2. Logika itu struktur berpikir…yang tertata
• tertata: keseluruhan meliputi bagian-bagian, ayah-ibu dulu baru anak, yang
memiliki awal atau akhir pastilah tidak kekal.
• Nataqa (berpikir), natiq (yang berpikir), mantiq yang artinya adalah alat
berpikir
• Kata logos berarti sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal
(pikiran), kata, percakapan, dan bahasa. Logikos berarti mengenai sesuatu
yang diutarakan, mengenai suatu pertimbangan akal (pikiran), mengenai
kata, mengenai percakapan atau mengenai bahasa. logika :suatu
pertimbangan akal atau pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan
lewat bahasa
• “Man la yaḥīthu bih fala tsiqata bi’ulūmihi ashlan”--Siapa tak menguasai
mantiq, ilmunya tidak tepercaya. (al-Ghazali, Mi’yārul-‘Ilmi fil-Manthiq)
3. Post-Truth & HOAX
ETHOS
PATHOS
LOGOS
tata alur argumen
dari premis hingga
ke kesimpulan
kharisma kepribadian si
pembicara
kemampuan
mengontrol emosi
audiens lewat
kata-kata
RETORIKA BIASA RETORIKA POST-TRUTH
Logos utama
sebelum ethos dan
pathos.
logos digusur oleh
permainan ethos dan
pathos
Ethos dibentuk melalui : cara berpakaian, cara berbicara,
gestur, cara memainkan simbol yang ada didekatnya, cara
pencitraan di media sosial dan efek visual.
Si pembicara bereksperimen dengan ethos-nya untuk
mendapatkan tingkat kredibilitas yang ia inginkan.
Setelah mencapai taraf ethos tertentu, ia punya
kredibilitas semu untuk menantang kredibilitas pakar
ataupun institusi yang secara esensial jauh lebih kredibel.
Pathos dapat dilakukan lewat beberapa cara: performa
emosi (kesedihan, kemarahan, heroisme, dst), name-
calling (sebut nama), labelling (me-label-kan), cerita
palsu, penggunaan majas (umumnya: personifikasi,
hiperbolik, asosiasi, simile).
4. AD HOMINEM FALLACY
• Ad hominem berasal dari bahasa latin yang berarti “menyerang orang.”
Cacat logika ini terjadi ketika alasan-alasan yang dipakai dalam argumen
tidak bertujuan untuk membantah ide seseorang tetapi untuk menyerang
atau menghina pribadi orangnya. Ad hominem bisa dilihat dalam kasus di
bawah ini:
Kartu Identitas Penduduk bukanlah ancaman terhadap kebebasan HAM.
Kartu tersebut berguna untuk keamanan karena dengan ini, polisi akan
lebih mudah mendeteksi dan menangkap para pelaku kejahatan. Mereka
yang anti terhadap Kartu Identitas ini hanyalah sekumpulan orang
liberal labil yang tinggal di daerah yang nyaman dan tidak tahu apa apa
tentang bagaimana rasanya tinggal di pemukiman yang marak dengan
kriminalitas
5. APPEALS TO EMOTIONS
• Kemampuan berpikir kritis melatih diri untuk waspada terhadap generalisasi yang
bersifat emosional. Cotrell (2005) menyebutkan bahwa hal-hal yang berhubungan
dengan anak-anak, orang tua, nasionalisme, agama, kejahatan kriminal, dan
keamanan sangat mudah memancing reaksi emosional. Penting untuk memeriksa
sebuah pemikiran yang ada kaitannya dengan perasaan. Perhatikan contoh
berikut
• Kesimpulan: Program pengembangan karakter anak oleh pemerintah adalah
sebuah sebuah kesalahan
Alasan 1: Anak-anak kita harus dilindungi dari orang-orang seperti para pemikir
sosial dan para idolog yang merasa benar sendiri, yang nantinya akan merubah
apa yang sudah biasa
dilakukan terhadap anak-anak kita dan melepaskan mereka dari keluarganya.
Alasan 2: Orang tua, dan bukan negara, yang berhak mendidik karakter anak-anak
6. FALSE DILEMMA
• Alasan yang kedua pada contoh diatas menyatakan bahwa baik orang tua
atau negara, salah satu dari mereka bertanggung jawab atas pendidikan
karakter anak-anak. Alasan tersebut telah membatasi hanya ada dua solusi
yang tersedia. Pertanyaannya adalah apakah benar cuma ada dua solusi?
Mengasumsikan hanya ada dua alternatif dari kemungkinan terdapat lebih
dari dua alternatif yang tersedia disebut false dilemma. Menyajikan
dua pilihan sebagai jalan keluar dari sebuah kontroversi sebenarnya terlalu
menyederhanakan masalah. Untuk mencegah terjadinya cacat logika
seperti ini, kita perlu memikirkan kemungkinan lain seperti: mungkinkah
pemerintah melaksanakan program pengembangan anak dengan
melibatkan para orang tua?
7. Princip LOGIKA Aristoteles
• Prinsip Identitas: A=A dan tak mungkin sama dengan negasi A
• THE PRINCIPLE OF THE EXCLUDED MIDDLE: : Antara ada dan tidak
ada tidak ada keadaan tengah.
• THE PRINCIPLE OF SUFFICIENT REASON/PRINSIP KAUSALITAS: Ada
cukup alasan untuk semuanya. prinsip kausalitas". ATAU “sesuatu
yang benar-benar ada di alam semesta fisik memiliki penjelasan
untuk keberadaannya”
• THE PRINCIPLE OF CONTRADICTION: Dinyatakan: Tidak mungkin
sesuatu menjadi dan tidak pada saat yang sama dan dalam hal yang
sama.
8. Pertanyaan Socrates
Questions for clarification Mengapa Anda mengatakan itu?Apa yang Anda maksud
dengan…?
Questions that probe assumptions: Apa yang asumsi yang mendasariini?Bagaimana Anda bisa
membenarkan atau menolak asumsi itu?Atas dasar apa kita
berpikir seperti ini?
Questions that probe reasons and
evidence
Dapatkah kita menemukan contoh dari kehidupan
keseharian?Apakah .... analog dengan?Menurut Anda apa yang
menyebabkan hal itu bisa terjadi ...? Mengapa?
Questions about Viewpoints and
Perspectives
Apa yang akan dapat menjadi alternatif?Apa cara lain untuk
melihatnya?Kenapa ini yang terbaik?Apa kekuatan dan
kelemahan ...?Bagaimana ... dan ... serupa?
Questions that probe implications and
consequences
Generalisasi apa yang dapat Anda lakukan dari pernyataan
ini?Apa konsekuensi dari asumsi itu?Apa yang Anda maksudkan
dengan....?Bagaimana ... mempengaruhi ...?Bagaimana ... fspst
mengikat dengan apa yang kita pelajari sebelumnya?
Questions about the question: Apa gunanya pertanyaan ini?Mengapa Anda menanyakan
pertanyaan ini?Apa maksudnya?Bagaimana ... berlaku dalam
9. Target minimal
• Memahami prinsip logika dasar
• Memahami kejelasan satu pemikiran atau Alur argumentasinya
• Memahami Asumsi
• Memahami alasan (reason) dan bukti (evidence)
• Memahami Sudut pandang dan perspektif dari satu pemikiran
• Memahami Implikasi dan konsekuensi dari satu pemikiran