Dokumen ini membahas pakaian tradisional Melayu Riau, termasuk jenis pakaian untuk berbagai kegiatan sehari-hari dan upacara, serta fungsi dan ketentuan pemakaian pakaian. Jenis pakaian meliputi pakaian kanak-kanak, dewasa, orang tua, serta pakaian upacara resmi, adat, dan pernikahan. Fungsi pakaian mencakup pelindung tubuh, menghormati adat, dan estetika. Ketentuan pemakaian memb
2. Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui pakaian harian
Melayu riau
2. Menjelaskan jenis-jenis
pakaian harian Melayu Riau
3. Memahami jenis dan fungsi
pakaian Melayu Riau
3. A. PAKAIAN MELAYU
Kebudayaan Melayu sangat beragam. Di setiap
daerah di Nusantara mempunyai ciri khas
masing-masing. Satu diantaranya adalah
pakaian. Bagi orang Melayu, pakaian bukan
hanya sebagai penutup tubuh, namun juga
sebagai cerminan jati diri dan gambaran
perilaku orang yang memakainya.
Pakaian Melayu adalah pakaian tradisional
Melayu yang digunakan oleh masyarakat Melayu
4. A. PAKAIAN MELAYU
Pakaian Melayu jika dilihat dari waktu
penggunaan terdiri atas empat macam yaitu
pakaian harian, pakaian upacara resmi, pakaian
upacara adat, dan pakaian upacara pernikahan.
5. Makna hakikat pakaian Melayu adalah
“Dikurung syariat dan dikungkung adat”.
Maksudnya, pakaian Melayu mengikut pada
ketentuan syariat (seperti wajib menutup aurat,
atau tidak menonjolkan lekuk tubuh) dan sesuai
pula dengan aturan adat (seperti jumlah kancing
baju, dan berkain samping).
6. Pakaian harian adalah pakaian yang digunakan dalam
aktivitas sehari-hari, misalnya bekerja, bermain, ataupun
saat di rumah. Pakaian ini biasanya dibuat dari bahan
katun yang agak longgar dan sederhana.
Pakaian harian dibedakan dengan beberapa jenis yaitu
pakaian harian masa kanak-kanak, orang dewasa, dan
pakaian harian orangtua dan setengah baya.
1. Pakaian
Harian
A. PAKAIAN MELAYU
7. Pakaian Harian terbagi menjadi :
3. Pakaian orang
dewasa
perempuan
2. Pakaian orang
dewasa laki-laki
1. Pakaian Kanak-
kanak
4. Pakaian orangtua
dan Setengah Baya
laki-laki
5. Pakaian orang tua
dan setengah baya
perempuan
8. 1. Pakaian Kanak-kanak
Adalah pakaian bagi lelaki dalam upacara resmi.
Terdiri dari baju berkerah, Celana Panjang yang
sama warna dengan baju, kepiah hitam polos,
dan kain samping. Kancing baju dibuat dari
logam berwarna kuning emas, tidak dijahit dan
bisa dilepas-pasang. Jumlah kancing bajunya ada
lima
Cekak Musang
9. 2. Pakaian Orang Dewasa Laki-
laki
Merupakan pakaian sehari-hari atau untuk acara
tak resmi bagi lelaki. Terdiri dari baju tanpa
kerah, celana Panjang, kepiah hitam, dan kain
sarung biasa. Kancing bajunya dijahit dan
jumlahnya hanya satu.
Teluk Belanga
10. 3. Pakaian Orang Dewasa
Perempuan
Merupakan pakaian bagi perempuan dalam
upacara resmi. Pakaian ini terdiri dari baju
kebaya, kain Panjang dan kerudung. Baju kebaya
ini panjangnya hingga dibawah lutut kaki, dan
kain Panjangnya menutup hingga ke mata kaki.
Kebaya Labuh
11. Baju Kurung
Merupakan pakaian sehati-hari atau untuk acara
tak resmi bagi perempuan. Pakaian ini panjang
menjuntai hingga ke bawah lutut. Di bagian
bawahnya memakai kain Panjang atau rok yang
panjangnya hingga ke mata kaki. Kancing
bajunya hanya satu.
12. 4. Pakaian orang tua dan setengah baya
laki-laki
Pakaian orang tua dan setengah baya laki-
laki berupa baju kurung teluk belanga bertulang
belut dan baju kurung cekak musang. Untuk
pakaian harian baju ini terbuat dari bahan
katun dan kain samping pelekat. Jahitan baju
agak longgar. Pakaian bagi orang tua sering
memakai baju Melayu dagang luar digunakan
untuk sholat, acara kenduri atau bertamu ke
tetangga
13. 5. Pakaian orang tua dan setengah baya
perempuan
Pakaian peremouan tua dan setengah baya
adalah baju kurung teluk belanga dan pada
lehernya bersulam bernama tulang belut. Baju
ini longgar dan lapang dipakai, ada juga kebaya
laboh atau kebaya Panjang hingga di bawah
lutut. Kedua bentuk baju ini memakai pesak
atau kakek.
14. Pakaian harian adalah pakaian yang digunakan untuk
menghadiri kegiatan-kegiatan formal kerajaan,
pemerintahan, ataupun adat. Pakaian ini meliputi
keseluruhan pakaian beserta dengan perlengkapan dan
aksesoris yang melekat pada pakaian tersebut. Pakaian
upacara resmi dibedakan menjadi dua bagian yaitu pakaian
resmi laki-laki dan pakaian resmi untuk perempuan.
2. Pakaian Upacara
Resmi
A. PAKAIAN MELAYU
15. Pakaian upacara adat atau disebut juga pakaian setengah
resmi adalah pakaian yang digunakan saat pelaksanaan
yang berkaitan dengan adat istiadat, yang termasuk dalam
upacara adat adalah menghadiri majelis pernikahan,
pelaksanaan khatam Al-Quran, berinai, berandan, turun
mandi, dan sunat rasul.
3. Pakaian Upacara
Adat
A. PAKAIAN MELAYU
16. Pakaian upacara pernikahan adalah pakaian yang
digunakan oleh pengantin baik laki-laki maupun
perempuan. Pakaian ini dikenakan oleh pengantin dala m
upacara bersanding atau hari langsung. Setiap wilayah di
Riau memiliki bentuk dan motif pakaian pengantin masing-
masing.
4. Pakaian Upacara
Pernikahan
A. PAKAIAN MELAYU
17. C. FUNGSI PAKAIAN
Pakaian dimaknai sebagai pelindung diri (jasmani dan
rohani). Oleh sebab itu pakaian diatur sesuai
ketentuan agar dapat mewujudkan nilai-nilai kebaikan
bagi diri. Ketentuan yang wajib diikuti pakaian
Melayu adalah menutup aurat.
Fungsi pakaian dalam kebudayaan Melayu dapat dibagi
tiga, yakni fungsi pokok, adat, dan estetika.
18. 1. Fungsi Pokok
Fungsi pokok pakaian adalah untuk memelihara
rohani dan melindungi jasmani. Memelihara rohani
bermaksud untuk melindungi aurat dari aib.
Melindungi jasmani bermakna sebagai pelindung badan
dari panas dan dingin.
19. 1. Fungsi dalam Adat
Fungsi adat berhubungan dengan tempat dan waktu
menggunakan pakaian. Misalnya, seorang laki-laki
harus menggunakan baju ketika ke mesjid, walaupun
aurat laki-laki hanya di antara pusat dan lutut.
Tujuan memakai baju Ketika di masjid adalah untuk
memuliakan tempat (masjid) dan waktu beribadah.
20. 1. Fungsi Estetis
Fungsi estetik adalah fungsi keindahan yang sejalan
dengan aturan syariat. Fungsi estetik dapat dilihat
dan corak atau motif pakaian yang tidak sempit atau
ketat. Motif yang indah tidak bermakna apa-apa jika
pakaian sempit atau ketat.
21. D. KETENTUAN MEMAKAI
PAKAIAN
Ketentuan memakai pakaian dalam
kebudayaan Melayu di antaranya
membedakan laki-laki dengan perempuan,
orang dewasa dengan anak-anak, orang yang
telah menikah dengan lajang. Ketentuan-
ketentuan tersebut bertujuan untuk
memelihara nilai-nilai kebaikan dan
keteraturan.
22. D. KETENTUAN MEMAKAI
PAKAIAN
Ketentuan berpakaian untuk membedakan antara
orang yang telah menikah dengan yang lajang adalah :
1. laki-laki beristri
Perbedaan pemakaian kain samping antara laki-
laki beristri dengan laki-laki lajang adalah :
- Memposisikan kepala kain di belakang
- Memposisikan tepi kain di bawah lutut
23. D. KETENTUAN MEMAKAI
PAKAIAN
2. laki-laki lajang
Perbedaan pemakaian kain samping antara laki-
laki yang belum menikah adalah :
- Memposisikan kepala kain di belakang
- Memposisikan tepi kain di atas lutut
24. D. KETENTUAN MEMAKAI
PAKAIAN
3. Perempuan bersuami
Baju Melayu yang dipakai perempuan adalah
baju kurung teluk belanga atau baju kebaya labuh.
Memakai kain pelekat dan memposisikan kepala
kain di bagian depan tubuh.
25. D. KETENTUAN MEMAKAI
PAKAIAN
4. Perempuan bersuami
Baju Melayu yang dipakai anak gadis adalah
kebaya labuh dan baju kurung cekak musang.
Memakai kain pelekat dan memposisikan kepala
kain di bagian depan.