Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko likuiditas perusahaan. Terdapat penjelasan mengenai rasio likuiditas, gap likuiditas, dan kasus perusahaan yang memiliki sumber dana jangka pendek untuk mengerjakan proyek jangka panjang. Juga dihitung total aset, modal sendiri, dan rasio likuiditas suatu perusahaan berdasarkan data keuangannya.
1. AFRIZNA KURNIA PUTRI / 20171221041 / MANAJEMEN KEUANGAN
Tugas 6 Manajemen Risiko
1. Apakah yang dimaksud dengan rasio likuiditas?
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya.
2. Sebuah bank umum Bank XYZ memiliki data keuangan sebagai berikut:
No Keterangan Hari
0 – 30 30 – 90 90 – 180 >180
Aset*
1 Kredit 155 35 25 185
2 Sekuritas 25 25 0 50
Jumlah 180 60 25 235
Hutang
3 Call money 25 50 75 150
4 Sertifikat deposito 50 50 50 0
5 Pinjaman diterima 50 0 0 0
Jumlah 125 100 125 150
*
dalam juta rupiah
Buat dan hitunglah gap kumulatif dari data diatas dan hitung risiko untuk masing- masing
band.
No Keterangan Hari
0 – 30 30 – 90 90 – 180 >180
Aset*
1 Kredit 155 35 25 185
2 Sekuritas 25 25 0 50
Jumlah 180 60 25 235
Hutang
3 Call money 25 50 75 150
4 Sertifikat deposito 50 50 50 0
5 Pinjaman diterima 50 0 0 0
Jumlah 125 100 125 150
GAP ( 120) 2 0 30 7 0
GAP Komulatif ( 1 2 0 ) ( 1 0 0 ) (70) 0
*
dalam juta rupiah
Dari tabel di atas terlihat terjadi risiko likuiditas perusahaan pada periode 0-30 hari ke depan,
sebesar –Rp120 juta. Ini berarti perusahaan dalam keadaan yang membutuhkan pengelolaan
lebih lanjut karena menimbulkan risiko bagi perusahaan.
2. 3. Sebuah perusahaan memiliki sumber dana dengan jangka waktu pendek dibawah satu tahun.
Pada awal tahun 2017, perusahaan mendapatkan kesempatan untuk mengerjakan proyek
pengerjaan jalan dengan durasi proyek tiga tahun. Dari perhitungan arus kas yang telah
disusun, proyek ini menjanjikan keuntungan proyek yang menggiurkan. Bagaimana
pandangan Saudara terhadap kasus tersebut?
Apabila perusahaan mengambil risiko tersebut, maka perusahaan harus benar-benar
mempertimbangkan faktor perkembangan ekonomi dan industri organisasi, bahkan
termasuk kecukupan SDM dan kondisi keuangan perusahaan. Kemudian perusahaan harus
benar-benar memiliki dan menentukan alat likuid dan sumber pendanaan yang akan
diambil. Selanjunya keputusan yang diambil harus sesuai visi misi dan limit perusahaan,
sehingga proyek yang diambil akan sejalan dan mendapat hasil yang baik untuk
perusahaan. Yang terakhir Limit resiko likuiditas perusahaan, mismatch arus kas terutama
dalam jangka pendek juga harus dikeadaan yang sangat baik.
4. Data keuangan UD Zuliyan Dua adalah: kas Rp1.500.000, efek Rp3.000.000, utang dagang
Rp500.000, piutang Rp12.500.000, utang wesel Rp8.000.000, persediaan Rp8.000.000,
tanah dan bangunan Rp10.000.000, utang bank Rp9.000.000, mesin dan peralatan
Rp20.000.000, utang jangka panjang Rp20.000.000, peralatan kantor Rp8.000.000,
depresiasi Rp13.000.000, aset tetap lain-lain Rp1.000.000.
(a) Berapakah total aset perusahaan diatas?
Total aset = jumlah kas, efek, piutang, barang, dan aset tetap.
= Rp1.500.000 + Rp3.000.000 + Rp12.500.000 + Rp8.000.000 +
Rp10.000.000 + Rp20.000.000 + Rp8.000.000 + Rp13.000.000
+ Rp1.000.000
= Rp77.000.000
(b) Berapakah modal sendiri PT Zuliyan Dua?
DER = Total asset / Total hutang
= Rp77.000.000 / Rp37.500.000
= 2,05 atau 205%
Dalam hal ini berarti banyaknya asset yang dimiiki adalah hutang, perusahaan perlu
memiliki asset liquid untuk mengangsurnya.
3. (c) Hitunglah rasio likuiditasnya.
Current ratio = Aset lancar/utang lancar
= Rp25.000.000 / Rp17.500.000
= 1,43 atau 143%
Quick Ratio = (asset lancar - persediaan) / utang lancar
= (Rp25.000.000 - Rp12.500.000) / Rp17.500.000
= 0,97 atau 97%