1. 1
Macam2 Asset yang dilease:
1) Peralatan teknologi
informasi
2) Asset pada area
transportasi (Truk)
3) Kontruksi
4) Agriculture
Materi AKM 2
Akuntansi untuk Leasing
A. Pengertian Lease
 Adalah perjanjian kontrak antara Lessor & Lessee.
 Perjanjian ini: Hak LESSEE menggunakan specific property
ysng dimiliki LESSOR pd periode waktu yang disepakati.
 Sebagai imbalan menggunakan property LESSEE membayar
rental payment (uang sewa) selama LEASE TERM kepada
LESSOR.
Manfaat Sewa Bagi Lessee Manfaat Sewa Bagi Lessor
tidak memerlukan uang muka, ada
pengurangan pajak
mendorong penjualan
menghindari risiko kepemilikan aset (rusak
fisik, ketinggalan teknologi, penurunan
harga)
terus menjaga hubungan dengan lessee
sepanjang periode kontrak (ongoing
relationship)
terpenuhi fleksibilitas, artinya dapat
berpindah menyewa aset sesuai keinginan
dan kesesuaian teknologi
dapat menarik kembali atau menahan nilai
sisa aset
B. Lessor (Pemilik Property)
1) Bank
 Keunggulan: low-cost fund (membeli aset pd harga yg lebih murah daripada kompetitor)
 Lebih aggresive di leasing market  Karena bank memiliki uang utk leasing sehingga
memperluas produk line pd bidang ini.
 Bank adalah pemain terbesar dalam leasing segingga tidak perlu inovatif dalam
merestrukturisasi perjanjian lease.
2) Captive Leasing Companies
 Adalah anak dari bisnis induk primer yang melakukan operasi leasing utk perusahaan induk.
 Contoh: CNH capital (dari CNH Global), BMW Financial Service (dari BMW), Boeing Capital,
UPS Capital.
 Captive memfasilitasi penjualanan produk ke konsumen.
 Keunggulan: 1) Point of sale advantages dalam mencari konsumen leasing; 2) Memiliki
Pengetahuan Produk, ketika membiayai produk induk.
3) Independent
 Ketika market share turun dramatis untuk bank dan captive maka independent muncul.
 Tidak memiliki point of sale access dan no low-cost fund advantages
 Keunggulan: 1) Mengembangkan innovative contract untuk lessee; 2) Menjadi captive financing
bagi perusahaan induk yang tidak memiliki leasing subsidiary.

C. Keunggulan Leasing:
1. 100% financing at fixed rates Umumnya pembayaran periodiknya tetap dan
tidak membayar DP yang besar
2. Protection against obsolescence
(Melindungi dari Keusangan)
Dengan cara memberikan residual value ke lessor;
Dalam beberapa perjanjian, Lessee dapat menukar
aset yang dilease dengan yang model baru
3. Flexibility Perjanjian lease dapat disesuaikan kebutuhan
lessee
2. 2
4. Less costly financing Banyak perusahaan merasakan leasing lebih murah
jika dibanding bentuk pembiayaan yang lain
5. Tax advantages Utk financial reporting: Tidak melaporkan
asset/liability utk perjanjian lease, sedang utk tax
purpose: mengkapitalisasi dan depresiasi leased
asset disebut syntetic lease
6. Off-balance-sheet financing Operating Lease tidak mencatat hutang pd SoFP
dan tidak berefek pada rasio keuangan.
D. Macam-Macam Kapitalisasi Lease:
1) Tidak mengkapitalisasi apapun dari aset lease
2) Kapitalisasi lease yang sama dengan installment purchases  IASB menyetujui ini
3) Kapitalisasi semua long-term leases
4) Kapitalisasi non-cancellable leasees ketika penalti utk non-performance substansial.
3 Dasar Kesimpulan:
 Perusahaan harus identifikasi karakteristik yang menunjukkan transfer secara substansial semua
manfaat & resiko kepemilikan.
 Utk karakteristik yg sama harus diterapkan secara konsisten oleh lessee dan lessor.
 Lease yg tidak transfer substansial manfaat & resiko kepemilikan adalah operating lease.
E. Akuntansi Untuk Lessee
3. 3
Lease Equipment XXX
Lease Liability XXX
1) Jurnal kapitalisasi (LESSEE)
 Jika mengkapitalisasi aset: Lessee mencatat depresiasi pd leased asset.
Lessee dan lessor mencatat lease rental payment (terdiri: pokok dan bunga).
 Jika lessee tidak mengkapitalisasi leaseïƒ tidak mencatat assetïƒ Lessor juga harus menghapus
dari pembukuannya.
Saat lessee membuat lease payment: dicatat rent expense (oleh LESSEE); rent revenue (oleh
LESSOR)
 FINANCE LEASE: Jika transfer secara substansial semua resiko dan pengembalian untuk
kepemilikan.
2) Kriteria Kapitalisasi (LESSEE):
a. Transfer Ownership Test:
 Jika lease transfer kepemilikan aset kepada LESSEE berarti Financial Lease; jika tidak maka
operating lease.
 Tidak kontroversial dan mudah diterapkan.
b. Bargain-Purchase Option Test:
 BPO memperbolehkan LESSEE membeli leased property utk harga yang secara signifikan
lebih rendah daripada propery’s expected fair value pada tanggal opsi dapat dilakukan
(exercisable).
 Perbedaan antara expected FV dengan opsi harga harus cukup besar agar dapat dilakukan.
 Syarat: opsi harga kurang dari 90% expected FV
c. Economic Life Test
 Jika lease period adalah bagian utama/ dominan dalam asset’s economic life, maka LESSOR
transfer resiko dan imbalan kepemilikanïƒ kapitalisasi.
 IASB: bagian utama/ dominan (major part) adalah lease term minimal 75% asset’s
economic life
 Lease term umumnya tetap, non-cancellable term dari lease (walaupun bargain renewal
option dapat memperpanjang periodenya).
 Bargain Renewal Option: memperbolehkan LESSEE utk memperbaharui lease dalam sewa
lebih rendah daripada expected fair rental pada tanggal opsi dapat dilakukan. (syarat:
Perbedaan renewal rental dan expected fair rental harus cukup besar agar dapat dilakukan)
Contoh:
PT XYZ melakukan leasing equipment pada PT Suprame sebesar $599 perbulan untuk
40 bulan dengan opsi pembelian $100 pada akhir periode bulan ke-40. Jika estimasi FV
equipment sebesar $3000 pada akhir periode bulan ke-40. Maka opsi pembelian
dilakukan dan LESSEE harus mengkapitalisasi equipment.
4. 4
d. Recovery of Investment Test
 Jika PV minimum lease payment lebih kecil atau sama dengan FV leased assetïƒ maka
kapitalisasi sebesar PV minimum lease payment.
 Jika PV minimum lease payment lebih besar daripada FV leased assetïƒ maka kapitalisasi
sebesar FV leased asset.
 GAAP: PV minimum lease payment minimal 90% FV leased asset (Finance Lease)
 PV minimum lease payment terdiri dari:
1) Minimum Rental Payment (MRP):
 Adalah jumlah yang harus LESSEE bayarkan ke LESSOR berdasarkan lease
agreement.
 Bisa terjadi minimum rental payment (MRP) sama dengan minimum lease payment
(MLP).
 MRP termasuk: 1) Guaranted Residual Value; 2) Penalty karena gagal me-renew; 3)
Bargain Purchase Option (BPO)
2) Guaranted Residual Value (GRV)
 Adalah estimated FV utk leased property pada akhir lease term.
 1)Jumlah tertentu yg LESSEE akan bayarkan ke LESSOR untuk membeli leased
property pd akhir periode lease; 2)Jumlah yang LESSEE garansikan yg akan
LESSOR terima bila leased property dikembaikan
 LESSOR dapat mentransfer risiko/ kerugian ke LESSEE/ Pihak ketiga dengan GRV.
 Unguaranted Residual Value (URV): jumlah estimasi residual value selain
guaranted residual value.
 RV yang digaransikan pada pihak ketiga tidak masuk dalam MLP
3) Penalty kegagalan me-renew lease:
adalah jumlah LESSEE harus bayarkan jika perjanjian seharusnya di renew/ extend lease
tetapi gagal dilakukan.
4) Bargain Purchase Option (BPO):
Memberikan opsi kepada LESSEE utk membeli asset leasing pd akhir lease term pd opsi
harga (fixed) lebih rendah daripada expected FV .
 PV minimum lease payment tidak termasuk (exclude) EXECUTORY COST:
diantaranya insurance, maintenance dan tax expense.
Executory cost tidak menggambarkan pembayaran/ pengurangan kewajiban karena langsung
kepada pihak ketiga.
 DISCOUNT RATE:
untuk menghitung PV minimum lease payment (MLP) menggunakan:
1. Implisit interest rate:adalah discount rate pd tanggal awal lease menyebabkan PV MLP
(keseluruhan) ditambah URV sama dengan FV leased asser.
5. 5
Diutamakan menggunakan implisit interest rate jika ada dan LESSEE mengetahuinya,
karena lebih realistis dalam menentukan asset dan liability lessee serta menghindari
Incremental Borrowing Rate yg terlalu tinggi dibuat2 sehingga PV MLP lebih kecil.
2. Incremental Borrowing Rate:
Adalah tingkat bunga yg LESSEE harus bayarkan pd lease tersebut.
3) Akuntansi Asset dan Liability yang Diperlakukan Secara Berbeda
 Dalam transaksi finance lease, lessee menggunakan lease sebagai sumber pembiayaan.
 Lessor membiayai transaksi (menyediakan modal investasi) melalui aktiva yang di-lease,
dan lessee melakukan pembayaran sewa, yang sebenarnya merupakan pembayaran cicilan.
 Oleh karena itu, selama umur properti yang di-lease, pembayaran sewa kepada lessor
mencakup pembayaran pokok ditambah bunga.
a. Pencatatan Aktiva dan Kewajiban
 Dalam metode finance lease (lease modal), lessee memperlakukan transaksi lease
seolah-olah aktiva telah dibeli dalam transaksi pembiayaan di mana aktiva diperoleh
dan kewajiban diakui.
 Oleh karena itu, lessee mencatat lease modal sebagai aktiva dan kewajiban pada nilai
terendah antara (a) nilai sekarang (present value) dari pembayaran lease minimum
(tidak termasuk cost executory) atau (b) nilai pasar wajar aktiva yang di-lease pada
awal lease.
 Dasar pemikiran untuk pendekatan ini bahwa aktiva yang di-lease tidak boleh dicatat lebih
tinggi dari nilai pasar wajarnya.
b. Periode Penyusutan
o Jika perjanjian lease mengalihkan kepemilikan aktiva kepada lessee (Kriteria 1) atau
mencakup opsi pembelian dengan harga khusus (Kriteria 2) maka aktiva yang di-lease
dengan cara yang konsisten melalui kebijakan penyusutan norma lessee atas aktiva yang
dimilikinya, dengan menggunakan umur ekonomis aktiva (asset’s economic life)
o Sebaliknya, jika lease tidak mengalihkan kepemilikan atau tidak mencakup opsi
pembelian dengan harga khusus maka aktiva disusutkan selama masa lease (lease term).
6. 6
c. Metode Bunga Efektif
 Selama jangka waktu lease, metode bunga efektif digunakan untuk mengalokasikan
setiap pembayaran lease antara pokok dan bunga.
 Menghasilkan beban bunga periodik yang sama dengan persentase konstan dari nilai
tercatat kewajiban lease.
 Tingkat diskonto yang digunakan oleh lessee untuk menentukan nilai sekarang dari
pembayaran lease minimum harus digunakan oleh lessee ketika mengaplikasikan metode
bunga efektif pada lease modal (finance lease).
d. Konsep Penyusutan
 Walaupun jumlah yang awalnya dikapitalisasi sebagai aktiva dan dicatat sebagai kewajiban
telah dihitung pada nilai sekarang yang sama, tetapi penyusutan aktiva dan pengurangan
kewajiban adalah 2 proses akuntansi yang independen selama jangka waktu lease.
 Lessee harus menyusutkan aktiva yang di-lease dengan menggunakan metode penyusutan
konvensional; garis lurus, jumlah angka tahun, saldo menurun, unit produksi, dan lainnya.
4) FINANCING LEASE AND OPERATING LEASE (dari segi Lessee)
 Pada financial leases, lessee mendapatkan pendanaan untuk membeli asset yang dimiliki lessor.
Kepemilikan asset berpindah dari lessor menjadi ke lessee. Pengaruh financial leases muncul pada
laporan laba rugi, berupa biaya bunga dan biaya penyusutan, dan laporan neraca, berupa
peningkatan nilai asset tetap dan peningkatan hutang (liabilities).
 Pada operating leases, lessee menyewa asset milik lessor. Pengaruh operating leases hanya
muncul pada laporan laba rugi dimana lessee mencatatkan biaya sewa. Kepemilikan asset masih
berada pada lessor.
5. FINANCE LEASE METHOD (LESSEE)
Contoh soal:
PT AKM cumlaude (LESSOR) melakukan perjanjian lease equipment dengan PT Senang Belajar pada
tanggal 1 januari 2015. Lease term 5 tahun (non-cancellable) dan minimum rental payment $25.981,62
pada setiap awal tahun (annuity due). FV pada tanggal permulaan lease $100.000. Economic life 5
tahun (tanpa residual value). PT Senang Belajar membayar executory cost pd pihak ketiga sebesar
$2000 tiap tahun (sudah termasuk didalam minimum rental payment). Lease tidak memiliki renewal
option dan equipment dikembalikan lagi ke PT AKM cumlaude pada akhir lease. Incremental
borrowing rate 11%. Depresiasi menggunakan straight line basis. PT AKM cumlaude menentukan
rate of return pd investasinya 10% pertahun dan PT Senang Belajar mengetahui hal ini. Apa tipe lease
tersebut? Hitung PV minimum lease payment, Buatlah jurnal dan schedule amortisasinya!
Jawab:
8. 8
 SoFP (31 Desember 2015)
Statement of Financial Position
December 31, 2015
Non-Current Liabilities
Lease liability (76.018,38-16.378,78) 59.638,60
Current Liabilities
Interest payable 7601,838
Lease liability 16.379,78
 Jurnal Akhir Lease (full depresiasi dan telah membayar kewajiban full):
5) OPERATING LEASE METHOD (LESSEE)
 Rent expense (dan liabilities terkait) timbul dari hari ke hari pd saat lessee menggunakan property.
 Lessee menyetujui rent pd periode manfaat penggunaan asset dan mengabaikan komitmen-
komitmen utk membuat future payment.
 Lessee membuat accrual/deferral pd akhir periode akuntansi antara sebelum tagggal pembayaran
cash.
9. 9
 Rent expense masuk dalam income statement, tetapi tidak masuk dalam long term liability pada
SoFP.
 Lessee harus menutup semua operating lease non-cancellable lease term dalam satu tahun.
6) Perbandingan Financial Lease dengan Operating Lease
10. 10
F. AKUNTANSI LEASING BAGI LESSOR
 Keuntungan bagi lessor, diantaranya:
1. Pendapatan bunga: dari hasil rental payment.
2. Tax incentives:
Perusahaan yg lease tidak dapat menggunakan tax benefit dari asset tetapi leasing
memperbolehkan mereka mentransfernya ke pihak lain (lessor) sebagai pengganti rental rate
yang lebih rendah dari leased asset.
3. Keuntungan Residual Value:
pada saat pengembalian asset pada akhir masa sewa. Dimana nilai pengembalian asset lebih
besar daripada nilai sisa yang telah diestimasi pada sebelumnya.
Dari sisi lessor dapat diklasifikasikan menjadi:
11. 11
 Kriteria kapitalisasi lessor:
Untuk opsi 1 sampai dengan 4 sama dengan lessee. Hanya pada opsi ke-5, apakah BV sama atau
tidak dengan FV. Perlakuannya seperti penjelasan bagan diatas.
 Ada dua jenis leasing dilihat dari sudut pandang lessor, yaitu:
1) Finance lease (sewa pembiayaan), terdiri dari :
a. Direct Financing Leases:
 yaitu salah satu bentuk finance leasing yang dibiayai langsung oleh lessor.
 Dalam sewa guna usaha ini, perusahaan sewa guna usaha (lessor) adalah pihak yang
membiayai penyediaan barang modal.
 Penyewa guna usaha (lessee) biasanya memilih barang modal yang dibutuhkan dan atas
nama perusahaan sewa guna usaha, sebagai pemilik barng modal tersebut, melakukan
pemesanan, pemeriksaan dan pemeliharaan barang modal yang menjadi objek transaksi
leasing.
 Lessor akan mengeluarkan dananya untuk membayar barang tersebut kepada supplier dan
kemudian barang tersebut diserahkan kepada lessee.
 Sebagai imblan atau jasa penggunaan barang tersebut lessee akan membayar secara
berkala kepada lessor sejumlah uang yang berupa uang rental untuk jangka waktu tertentu
yang telah disepakati bersama.
 Selain itu, juga harus memenuhi salah satu dari syarat transaksi finance lease yang sudah
dijelaskan diatas, jika tidak maka lease termasuk kedalam jenis operating lease.
 Biasanya dilakukan oleh BANK.
b. Sales Type Leases:
 yaitu salah satu jenis dari Finance lease, yang mana leased property pada saat permulaan
sewa mempunyai nilai yang berbeda dengan cost yang ditanggung lessor (FV berbeda
dengan BV)
 Lessor dalam hal ini bisa menempatkan suatu manufaktur (pabrikan)/ dealer yang
memakai metode leasing sebagai salah satu jalur pemasarannya.
 Contoh: perusahaan manufaktur komputer me-lease komputernya ke bisnis/ institusi 
Captive
 Dalam sales-type lease, LESSOR mencatat sales price, COGS, Inventory dan lease
receivable/Net Invesment.
 Jurnal Kapitalisasi (LESSOR):
Lease Receivable XXX
Equipment XXX
12. 12
1) Direct Financing Leases:
 Perhitungan Lease Payment:
Fair value of leased equipment Rp 100.000
Less: Present Value of residual value Rp -
Amount to be recovered by lessor Rp 100.000
Five beginning of the year lease paymet to yield a
10% return ($100.000 : 4.16986) Rp 23.981,62
 Lease receivable = (25.981,62 – 2.000) x PV of annuity due 5 period at 10%
= 23.981,62 x 4.16986
=
100.000
CONTOH SOAL:
13. 13
 Statement of Financial Position (December 31, 2015)
Non-current assets (investment)
Lease receivable $ 59.638,60
Current assets
Interest receivable $ 7.601,84
Lease receivable $ 16.379,76
15. 15
2) Sales type
 Contoh soal:
PT. XYZ adalah perusahaan manufaktur menyewa mesin fotokopi untuk kegiatan operasinya.
Mesin fotokopi memiliki umur ekonomi selama 12 tahun dan menyewanya dari Panda Company
selama 10 tahun. Harga jual normal mesin tersebut Rp.278.072, dan nilai sisa tidak dijamin pada
akhir masa sewa yang diperkirakan Rp.20.000. PT. XYZ akan membayar biaya sewa tahunan
sebesar Rp.40.000 pada awal setiap tahun. Panda Company mengeluarkan biaya Rp.180.000 untuk
mesin fotokopian tersebut dan Rp.4.000 dalam negosiasi perjanjian sewa tersebut. Panda Company
memiliki bunga implisit 10%.
Jawab:
Identifikasi terlebih dahulu apakah lease termasuk finance lease jenis sales type lease.
Pada soal diatas lease termasuk finance lease janis sales type lease, dengan alasan:
Account Debit Credit
Equipment 100.000
Accumulated Depreciation 100.000
16. 16
1. Jangka waktu sewa >75% dari masa manfaat ekonomi mesin fotokopi
2. Panda Company mendapatkan profit dari perjanjian sewa tersebut, dibuktikan dengan perbedaan
antara fair value dengan Panda Company’s book value mesin fotokopian
Perhitungan lease receivable:
- Present value, annual payment
(Rp.40.000 x 6,75902) Rp. 270.361
 Pv annuity due
- Present value unguaranted residual value
(Rp.20.000 x 0,38554) Rp. 7.711
 PV single sum
Lease receivable in inception Rp. 278.072
*Note: perhitungan lease receivable untuk sales type lease baik guaranted maupun
Unguaranted adalah sama.
Perhitungan sales price: Rp. 278.072 - Rp.7.711 = Rp.270.361
Perhitungan Cost of Sales:
Rp.180.000 - Rp.7.711 = Rp.172.289
 Biaya akuisisi mesin fotokopi dikurangi dengan present value dari residual value.
Perhitungan Gross Profit:
Rp.270.361 – Rp.172.289 = Rp. 98.072
Amortization Schedule
17. 17
Lessor entries
Lanjutan soal diatas:
 Pada soal diatas nilai sisa tidak dijamin, bagaimana halnya jika nilai sisa dijamin (guaranteed).
Perhitungan lease receivable:
Lease receivable in inception Rp. 278.072
*Note: perhitungan lease receivable untuk sales type lease baik guaranted maupun
Unguaranted adalah sama.
Perhitungan sales price: Rp. 278.072
Perhitungan Cost of Sales: Rp.180.000
Perhitungan Gross Profit:
Rp. 278.072 – Rp.180.000 = Rp. 98.072
Amortization Schedule
*Note: Amortization schedule dalam sales type lease baik guaranteed maupun unguaranteed adalah
sama.
Lessor entries
*Note: Pencatatan jurnal untuk selebihnya sama, hanya pencatatan diawalnya saja yang berbeda.
18. 18
3) Operating Lease
 Dalam sewa guna usaha ini, perusahaan sewa guna usaha membeli barang modal dan selanjutnya
disewagunakan kepada penyewa guna usaha.
 Berbeda dengan finance lease, jumlah seluruh pembayaran sewa guna usaha berkala dalam operating
lease tidak mencakup jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang modal tersebut
berikut dengan bunganya.
 Perbedaan ini disebabkan perusahaan sewa guna usaha mengharapkan keuntungan justru dari
penjualan barang modal yang disewa guna usahakan atau melalui beberapa kontrak sewa guna usaha
lainnya.
 Perusahaan sewa guna usaha dalam operating lease biasanya bertanggung jawab atas biaya – biaya
pelaksanaan sewa guna usaha seperti asuransi, pajak maupun pemeliharaan barang modal yang
bersangkutan.
 LESSOR mencatat setiap pembayaran berkala sebagai rental revenue dan mendepresiasikan leased
asset dengan cara normal.
 Jumlah pendapatan (revenue) yang dicatat pada setiap periode akuntansi adalah sejumlah tertentu
(straight-line basis) tanpa memperhatikan lease provision,kecuali jika basis sistematik dan rasional
yg lainnya merepresentasikan pola waktu dimana lessor memperoleh manfaat dari leased asset.
 Dalam depreciation charge, LESSOR membebankan maintenance cost dan cost yang lain
berhubungan dengan pelaksanaan servis berdasarkan provisi lease pada periode akuntansi berjalan.
 LESSOR mengamortisasikan selama umur lease setiap biaya yang dibayarkan ke pihak ketiga
independen, seperti appraisal fees, finder’s fees, cost of credit checks (straight-line basis).
 Jika LESSOR membayar property tax, insurance, maintenance, dan operating cost yang lainnya
maka dicatat sebagai EXPENSES dan dibebankan terhadap gross rental revenues.
 Jika LESSOR memiliki plant asset yang digunakan selain yang di-lease kepada yang lainnya,
perusahaan mengklasifikasikan secara terpisah leased equipment dan disertai accumulated
depreciation sebagai Equipment Leased to Others/ Investment in leased property.
 Jika jumlahnya signifikan atau dalam hal aktifitas, LESSOR memisahkan rental revenues disertai
dengan expenses dalam income statement dari sales revenue dan COGS.