This presentation tells about the semiotic analysis of legendary public transportation in Medan called "SUDAKO". With many perspectives, we try to reveal some meaning of the existence of this legendary public transportation.
4. Apa itu SUDAKO?
Ponirin (2021) menyebutkan bahwa
istilah “sudako” merupakan sebuah
akronim dari “Sarana Umum Dalam
Kota”.
Gambar diambil dari: https://www.merdeka.com/sumut/4-fakta-unik-sudako-transportasi-khas-medan-yang-mirip-angkot.html
Versi lainnya menyebutkan sudako berasal dari kalimat
“Sumatera Daihatsu Company”
Penyebutan lain yang populer untuk sudako adalah
“Suzuki, Daihatsu, Colt (Mitsubishi)” dikarenakan pada
era 60-an dan 70-an, angkutan bermesin di kota Medan
didominasi oleh merek asal Jepang.
5. Ciri-ciri Angkot
SUDAKO
1. Pintu masuknya dari belakang
2. Kapasitas penumpang 10-12 orang berhadap-hadapan,
dengan tombol bel di tengah-tengah atapnya
3. Dikenal dengan warna cat kuningnya yang khas
4. Menggunakan bohlam model lama yang bulat dan
menghasilkan cahaya berwarna kuning
5. Banyak beroperasi dari tahun 1970an-1990an
6. Harga ongkosnya merakyat
7. Dibawah naungan perusahaan angkutan KPUM (unit usaha
angkutan mula-mula Kota Medan)
6. Secara totalitas, angkot sudako sendiri berfungsi sebagai transportasi atau kendaraan
umum dengan trayek yang berbeda-beda di seputar kota Medan
ELEMEN
TOTALITAS PADA
SUDAKO
Misalnya angkot sudako dengan nomor 61 memiliki trayek seputar Jalan Jamin Ginting
(Padang Bulan).
Sedangkan angkot sudako dengan nomor 12 memiliki trayek seputar Jalan Mataram – Pringgan –
Simpang Pemda Tanjung Sari Medan.
Angkot sudako dengan nomor 14 memiliki trayek seputar Jalan Mataram – Pringgan –Tanjung
Selamat Medan
Berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan sebelumnya, menunjukkan bahwa transportasi atau
kendaraan umum angkot sudako adalah transportasi yang merakyat dan ini lah yang membuat
masyarakat menjadi mampu atau sanggup untuk bepergian dengan angkot sudako.
7. Transformasi di dalam semiotik merupakan pengertian yang mendalam tentang Bagaimana pengaruh zaman yang
dianggap Old fashioned menuju ke zaman kontemporer yang juga dipengaruhi oleh perkembangan begitu juga
dengan perubahan dari suatu waktu ke waktu lainnya
ELEMEN TRANSFORMASI
PADA SUDAKO
Dalam pandangan Semiotik Strukturalisme bagian transformasi, Kita dapat melihat bahwa sudako sudah
beroperasi pada tahun 1970-an merupakan angkutan umum yang memiliki peranan penting didalam kalangan
masyarakat di kota-kota besar
Awal tahun 1970an meruppakan masa dimana terjadinya pergeseran fungsi dan keamanan yang terdapat pada
sudako itu sendiri
Pada awalnya sudako memiliki warna hitam dan abu-abu karena pada tahun tersebut puncak kreatiftas manusia
tidak terlalu tinggi dibandingkan pada era Sekarang
Diakrenakan minimnya angka kejahatan di Era Orde Baru, mmembuat Sudako menjadi angkutan umum yang
cukup aman untuk dinaiki.
8. Jika dipahami menurut transformasi, maka angkutan umum atau
yang dikenal dengan ‘sudako’ angkutan umum yang dipakai di
daerah Medan memiliki beberapa nilai jika dilihat dari sisi
transformasi. Angkutan umum atau sudako dinilai sebagai mata
pencaharian bagi masyarakat kelas menengah ke bawah
Pergeseran transformasi mulai terjadi pada masa orde baru
menuju reformasi dari segi keamanan. Di Indonesia, sudako
menjadi salah satu transportasi umum yang berubah segi
keamanannya menjadi lebih berbahaya untuk dinaiki pada masa
sekarang, dikarenakan segi ekonomi masyarakat yang berbeda
pada era reformasi, pada era reformasi ini, kemiskinan, kemalatan
dan kejahatan cukup tinggi .
Adanya pengaruh digital juga menyebabkan perubahan transformasi status
sosial pada masyarakat bila dibandingkan pada zaman dahulu dengan masa
sekarang jikalau kita Melihat dari sudako nya itu sendiri.
9. ELEMEN AUTOREGULASI
(AUTOREG)
1. Kegigihan
Masih adanya keeradaan angkutan umum ‘sudako’ zaman
sekarang menunjukkan bahwa para supir-supir angkot
sudako masih gigih berjuang mencari nafkah dengan
mengandalkan angkutan legendaris tersebut sebagai mata
pencarian
3. Keramahtamahan
Orang medan mempunyai kebiasaan yang mudah akrab
dengan orang yang baru ia kenal, tidak heran jika pertukaran
informasi sering kali terjadi di dalam sudako atau angkutan
umum lainnya.
2. Kerja Keras
Bagi masyarakat Medan, bekerja keras adalah karakter
utama. Mau bekerja di bidang profesi apa saja asal bisa
menghidupi keluarga mereka
4. Rendah hati
Sudako adalah angkutan umum yang tergolong terjangkau
karena tarifnya relatif murah, namun tentu menggunakan
transportasi sudako tidak senyaman menggunakan
transportasi pribadi atau taxi, karena kapasitas
penumpangnya selalu melebihi standar
Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam angkutan umum ‘sudako’ adalah:
10. ELEMEN AUTOREGULASI
(AUTOREG)
5. Hemat
Salah satu alasan paling besar yang membuat masyarakat
menggunakan sudako adalah agar menghemat pengeluaran.
“hemat” adalah nilai yang sangat erat dengan hidup masyarakat
Indonesia sampai-sampai ada slogan “hemat pangkal kaya”
6. Berjiwa Besar
Mengurangi kemacetan menjadi alasan bagi beberapa orang
tetap memilih menggunakan sudako. Meski mereka tahu
bahwa tidak akan ada kenyamanan yang didapatkan, namun
rasa berjiwa besar yang dimiliki oleh mereka patut diacungi
jempol.
Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam angkutan umum ‘sudako’ adalah:
11. References
BOOKS AND ARTICLES
Ponirin, P. (2021). Sudako: Angkutan Kota
Sebagai moda Transportasi Masyarakat Kota
medan pada 1970-1998. Puteri Hijau : Jurnal
Pendidikan Sejarah, 6(2), 66.
https://doi.org/10.24114/ph.v6i2.28703
4 F a k t a U n i k S u d a k o , T r a n s p o r t a s i K h a s m e d a n
y a n g m i r i p a n g k o t . m e r d e k a . c o m . ( 2 0 2 0 ,
S e p t e m b e r 8 ) . R e t r i e v e d N o v e m b e r 1 6 , 2 0 2 2 ,
f r o m h t t p s : / / w w w . m e r d e k a . c o m / s u m u t / 4 - f a k t a -
u n i k - s u d a k o - t r a n s p o r t a s i - k h a s - m e d a n - y a n g -
m i r i p - a n g k o t . h t m l