Presentasi materi Akuntansi Kewajiban dan ekuitas dana mata untuk tingkat perguruan tinggi mata kuliah Akuntansi Pemerintahan, berikut dengan contoh ilustrasi dan penyajian rumus nya.
Presentation of material on Accounting for Liabilities and equity of eye funds for tertiary level Government Accounting courses, along with illustrative examples and presentation of formulas.
2. KEWAJIBAN
Adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya
ekonomi pemerintah
MELIPUTI
PRINSIP AKUNTANSI
KEWAJIBAN
1. Pengakuan Akuntansi Kewajiban
2. Pengukuran Akuntansi Kewajiban
KLASIFIKASI KEWAJIBAN
1. Kewajiban Jangka Pendek
2. Kewajiban Jangka Panjang
3. PENGAKUAN
AKUNTANSI KEWAJIBAN
PENGUKURAN AKUNTANSI
KEWAJIBAN
Proses mengidentifikasi dan
mencatat kewajiban sebagai
bagian dari laporan keuangan
pemerintah. Pengakuan akuntansi
kewajiban meliputi saat
pengakuan, penentuan nilai
tercatat, amortisasi, dan biaya
pinjaman yang dibebankan
terhadap kewajiban tersebut.
Pengukuran akuntansi kewajiban merujuk
pada proses penentuan nilai kewajiban
yang harus dicatat dalam laporan
keuangan. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pengukuran ini
5. CATATAN PENTING !
Dalam transaksi tanpa
pertukaran, suatu
kewajiban harus diakui
atas jumlah terutang
yang belum dibayar pada
tanggal pelaporan
Kewajiban diakui pada saat
dana pinjaman diterima oleh
pemerintah atau dikeluarkan
oleh kreditur sesuai dengan
kesepakatan, dan/atau pada
saat kewajiban timbul.
Dalam transaksi dengan
pertukaran, kewajiban
diakui ketika satu pihak
menerima barang atau
jasa sebagai ganti janji
untuk memberikan uang
atau sumber daya lain di
masa depan
1 2 3
6. CATATAN PENTING !
Kewajiban diakui dalam
hubungannya dengan
kejadian yang berkaitan
dengan pemerintah,
maksudnya adalah kejadian
yang tidak didasari transaksi
namun berdasarkan adanya
interaksi antara pemerintah
dan lingkungannya..
Kewajiban dicatat sebesar nilai
nominal. Nilai nominal atas
kewajiban pemerintah pada
saat pertama kali transaksi
berlangsung seperti nilai yang
tertera pada lembar surat
utang pemerintah.
Kewajiban dalam mata uang
asing dijabarkan dan
dinyatakan dalam mata uang
rupiah, dengan menggunakan
kurs tengah bank sentral pada
tanggal neraca.
Kewajiban diakui saat
pemerintah mengakuinya
sebagai tanggung jawab
keuangan pemerintah
4 5 6
7
7. CATATAN PENTING !
Apabila harga perolehan kembali
adalah sama dengan nilai
tercatat (carrying value), maka
penyelesaian kewajiban sebelum
jatuh tempo dianggap sebagai
penyelesaian utang secara
normal, yaitu dengan
menyesuaikan jumlah kewajiban
dan aset yang berhubungan.
Apabila harga perolehan kembali
tidak sama dengan nilai tercatat
(carrying value) maka, selain
penyesuaian jumlah kewajiban
dan aset yang terkait, jumlah
perbedaan yang ada juga
disajikan dalam Laporan
Operasional pada pos
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional dan diungkapkan
pada Catatan atas Laporan
Keuangan.
8 9
8. JANGKA PENDEK JANGKA PANJANG
Kewajiban yang
diharapkan dibayar
dalam waktu 12 bulan
setelah tanggal
pelaporan.
Kewajiban yang masa
jatuh temponya lebih dari
1 tahun atau 12 bulan.
KLASIFIKASI KEWAJIBAN
9. KLASIFIKASI KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
• Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PPK)
• Utang Bunga
• Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
• Pendapatan Diterima Dimuka
• Utang Belanja
• Kewajiban Jangka Pendek Lainya
Kewajiban Jangka Panjang
• Perubahan Valuta Asing
• Utang Dalam Negeri
• Utang Jangka Panjang Lainya
10. RESTRUKTURISASI UTANG
Restrukturisasi Utang adalah kesepakatan antara kreditur dan debitur untuk
memodifikasi syarat-syarat perjanjian utang dengan atau tanpa
pengurangan jumlah utang. Informasi restrukturisasi harus diungkapkan
pada CaLK sebagai bagian pengungkapan dari pos kewajiban yang terkait
Restrukturisasi dapat berupa:
• Pembiayaan kembali yaitu mengganti utang lama termasuk
tunggakan dengan utang baru; atau
• Penjadwalan ulang atau modifikasi persyaratan utang yaitu
mengubah persyaratan dan kondisi kontrak perjanjian yang ada.
• Menjadwalkan kembali rencana pembayaran pokok dan bunga yang
jatuh tempo dan/atau tertunggak.
11. BIAYA-BIAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN UTANG
PEMERINTAH
1. Bunga dan provisi atas penggunaan dana pinjaman, baik pinjaman jangka pendek maupun
jangka panjang;
2. Commitment fee atas dana pinjaman yang belum ditarik;
3. Amortisasi diskonto atau premium yang terkait dengan pinjaman,
4. Amortisasi kapitalisasi biaya yang terkait dengan perolehan pinjaman seperti biaya
konsultan, ahli hukum, dan sebagainya.
5. Perbedaan nilai tukar pada pinjaman dengan mata uang asing sejauh hal tersebut
diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga.
12. PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
1. Jumlah saldo kewajiban jangka pendek dan jangka panjang yang diklasifikasikan
berdasarkan pemberi pinjaman;
2. Jumlah saldo kewajiban berupa utang pemerintah berdasarkan jenis sekuritas utang
pemerintah dan jatuh temponya;
3. Bunga pinjaman yang terutang pada periode berjalan dan tingkat bunga yang berlaku;
4. Konsekuensi dilakukannya penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo;
5. Perjanjian restrukturisasi utang
6. Jumlah tunggakan pinjaman yang disajikan dalam bentuk daftar umur utang berdasarkan
kreditur.
7. Biaya pinjaman
21. EKUITAS DANA
Kekayaan bersih pemerintah daerah
yang merupakan selisih antara aset
dan kewajiban pemerintah daerah
22. Ekuitas Dana Investasi
Kekayaan bersih
pemerintah yang
tertanam dalam
kekayaan jangka panjang
Ekuitas Dana Lancar
Selisih antara aset lancar
dengan kewajiban jangka
pendek
Ekuitas Dana Cadangan
Kekayaan bersih
pemerintah daerah yang
tertanam dalam dana
cadangan
EKUITAS DANA
26. PENYUSUNAN LAPORAN
PERUBAHAN EKUITAS
Penyusunan laporan Perubahan Ekuitas untuk pertama kali tidak disajikan secara komparatif, karena
baru pertama kali dibuat. Sebagai contoh;
Dari Laporan Operasional 2015 diperoleh Surplus/ Defisit LO sebesar Rp. 212.850.000.000. Dampak
Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi terdiri atas:
Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp 2.000.000.000
Akumulasi Penyusutan Rp. 180.000.000.000
Akumulasi Amortiasasi ATB Rp. 50.000.000
Jumlah RP. 182.050.000.000
28. PENYUSUNAN LAPORAN
PERUBAHAN EKUITAS
Penyajian Neraca 2015 disajikan secara komparatif dengan tahun sebelumnya
(2014).
Untuk hal-hal yang tidak dapat dibandingkan karena tahun sebelumnya tidak
ada diberikan tanda khusus atau dikosongkan angka yang tidak relevan untuk
disajikan pada salah satu tahun pelaporan.
29.
30.
31. Untuk periode selanjutnya Neraca disajikan
secara komparatif dengan basis yang sama,
yaitu basis akrual.