputer
8. media komunikasi jaringan komputer8. media komunikasi jaringan komputer
8. media komunikasi jaringan komputerMuh Ramadhan
 
Perlengkapan dan komponen pada bts
Perlengkapan dan komponen pada btsPerlengkapan dan komponen pada bts
Perlengkapan dan komponen pada btssepti indah
 
Telekomunikasi dan jaringan
Telekomunikasi dan jaringanTelekomunikasi dan jaringan
Telekomunikasi dan jaringanWisnu Dewobroto
 
Pengenalan Microwave Link teknologi yang paling populer.pptx
Pengenalan Microwave Link teknologi yang paling populer.pptxPengenalan Microwave Link teknologi yang paling populer.pptx
Pengenalan Microwave Link teknologi yang paling populer.pptxMuhammadSyukronAllut
 
Presentasi Pengawasan dan Pengendalian Kota Bogor 12 Agustus 2022.pptx
Presentasi Pengawasan dan Pengendalian Kota Bogor 12 Agustus 2022.pptxPresentasi Pengawasan dan Pengendalian Kota Bogor 12 Agustus 2022.pptx
Presentasi Pengawasan dan Pengendalian Kota Bogor 12 Agustus 2022.pptxtoni65397
 
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communication
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communicationBringing broadband connectivity to trains with satellite communication
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communicationYunus Thariq
 
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...Uofa_Unsada
 
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiKomunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiSigit Muhammad
 

Similar to Public Hearing Raperda Pengendalian Menara Telekomunikasi.pptx (20)

Presentasi wireless microwave
Presentasi wireless   microwavePresentasi wireless   microwave
Presentasi wireless microwave
 
Jurnal proyek akhir
Jurnal proyek akhirJurnal proyek akhir
Jurnal proyek akhir
 
Tugas spa
Tugas spaTugas spa
Tugas spa
 
Antena bts multisistem lokal
Antena bts multisistem lokalAntena bts multisistem lokal
Antena bts multisistem lokal
 
Materi Dasar-dasar teknik jaringan Microwave Link.
Materi Dasar-dasar teknik jaringan Microwave Link.Materi Dasar-dasar teknik jaringan Microwave Link.
Materi Dasar-dasar teknik jaringan Microwave Link.
 
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
Pengenalan BTS (Base Tranceiver Station)
 
AYUSEPVIRA_30219005 [Autosaved].pptx
AYUSEPVIRA_30219005 [Autosaved].pptxAYUSEPVIRA_30219005 [Autosaved].pptx
AYUSEPVIRA_30219005 [Autosaved].pptx
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Perancangan antena mikrostrip 2300MHz
Perancangan antena mikrostrip 2300MHzPerancangan antena mikrostrip 2300MHz
Perancangan antena mikrostrip 2300MHz
 
Makalah pemasangan perangkat jaringan nirkabel
Makalah pemasangan perangkat jaringan nirkabelMakalah pemasangan perangkat jaringan nirkabel
Makalah pemasangan perangkat jaringan nirkabel
 
8. media komunikasi jaringan komputer
8. media komunikasi jaringan komputer8. media komunikasi jaringan komputer
8. media komunikasi jaringan komputer
 
Perlengkapan dan komponen pada bts
Perlengkapan dan komponen pada btsPerlengkapan dan komponen pada bts
Perlengkapan dan komponen pada bts
 
Telekomunikasi dan jaringan
Telekomunikasi dan jaringanTelekomunikasi dan jaringan
Telekomunikasi dan jaringan
 
Pengenalan Microwave Link teknologi yang paling populer.pptx
Pengenalan Microwave Link teknologi yang paling populer.pptxPengenalan Microwave Link teknologi yang paling populer.pptx
Pengenalan Microwave Link teknologi yang paling populer.pptx
 
Rt/rw net
Rt/rw netRt/rw net
Rt/rw net
 
Presentasi Pengawasan dan Pengendalian Kota Bogor 12 Agustus 2022.pptx
Presentasi Pengawasan dan Pengendalian Kota Bogor 12 Agustus 2022.pptxPresentasi Pengawasan dan Pengendalian Kota Bogor 12 Agustus 2022.pptx
Presentasi Pengawasan dan Pengendalian Kota Bogor 12 Agustus 2022.pptx
 
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communication
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communicationBringing broadband connectivity to trains with satellite communication
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communication
 
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
 
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiKomunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
 
Makalah rt rw net (1)
Makalah rt rw net (1)Makalah rt rw net (1)
Makalah rt rw net (1)
 

Public Hearing Raperda Pengendalian Menara Telekomunikasi.pptx

  • 2. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Outlines ① Konsep Dasar Telekomunikasi ② Tinggi Menara Antena ③ Propagation ④ Jenis Menara ⑤ Keselamatan Ruang ⑥ Isu ⑦ Spektrum Frekuensi Radio ⑧ Perijinan
  • 3. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Konsep Dasar Telekomunikasi ① Konsep dasar sistem seluler adalah pembagian pelayanan menjadi daerah-daerah kecil yang disebut sel. Setiap sel mempunyai daerah cakupannya masing-masing dan beroperasi secara khusus. Jumlah sel pada suatu daerah geografis adalah berdasarkan pada jumlah pelanggan yang beroperasi di daerah tersebut. ② Antena adalah Alat yang digunakan untuk menambahkan daya pancar dari sinyal analog ③ Perhitungan Tinggi Antena Secara Teori i. Untuk menghitung ketinggian antenna harus diperhitungkan frekuensi yang digunakan, jarak antar alat, dan asumsi ketinggian halangan rata-rata. ii. Tinggi antenna dihitung dengan menambahkan : lebar 80% freznel zone, tinggi halangan, dan tinggi kelengkungan bumi.
  • 4. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Tinggi Menara Antena ① Bila Frekuensi yang digunakan adalah 2400 MHz, Jarak antar alat 10 Km, tinggi penghalang rata-rata (dapat pula menggunakan tinggi penghalang tertinggi) 10 m, maka; ② Jari-jari Fresnel Zone : 17.68 meter 80 % fresnel zone : 14.14 meter Tinggi lengkung bumi : 1.96 meter Tinggi antena minimum yang disarankan : 26.1 meter
  • 5. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Propagation LOS CPE NLOS CPE
  • 6. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Jenis Menara Menara Mandiri (Self Supporting Tower)
  • 7. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Jenis Menara Menara Teregang (Guyed Tower) Pemasangan Spanner/ Angkur kawat, minimal memenuhi 2/3 dari tinggi menara Menara Rooftop • Tinggi menara di atas 60 meter, maka jarak bebas bangunan menara terhadap jaringan jalan adalah selebar kaki menara atau pondasi; dan • Tinggi menara di bawah 60 meter, maka jarak bebas bangunan menara terhadap jaringan jalan adalah selebar setengah kaki menara atau pondasi.
  • 8. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Jenis Menara Menara Tunggal (Monopole Tower)
  • 9. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Jenis Menara Menara Portabel (Portable Guyed Tower) Menara Telekomunikasi portable • Menempatkan BTS sementara untuk menanggulangi kepadatan kapasitas jalur komunikasi • Regulasi : jangka waktu 6 bulan (3 bulan perpanjang sekali) dengan ketinggian 32 meter
  • 10. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Keselamatan Ruang  Keselamatan ruang, dihitung minimal 125% dari tinggi menara yang dipasang, bila menggunakan menara terenggang maka keselamatan ruang ditambah luasan renggangan spanner atau angkur kawat terpasang minimal 50% panjang Angkur  Perlu memberikan pagar sebagai batas / area steril bagi menara
  • 11. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Isu Isu Kesehatan (radiasi, anemia, dll) Isu Keselamatan Isu Tata Ruang Isu Perijinan Keberadaan Tower
  • 12. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Isu Kesehatan ① Pancaran radiasi dari gelombang radio elektromagnetik dari transmitter pada menara telekomunikasi. ② Penelitian WHO, pada pancaran gelombang dari BTS tidak terdapat radiasi yang membahayakan kesehatan manusia. Level batas standar yang dikeluarkan WHO 4,5 Watt/m2 untuk perangkat yang menggunakan frekuensi 900 MHz dan 9 Watt/m2 untuk 1.800 MHz. ③ Standar yang dikeluarkan IEEE C95.1-, yakni 6 Watt/m2 untuk frekuensi 900 MHz dan 12 watt/m2 untuk perangkat berfrekuensi 1.800 MHz.
  • 13. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Isu Kesehatan ① Protes dan kekhawatiran masyarakat terhadap dampak radiasi gelombang elektromagnetik yang dihasilkan perangkat telekomunikasi seluler lebih banyak dari mereka yang tinggal di sekitar tower BTS (base transceiver station). ② Belum ada satu pun keluhan atau kekhawatiran akan dampak radiasi yang datang dari para pengguna telepon seluler. ③ Jika dihitung, besarnya daya radiasi yang dihasilkan pesawat telepon seluler jauh lebih besar daripada radiasi tower BTS. Memang betul, daya dari frekuensi pesawat handphone sangat kecil, tapi karena jaraknya demikian dekat dengan tubuh kita, dampaknya jauh lebih besar.
  • 14. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Isu Kesehatan ① Misalnya saja, pada tower BTS dengan frekuensi 1800 MHz daya yang digunakan rata-rata 20 Watt dan pada frekuensi 900 MHz 40 Watt, sedangkan pesawat handphone dengan frekuensi 1.800 MHz menggunakan daya sebesar 1 Watt dan yang 900 MHz dayanya 2 Watt. ② Pada kasus antenna isotropis, besarnya radiasi pada jarak r dapat dihitung dengan rumus.
  • 15. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Isu Kesehatan ① Berdasarkan hasil perhitungan, pada jarak 1 meter (jalur pita pancar utama), tower BTS dengan frekuensi 1.800 MHz mengasilkan total daya radiasi sebesar 9,5 W/m2 dan pada jarak 12 meter akan menghasilkan total radiasi sebesar 0,55 W/m2. Untuk kasus tower yang memiliki tinggi 52 meter, berdasarkan hasil perhitungan, akan menghasilkan total radiasi sebesar 0,029 W/m2. ② Jadi, kalau melihat hasil perhitungan demikian, sebenarnya angkanya sangat kecil sehingga orang yang tinggal di sekitar tower BTS cukup aman. Lagipula kalau tidak aman, bisnis sektor telekomunikasi pasti akan ditinggalkan konsumen
  • 16. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Isu Kesehatan Radio Frekuensi ① Stasiun Radio FM mengirimkan 6 – 100 kWatt ② Microwave ovens mengirimkan 700-1000 Watt ③ Telefon seluler mengirimkan 1/10 – 1 Watt ④ Wireless 802.11 mengirimkan 1-200 milliWatt Frekuensi 900 MHz Frekuensi 1800 MHz Standar WHO 4,5 Watt/m2 9 Watt/m2 Standar IEEE C95.1-1991 6 Watt/m2 12 Watt/m2 Radiasi BTS pada jarak 12 m + 0,75 Watt/m2 0,55 Watt/m2
  • 17. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Isu Keselamatan ① Masyarakat dan binatang yang berada di area bawah tower beresiko tertimpa runtuhan tower apabila tumbang. Hal ini menjadi perhatian pemerintah dan penyelenggara dengan melakukan pengurusan Izin (IMB) terlebih dahulu dengan memperhitungkan resiko tersebut. ② Biasanya tower dibangun pada area/lahan kosong yang pada radius jatuhnya tower tidak ada penduduknya. Kalau tower dibangun di area pemukiman, maka persyaratan pendirian tower harus terlebih dahulu diproses dan di penuhi, seperti izin dari masyarakat sekitar (yang berada pada area radius tower) dan jaminan keselamatan pemilik tower terhadap penduduk.
  • 18. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Isu Keselamatan ① Resiko tertimpa runtuhan tower bagi masyarakat sekitar menjadi isu yang menjadi perhatian pemerintah dalam membuat peraturan pembangunan tower di pemukiman. ② Isu radiasi dan robohnya tower harus masuk dalam salah satu pasal dalam peraturan daerah. ③ Rasa aman dan nyaman masyarakat harus menjadi hal utama yang dipertimbangkan. ④ Peraturan eksisting dalam Peraturan Pemerintah, pemerintah telah mematok jarak aman untuk radiasi, jarak minimum menara BTS dari perumahan, luas minimum lahan, standar kontruksi dan hal-hal teknis maupun non teknis lainnya.
  • 19. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Isu Keselamatan ① Secara teori, jarak aman terdekat dengan BTS adalah sama dengan tinggi tower tersebut. ② Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi telah mengadakan pertemuan dengan Dinas Pekerjaan Umum, Pemerintah Daerah, Operator dan Vendor untuk menyepakati rancangan draft Peraturan tentang menara.
  • 20. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Isu Keselamatan ① Pemerintah memaparkan jarak aman menara, dimana untuk tinggi menara maksimun 45 meter jarak dari pemukiman publik adalah 20 meter. ② Bila peletakan dan pembangunan menara BTS di tempat komersial jarak peletakannya ialah 10 meter dan 5 meter bila di daerah industri. ③ Untuk menara BTS dengan tinggi di atas 45 meter, jarak dari pemukiman minimum 30 meter, 15 meter bila di daerah komersial dan 10 meter bila di daerah industri.
  • 21. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Isu Tata Ruang ① Dengan semakin menjamurnya tower, maka cenderung berubah menjadi hutan-hutan tower yang membuat tata ruang kelihatan semrawut. ② Perluasan coverage area yang dilakukan oleh operator-operator baru membawa dampak tercemarnya tata ruang wilayah di daerah- daerah urban. ③ Hal ini perlu diantisipasi oleh pemerintah daerah setempat dengan mencari titik optimal antara pembatasan jumlah menara di satu sisi dengan pemenuhan kualitas layanan telekomunikasi kepada masyarakat daerahnya. ④ Oleh karena itu perlu dipertimbangkan dalam peraturan daerah mengenai pengaturan optimal jarak ideal dengan memperhitungkan link budget minimal kualitas layanan dan pengaturan penggunaan menata telekomunikasi bersama antara operator penyelenggara jasa telekomunikasi.
  • 22. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Isu Tata Ruang ① Jarak antar BTS perlu dibatasi agar penempatan BTS dapat dilakukan secara optimal agar dapat memanfaatkan fungsi BTS secara maksimal. ② Untuk optimalisasi jaringan, operator perlu memberikan jarak yang konsisten antar BTS, misalnya per 1,5 kilometer. Umumnya di perkotaan yang padat pemukiman, operator lebih sulit untuk menciptakan jarak yang konsisten antar BTS. Ini disebabkan tingkat kesulitan untuk mendapat lahan tanah (green filed) yang pas. ③ Untuk menyiasati persoalan lahan, solusinya adalah gelar menara BTS di atas gedung bertingkat (roof top).
  • 23. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Isu Tata Ruang ① Tower Telekomunikasi baik untuk pemancar Gelombang Micro Digital (GMD) maupun untuk BTS (Base Transceiver System) pemancar HP. ② Untuk GMD biasanya memancarkan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 4-7 Ghz, dimana antara antena pemancar dengan antena penerima berjarak sekitar maksimum 60 Km dan harus LOS (Line Of Sight).
  • 24. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Isu Tata Ruang ① Jarak antar BTS biasanya bergantung terhadap kepadatan penduduk, pengguna potensial dan kapasitas BTS tersebut. Faktor ini yang biasanya mempengaruhi jarak antar BTS. ② Di daerah pinggiran kota, BTS biasanya berjarak 1-2 mil (2-3 km), sedangkan di daerah perkotaan yang padat, BTS berjarak ¼ – ½ mil (400-800 m). ③ Teknologi GSM biasanya memiliki jangkauan maksimum 35 kilometer tetap (22 mil). Jika menggunakan ponsel bertenaga rendah dalam medan datar berjarak 50-70 km, namun dengan medan berbukit-bukit jarak maksimumnya bervariasi dari 5-8 km. ④ Tower GSM dapat menggantikan 3-80 km kabel jaringan nirkabel tetap.
  • 25. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Isu Tata Ruang ① Penghitungan jarak antar BTS dengan menggunakan persamaan rugi-rugi ruang bebas (free space loss, Lfs) dalam dB. Lfs = 32.5 + 20 log(jarak (km)) + 20 log(frekuensi (MHz)) Misalnya untuk frekuensi 1800 MHz pada jarak 7 km, path loss yang terjadi adalah sebesar L = 32.5 + 20 log 7 + 20 log 1800 = 114.5 dB ① Penentuan Jarak antara BTS ini perlu DIATUR dengan lebih memperhatikan tata ruang di wilayah yang bersangkutan. Begitu juga dengan jumlah tower, perlu di batasi dengan mengoptimalkan penggunaan menara bersama dengan kesepakatan antar operator.
  • 27. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Isu Tata Ruang ① Penghitungan jarak antar BTS dengan menggunakan persamaan rugi-rugi ruang bebas (free space loss, Lfs) dalam dB. Lfs = 32.5 + 20 log(jarak (km)) + 20 log(frekuensi (MHz)) Misalnya untuk frekuensi 1800 MHz pada jarak 7 km, path loss yang terjadi adalah sebesar L = 32.5 + 20 log 7 + 20 log 1800 = 114.5 dB ② Penentuan Jarak antara BTS ini perlu DIATUR dengan lebih memperhatikan tata ruang di wilayah yang bersangkutan. Begitu juga dengan jumlah tower, perlu di batasi dengan mengoptimalkan penggunaan menara bersama dengan kesepakatan antar operator.
  • 28. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Isu Tata Ruang ① Banyaknya tower/menara telekomunikasi yang didirikan tanpa izin dan atau dengan memiliki izin palsu alias bodong. ② Hal ini menyebabkan kerugian daerah atas hak pendapatan asli daerah (PAD) yang seharusnya diperoleh dari biaya izin dan pajak. ③ Penyelesaian masalah ini perlu ditindaklanjuti dengan dituangkan dalam peraturan pemerintah daerah sehingga dampak pada kerugian Negara dan daerah atas PAD bisa di cegah.
  • 29. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Spektrum Frekuensi Radio Gelombang radio: ① Bagian dari gelombang elektromagnetik ② Frekuensi lebih rendah dari 3000 GHz ③ Merambat dalam ruang angkasa tanpa sarana penghantar buatan (Radio Regulation ITU) SPEKTRUM FREKUENSI RADIO SPEKTRUM FREKUENSI CAHAYA SONAR Infra Red Ultra Violet X ray Alpha Betha Gam ma SPEKTRUM FREKUENSI RADIO SONAR Ca haya tam pak cos mic Spektrum gelombang elektromagnetik SUDAH DIALOKASIKAN UNTUK 37 JENIS JASA (TERESTRIAL DAN SATELIT) VLF LF MF HF VHF UHF SHF EHF 275 GHz 9 KHz TIDAK DIALOKASI- KAN 400 GHz 0 30 kHz 300 kHz 3MHz 30 MHz 300MHz 3 GHz 30 GHz 300 GHz
  • 30. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Pembagian Pita Spektrum Frekuensi Frequency Band Prinsip mode propagasi 3kHz – 30kHz Very Low Frequency (VLF) Waveguide/Groundwave 30kHz – 300kHz Low Frequency (LF) Waveguide/Groundwave 300kHz – 3MHz Medium Frequency (MF) Waveguide/Sky-wave/ Groundwave 3MHz – 30MHz High Frequency (HF) Sky-wave/Groundwave 30MHz – 300MHz Very High Frequency (VHF) Sky-wave 300MHz – 3GHz Ultra High Frequency (UHF) Line of sight 3GHz – 30GHz Super High Frequency (SHF) Line of sight 30GHz – 300GHz Extremely High Frequency (EHF) Line of sight
  • 31. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Perijinan ① Setiap penggunaan spektrum frekuensi radio untuk penyelenggaraan telekomunikasi wajib mendapatkan ijin dari Menteri. Ref: PP No.53/2000 pasal 17 ayat 1 Ijin Pita Spektrum Frekuensi Radio (IPSFR) Jenis ijin frekuensi Ijin Stasiun Radio (ISR) Ijin Kelas
  • 32. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Perijinan Telekomunikasi Referensi: Kepmenhub No.32 tahun 1999, PP.52/2000, Permen 1/2010, Kepmenhub 21/2001 dan perubahannya, Permen No. 18 tahun 2005
  • 33. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Ijin Frekuensi Telekomunikasi ① Perizinan telekomunikasi yang menggunakan akses frekuensi dikelompokkan berdasarkan jenis teknologi (jaringan bergerak selular, FWA, BWA, jaringan bergerak terrestrial trunking, jaringan bergerak satelit (GMPCS), radio paging, dsb). ② Dalam izin penyelenggaraan telekomunikasi disebutkan alokasi frekuensi dan teknologi yang digunakan. ③ Komitmen pembangunan dalam izin penyelenggaraan telekomunikasi diwajibkan untuk setiap teknologi yang digunakan. Misal kewajiban pembangunan BTS untuk teknologi 2G, 3G, dsb. ④ Ketika perubahan teknologi yang cepat terjadi, perlu dilakukan perubahan perizinan telekomunikasi. ⑤ Diperlukan perubahan perizinan telekomunikasi yang lebih fleksibel.
  • 34. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Jenis Ijin Frekuensi ① Ijin Pita Spektrum Frekuensi Radio (IPSFR) diberikan untuk mengoperasikan setiap perangkat komunikasi radio dalam suatu bagian dari pita frekuensi tertentu pada setiap lokasi di dalam suatu wilayah tertentu dan sesuai batasan teknis yang ada dalam izin pita frekuensi radio(Ref: PP.76/2010, PP 53/2000 pasal 17 ayat 2, PM.17/2005 pasal 1 butir 6 dan 9, pasal 4 ayat 1 ) ② Ijin Stasiun Radio (ISR) diberikan untuk mengoperasikan perangkat pemancar atau penerima yang dioperasikan pada kanal frekuensi radio tertentu dengan beberapa parameter teknis yaitu lebar pita, daya pancar dan kelas emisi. (Ref: PP 53/2000 pasal 17 ayat 2, PM.17/2005 pasal 1 butir 7 dan 10, pasal 5 ayat 1) ③ Ijin Kelas diberikan untuk mengoperasikan perangkat komunikasi radio pada frekuensi tertentu yang digunakan secara bersama dengan tidak boleh menimbulkan gangguan yang merugikan dan tidak mendapatkan proteksi. (Ref: PP 53/2000 pasal 17 ayat 2, PM.17/2005 pasal 11, pasal 6 ayat 2)
  • 35. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Perijinan Frekuensi NO KATEGORI JENIS IZIN JANGKA WAKTU PERPANJANGAN 1 Ijin Frekuensi Radio Ijin sementara 1 tahun - Ijin Pita Frekuensi 10 tahun dapat diperpanjang 1 kali selama 10 tahun Ijin Kanal Frekuensi (Ijin Stasiun Radio/ISR) 5 tahun dapat diperpanjang 1 kali selama 5 tahun 2 Ijin Penyelenggaraan Telekomunikasi Izin Penyelenggaraan Telekomunikasi tanpa batas waktu evalusi setiap 5 tahun 3 Ijin Penyelenggaraan Penyiaran IPP Radio Siaran 5 tahun dapat diperpanjang (jangka waktunya tidak ditentukan secara spesifik) dan dapat dicabut apabila melanggar ketentuan IPP Televisi Siaran 10 tahun Referensi: UU 36/1999 tentang Telekomunikasi, UU 32/2002 tentang Penyiaran dan PP 53/2000 tentang Penggunaan Frekuensi
  • 36. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Perijinan ① Ijin penggunaan spektrum frekuensi radio ditetapkan melalui mekanisme: - Evaluasi ketersediaan spektrum frekuensi radio; - atau seleksi. ② Mekanisme seleksi sebagaimana dilakukan untuk pita frekuensi radio tertentu, apabila peminat melebihi ketersediaan spektrum frekuensi radio.
  • 37. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Penghentian Ijin Frekuensi ① Ijin Pita Frekuensi Radio atau ISR dapat dicabut apabila : a. atas permintaan sendiri; b. melanggar ketentuan penggunaan spektrum frekuensi radio; c. mengalihkan Izin Pita Frekuensi Radio, tanpa persetujuan Menteri; d. mengalihkan ISR, tanpa persetujuan Direktur Jenderal; e. melanggar ketentuan dalam izin penyelenggaraan telekomunikasi; f. tidak melakukan pembayaran BHP Frekuensi Radio tahunan sesuai waktu yang telah ditentukan; atau g. tidak melaksanakan kegiatan operasional pemancaran selama 1 (satu) tahun sejak ISR diterbitkan. Ref: PM.17/2005 tentang Tata Cara Perijinan Frekuensi
  • 38. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design BHP Frekuensi Radio 3 4 BHP FREKUENSI BHP ditentukan berdasarkan jenis frekuensi radio, lebar pita dan/atau kanal frekuensi radio, luas cakupan, lokasi,dan minat pasar. Hanya Ijin Kelas yang tidak dikenakan BHP Frekuensi (seluruhnya dikenakan BHP Frekuensi tidak terkecuali penggunaan frekuensi untuk pertahanan dan keamanan) 2 1 Pengguna spektrum frekuensi radio wajib membayar biaya hak penggunaan spektrum frekuensi radio (BHP Frekuensi Radio). Keterlambatan pembayaran dikenakan sanksi
  • 39. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Pembangunan Nirkabel broadband Revisi Peraturan terkait Spektrum (Freq sharing, MVNO, flexible use) Penguatan Kelembagaan (Kominfo, DeTIKnas, BP3TI) Pendanaan untuk “Penggusuran” pendudukan frekuensi Revisi Peraturan Terkait TIK – konvergensi, backbone dan konten Kondisi Wireless Broadband di Indonesia Permintaan Spektrum Ketersediaan Spektrum Regulasi Penggunaan Spektrum kurang mendukung* Pasar jenuh dan kesulitan refarming Kriminali- sasi Kebijakan Spektrum Jangka pendek Jangka panjang Target PNBP terus naik 1 2 4 5 KRISIS SPEKTRUM 3 4 PILAR SOLUSI
  • 40. Tankertanker Design Tankertanker Design Tankertanker Design Dr. Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs Email : ferry.w@amikom.ac.id Telp./WA: 0815 7948 404 Website : https://ferrywahyuwibowo.my.id Terima Kasih