SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Hikayat
Andini Nurul Prasetyani
        XI IPA 3
Pengertian

       Hikayat adalah cerita tentang kehidupan raja
dan kerajaannya yang dihiasi dengan kebahagiaan
keluarga raja atau peristiwa menakjubkan di lingkingan
kerajaan. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan
maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan
keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama.
Ciri-Ciri Hikayat
• 1. Berisi kisah – kisah kehidupan lingkungan istana
  (istana sentris)
  2. Banyak peristiwa yang berhubungan dengan
  nilai – nilai Islam
  3. Nama nama tokoh dipengaruhi oleh nama –
  nama Arab
  4. Ditemukan tokoh dengan karakter diluar batas
  kewajaran karakter manusia pada umumnya
  5. Tidak ada`pembagian bab atau judul
  6. Juru cerita tidak pernah disebuntak secara
  eksplisit (anonim)
  7. Sulit membedakan peristiwa yang nyata dan
  peristiwa yang imajinatif
Ciri-Ciri Hikayat
• 8. Banyak menggunaka kosakata yang kini tidak lazim
  digunakan dalam komunikasi sehari – hari
  9. Seringkali menggunakan pernyataan yang berulang – ulang
  10. Peristiwa seringkali tidak logis
  11. Sulit memahami jalan ceritanya
  12.Bersifat istana centris
  13.anonim(nama pengarang tidak di cantumkan)
  14.berkembang secara stetis
  15.bersifat imajinatif,hanya bersifat khayal
  16.Lisan,karena di sebarkan lewat mulut ke mulut
  17.berbahasa klise,meniru bahasa penutur sebelumnya
  18.bersifat logis
Unsur Intrinsik
• Alur : tahapan cerita yang
  bersambungan.
• Tema : gagasan/ide/dasar cerita.
  (Alur maju, alur mundur, alur
  gabungan atau alur sorot balik)
• Penokohan : pemain/orang yang
  berperan di dalam cerita.
• Amanat : pesan yang disampaikan
  oleh penulis kepada pembaca.
Contoh Hikayat di Indonesia
• Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
      -Hikayat Perang Sabi
      -Hikayat Malem Diwa
• Provinsi Sumatera Utara
      -Hikayat Batu Nabontar
      -Boru Napuan
• Provinsi Sumatera Barat
      -Hikayat Melayu Daun Kopi
      -Hikayat Malin Kundang
• Provinsi Riau
      -Hikayat Lancang Kuning
      -Hikayat Hang Tuah
Contoh Hikayat di Indonesia
 • Provinsi Kepulauan Riau
       -Hikayat Datuk Megat
       -Hikayat Batu Rusia
 • Provinsi Jambi
       -Hikayat Negeri Jambi
       -Hikayat Panglima Agung
 • Provinsi Sumatera Selatan
       -Hikayat Antu Ayek
       -Hikayat Nahkoda Asyiq
 • Provinsi Bangka Belitung
       -Hikayat Keramat Bujang
       -Hikayat Raja Negeri
Contoh Hikayat di Indonesia
  • Provinsi Bengkulu
        -Hikayat Nahkoda Muda
  • Provinsi Jambi
        -Hikayat Datuk Budian
        -Hikayat Mistis
  • Provinsi DKI Jakarta
        -Hikayat Tanah Betawi
  • Provinsi Jawa Barat
        -Hikayat Raden Kian Santang
        -Hikayat Gunung Tidar
Contoh Hikayat di Indonesia
     • Provinsi Banten
           -Hikayat Tanjung Lesung
           -Hikayat Sibatu
     • Provinsi Jawa Tengah
           -Hikayat Siti Mariah
           -Hikayat Pulau Seperapat
     • Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
           -Hikayat Ruyat Cakung
     • Provinsi Jawa Timur
           -Hikayat Bunga Kemuning
           -Hikayat Pangeran Sambernyawa
Contoh Hikayat di Indonesia

• Provinsi Bali
      -Hikayat Tanah Bali
      -Hikayat Pantai Kuta
• Provinsi Nusa Tenggara Barat
      -Hikayat Cindabaya
• Provinsi Nusa Tenggara Timur
      -Hikayat Kerajaan Sikka
      -Hikayat Tentang Si Minum Air
• Provinsi Kalimantan Barat
      -Hikayat Rumah Betang
Contoh Hikayat di Indonesia
  • Provinsi Kalimantan Tenggah
       -Hikayat Banjar
  • Provinsi Kalimantan Selatan
       -Hikayat Sa-Ijaan dan ikan Todak
  • Provinsi Sulawesi Utara
       -Hikayat Runtuhnya Tanah Runtuh
       -Hikayat Pulau Lambeh
  • Provinsi Sulawesi Barat
       -Hikayat Rumpon Nelayan Mandar
Contoh Hikayat di Indonesia
• Provinsi Sulawesi Tengah
     -Hikayat La Tenri Dio
• Provinsi Sulawesi Tenggara
     -Hikayat Gunung Saba Mpolulu
• Provinsi Sulawesi Selatan
     -Hikayat Ambo Dalle
     -Hikayat Pohon Ganja
• Provinsi Gorontalo
     -Hikayat Raja-Raja Gorontalo
Contoh Hikayat di Indonesia
    • Provinsi Maluku
         -Hikayat Tanah Hitu
    • Provinsi Maluku Utara
         -Hikayat Cinta Sepasang Rupa
    • Provinsi Papua Barat
         -Hikayat
    • Provinsi Papua
         -Hikayat Cendrawasih
PERKARA SI BUNGKUK DAN SI
        PANJANG
   •        PERKARA SI BUNGKUK DAN SI PANJANG Hatta
       maka berapa lamanya Masyuhudulhakk pun
       besarlah. Kalakian maka bertambah-tambah
       cerdiknya dan akalnya itu. Maka pada suatu hari
       adalah dua orang laki-istri berjalan. Maka sampailah
       ia kepada suatu sungai. Maka dicaharinya perahu
       hendak menyebrang, tiada dapat perahu itu. Maka
       ditantinya kalau-kalau ada orang lalu berperahu. Itu
       pun tiada juga ada lalu perahu orang. Maka ia pun
       berhentilah di tebing sungai itu dengan istrinya.
       Sebermula adapun istri orang itu terlalu baik
       parasnya. Syahdan maka akan suami perempuan itu
       sudah tua, lagi bungkuk belakangnya. Maka pada
       sangka orang tua itu, air sungai itu dalam juga.
• Katanya, “Apa upayaku hendak menyeberang sungai ini?”
  Maka ada pula seorang Bedawi duduk di seberang sana
  sungai itu. Maka kata orang itu, “ Hai tuan hamba,
  seberangkan apalah kiranya hamba kedua ini, karena
  hamba tiada dapat berenang; sungai ini tidak hamba
  tahu dalam dangkalnya.”
      Setelah didengar oleh Bedawi kata orang tua
  bungkuk itu dan serta dilihatnya perempuan itu baik
  rupanya, maka orang Bedawi itu pun sukalah, dan
  berkata di dalam hatinya, “Untunglah sekali ini!” Maka
  Bedawi itu pun turunlah ia ke dalam sungai itu
  merendahkan dirinya, hingga lehernya juga ia berjalan
  menuju orang tua yang bungkuk laki-istri itu. Maka kata
  orang tua itu, “Tuan hamba seberangkan apalah hamba
  kedua ini.”
• Maka kata Bedawi itu, “Sebagaimana hamba
  hendak bawa tuan hamba kedua ini? Melainkan
  seorang juga dahulu maka boleh, karena air ini
  dalam.” Maka kata orang tua itu kepada
  istrinya, ”Pergilah diri dahulu.” Setelah itu maka
  turunlah perempuan itu ke dalam sungai dengan
  orang Bedawi itu. Arkian maka kata Bedawi
  itu, ”Berilah barang-barang bekal-bekal tuan
  hamba dahulu, hamba seberangkan.” Maka diberi
  oleh perempuan itu segala bekal-bekal itu.
  Setelah sudah maka dibawanyalah perempuan itu
  diseberangkan oleh Bedawi itu. Syahdan maka
  pura-pura diperdalamnya air itu, supaya dikata
  oleh si Bungkuk air itu dalam. Maka sampailah
  kepada pertengahan sungai itu, maka kata
  Bedawi itu kepada perempuan itu, ”Akan tuan ini
  terlalu elok rupanya dengan mudanya.
• Mengapa maka tuan hamba berlakikan orang tua bungkuk ini?
  Baik juga tuan hamba buangkan orang bungkuk itu, agar
  supaya tuan hamba, hamba ambil, hamba jadikan istri
  hamba.” Maka berbagai-bagailah katanya akan perempuan
  itu. Maka kata perempuan itu kepadanya,”Baiklah, hamba
  turutlah kata tuan hamba itu.” Maka apabila sampailah ia ke
  seberang sungai itu, maka keduanya pun mandilah, setelah
  sudah maka makanlah ia keduanya segala perbekalan itu.
  Maka segala kelakuan itu semuanya dilihat oleh orang tua
  bungkuk itu dan segala hal perempuan itu dengan Bedawi itu.
  Kalakian maka heranlah orang tua itu. Setelah sudah ia
  makan, maka ia pun berjalanlah keduanya. Setelah dilihat oleh
  orang tua itu akan Bedawi dengan istrinya berjalan, maka ia
  pun berkata-kata dalam hatinya, ”Daripada hidup melihat hal
  yang demikian ini, baiklah aku mati.” Setelah itu maka
  terjunlah ia ke dalam sungai itu..
• Maka heranlah ia, karena dilihatnya sungai itu
  airnya tiada dalam, maka mengarunglah ia ke
  seberang lalu diikutinya Bedawi itu. Dengan hal
  yang demikian itu maka sampailah ia kepada
  dusun tempat Masyhudulhakk itu. Maka orang
  tua itu pun datanglah mengadu kepada
  Masyhudulhakk. Setelah itu maka disuruh oleh
  Masyhudulhakk panggil Bedawi itu. Maka
  Bedawi itu pun datanglah dengan perempuan
  itu. Maka kata Masyhudulhakk, ”Istri siapa
  perempuan ini?” Maka kata Bedawi itu, ”Istri
  hamba perempuan ini. Dari kecil lagi ibu hamba
  pinangkan; sudah besar dinikahkan dengan
  hamba.” Maka kata orang tua itu, ”Istri hamba,
  dari kecil nikah dengan hamba.” Maka dengan
  demikian jadi bergaduhlah mereka itu.
• Syahdan maka gemparlah. Maka orang pun berhimpun,
  datang melihat hal mereka itu ketiga. Maka bertanyalah
  Masyhudulhakk kepada perempuan itu, ”Berkata benarlah
  engkau, siapa suamimu antara dua orang laki-laki ini?”
  Maka kata perempuan celaka itu, ”Si Panjang inilah suami
  hamba.” Maka pikirlah Masyhudulhakk, ”Baik kepada
  seorang-seorang aku bertanya, supaya berketahuan siapa
  salah dan siapa benar di dalam tiga orang mereka itu. Maka
  diperjauhkannyalah laki-laki itu keduanya. Arkian maka
  diperiksa pula oleh Masyhudulhakk. Maka kata perempuan
  itu, ”Si Panjang itulah suami hamba.” Maka kata
  Masyhudulhakk, ”Jika sungguh ia suamimu siapa
  mentuamu laki-laki dan siapa mentuamu perempuan dan
  di mana tempat duduknya?” Maka tiada terjawab oleh
  perempuan celaka itu.
• Maka disuruh oleh Masyhudulhakk perjauhkan. Setelah itu
  maka dibawa pula si Panjang itu. Maka kata
  Masyhudulhakk, ”Berkata benarlah engkau ini. Sungguhkan
  perempuan itu istrimu?” Maka kata Bedawi itu, ”Bahwa
  perempuan itu telah nyatalah istri hamba; lagi pula
  perempuan itu sendiri sudah berikrar, mengatakan gamba
  ini tentulah suaminya.” Syahdan maka Masyhudulhakk pun
  tertawa, seraya berkata, ”Jika sungguh istrimu perempuan
  ini, siapa nama mentuamu laki-laki dan mentuamu
  perempuan, dan di mana kampung tempat ia duduk?”
  Maka tiadalah terjawab oleh laki-laki itu. Maka disuruh oleh
  Masyhudulhakk jauhkan laki-laki Bedawi itu. Setelah itu
  maka dipanggilnya pula orang tua itu. Maka kata
  Masyhudulhakk, ”Hai orang tua, sungguhlah perempuan itu
  istrimu sebenar-benarnya?” Maka kata orang tua itu,
  ”Daripada mula awalnya.”
• Kemudian maka dikatakannya, siapa
  mentuanya laki-laki dan perempuan dan di
  mana templat duduknya. Maka
  Masyhudulhakk dengan sekalian orang banyak
  itu pun tahulah akan salah Bedawi itu dan
  kebenaran orang tua itu. Maka hendaklah
  disakiti oleh Masyhudulhakk akan Bedawi itu.
  Maka Bedawi itu pun mengakulah salahnya.
  Demikian juga perempuan celaka itu. Lalu
  didera oleh Masyhudulhakk akan Bedawi itu
  serta dengan perempuan celaka itu seratus
  kali. Kemudian maka disuruhnya tobat Bedawi
  itu, jangan lagi ia berbuat pekerjaan demikian
  itu. Maka bertambah-tambah masyhurlah arif
  bijaksana Masyhudulhakk itu.
Unsur Intrinsik Dari Cerita
•  Tema : Kesetiaan dan Pengkhianatana
•  Judul : Si Panjang dan Si Bungkuk
•  Alur : Alur maju
•  Latar tempat :- tepi sungai
                  -sebuah dusun
• Latar keadaan :- menegangkan
                    -mengecewakan                                -
• Penokohan : -Masyhudulhakk : arif, bijaksana, suka menolong,
   cerdik, baik hati.
   -Si Bungkuk : setia pada istrinya, suka mengalah, pemaaf, baik
   hati, mudah percaya.
  -Si Panjang / Bedawi : licik, egois.
-Istri Si Bungkuk : mudah dirayu, tidak
   setia, suka berbohong, egois
• Amanat : Jangan berbohong karena
   berbohong itu tidak baik,
   merupakan dosa, dan hanya akan
   menimbulkan kerugian pada diri
   kita sendiri.
• Sudut Pandang : Orang Ketiga Serba
   Tahu
Unsur Ekstrinsik Dari Cerita

• Nilai religius : kita harus selalu bersyukur atas
  apa yang telah diberikan oleh Allah.
• Nilai moral : Janganlah sekali-kali kita memutar
  balikkan fakta
• Nilai sosial budaya : Sebuah kesalahan pastilah
  akan mendapat sebuah balasan, pada hikayat ini
  diterangkan bahwa seorang yang melakukan
  keslahan seperti berbohong maka akan did era
  sebanyak seratus kali.
• Sekian dan Terima Kasih

More Related Content

What's hot

contoh penentuan Kkm dan rpp kelas xi sejarah Indonesia_adiwiyata
contoh penentuan Kkm dan  rpp kelas  xi sejarah Indonesia_adiwiyatacontoh penentuan Kkm dan  rpp kelas  xi sejarah Indonesia_adiwiyata
contoh penentuan Kkm dan rpp kelas xi sejarah Indonesia_adiwiyataKusmiati
 
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)Satrio Arismunandar
 
Materi Hikayat Bahasa Indonesia
Materi Hikayat Bahasa IndonesiaMateri Hikayat Bahasa Indonesia
Materi Hikayat Bahasa IndonesiaAdetya Preteers
 
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah) Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah) fifinfadriah
 
Ujian praktek bahasa indonesia kelas XII
Ujian praktek bahasa indonesia kelas XIIUjian praktek bahasa indonesia kelas XII
Ujian praktek bahasa indonesia kelas XIIERVAN GOVINDA
 
Ppt KD 3.15 unsur buku fiksi dan buku nonfiksi
Ppt KD 3.15 unsur buku fiksi dan buku nonfiksiPpt KD 3.15 unsur buku fiksi dan buku nonfiksi
Ppt KD 3.15 unsur buku fiksi dan buku nonfiksisriningsihdwisetyori
 
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel hanakamilah4
 
PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"
PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"
PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"WaesyTibyani
 
Ppt Bahasa Inggris SMK kelas X teks Narative
Ppt Bahasa Inggris SMK kelas X teks NarativePpt Bahasa Inggris SMK kelas X teks Narative
Ppt Bahasa Inggris SMK kelas X teks NarativeSiti Purwaningsih
 
Pengaruh agama dan kebudayaan hindu budha di indonesia
Pengaruh agama dan kebudayaan hindu budha di indonesiaPengaruh agama dan kebudayaan hindu budha di indonesia
Pengaruh agama dan kebudayaan hindu budha di indonesiaYulis Permata Sari
 
Teks Negosiasi - Bahasa Indonesia kelas 10
Teks Negosiasi - Bahasa Indonesia kelas 10Teks Negosiasi - Bahasa Indonesia kelas 10
Teks Negosiasi - Bahasa Indonesia kelas 10Lovegood Loony
 
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Drama)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Drama) Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Drama)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Drama) fifinfadriah
 
PPT Materi Teks Eksposisi Kelas X oleh juprianto S.Pd..pptx
PPT Materi Teks Eksposisi Kelas X oleh juprianto S.Pd..pptxPPT Materi Teks Eksposisi Kelas X oleh juprianto S.Pd..pptx
PPT Materi Teks Eksposisi Kelas X oleh juprianto S.Pd..pptxJupriRokanChannel
 

What's hot (20)

Teks Berita ( Bahasa Indonesia )
Teks Berita ( Bahasa Indonesia )Teks Berita ( Bahasa Indonesia )
Teks Berita ( Bahasa Indonesia )
 
contoh penentuan Kkm dan rpp kelas xi sejarah Indonesia_adiwiyata
contoh penentuan Kkm dan  rpp kelas  xi sejarah Indonesia_adiwiyatacontoh penentuan Kkm dan  rpp kelas  xi sejarah Indonesia_adiwiyata
contoh penentuan Kkm dan rpp kelas xi sejarah Indonesia_adiwiyata
 
Cerita rakyat
Cerita rakyatCerita rakyat
Cerita rakyat
 
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)
 
Ppt narrative text
Ppt narrative textPpt narrative text
Ppt narrative text
 
Materi Hikayat Bahasa Indonesia
Materi Hikayat Bahasa IndonesiaMateri Hikayat Bahasa Indonesia
Materi Hikayat Bahasa Indonesia
 
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah) Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
 
Ujian praktek bahasa indonesia kelas XII
Ujian praktek bahasa indonesia kelas XIIUjian praktek bahasa indonesia kelas XII
Ujian praktek bahasa indonesia kelas XII
 
Ppt KD 3.15 unsur buku fiksi dan buku nonfiksi
Ppt KD 3.15 unsur buku fiksi dan buku nonfiksiPpt KD 3.15 unsur buku fiksi dan buku nonfiksi
Ppt KD 3.15 unsur buku fiksi dan buku nonfiksi
 
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
 
PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"
PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"
PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"
 
narrative text
narrative textnarrative text
narrative text
 
Ppt Bahasa Inggris SMK kelas X teks Narative
Ppt Bahasa Inggris SMK kelas X teks NarativePpt Bahasa Inggris SMK kelas X teks Narative
Ppt Bahasa Inggris SMK kelas X teks Narative
 
Danau toba
Danau tobaDanau toba
Danau toba
 
Pengaruh agama dan kebudayaan hindu budha di indonesia
Pengaruh agama dan kebudayaan hindu budha di indonesiaPengaruh agama dan kebudayaan hindu budha di indonesia
Pengaruh agama dan kebudayaan hindu budha di indonesia
 
Ppt puisi
Ppt puisiPpt puisi
Ppt puisi
 
Teks Negosiasi - Bahasa Indonesia kelas 10
Teks Negosiasi - Bahasa Indonesia kelas 10Teks Negosiasi - Bahasa Indonesia kelas 10
Teks Negosiasi - Bahasa Indonesia kelas 10
 
Narrative Text
Narrative Text Narrative Text
Narrative Text
 
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Drama)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Drama) Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Drama)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Drama)
 
PPT Materi Teks Eksposisi Kelas X oleh juprianto S.Pd..pptx
PPT Materi Teks Eksposisi Kelas X oleh juprianto S.Pd..pptxPPT Materi Teks Eksposisi Kelas X oleh juprianto S.Pd..pptx
PPT Materi Teks Eksposisi Kelas X oleh juprianto S.Pd..pptx
 

Similar to Hikayat

Tika, puspa, nailin, dan ana
Tika, puspa, nailin, dan anaTika, puspa, nailin, dan ana
Tika, puspa, nailin, dan anaPuspaNidia
 
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsikContoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsikFreddy Then
 
Kelas x pertemuan 16
Kelas x pertemuan 16Kelas x pertemuan 16
Kelas x pertemuan 16SeptiFauziah2
 
Asal mula bunga teratai
Asal mula bunga terataiAsal mula bunga teratai
Asal mula bunga terataiGandis Indah
 
Arnab dengan buaya
Arnab dengan buayaArnab dengan buaya
Arnab dengan buayaGaya Mahmud
 
karya sastra minangkabau
karya sastra minangkabaukarya sastra minangkabau
karya sastra minangkabauOktari Aneliya
 
Legenda aceh banta seudang
Legenda aceh   banta seudangLegenda aceh   banta seudang
Legenda aceh banta seudangChia Ie
 
Pelajaran 2
Pelajaran 2Pelajaran 2
Pelajaran 2pentcr
 
Pelajaran 2
Pelajaran 2Pelajaran 2
Pelajaran 2pentcr
 
Sinopsis Danau Toba
Sinopsis Danau TobaSinopsis Danau Toba
Sinopsis Danau TobaVita Mustika
 
Legenda aceh kisah putra mahkota amat mude yang murah hati
Legenda aceh   kisah putra mahkota amat mude yang murah hatiLegenda aceh   kisah putra mahkota amat mude yang murah hati
Legenda aceh kisah putra mahkota amat mude yang murah hatiChia Ie
 
Karya Ilmiah (Bahaya Penggunaan Earphone Bagi Remaja) (Bahasa Indonesia Kelas...
Karya Ilmiah (Bahaya Penggunaan Earphone Bagi Remaja) (Bahasa Indonesia Kelas...Karya Ilmiah (Bahaya Penggunaan Earphone Bagi Remaja) (Bahasa Indonesia Kelas...
Karya Ilmiah (Bahaya Penggunaan Earphone Bagi Remaja) (Bahasa Indonesia Kelas...Rifki Ristiovan
 
Hikayat inderaputera bm
Hikayat inderaputera bmHikayat inderaputera bm
Hikayat inderaputera bmumimckk
 
Natasya ungu violet
Natasya ungu violetNatasya ungu violet
Natasya ungu violetmrfuji
 
Asal usul sungai landak
Asal usul sungai landakAsal usul sungai landak
Asal usul sungai landakFreddy Then
 
Hikayat inderaputera bm
Hikayat inderaputera bmHikayat inderaputera bm
Hikayat inderaputera bmumimckk
 
Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)Andri Goodwood
 

Similar to Hikayat (20)

Tika, puspa, nailin, dan ana
Tika, puspa, nailin, dan anaTika, puspa, nailin, dan ana
Tika, puspa, nailin, dan ana
 
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsikContoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
 
Kelas x pertemuan 16
Kelas x pertemuan 16Kelas x pertemuan 16
Kelas x pertemuan 16
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Asal mula bunga teratai
Asal mula bunga terataiAsal mula bunga teratai
Asal mula bunga teratai
 
Arnab dengan buaya
Arnab dengan buayaArnab dengan buaya
Arnab dengan buaya
 
karya sastra minangkabau
karya sastra minangkabaukarya sastra minangkabau
karya sastra minangkabau
 
Legenda aceh banta seudang
Legenda aceh   banta seudangLegenda aceh   banta seudang
Legenda aceh banta seudang
 
Pelajaran 2
Pelajaran 2Pelajaran 2
Pelajaran 2
 
Pelajaran 2
Pelajaran 2Pelajaran 2
Pelajaran 2
 
Sinopsis Danau Toba
Sinopsis Danau TobaSinopsis Danau Toba
Sinopsis Danau Toba
 
RIHLAHKU
RIHLAHKURIHLAHKU
RIHLAHKU
 
Legenda aceh kisah putra mahkota amat mude yang murah hati
Legenda aceh   kisah putra mahkota amat mude yang murah hatiLegenda aceh   kisah putra mahkota amat mude yang murah hati
Legenda aceh kisah putra mahkota amat mude yang murah hati
 
Karya Ilmiah (Bahaya Penggunaan Earphone Bagi Remaja) (Bahasa Indonesia Kelas...
Karya Ilmiah (Bahaya Penggunaan Earphone Bagi Remaja) (Bahasa Indonesia Kelas...Karya Ilmiah (Bahaya Penggunaan Earphone Bagi Remaja) (Bahasa Indonesia Kelas...
Karya Ilmiah (Bahaya Penggunaan Earphone Bagi Remaja) (Bahasa Indonesia Kelas...
 
Hikayat inderaputera bm
Hikayat inderaputera bmHikayat inderaputera bm
Hikayat inderaputera bm
 
Natasya ungu violet
Natasya ungu violetNatasya ungu violet
Natasya ungu violet
 
Asal usul sungai landak
Asal usul sungai landakAsal usul sungai landak
Asal usul sungai landak
 
Ikan patin
Ikan patinIkan patin
Ikan patin
 
Hikayat inderaputera bm
Hikayat inderaputera bmHikayat inderaputera bm
Hikayat inderaputera bm
 
Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 

Recently uploaded (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 

Hikayat

  • 2. Pengertian Hikayat adalah cerita tentang kehidupan raja dan kerajaannya yang dihiasi dengan kebahagiaan keluarga raja atau peristiwa menakjubkan di lingkingan kerajaan. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama.
  • 3. Ciri-Ciri Hikayat • 1. Berisi kisah – kisah kehidupan lingkungan istana (istana sentris) 2. Banyak peristiwa yang berhubungan dengan nilai – nilai Islam 3. Nama nama tokoh dipengaruhi oleh nama – nama Arab 4. Ditemukan tokoh dengan karakter diluar batas kewajaran karakter manusia pada umumnya 5. Tidak ada`pembagian bab atau judul 6. Juru cerita tidak pernah disebuntak secara eksplisit (anonim) 7. Sulit membedakan peristiwa yang nyata dan peristiwa yang imajinatif
  • 4. Ciri-Ciri Hikayat • 8. Banyak menggunaka kosakata yang kini tidak lazim digunakan dalam komunikasi sehari – hari 9. Seringkali menggunakan pernyataan yang berulang – ulang 10. Peristiwa seringkali tidak logis 11. Sulit memahami jalan ceritanya 12.Bersifat istana centris 13.anonim(nama pengarang tidak di cantumkan) 14.berkembang secara stetis 15.bersifat imajinatif,hanya bersifat khayal 16.Lisan,karena di sebarkan lewat mulut ke mulut 17.berbahasa klise,meniru bahasa penutur sebelumnya 18.bersifat logis
  • 5. Unsur Intrinsik • Alur : tahapan cerita yang bersambungan. • Tema : gagasan/ide/dasar cerita. (Alur maju, alur mundur, alur gabungan atau alur sorot balik) • Penokohan : pemain/orang yang berperan di dalam cerita. • Amanat : pesan yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca.
  • 6. Contoh Hikayat di Indonesia • Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam -Hikayat Perang Sabi -Hikayat Malem Diwa • Provinsi Sumatera Utara -Hikayat Batu Nabontar -Boru Napuan • Provinsi Sumatera Barat -Hikayat Melayu Daun Kopi -Hikayat Malin Kundang • Provinsi Riau -Hikayat Lancang Kuning -Hikayat Hang Tuah
  • 7. Contoh Hikayat di Indonesia • Provinsi Kepulauan Riau -Hikayat Datuk Megat -Hikayat Batu Rusia • Provinsi Jambi -Hikayat Negeri Jambi -Hikayat Panglima Agung • Provinsi Sumatera Selatan -Hikayat Antu Ayek -Hikayat Nahkoda Asyiq • Provinsi Bangka Belitung -Hikayat Keramat Bujang -Hikayat Raja Negeri
  • 8. Contoh Hikayat di Indonesia • Provinsi Bengkulu -Hikayat Nahkoda Muda • Provinsi Jambi -Hikayat Datuk Budian -Hikayat Mistis • Provinsi DKI Jakarta -Hikayat Tanah Betawi • Provinsi Jawa Barat -Hikayat Raden Kian Santang -Hikayat Gunung Tidar
  • 9. Contoh Hikayat di Indonesia • Provinsi Banten -Hikayat Tanjung Lesung -Hikayat Sibatu • Provinsi Jawa Tengah -Hikayat Siti Mariah -Hikayat Pulau Seperapat • Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta -Hikayat Ruyat Cakung • Provinsi Jawa Timur -Hikayat Bunga Kemuning -Hikayat Pangeran Sambernyawa
  • 10. Contoh Hikayat di Indonesia • Provinsi Bali -Hikayat Tanah Bali -Hikayat Pantai Kuta • Provinsi Nusa Tenggara Barat -Hikayat Cindabaya • Provinsi Nusa Tenggara Timur -Hikayat Kerajaan Sikka -Hikayat Tentang Si Minum Air • Provinsi Kalimantan Barat -Hikayat Rumah Betang
  • 11. Contoh Hikayat di Indonesia • Provinsi Kalimantan Tenggah -Hikayat Banjar • Provinsi Kalimantan Selatan -Hikayat Sa-Ijaan dan ikan Todak • Provinsi Sulawesi Utara -Hikayat Runtuhnya Tanah Runtuh -Hikayat Pulau Lambeh • Provinsi Sulawesi Barat -Hikayat Rumpon Nelayan Mandar
  • 12. Contoh Hikayat di Indonesia • Provinsi Sulawesi Tengah -Hikayat La Tenri Dio • Provinsi Sulawesi Tenggara -Hikayat Gunung Saba Mpolulu • Provinsi Sulawesi Selatan -Hikayat Ambo Dalle -Hikayat Pohon Ganja • Provinsi Gorontalo -Hikayat Raja-Raja Gorontalo
  • 13. Contoh Hikayat di Indonesia • Provinsi Maluku -Hikayat Tanah Hitu • Provinsi Maluku Utara -Hikayat Cinta Sepasang Rupa • Provinsi Papua Barat -Hikayat • Provinsi Papua -Hikayat Cendrawasih
  • 14. PERKARA SI BUNGKUK DAN SI PANJANG • PERKARA SI BUNGKUK DAN SI PANJANG Hatta maka berapa lamanya Masyuhudulhakk pun besarlah. Kalakian maka bertambah-tambah cerdiknya dan akalnya itu. Maka pada suatu hari adalah dua orang laki-istri berjalan. Maka sampailah ia kepada suatu sungai. Maka dicaharinya perahu hendak menyebrang, tiada dapat perahu itu. Maka ditantinya kalau-kalau ada orang lalu berperahu. Itu pun tiada juga ada lalu perahu orang. Maka ia pun berhentilah di tebing sungai itu dengan istrinya. Sebermula adapun istri orang itu terlalu baik parasnya. Syahdan maka akan suami perempuan itu sudah tua, lagi bungkuk belakangnya. Maka pada sangka orang tua itu, air sungai itu dalam juga.
  • 15. • Katanya, “Apa upayaku hendak menyeberang sungai ini?” Maka ada pula seorang Bedawi duduk di seberang sana sungai itu. Maka kata orang itu, “ Hai tuan hamba, seberangkan apalah kiranya hamba kedua ini, karena hamba tiada dapat berenang; sungai ini tidak hamba tahu dalam dangkalnya.” Setelah didengar oleh Bedawi kata orang tua bungkuk itu dan serta dilihatnya perempuan itu baik rupanya, maka orang Bedawi itu pun sukalah, dan berkata di dalam hatinya, “Untunglah sekali ini!” Maka Bedawi itu pun turunlah ia ke dalam sungai itu merendahkan dirinya, hingga lehernya juga ia berjalan menuju orang tua yang bungkuk laki-istri itu. Maka kata orang tua itu, “Tuan hamba seberangkan apalah hamba kedua ini.”
  • 16. • Maka kata Bedawi itu, “Sebagaimana hamba hendak bawa tuan hamba kedua ini? Melainkan seorang juga dahulu maka boleh, karena air ini dalam.” Maka kata orang tua itu kepada istrinya, ”Pergilah diri dahulu.” Setelah itu maka turunlah perempuan itu ke dalam sungai dengan orang Bedawi itu. Arkian maka kata Bedawi itu, ”Berilah barang-barang bekal-bekal tuan hamba dahulu, hamba seberangkan.” Maka diberi oleh perempuan itu segala bekal-bekal itu. Setelah sudah maka dibawanyalah perempuan itu diseberangkan oleh Bedawi itu. Syahdan maka pura-pura diperdalamnya air itu, supaya dikata oleh si Bungkuk air itu dalam. Maka sampailah kepada pertengahan sungai itu, maka kata Bedawi itu kepada perempuan itu, ”Akan tuan ini terlalu elok rupanya dengan mudanya.
  • 17. • Mengapa maka tuan hamba berlakikan orang tua bungkuk ini? Baik juga tuan hamba buangkan orang bungkuk itu, agar supaya tuan hamba, hamba ambil, hamba jadikan istri hamba.” Maka berbagai-bagailah katanya akan perempuan itu. Maka kata perempuan itu kepadanya,”Baiklah, hamba turutlah kata tuan hamba itu.” Maka apabila sampailah ia ke seberang sungai itu, maka keduanya pun mandilah, setelah sudah maka makanlah ia keduanya segala perbekalan itu. Maka segala kelakuan itu semuanya dilihat oleh orang tua bungkuk itu dan segala hal perempuan itu dengan Bedawi itu. Kalakian maka heranlah orang tua itu. Setelah sudah ia makan, maka ia pun berjalanlah keduanya. Setelah dilihat oleh orang tua itu akan Bedawi dengan istrinya berjalan, maka ia pun berkata-kata dalam hatinya, ”Daripada hidup melihat hal yang demikian ini, baiklah aku mati.” Setelah itu maka terjunlah ia ke dalam sungai itu..
  • 18. • Maka heranlah ia, karena dilihatnya sungai itu airnya tiada dalam, maka mengarunglah ia ke seberang lalu diikutinya Bedawi itu. Dengan hal yang demikian itu maka sampailah ia kepada dusun tempat Masyhudulhakk itu. Maka orang tua itu pun datanglah mengadu kepada Masyhudulhakk. Setelah itu maka disuruh oleh Masyhudulhakk panggil Bedawi itu. Maka Bedawi itu pun datanglah dengan perempuan itu. Maka kata Masyhudulhakk, ”Istri siapa perempuan ini?” Maka kata Bedawi itu, ”Istri hamba perempuan ini. Dari kecil lagi ibu hamba pinangkan; sudah besar dinikahkan dengan hamba.” Maka kata orang tua itu, ”Istri hamba, dari kecil nikah dengan hamba.” Maka dengan demikian jadi bergaduhlah mereka itu.
  • 19. • Syahdan maka gemparlah. Maka orang pun berhimpun, datang melihat hal mereka itu ketiga. Maka bertanyalah Masyhudulhakk kepada perempuan itu, ”Berkata benarlah engkau, siapa suamimu antara dua orang laki-laki ini?” Maka kata perempuan celaka itu, ”Si Panjang inilah suami hamba.” Maka pikirlah Masyhudulhakk, ”Baik kepada seorang-seorang aku bertanya, supaya berketahuan siapa salah dan siapa benar di dalam tiga orang mereka itu. Maka diperjauhkannyalah laki-laki itu keduanya. Arkian maka diperiksa pula oleh Masyhudulhakk. Maka kata perempuan itu, ”Si Panjang itulah suami hamba.” Maka kata Masyhudulhakk, ”Jika sungguh ia suamimu siapa mentuamu laki-laki dan siapa mentuamu perempuan dan di mana tempat duduknya?” Maka tiada terjawab oleh perempuan celaka itu.
  • 20. • Maka disuruh oleh Masyhudulhakk perjauhkan. Setelah itu maka dibawa pula si Panjang itu. Maka kata Masyhudulhakk, ”Berkata benarlah engkau ini. Sungguhkan perempuan itu istrimu?” Maka kata Bedawi itu, ”Bahwa perempuan itu telah nyatalah istri hamba; lagi pula perempuan itu sendiri sudah berikrar, mengatakan gamba ini tentulah suaminya.” Syahdan maka Masyhudulhakk pun tertawa, seraya berkata, ”Jika sungguh istrimu perempuan ini, siapa nama mentuamu laki-laki dan mentuamu perempuan, dan di mana kampung tempat ia duduk?” Maka tiadalah terjawab oleh laki-laki itu. Maka disuruh oleh Masyhudulhakk jauhkan laki-laki Bedawi itu. Setelah itu maka dipanggilnya pula orang tua itu. Maka kata Masyhudulhakk, ”Hai orang tua, sungguhlah perempuan itu istrimu sebenar-benarnya?” Maka kata orang tua itu, ”Daripada mula awalnya.”
  • 21. • Kemudian maka dikatakannya, siapa mentuanya laki-laki dan perempuan dan di mana templat duduknya. Maka Masyhudulhakk dengan sekalian orang banyak itu pun tahulah akan salah Bedawi itu dan kebenaran orang tua itu. Maka hendaklah disakiti oleh Masyhudulhakk akan Bedawi itu. Maka Bedawi itu pun mengakulah salahnya. Demikian juga perempuan celaka itu. Lalu didera oleh Masyhudulhakk akan Bedawi itu serta dengan perempuan celaka itu seratus kali. Kemudian maka disuruhnya tobat Bedawi itu, jangan lagi ia berbuat pekerjaan demikian itu. Maka bertambah-tambah masyhurlah arif bijaksana Masyhudulhakk itu.
  • 22. Unsur Intrinsik Dari Cerita • Tema : Kesetiaan dan Pengkhianatana • Judul : Si Panjang dan Si Bungkuk • Alur : Alur maju • Latar tempat :- tepi sungai -sebuah dusun • Latar keadaan :- menegangkan -mengecewakan - • Penokohan : -Masyhudulhakk : arif, bijaksana, suka menolong, cerdik, baik hati. -Si Bungkuk : setia pada istrinya, suka mengalah, pemaaf, baik hati, mudah percaya. -Si Panjang / Bedawi : licik, egois.
  • 23. -Istri Si Bungkuk : mudah dirayu, tidak setia, suka berbohong, egois • Amanat : Jangan berbohong karena berbohong itu tidak baik, merupakan dosa, dan hanya akan menimbulkan kerugian pada diri kita sendiri. • Sudut Pandang : Orang Ketiga Serba Tahu
  • 24. Unsur Ekstrinsik Dari Cerita • Nilai religius : kita harus selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah. • Nilai moral : Janganlah sekali-kali kita memutar balikkan fakta • Nilai sosial budaya : Sebuah kesalahan pastilah akan mendapat sebuah balasan, pada hikayat ini diterangkan bahwa seorang yang melakukan keslahan seperti berbohong maka akan did era sebanyak seratus kali.
  • 25. • Sekian dan Terima Kasih