Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan filsafat Barat, mulai dari zaman klasik Yunani (Socrates, Plato, Aristoteles), Abad Pertengahan (filsafat skolastik), hingga zaman modern yang ditandai munculnya berbagai aliran seperti rasionalisme, empirisme, idealisme, dan materialisme.
2. Filsafat Barat
Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara
akademis di universitas-universitas di Eropa dan daerah-
daerah jajahan mereka. Filsafat ini berkembang dari tradisi
falsafi orang Yunani kuno. Namun pada hakikatnya, tradisi
falsafi Yunani sebenarnya sempat mengalami pemutusan
rantai ketika salinan buku filsafat Aristoteles seperti
Isagoge, Categories dan Porphyry telah dimusnahkan oleh
pemerintah Romawi bersamaan dengan eksekusi mati
terhadap Boethius, yang dianggap telah menyebarkan
ajaran yang dilarang oleh negara.
3. Tokoh Utama Filsafat Barat
Wittgenstein mempunyai aliran analitik (filsafat analitik) yang
dikembangkan di negara-negara yang berbahasa Inggris, tetapi juga
diteruskan di Polandia. Filsafat analitik menolak setiap bentuk filsafat
yang berbau ″metafisik”. Filsafat analitik menyerupai ilmu-ilmu alam
yang empiris, sehingga kriteria yang berlaku dalam ilmu eksata juga
harus dapat diterapkan pada filsafat.
Imanuel Kant mempunyai aliran atau filsafat ″kritik” yang tidak mau
melewati batas kemungkinan pemikiran manusiawi. Rasionalisme dan
empirisme ingin disintesakannya. Untuk itu ia membedakan akal,
budi, rasio, dan pengalaman inderawi. Pengetahuan merupakan hasil
kerja sama antara pengalaman indrawi yang aposteriori dan keaktifan
akal, faktor priori.
4. Rene Descartes, berpendapat bahwa kebenaran terletak pada diri
subyek. Mencari titik pangkal pasti dalam pikiran dan pengetahuan
manusia, khusus dalam ilmu alam. Metode untuk memperoleh
kepastian ialah menyangsikan segala sesuatu. Hanya satu kenyataan
tak dapat disangsikan, yakni aku berpikir, jadi aku ada. Dalam mencari
proses kebenaran hendaknya kita pergunakan ide-ide yang jelas dan
tajam. Setiap orang, sejak ia dilahirkan, dilengkapi dengan ide-ide
tertentu, khusus mengenai adanya Tuhan dan dalil-dalil matematika.
Dalam filsafat barat secara sistematis terbagi menjadi tiga bagian besar
yakni:
a. Bagian filsafat yang mengkaji tentang ada (being),
b. Bidang filsafat yang mengkaji pengetahuan (epistimologi
dalam arti luas),
c. Bidang filsafat yang mengkaji nilai-nilai menentukan apa yang
seharusnya dilakukan manusia (aksiologi).
5. Zaman Klasik
Filsafat, terutama filsafat barat muncul di Yunani semenjak kira-
kira abad ke-7 SM. Filsafat muncul ketika orang mulai
memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia dan
lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri
kepada agama lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaannya.
Fenomena ini menimbulkan suatu perubahan dalam proses
berfikir dari mempercayai mitos-mitos yang berkembang
ditengah masyarakat menjadi pemikiran yang lebih masuk akal.
6. Tokoh yang terkenal pada zaman klasik
Socrates
Menurut Socrates, pengetahuan dapat diperoleh dengan melakukan
pengamatan terhadap hal-hal yang konkret dan beragam corak, namun
masih termasuk dalam jenis yang sama. Unsur-unsur yang berbeda
kemudian dihilangkan, sehingga tinggal unsur yang sama dan bersifat umum
sebagai pengetahuan yang sejati.
Plato (427 – 347 SM)
Plato merupakan murid setia Socrates. Titik tolak pemikiran
filsafatnya adalah menentukan mana yang paling benar, pengetahuan yang
didapatkan dari pengalaman atau pengetahuan indra yang berubah-ubah
(Heracleitos) atau pengetahuan yang didapatkan dari akal yang tetap
(Parmenides).
7. Plato memperkenalkan konsep penting, yang menyebutkan di dalam
negara ideal terdapat tiga golongan sebagai berikut:
Pemerintah sebagai golongan tertinggi (para penjaga, para filsuf)
Prajurit sebagai golongan pembantu, yang menjaga keamanan
negara dan ketaatan warganya
Polis atau golongan rakyat biasa yang bertugas memikul ekonomi
negara (petani, pedagang, tukang)
Aristoteles (348 – 322 SM)
Aristoteles merupakam filsuf yang mengembangkan konsep logika
(yang disebutnya sebagai analitika) dan etika. Di bidang ilmu
pengetahuan, Aristoteles membangi ilmu pengetahuan menjadi:
Ilmu pengetahuan praktis (etika dan politik)
Ilmu pengetahuan produktif (teknik dan kesenian)
Ilmu pengetahuan teoretik (fisika, matematika, dan metafisika)
8. Dari pemikiran-pemikiran pilsuf diatas bisa diambil ciri-ciri filsafat barat
zaman klasik antara lain :
Ilmu pengetahuan masih bersifat umum
Kebanyakan masih memikirkan asal usul kehidupan
Masih ada perbedaan pemikiran antara filsuf satu dengan yang lain
Pembagian ilmu pengetahuan masih terbatas
9. Zaman Abad Pertengahan
Filsafat abad pertengahan disebut filsafat skolastik. Kata skolastik berasal
dari kata school yang berarti sekolah. Pada masa ini biasanya disebut
masa kegelapan karena pada masa itu gereja membelenggu kehidupan
manusia. Masyarakat tidak lagi diberi kebebasan berfikir untuk
mengembangkan potensinya. Semua hasil pemikiran manusia selalu
diawasi oleh gereja, kalua ada pemikiran yang menyimpang dari gereja ,
mereka akan mendapatkan hukuman yang berat.
Filsafat pada abad pertengahan terbagi ke dalam 3 (tiga) periode, yaitu :
Awal skolastik
Kejayaan skolastik
Akhir skolastik
10. Awal skolastik
Sutarjo Wiramihardja mengatakan bahwa zaman ini berhubungan dengan
terjadinya perpindahan penduduk, yaitu perpindahan bangsa Hun dari
Asia ke Eropa sehingga bangsa Jerman pindah melewati perbatasan
kekaisaran romawi yang secara politik sudah mengalami kemerosotan.
Walaupun demikian masa ini merupakan kebangkitan pemikiran abad
pertengahan yang mana sebelumnya merosot karena kuatnya dominasi
golongan gereja.
Kejayaan skolastik(1200-1300)
Pada masa ini bukan hanya filsuf kristiani saja yang berkrmbang tetapi juga
pemikiran pada masa ini dipengaruhi oleh filsuf Islam. Masa ini juga disebut
dengan masa berbunga karena muncul universitas dan ordo-ordo yang
menyelenggarakan pendidikan ilmu pengetahuan.
11. Masa akhir skolastik (1300-1450 M)
Runtuhnya masa skolastik ditandai dengan pemikiran Willism Occam
(1285-1349) dengan tulisan-tulisannya menyerang kekuasaan gereja dan
teologi Kristen. William Occam merasa membela agama dengan
menceraikan ilmu dari teologi. Tuhan harus diterima atas dasar
keimanan, bukan dengan pembuktian, karena kepercayaan teologis tidak
dapat mendeostrasikan.
Ciri-ciri filsafat abad pertengahan adalah:
Filsafat sudah diajarkan pada sekolah-sekolah
Adanya pengaruh gereja
Pemikiran mereka berdasarkan keyakinan kepada doktrin gereja
12. Zaman Modern
Masa modern menjadi identitas di dalam filsafat Modern. Pada masa
ini rasionalisme semakin kuat. Tidak gampang untuk menentukan
mulai dari kapan Abad Pertengahan berhenti. Namun, dapat dikatakan
bahwa Abad Pertengahan itu berakhir pada abad 15 dan 16 atau pada
akhir masa Renaissance.Masa setelah Abad Pertengahan adalah masa
Modern.Sekalipun, memang tidak jelas kapan berakhirnya Abad
Pertengahan itu.
13. Pada masa filsafat modern ini terdapat beberapa aliran yang berkembang
pada masa itu, diantaranya yaitu:
Idealisme
Idealisme adalah suatu ajaran/faham atau aliran yang menganggap bahwa
realitas ini terdiri atas roh-roh (sukma) atau jiwa.ide-ide dan pikiran atau
yangsejenis dengan itu.Aliran ini merupakan aliran yang sangat penting
dalam perkembangansejarah pikiran manusia.
Materialisme
Materialisme merupakan faham atau aliran yang menganggap bahwa dunia
ini tidak ada selain materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah satu.
Dualisme
Dualisme adalah ajaran atau aliran/faham yang memandang alam ini terdiri
atas dua macam hakekat yaitu hakekat materi dan hakekat rohani. Kedua
macam hakekat itu masing-masing bebas berdiri sendiri, sama azazi dan
abadi. Perhubungan antara keduanya itu menciptakan kehidupan dalam
alam Contoh yang paling jelas tentang adanya kerja sama kedua hakekat ini
adalah terdapat dalam diri manusia.
14. Empirisme
Empirisme adalah suatu tulisan dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua
pengetahuan berasal dari pengalaman manusia.
Rasionalisme
Rasionalisme adalah merupakan faham atau aliran atau ajaran yang
berdasarkan ratio, ide-ide yang masuk akal.Selain itu, tidak ada sumber
kebenaran yang hakiki.
Fenomenalisme
Secara harfiah Fenomenalisme adalah aliran atau faham yang
menganggapbahwa Fenomenalisme (gejala) adalah sumber pengetahuan dan
kebenaran.Seorang Fenomenalisme suka melihat gejala.Dia berbeda dengan
seorang ahli ilmupositif yang mengumpulkan data, mencari korelasi dan
fungsi, serta membuathukum-hukum dan teori.
15. Intusionalisme
Intusionalisme adalah suatu aliran atau faham yang
menganggap bahwa intuisi (naluri/perasaan) adalah sumber
pengetahuan dan kebenaran.Intuisi termasuk salah satu
kegiatan berfikir yang tidak didasarkan
pada penalaran.Jadi Intuisi adalah non-analitik dan tidak
didasarkan atau suatu pola berfikir tertentu dan sering
bercampur aduk dengan perasaan.